Bun, apakah bunda dan suami kini tengah dalam program kehamilan? Apakah Bunda dan suami sudah rutin berhubungan intim tapi tak kunjung hamil? Coba Bunda cek berat badan Bunda. Karena ternyata berat badan tidak hanya memengaruhi penampilan tapi juga tingkat kesuburan, lho Bun!
Studi menunjukan wanita yang mengalami kegemukan sering kali mengalami ketidakaturan menstruasi dan kesulitan dalam konsepsi. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh, seperti resistensi insulin, peningkatan kadar insulin, penurunan hormon seks yang terikat pada globulin, serta peningkatan hormon androgen dan leptin.
Untuk lebih lengkapnya sudah BukuBumil rangkumkan 3 pengaruh kegemukan terhadap kesuburan Bunda dan Suami! Yuk, kita cari tahu hubungan antara kegemukan, kesuburan, dan kepuasan seksual, serta mencari solusi untuk menjaga keseimbangan tersebut.
Table of Contents
Pengaruh Kegemukan terhadap Kesuburan
Kualitas dan Kuantitas Sperma Lebih Sedikit
Tahukah Bunda bahwa terdapat pengaruh antara kegemukan terhadap kesuburan pria. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya suhu di daerah skrotum. Dimana, dibutuhkan suhu yang ideal untuk pembentukan sperma yang baik di dalam testis.
Selain itu, kegemukan dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron dan resistensi insulin yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sperma, hal ini ditandai dengan pergerakan sperma yang lebih lambat serta bentuk sperma yang berubah. Peneliti juga mengemukakan bahwa pria yang mengalami kegemukan menunjukan penurunan jumlah sperma.
Cara Meningkatkan Kesuburan
Agar dapat memulihkan tingkat kesuburan pada pria yang mengalami kegemukan, diperlukan program penurunan berat badan yang dilaksanakan secara bertahap. Terdapat berbagai tindakan yang dapat diambil untuk mencapai berat badan yang ideal, antara lain:
Mengatur Pola Makan, Bunda masih dapat memberitahu suami bahwa ia masih dapat menjalani pola makan tiga kali sehari dengan menambahkan dua kali konsumsi makanan pendamping di antaranya. Mulailah menerapkan konsep makan dengan menggunakan piring T.
Berolahraga, Rajin berolahraga dapat membantu meningkatkan tingkat metabolisme tubuh. Meskipun demikian, disarankan untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan suami. Penting untuk tidak memaksa diri jika sedang sakit atau membutuhkan istirahat. Untuk menjaga kesehatan, Anda dapat memulainya dengan berjalan cepat selama 10 menit dan secara bertahap meningkatkannya. Beberapa aktivitas fisik alternatif melibatkan bersepeda, senam aerobik, atau bahkan berenang.
Istirahat yang Cukup, Mendapatkan istirahat yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan berat badan. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap harinya, hindari begadang, dan menghindari kelelahan berlebihan saat bekerja. Selain tidur, istirahat juga bisa dicapai dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti rekreasi atau mengejar hobi.
Ketidakseimbangan Hormon pada Pria
Selain mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma menjadi lebih sedikit, kegemukan juga pengaruhi keseimbangan hormon pada pria. Ketidakseimbangan hormon ini termasuk aromatisasi estrogen. Aromatisasi estrogen umumnya terjadi pada jaringan lemak, dan kelebihan lemak tubuh, termasuk pada pria kegemukan, dapat meningkatkan aktivitas aromatase.
Baca Juga:
Sudah Coba? 5 Cara Cepat Hamil untuk Pasutri
Harus Waspada! 5 Ancaman Serius Polusi terhadap Kesuburan
5 Body Image Ibu Hamil dan Pengaruh Media Sosial
Masalah Kesehatan pada Wanita
Bun, selain berdampak pada kesuburan pria kegemukan juga pengaruhi kesuburan wanita lho!
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Gita Pratama, Sp.OG(K), MRepSc, mengemukakan wanita yang mengalami kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Kegemukan dapat menyebabkan gangguan ovulasi karena berhubungan dengan resistensi insulin. Peningkatan kadar insulin pada wanita yang mengalami kegemukan akan memengaruhi folikel atau sel telur, sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik. Dampaknya, proses ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium menjadi terganggu. Selain itu, peningkatan insulin juga dapat menimbulkan efek lain, seperti peningkatan produksi hormon testosteron atau androgen. Hal ini dapat menyebabkan kondisi hiper-androgen, yang ditandai oleh pertumbuhan rambut berlebihan, jerawat parah, kulit berminyak, kerontokan rambut, dan gejala lainnya.
Perbedaan PCO dan PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCO), yang juga dikenal sebagai kista ovarium multipel, merujuk pada kondisi di mana banyak sel telur menempel pada dinding ovarium atau indung telur. Secara umum, wanita umumnya memiliki minimal satu kista ovarium dalam hidupnya. Namun, ketika ada lebih dari satu kista, kondisi tersebut dapat disebut sebagai PCO.
Sementara itu, PCOS adalah singkatan dari polycystic ovary syndrome. Kondisi ini merupakan ketidakseimbangan hormonal yang mengakibatkan sulitnya pematangan sel telur pada wanita dewasa. Pematangan sel telur yang tidak optimal menyebabkan kegagalan pelepasan sel telur menuju rahim, dan sebagai hasilnya, terbentuklah kantung-kantung kecil berisi cairan atau kista yang berisi sel telur yang belum matang. Kista-kista ini kemudian menumpuk di dalam ovarium, menciptakan kondisi yang dikenal sebagai PCOS.
Gangguan Siklus Menstruasi
Pengaruh kegemukan terhadap kesuburan yang selanjutnya adalah gangguan siklus menstruasi. Tahukah Bunda, seorang wanita yang mengalami kegemukan atau obesitas, tubuhnya secara otomatis akan meningkatkan produksi hormon estrogen secara berlebihan. Estrogen merupakan salah satu hormon yang mengatur sistem reproduksi wanita. Tingginya kadar estrogen dapat memengaruhi frekuensi menstruasi atau bahkan menyebabkan terhentinya menstruasi. Umumnya, gangguan menstruasi sering dialami oleh wanita dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) di atas 30, yang menunjukkan kecenderungan obesitas. Jika kamu termasuk dalam kategori ini dan memiliki kekhawatiran terkait gangguan menstruasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi guna mendapatkan panduan mengenai cara menurunkan berat badan secara sehat dan aman.
Cara Mengatasi Gangguan Menstruasi
Kalau Bunda mengalami kegemukan, hal utama yang harus Bunda perhatikan adalah mengubah pola makan guna menurunkan berat badan.
Perubahan pola makan bagi Bunda yang mengalami obesitas ialah pengurangan konsumsi makanan olahan, gula, dan lemak, dengan menggantinya melalui peningkatan asupan biji-bijian dan makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh penderita obesitas adalah cepatnya munculnya rasa lapar dan keinginan makan yang tinggi.
Pentingnya meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat adalah untuk membantu tubuh merasa kenyang lebih cepat, sehingga dapat mengurangi godaan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan. Biji-bijian juga dapat berperan dalam mempertahankan rasa kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dampak Psikologis Kegemukan terhadap Hubungan Seksual
Tidak Percaya Diri
Ditengah maraknya standar kecantikan yang tidak manusiawi yang beredar di masyarakat, kegemukan atau obesitas menjadi masalah tersendiri bagi yang mengalaminya. Mereka kerap kali menghadapi tantangan psikologis terkait dengan penampilan fisik mereka. Perbedaan antara citra tubuh yang diinginkan dan kenyataan dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri, termasuk ketika sedang melakukan hubungan seksual.
Kesenjangan ini dapat menciptakan beban emosional yang signifikan, mempengaruhi kualitas kehidupan seksual dan kepuasan diri secara keseluruhan. Hal ini dapat berdampak pada tingkat percaya diri seseorang, memunculkan rasa malu atau ketidaknyamanan, dan bahkan menghambat keintiman dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi aspek psikologis ini secara holistik, termasuk dengan membangun citra tubuh yang positif dan memperkuat kepercayaan diri untuk meningkatkan kesejahteraan emosional.
Kegemukan pengaruhi kesuburan Bunda dan suami, oleh karena itu penting bagi kita untuk terus menjaga kesehatan dan pola makan yang baik agar memiliki berat badan yang ideal. Yuk, kita mulai menjaga makanan apa saja yang akan hendak dimakan sambil terus up to date mengenai informasi terbaru seputar kehamilan di website dan aplikasi Buku Bumil yang update setiap minggunya, jangan sampai ketinggalan!
Referensi:
Itriyeva, K. (2022). The effects of obesity on the menstrual cycle. Current Problems in Pediatric and Adolescent Health Care, 101241.
Victoria State Government Australia. Better Health Channel (2021). Weight, Fertility, and Pregnancy Health.
Alodokter.com. (2022). Benarkah Terlalu Gemuk atau Kurus Bisa Susah Hamil?. https://www.alodokter.com/benarkah-terlalu-gemuk-atau-kurus-bisa-susah-hamil
Ameera.republika.co.id. (2022). Obesitas Bisa Jadi Faktor Penyebab Perempuan Mengalami PCOS. https://ameera.republika.co.id/berita/rjagfj463/obesitas-bisa-jadi-faktor-penyebab-perempuan-mengalami-pcos
Hellosehat.com. (2023). Memahami Perbedaan PCO dan PCOS, Penyakit pada Reproduksi Wanita. https://hellosehat.com/wanita/pcos/perbedaan-pco-dan-pcos/
Klikdokter.com. (2022). Hati-hati, Kegemukan Bisa Memengaruhi Kesuburan. https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/hati-hati-kegemukan-bisa-memengaruhi-kesuburan