- Post traumatic stress disorder (PTSD)
- Mengenal Trauma Pasca Melahirkan pada Ibu
- Tanda dan Gejala Trauma Melahirkan pada Ibu
- Penyebab Trauma Melahirkan pada Ibu
- Persalinan Yang Sulit
- Prosedur Operasi Kelahiran Yang Tidak Direncanakan
- Pengalaman Melahirkan Lain Yang Menakutkan
- Cara Menghadapi Trauma Melahirkan
- Reference
Post traumatic stress disorder (PTSD)
Post traumatic stress disorder(PTSD) merupakan gangguan kejiwaan yang dapat terjadi pada orang yang telah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti bencana alam, kecelakaan serius, tindakan teroris, perang/tempur, pemerkosaan, kekerasan seksual atau cedera serius. Gangguan stres pasca melahirkan termasuk dalam kategori PTSD. Jika Ibu mengalami peristiwa yang menegangkan selama persalinan atau melahirkan, Ibu sangat mungkin mengalami PTSD pasca melahirkan.
Mengenal Trauma Pasca Melahirkan pada Ibu
Persepsi Ibu mengenai trauma kelahiran dapat sangat bervariasi setelah proses melahirkan karena itu merupakan salah satu pengalaman yang paling intens dan emosional dalam hidup Ibu. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dalam kehidupan pribadi Ibu, sebelum dan selama hamil, serta pengalaman kelahiran yang traumatis dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara psikologis yang signifikan setelah melahirkan dan mampu berkembang menjadi trauma kelahiran.
Kelahiran traumatis melibatkan cedera, bahkan bahaya serius atau kematian Ibu dan bayi. Walaupun trauma bisa bersifat fisik, akan tetapi seringkali bersifat emosional dan psikologis. Trauma kelahiran tidak terbatas pada peristiwa yang terjadi selama persalinan dan kelahiran.
Maka dari itu, mari simak tanda gejala umum yang terjadi kepada Ibu yang mengalami trauma melahirkan yah!
Tanda dan Gejala Trauma Melahirkan pada Ibu
Trauma melahirkan ditandai dengan perasaan waspada yang berlebihan, ketakutan, dan pikiran-pikiran yang mengganggu. Setiap Ibu mengalaminya secara berbeda-beda karena ini adalah pengalaman yang unik pasca melahirkan setiap Ibu. Ketika Ibu mengingat kembali peristiwa traumatis yang terjadi selama persalinan, seperti terburu-buru ke ruang operasi untuk menjalani operasi caesar, Ibu bisa mengalami sensasi teror dan ketakutan. Emosi Ibu dapat dengan cepat meningkat ketika seseorang mengungkit-ungkit sesuatu yang berkaitan dengan persalinan Ibu atau kejadian traumatis apa pun yang terjadi pada Anda selama persalinan atau periode pasca persalinan.
Beberapa tanda dan gejala umum trauma melahirkan meliputi:
Mengingat kembali aspek-aspek trauma, misalnya:
- kilas balik yang jelas (merasa bahwa trauma terjadi saat ini)
- Pikiran yang mengganggu
- Mengalami mimpi buruk yang berulang
- Tekanan yang intens ketika diingatkan tentang pengalaman tersebut secara nyata atau simbolis
- Sensasi fisik seperti rasa sakit, berkeringat, mual atau gemetar
Perasaan gelisah, misalnya:
- Panik ketika teringat akan trauma
- Mudah kesal atau marah
- Kewaspadaan ekstrem, kadang-kadang dikenal sebagai ‘hipervigilans‘
- Sulit untuk tidur, bahkan ketika Ibu sangat lelah atau mengantuk
- Mudah tersinggung atau berperilaku agresif
Menghindari perasaan dan kenangan, misalnya:
- Selalu ingin sibuk
- Menghindari situasi yang mengingatkan Ibu pada trauma
- Tidak mampu mengingat detail dari apa yang terjadi
- Mati rasa secara emosional atau terputus dari perasaan Ibu
- Sulit untuk mengekspresikan kasih sayang
Sulit untuk percaya dan merasakan sesuatu, misalnya:
- Ibu merasa tidak bisa mempercayai siapa pun
- Ibu merasa tidak ada tempat yang aman
- Merasa seperti tidak ada yang mengerti perasaan dan kondisi Ibu
- Menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi
- Perasaan marah, sedih, bersalah, atau malu yang luar biasa.
Penyebab Trauma Melahirkan pada Ibu
Sebagian Ibu hamil percaya bahwa semua aspek persalinan yang tidak nyaman akan terlupakan begitu bayi lahir. Ibu bisa saja menjalani hidup dan berpikir karena telah memasuki fase bersenang-senang sebagai orang tua baru, pengalaman persalinan dan kelahiran ibu yang menyakitkan akan segera terlupakan. Situasi yang penuh tekanan ini dapat merusak hubungan Ibu dengan bayi dan keluarga terdekat. Ibu bisa merasa kecewa jika kehamilan dan persalinan tidak berjalan sesuai rencana.
Ibu mungkin juga merasa tidak senang atau bereaksi dengan marah terhadap tenaga kesehatan yang membantu persalinan Ibu jika persalinan tidak berjalan lancar. Ibu bisa menjadi sangat cemas untuk memiliki anak kedua di masa depan jika Ibu harus melalui prosedur persalinan yang sama sebagai hasil dari pengalaman Ibu.
Trauma melahirkan sering dikaitkan dengan pengalaman melahirkan yang menyakitkan karena sering merasa seolah-olah nyawa mereka atau nyawa bayi mereka berada dalam keadaan bahaya. Ibu mungkin berpikir bahwa proses persalinan tertentu terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan atau tidak sepenuhnya diberitahu tentang apa yang sedang terjadi. Berikut adalah 3 alasan penyebab terjadinya trauma melahirkan pada Ibu:
Persalinan Yang Sulit
Nyeri dalam persalinan adalah salah satu rasa nyeri yang paling parah yang pernah diketahui dan rasa takut ini adalah alasan Ibu tidak mau melakukan persalinan secara normal. Tidak diragukan lagi, persalinan merupakan pengalaman yang menyakitkan bagi semua Ibu kecuali beberapa dari Ibu yang memiliki rentang toleransi nyeri yang besar.
Nyeri persalinan ini diakibatkan oleh beberapa penyebab fisiologis-psikologis. Memiliki kehamilan yang tidak normal misalnya mengalami ektopik dan hamil anggur selama kehamilan, pengetahuan yang rendah dan pengalaman pahit dari kehamilan sebelumnya dapat meningkatkan rasa sakit persalinan. Jika Ibu merasa senang dan rileks tanpa mengalami rasa sakit yang nyata, ambang toleransi rasa sakit Ibu akan meningkat.
Prosedur Operasi Kelahiran Yang Tidak Direncanakan
C-section (atau kelahiran sesar) adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk melahirkan bayi ketika persalinan pervaginam tidak dapat dilakukan dengan aman. Bedah sesar dapat direncanakan sebelumnya atau dilakukan dalam keadaan darurat. Prosedur ini memiliki risiko lebih besar daripada persalinan pervaginam, dengan masa pemulihan yang sedikit lebih lama. Bunda dapat membaca mengenai Lahir Normal atau Caesar: Berikut 7 Manfaat dan Risikonya untuk informasi lebih lanjut mengenai proses melahirkan secara C-section yah Bunda.
Ada beberapa jenis alasan sehingga prosedur operasi C-section dapat dilakukan kepada Ibu, yakni:
Operasi caesar terjadwal
C-section yang direncanakan akan dijadwalkan untuk dilakukan sekitar minggu ke-39 kehamilan, biasanya karena ada alasan medis yang diketahui untuk melakukannya. Misalnya:
- Ibu memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau masalah jantung. Operasi caesar terjadwal mungkin direkomendasikan untuk membantu memastikan proses persalinan seaman mungkin.
- Membantu mencegah infeksi menular seksual yang dapat ditularkan ke bayi selama kelahiran melalui vagina.
- Pernah melakukan operasi caesar sebelumnya. Meskipun banyak Ibu yang ingin mencoba untuk melahirkan melalui vagina setelah operasi caesar (VBAC), banyak yang memilih untuk menjadwalkan operasi caesar lagi.
Operasi caesar yang tidak direncanakan
Sebagian besar operasi caesar tidak direncanakan karena kebutuhan untuk operasi caesar biasanya tidak diketahui sampai sebelum atau selama persalinan. Para ibu dalam skenario ini telah memilih persalinan pervaginam. Namun, berminggu-minggu, berhari-hari, atau bahkan beberapa jam sebelum persalinan dimulai, ibu dan dokter memutuskan bahwa operasi caesar adalah tindakan terbaik.
Meskipun jenis penyesuaian ini mungkin menjengkelkan dan membuat stres, yakinlah bahwa dokter yang membantu persalinan Ibu pasti akan melakukan segala upaya untuk memastikan pengalaman persalinan Ibu sesuai dengan yang direncanakan.
Operasi Caesar Darurat
Perbedaan antara operasi caesar yang tidak direncanakan dan operasi caesar darurat adalah urgensinya. Umumnya, ini berarti ada masalah keamanan langsung bagi Ibu dan bayi, sehingga intervensi segera diperlukan untuk menjaga Ibu dan bayi tetap sehat dan seaman mungkin.
Pengalaman Melahirkan Lain Yang Menakutkan
Sekitar 140 juta kelahiran yang terjadi secara global setiap tahun berkaitan dengan Ibu hamil tanpa faktor risiko komplikasi baik untuk diri mereka sendiri atau bayi mereka pada awal dan selama proses persalinan. Namun demikian, momen kelahiran sangat penting bagi kelangsungan hidup Ibu dan bayinya, karena risiko dapat meningkat secara signifikan ketika komplikasi muncul.
Ada beberapa contoh pengalaman persalinan yang tidak menyenangkan yang mempengaruhi status kesehatan Ibu dan bayi, yang dapat mengubah pengalaman persalinan seorang Ibu menjadi sesuatu yang diharapkan menjadi positif menjadi pengalaman yang traumatis.
Berikut beberapa hal yang menakutkan yang mungkin bisa terjadi selama proses persalinan ibu:
- Plasenta Ibu Bisa Tertahan
Plasenta harus segera dikeluarkan setelah melahirkan. Namun, hal-hal tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan bagi sebagian Ibu. Plasenta yang tertahan membawa bahaya kesehatan yang signifikan, oleh karena itu sangat penting untuk segera mengambil tindakan. Jika semua plasenta belum meninggalkan tubuh Ibu, Ibu bisa mengalami rasa sakit yang menyiksa, pendarahan, demam, infeksi, dan gejala lainnya.
- Bayi Bisa Lahir di Dalam Kantung Ketuban
Bayi mungkin dilahirkan masih dalam kantung ketuban dalam beberapa keadaan yang sangat tidak umum, tetapi Ibu tidak pernah benar-benar melihat ini terjadi di film atau di televisi, jadi Ibu mungkin tidak menyadari hal itu bisa terjadi. Persalinan ini disebut “en caul” dan lebih umum (meskipun masih jarang) pada bayi prematur.
- Ibu Bisa Mengalami Muntah Selama Persalinan
Muntah selama persalinan bukanlah hal yang mustahil, bahkan jika Ibu tidak memiliki pengalaman sebelumnya. Selain itu, hal ini tidak selalu merupakan hal yang buruk.
- Ibu Bisa Mengalami Perdarahan
Perdarahan pasca kelahiran sering disebabkan oleh rahim yang gagal berkontraksi secara memadai setelah kelahiran, meskipun ada juga penyebab lainnya. Perdarahan pasca kelahiran biasanya tidak berakibat fatal, tetapi sangat penting untuk mengenali bahwa hal itu mungkin terjadi, oleh karena itu Ibu tidak boleh menunggu. Pendarahan hebat, pusing, pingsan, atau gejala parah lainnya harus segera dilaporkan ke dokter karena masih bisa terjadi tiga bulan setelah melahirkan.
Cara Menghadapi Trauma Melahirkan
Setelah Melahirkan yang menyakitkan, Ibu terlalu sering menanggung penderitaan mereka dalam keheningan. Menurut Clages, “Mereka mungkin merasa malu atau seperti gagal sebagai seorang ibu.” Dan sering kali, tidak ada yang mau bertanya tentang kondisi kesejahteraan Ibu atau kebutuhannya karena semua orang begitu sibuk dengan bayinya.
Namun demikian, ada beberapa cara untuk membantu mengurangi risiko trauma melahirkan:
- Mempersiapkan persalinan: Kelas antenatal, misalnya, membantu Ibu mengetahui apa yang diharapkan dan pilihan rencana persalinan Ibu.
- Cobalah untuk memiliki harapan yang realistis: Tidak ada cara yang ‘benar’ untuk melahirkan. Hal-hal tidak selalu berjalan sesuai rencana dan beberapa hal berada di luar kendali Ibu.
- Cobalah untuk tetap berpikiran terbuka: Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan atau tidak akan terjadi selama kehamilan dan kelahiran.
- Cari dukungan yang mampu mendukung: Kelilingi diri Ibu dengan orang-orang yang dapat mendukung kondisi Ibu sekarang.
- Carilah dukungan kesehatan mental: Jika Ibu rentan terhadap kecemasan atau depresi, atau jika Ibu mengalami kehamilan atau persalinan yang sulit, konseling dapat membantu menerima apa yang terjadi.
Semoga bermanfaat ya, Bu! Yuk share artikel ini agar banyak Ibu yang terbantu. Ibu dapat pulih dari dan melewati trauma persalinan dengan perawatan dan dukungan yang tepat.
Reference
C-section (cesarean section): Procedure, risks & recovery. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved November 7, 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/7246-cesarean-birth-c-section
Gordon, D. (2022, May 26). Postnatal PTSD what we can do to help. The Mummy MOT®. Retrieved November 3, 2022, from https://www.themummymot.com/postnatal-ptsd-what-we-can-do-to-help/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=postnatal-ptsd-what-we-can-do-to-help
Lisa van de Geyn August 25, 2017. (2017, August 25). 6 ways to make your labour and Delivery Easier (yes, that’s possible). Today’s Parent. Retrieved November 3, 2022, from https://www.todaysparent.com/pregnancy/giving-birth/6-ways-to-make-your-labour-and-delivery-easier-yes-its-possible/
Major, M. (2022, January 27). Your vagina after childbirth isn’t as scary as you think. Healthline. Retrieved November 3, 2022, from https://www.healthline.com/health/parenting/your-pelvic-floor-explained
Nguyen, H. (2022, September 26). Planning for an unplanned or emergency C-section. HealthPartners Blog. Retrieved November 7, 2022, from https://www.healthpartners.com/blog/planning-for-an-unplanned-csection/
Postnatal PTSD and birth trauma. Mind. (n.d.). Retrieved November 3, 2022, from https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/postnatal-depression-and-perinatal-mental-health/ptsd-and-birth-trauma/#:~:text=Postnatal%20post%2Dtraumatic%20stress%20disorder,events%20during%20labour%20or%20childbirth.
Postnatal PTSD and birth trauma. Mind. (n.d.). Retrieved November 6, 2022, from https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/postnatal-depression-and-perinatal-mental-health/ptsd-and-birth-trauma/#SignsAndSymptomsOfPostnatalPTSD
Rodríguez-Almagro, J., Hernández-Martínez, A., Rodríguez-Almagro, D., Quirós-García, J. M., Martínez-Galiano, J. M., & Gómez-Salgado, J. (2019, May 13). Women’s perceptions of living a traumatic childbirth experience and factors related to a birth experience. International journal of environmental research and public health. Retrieved November 7, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6539242/
Schwab, W., Marth, C., & Bergant, A. M. (2012, January). Post-traumatic stress disorder post partum: The impact of birth on the prevalence of post-traumatic stress disorder (PTSD) in Multiparous Women. Geburtshilfe und Frauenheilkunde. Retrieved November 3, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4168363/
Thielking, M. (2016, March 9). Sky-high C-section rates in the US don’t translate to better birth outcomes. STAT. Retrieved November 3, 2022, from https://www.statnews.com/2015/12/01/cesarean-section-childbirth/
What is posttraumatic stress disorder (PTSD)? Psychiatry.org – What is Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)? (n.d.). Retrieved November 6, 2022, from https://www.psychiatry.org/patients-families/ptsd/what-is-ptsdWisner, W. (2021, November 15). What is postpartum PTSD? Verywell Mind. Retrieved November 6, 2022, from https://www.verywellmind.com/postpartum-ptsd-symptoms-traits-causes-treatment-5207692