Teknik fertilisasi in vitro (IVF) menjadi salah satu solusi bagi banyak pasangan yang ingin memiliki keturunan, tetapi mengalami kesulitan hamil secara alami. IVF sering disebut sebagai istilah ‘bayi tabung’.
Teknik IVF telah mengubah cara pandang tradisional yang beranggapan bahwa hamil hanya dapat diperoleh secara alami, namun kini ternyata, ada teknologi reproduksi modern yang berhasil mengubah paradigma tersebut. Tentunya, kemajuan teknologi ini memberi harapan besar bagi mereka yang mengalami kesulitan hamil untuk dapat memperoleh keturunan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh teknik fertilisasi in vitro yang menjadi tonggak dalam upaya kehamilan secara modern.
Table of Contents
Apa Itu Teknik Fertilisasi In Vitro?
Apakah Bunda pernah mendengar istilah tentang fertilisasi in vitro dan in vivo?
Sebelum menjelaskan lebih lanjut, mari kenali perbedaan kecil di antara keduanya. Dalam bahasa Latin, in vivo artinya di dalam tubuh, sedangkan in vitro artinya di luar.
Merujuk pada konteks kehamilan, in vivo berarti upaya manusia untuk memperoleh keturunan dengan cara melakukan hubungan seksual agar fertilisasi terjadi di dalam tubuh wanita. Sebaliknya, fertilisasi in vitro artinya pembuahan terjadi di luar tubuh dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma yang dibantu oleh beberapa teknologi canggih dan tenaga ahli mumpuni yang dilakukan di lingkungan laboratorium khusus. Kita mengenalnya sebagai upaya ‘bayi tabung’
Jika upaya menggabungkan sel telur dan sperma berhasil memperoleh embrio, nantinya akan ditransfer ke dalam rahim sang ibu agar janin dapat berkembang disana. Jumlah embrio yang dipindahkan ke rahim dapat bervariasi. Apabila masih ada sisa, embrio tersebut dapat dimusnakan atau masih dapat digunakan kembali untuk beberapa keperluan di masa mendatang.
Sumber : Inseminasi Buatan dan Fertilisasi In Vitro: Mana yang Lebih Direkomendasikan?
Beberapa Kondisi yang Memperbolehkan Tindakan Fertilisasi In Vitro (IVF)
Tindakan fertilisasi in vitro perlu dipertimbangan oleh sepasang suami istri yang ingin memiliki keturunan, tetapi memiliki kendala khusus. Lalu, kriteria seperti apa yang memperbolehkan sepasang suami istri melakukan tindakan fertilisasi in vitro ini?
- Wanita dengan saluran tuba yang tersumbat
- Wanita dengan kelainan infertilitas (Sindrom Ovarium Polikistik)
- Wanita dengan siklus ovulasi tidak teratur
- Infertilitas pria
Saluran tuba tersumbat bisa terjadi karena riwayat penyakit yang dialami oleh wanita diantaranya penyakit radang panggul, fibroid rahim, kehamilan ektopik, ataupun endometriosis. Bagi pasangan yang ingin menikmati perjalanan sebagai orang tua namun mengalami kesulitan karena kondisi tersebut, jangan khawatir, karena masih ada secercah harapan dengan menempuh jalan bayi tabung.
Adapun kondisi wanita yang meski menempuh teknik IVF pun tidak akan efektif yakni sebagai berikut.
- Wanita menghasilkan sel telur yang tidak sehat
- Wanita tidak tertarik mendapatkan donor dari luar
- Wanita berusia di atas 37 tahun
Bukan berarti wanita di atas 40 tahun tidak memiliki peluang, akan tetapi hasilnya semakin efektif kalau seseorang sudah lebih dini memilih jalan IVF. Untuk sel telur donor masih dalam perdebatan sampai saat ini karena dianggap menyalahi etika bayi tabung dari segi agama dan budaya. Di beberapa negara bagian Barat, bayi tabung dari sel donor dianggap sah. Meskipun demikian, berbeda negara, bisa berbeda cara pandang.
Syarat Menjalani Teknik Fertilisasi In Vitro
Setelah mengetahui kriteria pasangan yang efektif menjalani teknik IVF, berikut ini persyaratan lebih lanjut yang perlu untuk dipertimbangkan oleh keduanya.
Sah Suami-Istri
Kalau sudah sah artinya pasangan boleh menempuh jalur ini untuk memperoleh keturunan. Artinya, perolehan sel telur berasal dari istri dan sel sperma berasal dari suami sehingga dalam prosesnya tidak butuh keterlibatan pihak ketiga agar anak yang dihasilkan sudah jelas menjadi anak biologis dari pasangan tersebut.
Kriteria Umur
Seiring dengan bertambahnya usia, peluang kehamilan dan kelahiran hidup menjadi berkurang. Di umur 40 ke atas ada wanita yang sudah mengalami menopause sehingga tidak disarankan mengikuti ini. Sebaliknya, wanita yang masih dalam usia reproduksi masih berpeluang besar untuk berhasil memiliki anak melalui program bayi tabung.
Kondisi Suami Istri Sehat
Untuk dapat menjalani proses IVF, pasangan suami istri harus memperoleh hasil pemeriksaan kesehatan fisik yang prima. Artinya, tidak ada riwayat penyakit kronis dan penyakit menular seksual pada organ reproduksi karena dapat memengaruhi proses kehamilan dan keberhasilan program ini.
Rahim Sehat
Embrio hasil IVF nantinya akan diinjeksikan ke dalam rahim, maka dari itu kondisi ruang rahim harus dalam keadaan sehat. Cara untuk dapat mengetahuinya yaitu dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Kelola Emosi
IVF adalah salah satu ikhtiarnya para pasangan yang belum diberikan keturunan. Ketika ingin menjalani proses fertilisasi in vitro, baik suami maupun istri harus menyadari bahwa akan selalu ada kemungkinan usaha yang sukses dan tidak sukses sehingga penting untuk memperluas rasa sabar dan meningkatkan keoptimisan.
Persiapan Finansial
Biaya IVF terbilang tidak sedikit karena setiap tahapannya memerlukan biaya yang bervariasi. Mengingat cara perolehan keturunan ini tidak biasa dan banyak melibatkan prosedur medis yang cermat, wajar jika segalanya perlu dipersiapkan dengan matang, termasuk masalah finansial.
Baca Juga : Pola Makan Sehat Tingkatkan Kesuburan, Pasutri Wajib Tahu!
7 Tahapan dari Teknik Modern Fertilisasi In Vitro
Jika sudah yakin akan melakukan IVF, berikut ini pengetahuan singkat mengenai 7 tahapan dari teknik fertilisasi in vitro.
Konsultasi dan Pengujian
Akan ada beberapa tes mencakup USG dasar, pemeriksaan darah dan analisis air mani untuk pasangan pria guna menilai kemungkinan kesuburan mereka. Proses ini akan dilakukan oleh dokter yang akan terlibat dalam proses IVF.
Stimulasi Ovarium
Tahap modern yang satu ini disebut sebagai tahap medikasi yang bertujuan untuk mematangkan sel telur dan menghasilkan jumlah sel telur. Tahapan ini distimulasi oleh hormon dan obat kesuburan oral atau suntik yang seringkali direkomendasikan oleh tempat IVF agar produksi sel telur menjadi lebih banyak.
Pengambilan Sel Telur
Tindakan ini dilakukan setelah wanita mengalami pembiusan karena nantinya akan dimasukkan jarum melalui vagina menuju dinding vagina dan masuk ke ovarium untuk mengambil sel telur dari folikel yang sedang tumbuh dengan cara disedot. Selanjutnya, tabung berisi sel telur akan diserahkan kepada ahli Embriologi.
Inkubasi Sel Telur dan Sperma dan Fertilisasi
Sel telur yang telah diambil akan diamati di bawah mikroskop bersama dengan sperma yang telah dibekukan. Selama masa inkubasi akan terjadi proses pembuahan yaitu proses sperma memasuki sel telur untuk menyatukan kedua materi genetiknya menjadi sebuah embrio. Proses ini terjadi secara alami ataupun dengan teknik Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
Pemantauan Perkembangan Embrio
Embrio terus diamati di laboratorium selama 5 – 7 hari untuk memastikan bahwa kondisinya normal dan aman bila ditanam ke dalam rahim.
Pemindahan Embrio
Jumlah embrio tertentu yang berhasil berkembang dengan baik akan ditanam kembali ke dalam rahim wanita pada tahap yang sesuai dengan siklus reproduksi. Caranya dengan memasukkan kateter berisi embrio melalui leher rahim untuk menempatkannya di dekat bagian atas dari rahim.
Dukungan dan Pemantauan
Setelah menanamkan kembali embrio, mungkin pasangan akan mendapatkan dukungan hormon tertentu agar peluang keberhasilan IVF menjadi tinggi. Setelah 10 hari pasca penanaman kembali embrio, wanita harus melakukan pemantauan tes kadar hCg dalam darahuntuk mengetahui apakah wanita tersebut hamil atau tidak.
Penting untuk mengetahui syarat dan tahapan dari teknik fertilisasi in vitro agar menjadi pertimbangan bagi pasangan yang hendak melakukan upaya bayi tabung. Meski perkembangan teknologi di bidang kesehatan kian modern, perlu diketahui bahwa kemungkinan berhasilnya hamil tidak 100%, tergantung dari kondisi setiap pasangan sehingga mereka perlu memupuk kesabaran dalam setiap prosesnya. Sekarang, BukuBumil dapat diunduh melalui PlayStore yang memungkinkan Bunda untuk memperkaya pengetahuan seputar kehamilan dengan lebih mudah. Selain itu, tersedia blog berupa artikel dan video dari kanal YouTube yang akan menemani perjalanan Bunda sebagai orang tua.
Referensi
- Fertilisasi In-Vitro (IVF) – Alpha ICF Fertility Center Malaysia. 2022. Available at : http://www.alphafertilitycentre.com/id/perawatan/bantuan-reproductif/fertilisasi-in-vitro-ivf#:~:text=In-vitro%20fertilization%20sering%20disebut,akan%20terbentuk%20jika%20pembuahan%20berhasil. Accessed at : 23 Januari 2024.
- Syarat Menjalani Program Bayi Tabung : Tanda Bahwa Anda Kandidat Program IVF. 2023. Available at : https://www.ciputraivf.com/artikel/syarat-bayi-tabung-untuk-program-ivf/. Accessed at : 24 Januari 2024.
- The Ultimate Guide to In Vitro Fertilization(IVF). 2020. Available at : https://www.ciputraivf.com/artikel/syarat-bayi-tabung-untuk-program-ivf/. Accessed at : 25 Januari 2024.