Harus Sabar! 5 Cara Menyapih Anak

Siapa diantara Bunda yang mempunyai bayi memasuki usia dua tahun dan masih dalam proses menyusui? Tahukah Bunda, bahwa memasuki usia dua tahun bayi harus mulai dipersiapkan untuk disapih. Lalu apakah itu menyapih? Apa yang harus dipersiapkan ketika hendak menyapih dan bagaimana cara menyapih anak? Berikut BukuBumil rangkumkan mengenai kiat-kiat menyapih untuk Bunda!

Menyapih Anak

Menyapih Anak
Source: freepik.com

Menyapih merupakan waktu dimana anak mulai belajar makan makanan padat seutuhnya tanpa tambahan ASI lagi secara berangsur-angsur atau sekaligus. Periode menyapih dengan pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI), di mana anak mulai diperkenalkan pada berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Menyapih bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan cara menyapih anak yang tepat, Bunda dapat membuat masa transisi ini menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, sehingga pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak menjadi kunci utama dalam memudahkan proses menyapih.

Jadi, Bunda enggak boleh khawatir karena anak sudah tidak lagi mengkonsumsi ASI, malah penting untuk Bunda dan suami memberikan dukungan emosional dan fisik kepada anak, serta menjaga kesehatan dan kebugaran diri sendiri. Dengan pemahaman yang baik tentang tanda-tanda kesiapan anak dan penerapan langkah-langkah yang tepat, proses menyapih dapat menjadi pengalaman yang lebih positif dan membantu anak untuk berkembang secara optimal.

Tanda Anak Siap Disapih

Tanda Anak Siap Disapih
Source: freepik.com Jcomp

Sebenarnya, tidak ada patokan waktu atau usia tertentu yang tepat untuk memulai menyapih anak. Namun, World Health Organization (WHO) merekomendasikan waktu terbaik untuk menyapih anak adalah saat usia anak menginjak dua tahun. Rekomendasi ini didasarkan pada pentingnya pemberian ASI eksklusif pada dua tahun pertama kehidupan anak. Dimana ASI tidak hanya menyediakan nutrisi esensial, tetapi juga memberikan kekebalan dan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

Namun, terdapat beberapa tanda yang dapat Bunda jadikan acuan ketika hendak mulai menyapih anak, yaitu:

  • Berkurangnya frekuensi minta menyusu ASI pada anak
  • Durasi menyusu lebih singkat
  • Anak mulai tidak tertarik untuk menyusu atau rewel saat menyusu
  • Ketika menyusu perhatian anak mudah teralihkan pada sesuatu yang lebih menarik, seperti orang berbicara, makanan, atau mainan
  • Anak sering memainkan puting Bunda, seperti digigit atau ditarik

Masalah Ketika Menyapih Anak

Masalah Ketika Menyapih Anak
Source: freepik.com
  • Anak susah makan, rasa dan jenis makanan baru membuat anak memilih-milih makanan sehingga membutuhkan energi ekstra ketika menyuapi anak selama masa peralihan tersebut.
  • Merengek ingin menyusu, kebiasaan menyusu ASI tentu tidak bisa hilang dalam semalam, akan muncul anak akan merengek memita menyusu kepada Bunda baik saat tengah sibuk dengan pekerjaan ataupun saat santai.
  • Anak sakit perut, ketika proses menyapih dan pengenalan makanan pada anak, tidak menutup kemungkinan beberapa makanan menyebabkan masalah pencernaan. Makanan pendamping ASI memang sudah mulai dikenalkan ketika anak berusia 6 bulan, namun semakin beragamnya makanan yang dikenalkan semakin besarpula kemungkinan Bunda bertemu dengan makanan yang tidak langsung cocok dengan anak.
  • Rewel, tahukah Bunda anak yang rewel ketika masa menyapih bisa jadi merupakan bentuk ketidaksetujuan anak? Karena itu, diperlukan pemahaman dari Bunda kepada anak dengan mengajak anak berbicara dam bersikap lembut akan proses menyapih (tidak menyusu ASI lagi).

Baca Juga:
Menakjubkan! Ini 8 Manfaat Dongeng bagi Perkembangan Anak
Kenalan Sama 5 Warna ASI yang Normal Biar Gak Panik!
Bunda Nyaman: 6 Tips Mendukung Ibu Menyusui di Tempat Umum

Cara Menyapih Anak

Lakukan Secara Bertahap

Cara menyapih anak yang pertama ada menyapih secara bertahap, yakni dengan mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) ketika memasuki usia 6 bulan. Menyapih bukanlah proses yang mudah dan cepat, dibutuhkan kesabaran dan pengertian dari Bunda dan sang anak. Oleh karena itu, menyapih anak akan terasa lebih mudah jika dilakukan secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan. Proses bertahap ini memberikan kesempatan kepada anak untuk beradaptasi dengan perubahan pola makan dan mengurangi ketergantungan pada ASI secara alami. Dengan memberikan waktu yang cukup, baik Bunda maupun anak dapat meresapi transisi ini dengan lebih lancar, menciptakan pengalaman menyapih yang lebih positif dan minim stres bagi kedua belah pihak.

Melewati Jadwal Menyusu

Melewati Jadwal Menyusu
Source: freepik.com

Melewati jadwal menyusu menjadi salah satu cara menyapih anak, Bunda dapat mulai melewati jadwal menyusu secara bertahap di siang hari. Bunda bisa mengalihkan perhatian anak pada makanan kesukaan anak. Namun, pastikan juga ya Bun makanan dan camilan tersebun sehat! Jangan asal suka.

Berikan makanan atau camilan tersebut tepat sebelum jadwal menyusu anak. Hal ini dapat mempersingkat waktu menyusu dan perlahan menghilangkan jadwal menyusu sepenuhnya.

Memperkenalkan Cara Minum dengan Gelas

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah memperkenalkan anak cara minum menggunakan gelas. Transisi menyapih dari menyusu ASI eksklusif ke gelas dinilai lebih mudah daripada dari dot/botol ke gelas.

Bunda dapat mulai memperkenalkan sippy cup, straw cup, atau cangkir terlebih dahulu pada usia 6 bulan sebelum akhirnya ke gelas.

Melakukan Kegiatan Favorit Anak

Melakukan Kegiatan Favorit Anak
Source: freepik.com

Cara menyapih anak yang selanjutnya adalah mengajak anak melakukan kegiatan favoritnya. Bunda dapat mengalihkan perhatian anak agar ia lupa untuk meminta ASI pada jadwal yang seharusnya dengan mengajak anak melakukan kegiatan favoritnya. Bunda bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti membaca buku, berbain bola atau boneka, berenang, menari, atau kegiatan lainnya, dapat menjadi cara yang menyenangkan dan positif untuk menggantikan momen menyusui. Dengan memberikan pengalaman yang positif dan memenuhi kebutuhan kebersamaan, Bunda dapat membantu anak untuk beradaptasi dengan transisi ini tanpa merasa kehilangan atau terganggu. Melibatkan anak dalam kegiatan favoritnya tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada ASI, tetapi juga memperkuat hubungan antara Bunda dan anak melalui interaksi yang bermakna dan menyenangkan.

Buat Rutinitas Sebelum Tidur

Malam hari merupakan waktu terberat bagi Bunda dan juga si kecil pada saat proses menyapih. Yang biasanya anak menyusu sebelum tidur harus hilang selama masa menyapih. Ketika kebiasaan menyusunya hilang anak biasanya akan rewel karena merasa sedih dan kehilangan. Bukan hanya sang anak yang merasa sedih, Bundapun pasti merasakan hal yang sama.

Untuk mengurangi tingkat rewel anak dan mempercepat anak tidur, Bunda dapat membuat rutinitas baru sebelum tidur. Contohnya Bunda dapat mulai mengganti kegiatan menyusu ASI dengan minum susu menggunakan cangkir, kemudian dilanjutkan dengan gosok gigi, dan membaca buku cerita pengantar tidur. Hal ini tidak hanya membantu anak menggantikan kebiasaan menyusui, tetapi juga menciptakan momen positif dan nyaman sebelum tidur.

Baca Juga:
Bahaya Banget! 5 Dampak Kegemukan Terhadap Kesuburan
Sudah Coba? 5 Cara Cepat Hamil untuk Pasutri
Harus Waspada! 5 Ancaman Serius Polusi terhadap Kesuburan

Selain menciptakan rutinitas baru, Bunda juga dapat menciptakan lingkungan tidur yang nyaman untuk si kecil. Ganti lampu utama dengan lampu tidur yang lembut, matikan perangkat elektronik seperti TV dan tablet yang dapat mengganggu tidur, dan gunakan aromatherapy yang menenangkan. Langkah-langkah ini membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk tidur, membantu anak untuk lebih tenang dan nyaman saat bersiap tidur.

Nah, itulah serba serbi menyapih dan cara menyapi anak versi BukuBumil. Jika bunda mengalami kesulitan selama masa menyapih jangan ragu untuk meminta bantuan suami dan keluarga terdekat ya Bun! Dan jika terjadi masalah kesehatan pada anak segera konsultasikan pada dokter, guna membantu Bunda memberikan pengobatan yang sesuai. Untuk artikel seputar kesehatan, kehamilan, dan hubungan suami dan istri Bunda bisa membacanya di website BukuBumil atau di aplikasi yang tersedia di appstore dan playstore!

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Weaning. Diakses dari: https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/breastfeeding/weaning.html#print 

Nemours KidsHealth. (2022). Weaning Your Child. Diakses dari: https://kidshealth.org/en/parents/weaning.html 

WHO.(2018).Breastfeeding in the Western Pacific. Diakses dari: https://www.who.int/westernpacific/health-topics/breastfeeding 

Wisner, W. (2020). Is There a Right Age to Stop Breastfeeding?. Healthline; Healthline Media. Diakses dari: https://www.healthline.com/health/breastfeeding/when-to-stop-breastfeeding#common-questions 

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

spot_img

Recent Stories