Apakah Ibu dan Ayah sedang berusaha mewujudkan impian menjadi orang tua? Jika ya, maka artikel ini tepat untuk dibaca!
Menjadi seorang Ibu dan Ayah adalah impian banyak pasangan suami istri. Namun, perjalanan menuju kehamilan tidak selalu berjalan mulus. Nah, jangan khawatir Bu dan Yah, dalam artikel ini BukuBumil akan membagikan sejumlah tips yang akan membantu meningkatkan peluang untuk segera hamil. Jadi, jangan lewatkan informasi berharga yang akan membawa Ayah dan Ibu satu langkah lebih dekat menuju impian menjadi orang tua yang bahagia!
Ketika Ibu dan Ayah berusaha untuk memiliki momongan, hubungan intim bukan hanya untuk kesenangan semata. Penting bagi Ibu dan Ayah untuk melakukan segalanya dengan benar guna memaksimalkan peluang kehamilan. Meskipun tidak ada metode yang menjamin kehamilan secara pasti, tetapi beberapa perubahan dalam waktu dan frekuensi berhubungan intim dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan dari program kehamilan.
Table of Contents
Kapan Sebaiknya Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil?
Pada umumnya, waktu terbaik untuk dapat hamil adalah saat sedang berada pada periode subur dalam siklus menstruasi Ibu. Periode subur ini mencakup lima hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. Pada dua hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi merupakan peluang terbesar untuk terjadi pembuahan. Berhubungan intim pada hari-hari tersebut memberikan peluang terbesar bagi kehamilan.
Selama ovulasi, indung telur melepaskan sel telur yang matang. Sel telur telur tersebut bergerak melalui saluran tuba falopi menuju rahim. Di sepanjang perjalanan ini, sperma bertemu dengan sel telur dan jika pembuahan terjadi, kehamilan dapat terjadi. Sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh Ibu sekitar lima hari. Oleh karena itu, tujuan Ibu adalah memiliki sperma yang masih hidup di dalam saluran tuba falopi ketika ovulasi terjadi.
Bagaimana cara mengetahui bahwa Ibu sedang dalam masa ovulasi? Salah satu caranya adalah dengan menghitung hari dalam siklus menstruasi. Penting bagi Ibu untuk mencatat siklus menstruasi dalam kalender atau menggunakan aplikasi khusus untuk melacaknya. Setiap siklus dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir pada hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Ibu juga dapat menemukan pertengahan siklus. Misalnya, jika siklus Ibu berlangsung selama 28 hari, Ibu mungkin akan ovulasi sekitar hari ke-14.
Namun, perlu diingat bahwa setiap Ibu memiliki siklus yang berbeda. Jika Ibu mengalami kesulitan hamil atau curiga bahwa ovulasi terjadi pada waktu yang berbeda dari pertengahan siklus, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh metode perhitungan ovulasi yang lebih akurat.
Baca juga: Ingin Segera Hamil? Yuk Coba 3 Cara Mudah Menghitung Waktu Ovulasi Ini!
Seberapa Sering Sebaiknya Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil?
Ibu atau Ayah mungkin pernah mendengar bahwa berhubungan intim terlalu sering dapat memengaruhi kualitas dan jumlah sperma. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik setelah periode abstain (tidak behubungan intim) selama 2-3 hari. Studi juga menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pembuahan lebih tinggi pada pasangan yang berhubungan intim setiap 1-2 hari.
Melakukan hubungan intim sekali sehari atau setiap dua hari selama periode subur akan meningkatkan peluang Ibu untuk hamil. Namun, jangan memaksakan diri dengan mengikuti jadwal yang ketat karena hal tersebut dapat menyebabkan stres. Sebenarnya jumlah ideal untuk berhubungan intim adalah sesuai dengan kenyamanan Ibu dan Ayah. Dengan begitu, Ibu dan Ayah dapat menciptakan hubungan intim yang lebih alami.
Bagaimana Posisi Terbaik saat Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil?
Tidak ada posisi tertentu yang terbukti secara pasti meningkatkan kemungkinan kehamilan. Namun, ada beberapa posisi yang mungkin lebih membantu sperma mencapai sel telur. Misalnya, posisi misionaris (Ayah di atas) dan doggy-style (Ayah di bawah) memungkin penetrasi yang lebih dalam, sehingga sperma berada lebih dekat dengan serviks.
Namun, tidak perlu khawatir jika Ibu dan Ayah memilih posisi lain, seperti posisi berdiri. Meskipun gravitasi mungkin bekerja berlawanan, sperma memiliki kemampuan berenang yang baik. Setelah sperma didepositkan di dalam vagina, mereka dapat mencapai serviks dalam waktu sekitar 15 menit.
Meskipun tidak ada keharusan untuk mengangkat kaki ke udara setelah berhubungan intim atau berbaring, tetapi tidak ada salahnya mencoba. Menempatkan bantal di bawah punggung bagian bawah Ibu juga dapat membantu sperma bergerak ke arah yang tepat.
Ingatlah yang terpenting adalah Ibu dan Ayah merasa nyaman dengan posisi yang dipilih. Selain itu, ketika melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi saat periode ovulasi dapat memungkinkan terjadinya kehamilan. Selama sperma masuk ke dalam vagina, ada peluang besar untuk hamil.
Baca juga: Tabung dulu! Ketahui Biaya dan Cara Menggunakan BPJS untuk Melahirkan
Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan dalam Merencanakan Kehamilan
Tidak ada aturan pasti mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk segera hamil. Setiap Ibu dan Ayah memiliki keunikan dan perbedaan tersendiri dalam perjalanan kehamilan. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seberapa cepat kehamilan terjadi, di antaranya:
- Usia
Meskipun tidak ada batasan waktu yang pasti, kemungkinan hamil cenderung lebih tinggi pada usia yang lebih muda. Jika usia Ibu masih muda, biasanya dokter akan memberi lebih banyak waktu untuk Ibu mencoba hamil tanpa campur tangan medis. Namun, ketika usia Ibu telah mencapai 35 tahun ke atas, dokter akan mengambil tindakan lebih lanjut setelah enam bulan Ibu mencoba untuk hamil.
- Kesehatan
Kesehatan secara keseluruhan memainkan peran penting dalam kemungkinan kehamilan dan kelancaran prosesnya. Penting agar Ibu dapat menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol. Kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil.
- Kesehatan Reproduksi
Selain faktor kesehatan umum, kesehatan reproduksi juga menjadi faktor penting. Jika Ibu mengalami gangguan siklus menstruasi atau memiliki masalah kesehatan reproduksi lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
- Frekuensi Hubungan Intim
Berhubungan intim secara teratur dan sesuai kenyamanan adalah kunci untuk meningkatkan peluang kehamilan. Disarankan untuk berhubungan intim setidaknya setiap dua hari, tetapi tidak perlu memaksakan diri dengan jadwal yang ketat.
Sebagian besar Ibu dapat hamil secara alami dalam waktu satu tahun. Namun, penting untuk diingat bahwa segera adalah hal yang normal, jadi jangan terlalu khawatir jika Ibu perlu melewati beberapa siklus. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter, agar Ibu dapat menjalani pemeriksaan atau perawatan kesuburan sebelum mencapai satu tahun mencoba hamil.
Tips Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Ibu dan Ayah untuk membantu meningkatkan peluang agar segera hamil, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lakukan Pemeriksaan Pra-Kehamilan
Sebelum memulai usaha untuk hamil, disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter mengenai kehamilan. Selama konsultasi tersebut, Ibu dapat menanyakan tentang kebutuhan vitamin prenatal, terutama asam folat, yang dapat membantu melindungi bayi dari kelainan bawaan, seperti spina bifida (kelainan tulang belakang). Asam folat memiliki peran penting selama tahap awal kehamilan. Dengan adanya pemeriksaan kehamilan ini, dapat membantu untuk mengendalikan faktor risiko yang dapat mengancam kesehatan kehamilan.
Baca juga: 7 Jenis Check Up Lengkap Sebelum Program Hamil
- Berhenti Menggunakan Alat Kontrasepsi (KB)
Mungkin terlihat sederhana, tetapi jika ingin cepat hamil, Ibu dan Ayah perlu menghentikan penggunaan alat kontrasepsi. Namun, hal ini akan tergantung pada jenis kontrasepsi yang digunakan. Penting untuk diketahui bahwa kesuburan tidak akan langsung kembali normal.
Jika Ibu atau Ayah menggunakan kondom, spermisida, atau metode kontrasepsi non-hormonal lainnya, maka hentikan penggunaanya saat sudah siap untuk memulai program kehamilan. Selain itu, untuk IUD non-hormonal, setelah dilepaskan, tubuh akan siap untuk kehamilan. Namun, jika menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil atau cincin vagina, terkadang dibutuhkan waktu beberapa minggu agar tubuh dapat mulai berovulasi.
Baca juga: Hamil setelah Berhenti KB? Lakukan 4 Kunci Ini!
- Ketahui Siklus Bulanan Ibu
Mengetahui dan memahami siklus bulanan Ibu sangat penting untuk meningkatkan peluang kehamilan. Semakin awal Ibu mengetahui dan memahami siklus Ibu, semakin baik. Dengan demikian, Ibu akan dapat mengetahui kapan Ibu memiliki peluang terbesar untuk hamil. Secara umum, wanita memiliki siklus bulanan selama 28 hari, yang berarti Ibu memiliki periode subur selama lima hingga enam hari dalam sebulan. Untuk melacak periode subur tersebut, Ibu perlu mengetahui hari pertama menstruasi terakhir. Hari ini akan dianggap sebagai hari pertama dalam siklus bulanan Ibu.
- Berhubungan Intim pada Waktu yang Tepat
Berhubungan intim saat berada dalam periode subur merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan peluang cepat hamil. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk mengetahui kapan sedang ovulasi. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa sperma akan mencapai sel telur tepat saat periode subur. Jika sperma mencapai sel telur saat Ibu sedang tidak subur, maka sperma tidak akan dapat bertahan dalam tubuh dan pembuahan tidak akan terjadi.
Baca juga: Hamil Sehat Setelah Keguguran Berulang? Coba 7 Rahasia Ini untuk Meraihnya!
- Jangan Khawatir tentang Posisi Terbaik saat Berhubungan Intim
Banyak isu yang beredar tentang posisi yang terbaik untuk cepat hamil, tetapi sebenarnya itu hanyalah mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa posisi tertentu dapat meningkatkan peluang Ibu untuk hamil. Yang terpenting adalah Ibu dan Ayah melakukan hubungan intim dengan posisi yang nyaman.
- Berbaring di Tempat Tidur setelah Berhubungan Intim
Untuk membantu sperma mencapai sel telur, Ibu dapat mencoba berbaring di tempat tidur selama 10-15 menit setelah berhubungan intim. Tetap dalam posisi netral di tempat tidur dapat memberi kesempatan lebih baik bagi sperma untuk mencapai sel telur.
Baca juga: Wajib Tahu! 4 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Program KB
- Hindari Penggunaan Pelumas
Saat berusaha untuk hamil, penggunaan pelumas sebenarnya bukanlah pilihan yang tepat. Meskipun pelumas dapat membantu mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan intim, tetapi pelumas juga dapat menghambat pergerakan sperma. Jadi, saat mencoba untuk hamil, sebaiknya hindari penggunaan pelumas agar tidak menghambat pergerakan sperma.
Namun, jika Ibu sulit melepaskan penggunaan pelumas, Ibu dapat mempertimbangkan penggunaan pelumas yang aman untuk kesuburan dan tidak menghambat pergerakan sperma. Ibu juga dapat memilih pelumas alami, seperti minyak kanola, minyak zaitun, atau bahkan putih telur sebagai pelumas saat berhubungan intim saat mencoba untuk hamil.
Baca juga: Donor sperma? Ini Dia 5 Hal Penting untuk Program Hamil
- Jangan Berhubungan Intim dengan Berlebihan
Berhubungan intim setiap hari bahkan selama masa ovulasi tidak selalu meningkatkan peluang untuk hamil. Disarankan agar berhubungan intim setiap dua hari sekitar waktu ovulasi untuk meningkatkan peluang untuk hamil. Sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam tubuh. Oleh karena itu, berhubungan intim secara teratur baik saat sedang ovulasi maupun saat tidak sedang ovulasi.
- Kelola Stres dengan Baik
Cobalah untuk tidak terlalu khawatir saat menjalani program hamil. Hal ini karena stres dapat mengganggu proses ovulasi. Jadi, semakin Ibu dan Ayah santai, semakin baik! Lakukan hal-hal yang baik untuk meminimalisir rasa stres, seperti meditasi, yoga, atau akupuntur yang dapat meningkatkan peluang untuk hamil.
- Jaga Kesehatan Tubuh
Ada beberapa hal yang dapat Ibu dan Ayah lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh saat program hamil:
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang setiap hari
Selain mengonsumsi vitamin prenatal, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang. Pastikan untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari serta perhatikan asupan kalsium. Selain itu, hindari konsumsi daging olahan selama periode ini karena tinggi kandungan garam serta pengawet. Pilihlah daging segar dan produk pertanian yang aman untuk kesehatan.
Baca juga: Yuk Intip 7 Contoh Makanan Sehat untuk Ibu Hamil!
- Olahraga yang teratur
Berolahraga setiap hari selama 30 menit dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan. Ibu dan Ayah dapat berjalan santai atau melakukan olahraga lainnya yang sesuai dengan kenyamanan.
- Hindari merokok
Merokok tidak sehat, terutama ketika Ibu dan Ayah sedang memprogram kehamilan. Merokok dapat mempercepat penuaan sel telur, meningkatkan risiko keguguran, serta mengurangi kemampuan gerak sperma.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol dapat mengurangi peluang untuk hamil. Kebiasaan ini juga dapat berdampak pada kesuburan Ayah.
- Batasi konsumsi kafein
Kafein dapat berpengaruh pada kemampuan Ibu untuk hamil dan dapat menurunkan kesuburan. Saat hamil, Ibu juga dianjurkan untuk membatasi konsumsi kafein, yang bersumber dari minuman seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
- Hindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan
Pemanis buatan dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan. Saat mencoba untuk hamil, sebaiknya hindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan.
- Jangan mengonsumsi obat-obatan terlarang (Narkoba)
Penggunaan obat-obatan terlarang dapat berdampak negatif pada sistem reproduksi dan berpengaruh pada peluang dan kelangsungan kehamilan.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
Jika Ibu atau Ayah memiliki masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah tiroid, atau penyakit autoimun, maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penangan dan perawatan yang tepat. Sebab, beberapa masalah kesehatan tersebut dapat berpengaruh pada proses pembuahan dan kehamilan.
Jika Ibu dan Ayah sudah melalui tips tersebut, tetapi kehamilan juga belum terjadi dengan segera, jangan menyerah dan merasa gagal ya Bu, Yah! Ibu dan Ayah juga jangan saling menyalahkan dan menekan diri sendiri. Untuk bisa hamil, terkadang memakan waktu beberapa bulan, terutama jika usia sudah mencapai 30-an atau lebih tua. Nah, jika Ibu dan Ayah telah lama mencoba dan masih menantikan kehadiran buah hati, maka berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan saran dan solusi yang tepat.
Terima kasih telah membaca artikel “Panduan Lengkap untuk Ibu dan Ayah: 10 Tips Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil”. Jangan lupa, bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Ibu dan Ayah agar dapat menemukan langkah yang tepat dalam memulai perjalanan kehamilan. Temukan informasi lengkap dan akurat seputar kehamilan, persalinan, dan kesehatan reproduksi lainnya dengan download aplikasi BukuBumil di Play Store atau kunjungi website BukuBumil.com. Semangat dan sehat selalu, Ibu dan Ayah!
Referensi:
- Feintuch, S. (2023, May 14). How to get pregnant fast: tips for trying to conceive. Retrieved July 8, 2023, fromhttps://www.thebump.com/a/how-to-get-pregnant-fast-tips
- Flo Health. (2019, March 11). Trying to conceive? these tips could help improve your chances of getting pregnant. Retrieved July 8, 2023, from https://flo.health/getting-pregnant/trying-to-conceive/sex-for-getting-pregnant/how-to-get-pregnant-quickly
- Mann, D. (2022, February 13). 7 tips for getting pregnant faster. Retrieved July 7, 2023, from https://www.webmd.com/baby/features/7-tips-getting-pregnant-faster
- Mom Loves Best. (2022, July 5). How to get pregnant fast. Retrieved July 8, 2023, from https://momlovesbest.com/get-pregnant-faster
- Watson, S. (2018 August 10). Babymaking 101: ways to get pregnant faster. Retrieved July 8, 2023, from https://www.healthline.com/health/sex-for-pregnancy