Naik Motor Saat Hamil Berbahaya? Ini 11 Tips Melakukannya!

Pada sebagian Ibu, mengandung buah hati tidak mengurangi semangat Ibu untuk melakukan kegiatan sehari-hari maupun yang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, seperti bekerja, belanja bulanan, hingga liburan ke luar kota atau luar negeri. Hal tersebut membuat Ibu harus menggunakan berbagai macam transportasi, mulai dari darat, laut, dan udara. Tidak hanya duduk sebagai penumpang, ada kemungkinan Ibu menjadi pengemudi, seperti naik motor saat hamil untuk bekerja. Lalu, hal apa saja yang perlu diperhatikan berkendara? Yuk, Bun, cek artikel di bawah ini!

Naik Motor Saat Hamil, Apakah Aman?

Naik Motor Saat Hamil

Fakta menunjukkan bahwa mengendarai sepeda motor berisiko mengalami kematian pengendara 27 kali lebih sering daripada kematian akibat mengendarai mobil. Peneliti juga menyebutkan bahwa naik motor saat hamil untuk jarak jauh berpotensi membahayakan Ibu maupun calon buah hati karena ukuran perut yang besar akan mempersulit Ibu untuk menjaga keseimbangan, rawan jatuh dan kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin Ibu harus menghindari naik motor saat hamil dengan membatasi perjalanan terutama jarak jauh.

Namun, bagaimana jika Ibu terpaksa naik motor saat hamil karena tuntutan pekerjaan? Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Pastikan Ibu dalam kondisi baik dan prima untuk naik motor saat hamil
  2. Usahakan barang yang Ibu bawa saat naik motor tidak terlalu banyak
  3. Wajib menggunakan helm standar nasional (SNI), ini adalah cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa saat terjadi kecelakaan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa memakai helm saat berkendara dapat mengurangi 40% risiko kematian dan 70% risiko cedera kepala. Jadi, Ibu jangan sampai lupa menggunakan helm sebelum berkendara yaa!
  4. Hindari penggunaan heels ketika mengendarai motor
  5. Hindari bepergian pada jam sibuk, seperti jam berangkat dan pulang kerja
  6. Hindari mengendarai sepeda motor dalam waktu lama karena dapat menyebabkan rahim dan panggul terjepit, sirkulasi darah tidak lancar, dan memengaruhi janin
  7. Menggunakan jaket dengan warna yang terlihat dari kejauhan saat malam hari, seperti warna hijau dan abu-abu mengkilap
  8. Hindari mengendarai motor saat hujan atau setelah hujan karena jalan licin dan rawan kecelakaan
  9. Sebelum berkendara, periksa kaca spion dan atur posisinya dengan baik agar dapat melihat bagian belakang
  10. Mengemudi dengan kecepatan lambat
  11. Rawat dan periksa kendaraan secara teratur untuk menghindari kendaraan rusak di tengah jalan

Tips Menyetir Mobil Saat Hamil

Tips Menyetir Mobil Saat Hamil

Tidak hanya naik motor saat hamil, ada beberapa Ibu yang juga menyetir mobil untuk melakukan perjalanan jarak dekat maupun jauh, berikut beberapa tips dari BukuBumil:

  1. Pastikan Ibu tidak merasa mual, lelah, atau kurang fokus saat mengemudi
  2. Bawa buku kehamilan Ibu untuk berjaga-jaga jika akan melahirkan
  3. Bawa makanan ringan dan minuman sebagai cemilan Ibu selama perjalanan
  4. Selalu gunakan sabuk pengaman tiga titik, yaitu sabuk yang melewati bahu, tulang selangka dan turun melintasi dada, serta di antara payudara
  5. Pastikan sabuk pangkuan dikenakan serendah mungkin di bawah perut dan bayi
  6. Sesuaikan sabuk pengaman dan tempat duduk senyaman mungkin
  7. Pastikan airbag dalam keadaan aman dan dapat digunakan. Airbag dapat melindungi Ibu dan calon buah hati dari kecelakaan
  8. Berhenti sejenak, mungkin Ibu akan merasa tidak nyaman duduk dalam posisi yang sama terlalu lama. Jadi, pastikan Ibu berhenti sebentar untuk meregangkan kaki atau untuk pergi ke toilet

Bagi Ibu yang berkendara saat hamil dalam waktu lebih dari 4 jam, ada risiko mengakibatkan deep vein thrombosis (DVT), yaitu terbentuknya bekuan darah dalam pembuluh darah. Untuk menghindari hal tersebut, Ibu dapat melakukan hal-hal berikut:

  1. Minum air putih yang cukup
  2. Konsumsi makanan yang mengandung energi seperti buah dan kacang
  3. Berhenti secara teratur setiap 90 menit saat perjalanan jauh untuk mencegah kelelahan dan pusing
  4. Hindari mengemudi sendiri saat perjalanan jauh
  5. Jika alat kemudi dapat disesuaikan, arahkan ke tulang dada, bukan ke perut

Perjalanan Saat Hamil: Transportasi Udara

Naik Pesawat Saat Hamil

Sebelum Ibu memutuskan bepergian dengan pesawat, perhatikan hal-hal berikut:

  1. Konsultasikan kepada dokter bila memiliki risiko khusus, seperti wanita dengan diabetes gestasional atau kehamilan ganda biasanya disarankan untuk tidak melakukan penerbangan dulu selama kehamilan
  2. Ketahui bahwa perjalanan udara dalam enam minggu terakhir kehamilan dapat memicu kehamilan prematur
  3. Komunikasikan kepada maskapai penerbangan bahwa Ibu sedang hamil, karena beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 35 minggu untuk naik pesawat, kecuali dengan catatan dokter.
  4. Pertimbangkan untuk memesan kursi yang dekat lorong agar memudahkan Ibu jika pergi ke toilet.
  5. Konsultasikan juga kepada dokter tentang peralatan medis yang perlu dibawa selama melakukan perjalanan udara, seperti obat, vitamin, atau tes urin untuk memeriksa kadar glukosa (jika dibutuhkan)

Lalu, apa yang harus dilakukan selama penerbangan? Berikut hal yang perlu diperhatikan:

  1. Gunakan sabuk pengaman di bawah perut Ibu
  2. Regangkan dan gerakkan kaki secara teratur
  3. Minum air putih yang cukup untuk mengurangi risiko dehidrasi dan menjaga asupan cairan untuk mengurangi risiko DVT
  4. Jika penerbangan lancar dan tidak mengalami turbulensi, berjalanlah di lorong pesawat setiap 30 menit
  5. Jika pesawat mengalami turbulensi, tetap di posisi Ibu, tetapi regangkan kaki sesering mungkin
  6. Jika Ibu sesak napas dan pusing, maka minta bantuan pramugari untuk membantu memasangkan masker oksigen

Perjalanan Saat Hamil: Transportasi Air

Saat melakukan perjalanan menggunakan transportasi air seperti kapal, Ibu perlu memerhatikan kebijakan perusahaan feri tersebut, karena beberapa feri menolak mengangkut ibu hamil berusia 32 minggu pada penyeberangan standar dan 28 minggu pada penyeberangan berkecepatan tinggi. Untuk perjalanan kapal yang lebih lama, seperti kapal pesiar, Ibu dapat memastikan apakah ada fasilitas di atas kapal yang dapat menangani kehamilan dan layanan medis di pelabuhan.

Itu dia tips yang perlu diperhatikan ketika berkendara saat hamil, tetapi hal utama yang perlu Ibu ketahui adalah pastikan Ibu dalam kondisi yang prima untuk melakukan perjalanan. Yuk, bagikan artikel ini dengan ibu hamil lainnya!

Referensi:

ACOG. (2020). Travel during pregnancy. https://www.acog.org/womens-health/faqs/travel-during-pregnancy  

babyMed. (2018). Is it safe to ride a motorbike during pregnancy. https://www.babymed.com/safety/is-it-safe-to-ride-a-motorbike-during-pregnancy# 

BetterHealth. (2015). Pregnancy and travel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-and-travel#risks-of-long-distance-travel-during-pregnancy 

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories