Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, termasuk komunikasi dengan dokter kandungan. Saat hamil Ibu tentu akan melakukan check-up ke dokter kandungan secara rutin. Ibu juga perlu menggali informasi dan bertanya mengenai kehamilan kepada dokter kandungan. Namun, seringkali masih banyak Ibu yang merasa bingung dan canggung untuk berkomunikasi dengan dokter kandungannya akibat adanya gap atau perbedaan.
Guna menghindari hal tersebut, Ibu perlu membangun hubungan yang baik agar tercipta komunikasi yang baik pula. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa hubungan yang akrab antara dokter dan pasien terjadi ketika adanya komunikasi yang jujur dan terbuka. Oleh karena itu, BukuBumil akan memberikan tips efektif untuk berkomunikasi dengan dokter kandungan agar Ibu gak bingung lagi. Yuk, simak sampai habis!
Table of Contents
Pentingnya Komunikasi Dengan Dokter Kandungan
Komunikasi antara pasien dengan pasien dan dokter merupakan salah satu komunikasi yang penting, namun seringkali masih banyak yang tidak memperhatikannya. Dilansir dari UNAIR News, Dr. Cindy C. Nelwan, seorang dokter gigi sekaligus ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia Jawa Timur dan staf Dosen IKGA FKG Universitas Airlangga, mengatakan bahwa komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat perlu dibangun.
Dokter melakukan komunikasi untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi pasien. Begitu juga sebaliknya, dimana pasien perlu mendapatkan informasi dan saran dari dokter. Oleh karena itu, hubungan yang baik antara pasien dan dokter menjadi hal yang penting. Komunikasi yang baik antara pasien dan dokter ternyata juga berguna untuk akurasi diagnosis, perencanaan perawatan, serta hasil yang baik berupa kepuasan dan pengalaman pasien.
Kemampuan dokter untuk berkomunikasi dengan baik dapat Ibu jadikan acuan ketika memilih dokter kandungan, sebab Ibu akan sering bertemu dan berkonsultasi dengannya. Komunikasi dengan dokter kandungan menjadi hal yang penting dan menjadi salah satu indikator perawatan yang sukses.
Dokter kandungan yang baik akan mendengarkan dengan seksama dan memberikan penjelasan secara jelas dan terperinci. Jangan lupa juga, dengan kemampuan komunikasi yang baik, dokter kandungan akan memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh Ibu. Selain itu, pertimbangkan juga apakah dokter kandungan dapat menciptakan ruang yang nyaman bagi Ibu untuk bertanya seputar kehamilan.
Baca juga: 8 Cara Atasi Bayi Sulit Tidur, Bunda Harus Tahu!
Tips Efektif Komunikasi Dengan Dokter Kandungan
Nah, sekarang Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya komunikasi dengan dokter kandungan, kan. Agar memiliki komunikasi yang efektif antara Ibu dan dokter, tentu diperlukan perhatian dari kedua belah pihak. Tapi gimana sih cara komunikasi dengan dokter kandungan yang baik? Eits tenang! Supaya Ibu gak bingung lagi, BukuBumil sudah menyiapkan beberapa tips yang bisa Ibu terapkan untuk berkomunikasi dengan dokter kandungan.
Persiapkan Diri Dengan Baik Ketika Akan Bertemu Dokter
Hal pertama yang harus Ibu lakukan adalah mempersiapkan diri sebelum bertemu dengan dokter kandungan. Persiapkan segala hal yang perlu Ibu bawa sebelum check-up kehamilan. Jangan lupa juga untuk datang tepat waktu agar menciptakan kesan yang baik. Jika ini merupakan pertama kalinya Ibu melakukan cek kehamilan ke dokter kandungan, maka terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- Periksa tanggal HPHT, atau hari pertama haid terakhir. Biasanya tanggal HPHT akan digunakan untuk menentukan usia kehamilan Ibu.
- Siapkan diri untuk USG guna melihat kondisi Ibu dan keberadaan embrio.
- Gunakan busana yang praktis dan nyaman, terutama jika akan dilakukan USG.
- Siapkan diri untuk tes darah. Tes darah dilakukan untuk memeriksa jumlah hormon kehamilan yaitu human choroid gonadotrophin (hCG).
- Catat riwayat kesehatan Ibu dan pasangan untuk melihat jika ada indikasi alergi, imunisasi dan vaksinasi, riwayat penyakit, dan lain-lain.
- Bawa produk perawatan dan obat-obatan yang ingin Ibu konsultasikan untuk memastikan kandungannya aman untuk Ibu hamil dan tidak ada bahan kimia yang membahayakan.
Memberikan Prioritas Pada Keadaan Kehamilan Ibu
Hal kedua yang dapat Ibu lakukan untuk melakukan komunikasi dengan dokter kandungan adalah dengan memprioritaskan keadaan kehamilan Ibu. Ketika tiba waktu untuk check-up kehamilan, sebaiknya Ibu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menceritakan apa saja yang terjadi pada usia kehamilan tersebut.
James Tulsky, MD, seorang kepala perawatan paliatif di Duke University School of Medicine mengatakan bahwa pasien tidak seharusnya mengesampingkan kebutuhannya hanya karena waktu konsultasi yang terbatas. Oleh karena itu, Ibu perlu ingat bahwa dokter kandungan memang memiliki waktu yang terbatas, namun bukan berarti Ibu harus menahan diri untuk berkonsultasi atau bertanya kepada dokter kandungan.
Sebelum pergi ke dokter kandungan, Ibu bisa menyiapkan daftar pertanyaan atau daftar hal-hal yang ingin Ibu ketahui dari dokter kandungan. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan waktu konsultasi sebaik mungkin dan menghindari kebingungan saat di ruang dokter. Selain itu, daftar hal-hal yang telah Ibu siapkan sebelumnya juga akan berguna untuk menentukan hal apa yang bisa segera dicarikan solusinya hari itu, dan mana yang harus ditangani di pertemuan selanjutnya.
Pastikan Ibu Tidak Meninggalkan Ruangan Dokter Jika Masih Banyak Pertanyaan
Selanjutnya, jika ingin memiliki efektivitas dalam komunikasi dengan dokter kandungan Ibu perlu memastikan bahwa Ibu tidak meninggalkan dokter dengan pikiran yang masih banyak pertanyaan. Silahkan tanyakan seluruh yang ingin Ibu ketahui mengenai kehamilan Ibu kepada dokter kandungan, terutama jika ini merupakan kehamilan pertama.
Segera tanyakan kembali jika ada penjelasan yang kurang dimengerti dan tidak perlu malu untuk mengatakannya. Seperti kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan. Percayalah, bahwa rasa malu tersebut hanya akan menghambat proses komunikasi antara Ibu dengan dokter kandungan. Selain itu, pastikan juga bahwa Ibu sudah mengkomunikasikan jika ada hal-hal yang mengganjal.
Eits, jangan khawatir! Berikut beberapa daftar pertanyaan yang bisa Ibu tanyakan kepada dokter kandungan, nih.
- Berapa kenaikan berat badan yang harus dicapai selama hamil?
- Apa jenis olahraga yang disarankan untuk Ibu hamil?
- Apakah aman untuk mengkonsumsi obat non-preskripsi untuk sakit ringan saat hamil?
- Makanan apa saja yang harus dikonsumsi dan makanan yang menjadi pantangan selama masa kehamilan?
- Jenis vaksin apa saja yang perlu didapatkan dan kapan vaksinasi tersebut bisa dilakukan?
- Apakah boleh berhubungan suami istri saat hamil dan boleh dilakukan pada usia kehamilan berapa bulan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu hanya sebagian kecil dari banyak sekali pertanyaan yang bisa Ibu komunikasikan pada dokter kandungan terkait kehamilan. Feel free untuk menanyakan hal lainnya kepada dokter kandungan jika ada yang ingin Ibu ketahui lebih lanjut.
Catat Hasil Konsultasi Ibu Dengan Dokter Kandungan
Mencatat hasil konsultasi juga dapat menjadi tips yang bisa Ibu terapkan dalam komunikasi dengan dokter kandungan. Tips ini sangat berguna karena seringkali ada terlalu banyak informasi ketika berkonsultasi dengan dokter kandungan. Selain itu, mencatat hasil konsultasi juga berguna agar Ibu tidak lupa terkait apa yang sudah disampaikan oleh dokter sebelumnya.
Jika Ibu merasa kesulitan untuk mencatatnya sendiri, Ibu bisa meminta bantuan pendamping untuk mencatat dan mengingat berbagai jawaban, saran, maupun solusi dari dokter kandungan. Alternatif lainnya yaitu Ibu dapat merekam percakapan dengan dokter kandungan menggunakan perekam suara di handphone. Dengan begitu Ibu tidak perlu repot mencatat dan bisa Ibu dengarkan kembali setelah sampai di rumah.
Tanyakan Prosedur Menghubungi Dokter Kandungan di Luar Jam Kerja, Terutama Dalam Keadaan Darurat
Terakhir, jangan lupa tanyakan juga apakah dokter kandungan bersedia dihubungi di luar jam kerja dan bagaimana prosedur menghubunginya. Setiap dokter pasti memiliki jadwal dan preferensi waktu yang berbeda-beda. Ada yang fleksibel, namun ada juga dokter dengan jam kerja yang bergantung pada rumah sakit. Oleh karena itu, menanyakan prosedur dan preferensi dokter untuk dihubungi menjadi hal yang penting.
Hal ini dilakukan demi menjunjung tinggi etika komunikasi dengan dokter kandungan dan sebagai langkah berjaga-jaga jikalau ada keadaan darurat yang membutuhkan respon dokter kandungan dengan segera. Tanyakan kepada dokter kandungan Ibu apakah Ia bersedia untuk dihubungi secara langsung. Jika tidak, tanyakan juga apakah ada opsi lain untuk menghubunginya jika ada keadaan darurat.
Baca juga: Janin Stres Dalam Kandungan? Ibu Harus Perhatikan 6 Tandanya!
Nah, itu dia beberapa tips yang bisa Ibu terapkan demi efektivitas komunikasi dengan dokter kandungan Ibu. So, sekarang Ibu sudah tidak bingung lagi kan? Yuk, jangan lupa diterapkan ya. Ibu juga dapat men-download aplikasi BukuBumil jika ingin mengetahui informasi lainnya seputar kehamilan, menyusui, parenting, dan lainnya!
Referensi:
- DM Mediplus. (2023). Kualitas Seorang Dokter Kandungan yang Baik: Apa yang Harus Dicari? Diakses dari https://mediplusindonesia.co.id/detail_blog?id=12
- Halodoc. (2021). 6 Pertanyaan Yang Sebaiknya Diajukan Saat Konsultasi Ibu Hamil. Diakses dari https://www.halodoc.com/artikel/6-pertanyaan-yang-sebaiknya-diajukan-saat-konsultasi-ibu-hamil
- Mama’s Choice. (2021). 9 Hal Yang Wajib Disiapkan Saat Pertama Kali Ke Dokter Kandungan. Diakses dari https://mamaschoice.id/article/pemeriksaan-kehamilan-pertama-kali-ke-dokter-kandungan/
- Pamungkas, Nova D. (2023). Membangun Komunikasi Yang Baik Antar Dokter dan Pasien. Diakses dari https://unair.ac.id/membangun-komunikasi-yang-baik-antar-dokter-dan-pasien/
- Turangan, Lily. (2015). 7 Cara Menciptakan Komunikasi Yang Baik Dengan Dokter. Diakses dari https://health.kompas.com/read/2015/12/03/192900623/7.Cara.Menciptakan.Komunikasi.yang.Baik.dengan.Dokter?page=all