9 Larangan saat Masa Nifas: Hindari Kesalahan yang Sering Terjadi!

Patuhi 9 larangan saat masa nifas ini ya, Bu dan Yah! (sumber: depositphotos)

Masa nifas adalah periode penting setelah melahirkan, di mana perawatan dan perhatian khusus diperlukan untuk pemulihan tubuh Ibu. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan karena dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kenyamanan Ibu. Agar Ibu dapat menjalani masa nifas dengan lancar dan aman, BukuBumil akan memberikan informasi seputar larangan-larangan yang sering terjadi saat masa nifas dan tips sederhana untuk menghindarinya. Jadi, siapkah Ibu untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari saat masa nifas? Ayo kita mulai dan jangan sampai kelewatan ya, Bu!

Larangan saat Masa Nifas yang Harus Dihindari

Tentunya ada banyak hal yang ingin Ibu lakukan setelah melahirkan, seperti tidur nyenyak atau menikmati makanan kesukaan. Namun, berikut ini adalah 9 larangan saat masa nifas yang harus Ibu patuhi:

  1. Jangan memasukkan apa pun ke dalam vagina

Setelah melahirkan, Ibu dilarang untuk memasukkan apa pun ke dalam vagina. Larangan ini penting untuk mencegah kemungkinan infeksi dan memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa larangan yang termasuk dengan tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina yang perlu dihindari:

a. Jangan berhubungan seks terlalu cepat

Larangan saat Masa Nifas #1 – Jangan berhubungan seks terlalu cepat (sumber: depositphotos)

Jangan terburu-buru untuk berhubungan seks setelah melahirkan. Hal ini karena tubuh Ibu membutuhkan waktu untuk pulih setelah proses persalinan, baik itu melalui operasi sesar maupun persalinan normal. Oleh karena itu, penting untuk menunggu sampai Ibu merasa siap untuk melakukannya. Secara umum, disarankan untuk menunggu sekitar 4-6 minggu setelah melahirkan sebelum melakukan hubungan seksual. Selain itu, pastikan Ibu dan suami berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berhubungan seks kembali. Ibu juga masih berpotensi untuk hamil sebelum menstruasi kembali, maka penting untuk menggunakan metode kontrasepsi (KB) yang sesuai dengan rekomendasi dokter sebelum berhubungan seks (kecuali jika Ibu berencana untuk hamil kembali dalam waktu sangat dekat). 

Baca juga: 8 Pilihan KB untuk Ibu Menyusui, Aman dan Bisa Dicoba Nih Bu!

b. Jangan gunakan tampon atau menstrual cup

Larangan saat Masa Nifas #1 – Jangan menggunakan tampon atau menstrual cup (sumber: depositphotos)

Penggunaan tampon atau menstrual cup yang terlalu cepat setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya, hindari penggunaannya selama enam minggu pertama setelah melahirkan. Sebagai gantinya, Ibu dapat memilih pembalut khusus Ibu hamil, pembalut wanita, atau pembalut kain yang dapat digunakan ulang untuk mengatasi pendarahan setelah melahirkan. Selain itu, Ibu juga dapat mencoba pakaian dalam khusus yang dapat menyerap darah nifas dan dapat dicuci serta digunakan kembali. Namun, sebelum kembali menggunakan tampon atau menstrual cup, pastikan Ibu mendapatkan persetujuan dari dokter. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan dengan sering mengganti pembalut dan mencuci tangan ya, Bu!

Baca juga: 8 Perubahan Tubuh Ibu yang Dapat Terjadi saat Masa Nifas

  1. Jangan abaikan rasa sakit
Larangan saat Masa Nifas #2 – Jangan abaikan rasa sakit (sumber: depositphotos)

Setelah melahirkan, sebagian besar Ibu akan mengalami rasa sakit dengan tingkat, jenis, atau durasi yang dapat bervariasi. Misalnya, rasa sakit yang Ibu rasakan dapat berbeda dan tergantung pada proses persalinan, komplikasi yang terjadi, atau kondisi kesehatan Ibu sendiri. Rasa sakit dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu. 

Berikut adalah jenis-jenis rasa sakit yang dapat dianggap normal setelah melahirkan:

  • Kram saat rahim kembali mengecil ke ukuran sebelum hamil.
  • Rasa sakit di area perineum (area vagina dan anus).
  • Rasa sakit di sekitar sayatan dan jahitan bekas operasi.
  • Rasa tidak nyaman di leher, punggung, dan sendi.
  • Rasa sakit akibat pembengkakan di payudara. 

Namun, terdapat jenis-jenis rasa sakit berikut ini tidak biasa dan harus dievaluasi lebih lanjut oleh dokter, meliputi:

  • Sakit kepala parah yang tidak mereda dengan obat atau memengaruhi penglihatan.
  • Rasa sakit disertai dengan demam tinggi di atas 38°C.
  • Sakit saat buang air kecil yang semakin parah seiring berjalannya waktu.
  • Pendarahan yang berlebihan.
  • Nyeri di payudara, terutama jika disertai dengan demam atau area yang merah.
  • Keluarnya cairan yang tidak sedap dari vagina.
  • Rasa sakit disertai bengkak pada kaki.
  • Nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Jika Ibu mengalami rasa sakit dengan gejala yang tidak biasa atau rasa sakit yang sangat parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan lebih lanjut. 

Baca juga: Menemukan Cairan Hijau Keluar dari Vagina Setelah Melahirkan? Waspadai 10 Tanda Bahaya Nifas Ini!

  1. Jangan abaikan kebutuhan gizi Ibu
Larangan saat Masa Nifas #3 – Jangan abaikan kebutuhan gizi Ibu (sumber: depositphotos)

Larangan saat masa nifas yang juga penting untuk dihindari adalah mengabaikan asupan sehat dan kebutuhan gizi Ibu. Meskipun memastikan kebutuhan gizi bayi tercukupi adalah fokus utama Ibu setelah melahirkan, tetapi memastikan Ibu memiliki gizi yang cukup juga sangat penting untuk membantu pemulihan setelah melahirkan. 

Jika Ibu sedang menyusui, jangan lupa untuk makan dengan cukup agar produksi ASI tetap lancar. Ibu perlu mengonsumsi sekitar 2.500 kalori setiap hari. Selain itu, tubuh Ibu akan membutuhkan tambahan 450-500 kalori setiap hari untuk mendukung produksi ASI. Namun, jumlah ini juga dapat bervariasi tergantung pada berat badan Ibu.

Beberapa cara untuk memastikan Ibu mendapatkan asupan gizi yang cukup setelah melahirkan, meliputi:

  • Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
  • Meminimalkan konsumsi makanan ringan yang tinggi lemak jenuh dan gula tambahan.
  • Mengonsumsi air putih sekitar 10-12 gelas per hari agar tetap terhidrasi.
  • Mengonsumsi vitamin sesuai dengan rekomendasi dokter. 

Baca juga: 13 Makanan Sehat untuk Ibu Nifas, Agar Cepat Pulih setelah Melahirkan!

  1. Jangan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan
Larangan saat Masa Nifas #4 – Jangan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan (sumber: depositphotos)

Jangan memaksakan diri untuk melakukan terlalu banyak hal ya, Bu! Saat memiliki bayi, butuh waktu bagi Ibu untuk beradaptasi dan pulih dari proses persalinan. Meskipun Ibu merasa energik dan mampu melakukan banyak hal, bukan berarti Ibu harus melakukan semuanya, seperti membersihkan rumah, mencuci, memasak, atau menangani semua tugas rumah tangga. Biarkan suami atau orang lain membantu Ibu. Ibu tidak perlu khawatir tentang apa pun selain proses penyembuhan dan merawat bayi. 

Mengatur waktu untuk istirahat dan menjaga diri sendiri adalah sangat penting untuk Ibu. Jika Ibu mencoba melakukan terlalu banyak hal saat dalam masa pemulihan, maka dapat menyebabkan pendarahan meningkat, cedera dan tegang otot, serta perasaan kewalahan atau kecemasan. 

Selain itu, jika Ibu ingin kembali berolahraga, disarankan untuk melakukan jalan-jalan ringan dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan. Namun, pastikan untuk menghubungi dokter sebelum melakukan aktivitas olahraga yang lebih intens. Jika merasakan sakit, sebaiknya Ibu berhenti dan segera beristirahat. Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Ibu mengalami rasa sakit yang berlebihan. 

Baca juga: 5 Senam Saat Nifas yang Nyaman dan Praktis

  1. Jangan mengemudikan kendaraan
Larangan saat Masa Nifas #5 – Jangan mengemudikan kendaraan (sumber: depositphotos)

Setelah melahirkan, mungkin ada tugas-tugas yang harus dikerjakan atau kunjungan pemeriksaan dengan dokter yang dilakukan. Namun, Ibu harus mematuhi larangan saat masa nifas ini yaitu Ibu dilarang untuk mengemudikan kendaraan, terutama saat Ibu sendirian. Jika Ibu menjalani operasi sesar, Ibu tidak diperbolehkan mengemudi selama dua minggu, jadi sebaiknya Ibu diantar oleh suami atau orang lain ketika perlu pergi ke suatu tempat. Selain itu, jika Ibu mengonsumsi obat penghilang rasa sakit setelah melahirkan, Ibu juga sebaiknya tidak mengemudi. Obat-obatan tersebut dapat membuat Ibu mengantuk dan akan sangat berbahaya jika Ibu memaksakan diri untuk mengemudikan kendaraan. 

Baca juga: Naik Motor Saat Hamil Berbahaya? Ini 11 Tips Melakukannya!

  1. Jangan menyembunyikan kesulitan yang Ibu rasakan
Larangan saat Masa Nifas #6 – Jangan menyembunyikan kesulitan yang Ibu rasakan (sumber: depositphotos)

Tidak perlu berpura-pura kuat ya, Bu! Jika Ibu merasa kesulitan setelah melahirkan, ingatlah bahwa Ibu tidak sendirian. Selama 10-14 pertama setelah melahirkan, Ibu mungkin akan mengalami baby blues yang dapat memicu perasaan sedih, cemas, atau stres. Namun, setelah melewati dua minggu pertama Ibu tidak merasa baikan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter terkait dengan depresi pascamelahirkan.

Berikut beberapa gejala depresi setelah melahirkan:

  • Sering menangis,
  • Sering marah, 
  • Menjauh dari keluarga atau teman-teman,
  • Tidak merasakan kebahagian pada hal-hal yang biasanya disukai,
  • Meragukan kemampuan diri dalam merawat bayi, atau
  • Mengalami kecemasan berlebihan bahwa mungkin akan melukai bayi. 

Meskipun depresi pascamelahirkan dapat dialami oleh setiap Ibu yang baru saja melahirkan, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi pascamelahirkan, di antaranya:

  • Kurangnya dukungan setelah melahirkan,
  • Riwayat depresi sebelum kehamilan,
  • Riwayat keluarga dengan depresi,
  • Mengalami komplikasi saat melahirkan,
  • Bayi mengalami masalah kesehatan, atau
  • Melahirkan bayi kembar. 

Penting untuk diingat bahwa depresi pascamelahirkan dapat diobati Bu! Langkah pertama yang perlu Ibu lakukan adalah mencari bantuan dengan berbicara dan berbagi perasaan Ibu kepada seseorang, seperti suami, teman dekat, atau dokter. 

Baca juga: 4 Tanda Gangguan Pasca-Trauma Setelah Melahirkan

  1. Jangan merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang
Larangan saat Masa Nifas #7 – Jangan merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang (sumber: depositphotos)

Jika Ibu atau suami adalah perokok, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dalam menghentikan kebiasaan merokok. 

Merokok tidak hanya akan membahayakan kesehatan Ibu atau Ayah, tetapi asap rokok juga merupakan faktor risiko utama terjadinya Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS). Paparan asap rokok juga dapat memicu asma atau masalah pernapasan lainnya pada bayi. 

Selain itu, jika Ibu menggunakan obat-obat terlarang, ini juga akan membahayakan Ibu dan si kecil dengan risiko kematian dini. Para ahli menyebutkan bahwa narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya) adalah obat-obatan yang dapat mendukung terjadinya hal ini. 

Baca juga: Ini 5 Bahaya Merokok Saat Hamil!

  1. Jangan mengangkat beban yang terlalu berat
Larangan saat Masa Nifas #8 – Jangan mengangkat beban yang terlalu berat (sumber: depositphotos)

Larangan saat masa nifas selanjutnya adalah Ibu tidak diperbolehkan untuk mengangkat beban berat. Hal ini terutama penting bagi Ibu yang telah menjalani operasi sesar karena dapat mengganggu proses penyembuhan luka jahitan. Selama enam minggu pertama masa pemulihan, sebaiknya Ibu menghindari untuk mengangkat apa pun yang lebih berat daripada bayi Ibu.

Baca juga: Rekomendasi 5 Korset Melahirkan Terbaik untuk Pemulihan Pasca Persalinan

  1. Jangan terlalu sering naik turun tangga
Larangan saat Masa Nifas #9 – Jangan terlalu sering naik turun tangga (sumber: depositphotos)

Selama minggu pertama setelah melahirkan, disarankan agar Ibu membatasi frekuensi naik turun tangga. Usahakan hanya naik dan turun tangga beberapa kali saja dalam sehari. Meskipun tidak akan membahayakan luka pascamelahirkan, naik tangga secara berlebihan dapat membuat Ibu merasa sangat lelah. Ingat, aktivitas fisik yang berlebihan dapat mengganggu proses pemulihan Ibu. 

Baca juga: Cek Serum di Rumah! Lebih Aman Retinol Atau Niacinamide untuk Ibu Hamil?

Tips untuk Mematuhi Larangan saat Masa Nifas

Tips mematuhi larangan-larangan saat masa nifas (sumber: depositphotos)

Untuk memudahkan Ibu dalam mematuhi larangan saat nifas, berikut beberapa tips yang dapat Ibu aplikasikan:

1. Konsumsi makanan sehat dan seimbang

Nutrisi yang tepat penting untuk pemulihan Ibu dan proses menyusui bayi. Pilih makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayuran, protein, dan biji-bijian. Pastikan juga untuk minum banyak air untuk agar Ibu tetap terhidrasi.

2. Dapat dukungan dari keluarga dan teman

Memiliki dukungan sosial yang kuat dapat membantu Ibu menghadapi tantangan setelah melahirkan. Minta bantuan dalam melakukan tugas sehari-hari agar dapat fokus pada pemulihan dan merawat bayi. Ingatlah, bahwa Ibu tidak perlu merasa malu dalam meminta bantuan.

3. Perhatikan tanda-tanda komplikasi dan berkonsultasilah dengan dokter

Penting untuk memperhatikan tanda-tanda komplikasi, seperti pendarahan yang berlebihan, demam tinggi, nyeri yang tidak wajar atau perubahan suasana hati yang drastis. Segera konsultasikan dengan dokter jika Ibu mengalami gejala yang mencurigakan. 

4. Nikmati momen istimewa bersama bayi

Manfaatkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama dengan bayi. Perhatikan momen-momen kecil dan jangan terlalu keras pada diri Ibu sendiri. Ini adalah waktu berharga dalam hidup Ibu, jadi nikmatilah setiap momennya. 

5. Dengarkan sinyal tubuh Ibu dan ikuti petunjuk dokter

Setiap tubuh Ibu berbeda, jadi penting untuk mendengarkan sinyal atau reaksi yang muncul dari tubuh Ibu. Ikuti petunjuk medis yang diberikan oleh dokter untuk memastikan pemulihan yang optimal. 

Baca juga: 7 Kebutuhan Saat Nifas: Awas, Sering Terabaikan!

Masa nifas adalah waktu yang penting dalam perjalanan setelah melahirkan di mana tubuh dan pikiran Ibu membutuhkan perawatan dan pemulihan yang baik. Dengan mematuhi larangan-larangan saat masa nifas tersebut, Ibu dapat membantu tubuh pulih dengan baik dan menjaga kesehatan Ibu dan bayi. 

Selalu ingat Bu, bahwa setiap Ibu memiliki pengalaman yang unik, dan penting untuk tidak membanding-bandingkan diri Ibu dengan Ibu yang lain ya! Jangan lupa juga untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti saran yang diberikan. Selain itu, jangan ragu juga untuk mencari teman seperjuangan untuk berbagi kisah atau sebagai tempat berkeluh kesah ya Bu. Keluarga, teman, atau tenaga medis akan bersedia membantu Ibu jika mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan. 

Selamat memasuki masa nifas yang sehat, Bu! Ingatlah bahwa perlahan-lahan, dengan perhatian dan perawatan yang tepat, Ibu akan pulih dan menikmati momen indah bersama si kecil. Semoga artikel “9 Larangan saat Masa Nifas: Hindari Kesalahan yang Sering Terjadi!” ini dapat bermanfaat bagi Ibu dan memberikan panduan yang berguna untuk masa nifas Ibu. Sebarkan juga artikel ini ke sahabat-sahabat Ibu yang membutuhkan ya! Ibu juga dapat menemukan informasi lainnya di website BukuBumil.com. Nah, jika Ibu ingin menemukan teman seperjuangan dengan mudah, Ibu dapat mengunduh aplikasi BukuBumil di Play Store, ya! Tetap semangat, Bu!

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories