7 Cara Merawat Area Intim Wanita, Jangan Disepelekan!

Tahukah Bunda pentingnya merawat area intim agar tetap sehat? Area intim yang terawat dengan baik dapat mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan tersebut seperti infeksi, iritasi, bahkan bau tidak sedap. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa perawatan area intim berbeda dengan perawatan tubuh biasa. Sehingga Bunda tidak bisa asal memakai sabun mandi biasa karena dapat merusak keseimbangan pH dan flora bakteri alami pada area vagina. Karena itu, yuk kita cari tahu cara merawat vagina yang tepat!

Cara Merawat Area Intim Wanita

Area intim wanita memiliki bentuk yang mirip dengan sumur, membuatnya rentan terhadap infeksi. Area ini, yang juga disebut sebagai area reproduksi, tidak hanya menjadi bagian tubuh, tetapi juga dianggap sebagai harta berharga yang perlu dijaga dengan baik. Berikut Bukubumil rangkumkan tips cara merawat area intim wanita.

Membersihkan dengan Air Mengalir

Tahukah Bunda bahwa vagina merupakan area yang dapat membersihkan dirinya sendiri. sehingga Bunda tidak memerlukan produk seperti sabun batang atau pewangi untuk membersihkannya. Bunda dapat membersihkan area intim dengan air mengalir. Produk pembersih kewanitaan antiseptik yang kuat juga tidak diperlukan dan bahkan tidak dianjurkan, karena bisa mengganggu vagina yang normal dan sehat.

Selain itu kebiasaan vaginal douche tidak direkomendasikan karena meningkatkan risiko kesehatan pada area intim Bunda. Vaginal douche dapat membunuh bakteri baik dalam vagina yang berfungsi menjaga tingkat keasaman atau pH normal vagina, dimana area kewanitaan memang harus cukup asam guna mencegah iritasi dan infeksi.

Menjaga Area Intim Tetap Kering

Menjaga Area Intim Tetap Kering
Source: freepik.com

Cara merawat area intim yang selanjutnya adalah menjaga area tersebut tetap dalam keadaan kering. Bunda dapat menjaga area intim dalam keadaan kering dengan segera mengganti pakaian atau celana dalam yang basah, seperti setelah berolahraga atau berkegiatan lainnya. Bunda juga dapat berjaga-jaga membawa tisu kering setiap kali selesai buang air. Pasalnya, mengenakan pakaian basah terlalu lama dapat meningkatkan kelembapan di dalam dan sekitar vagina. Area vagina yang terlalu lembap dapat mepercepat perkembangan jamur dan infeksi jamur atau keputihan, dapat menyebabkan iritasi kulit bahkan lecet.

Menggunakan Pakaian Dalam yang Tepat

Menggunakan Celana Dalam yang Tepat
Source: freepik.com

Bun, memilih dan menggunakan bahan pakaian dalam yang tepat seringkali diabaikan, padahal pemilihan bahan celana dalam juga berperan penting dalam menjaga kesehatan organ intim. Disankan untuk menggunakan pakaian dalam bebahan katun, karena katun memiliki kemampuan menyerap keringat dengan baik, membantu menjaga kelembapan alami kulit, dan meminimalisir iritasi karena lembap yang berlebihan.

Berikut beberapa bahan celana dalam yang sebaiknya Bunda hindari, diantaranya celana dalam berbahan polyester, polyester mengandung polymer atau istilah awamnya berarti plastik. Penggunaan bahan polyester dalam jangka waktu lama dapat membuat kulit sulit bernafas apa lagi dalam keadaan panas. Selanjutnya, nylon, nylon memiliki karakteristik sukar menyerap keringat sehingga rentan menjadi tempat tumbuh bakteri dan kuman. Dan yang terakhir adalah spandex, spandex terbuat dari beberapa bahan kimia seperti polyurethane dan beberapa bahan kimia lainnya. Penggunaan spandex sebagai celana dalam bisa berpotensi menyebabkan iritasi kulit.

Selain itu, hindari penggunaan detergen yang berlebihan dan pengharum pakaian. Deterjen yang terlalu kuat atau pelembut pakaian yang mengandung bahan kimia berlebih dapat mengganggu keseimbangan pH kulit dan menyebabkan iritasi pada area sensitif.

Baca Juga:
7 Manfaat Afterplay setelah Berhubungan Intim, Gak Kalah Penting!
Jarang dibahas! 4 Gejala Disfungsi Seksual pada Wanita
Bahaya Banget! 5 Dampak Kegemukan Terhadap Kesuburan

Tidak Mencukur Bulu Kemaluan Sampai Habis

Tidak Mencukur Bulu Kemaluan Sampai Habis
Source: freepik.com pikisuperstrar

Rutin membersihkan bulu kemaluan ternyata memiliki banyak manfaat selain menjaga estetika tapi juga membantu menjaga kesehata area intim, diantaranya menlindungi area intim dari kutu kelamin, tungau, dan kelembapan berlebihan yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih dan keputihan, lebih mudah dibersihkan, dan meningkatkan kenyamanan ketika berhubungan seksual.

Tapi tahukah, mencukur bulu kemaluan sampai habis tidaklah direkomendasikan. Hal ini disebabkan bulu kemaluan juga memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim. Melansir dr. Boyke Dian Nugraha SpOG MARS di kanal YouTube dr. Richard Lee, menyebutkan “Dicukur boleh tapi gak boleh sampai gundul, artinya disisahkan, karena yang namanya bulu-bulu miss V juga diciptakan Tuhan ada gunanya”

Buang Air Kecil Setelah Behubungan Seks

Buang Air Kecil Setelah Behubungan Seks
Source: freepik.com gpointstudio

Cara menjaga kesehatan area intim yang selanjutnya adalah buang air kecil setelah berhubungan seks. Tahukah bunda, ketika Bunda berhubungan seks bakteri bisa didorong dari vagina ke dalam uretra, saluran yang menghubungkan organ genital dengan kandung kemih. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih.

Salah satu hal yang dapat Bunda lakukan sebagai tindakan pencegahan adalah segera buang air kecil setelah berhubungan seks. Hal ini dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin tersisa di uretra. Selain itu, membersihkan vagina setelah berhubungan seks juga menjadi langkah penting. Penggunaan waslap bersih dengan air hangat setelah berhubungan seks dapat membantu menghilangkan kotoran dan bakteri yang mungkin masih tersisa di alat kelamin.

Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV

Bun, penting bagi kita merawat kesehatan area intim dengan melakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur. Bagi Bunda yang aktif berhubungan intim dan berusia 25-64 tahun, disarankan untuk menjalani pemeriksaan atau tes skrining guna mencegah risiko kanker serviks. Pap smear, yang biasanya dilakukan oleh dokter perawatan primer terlatih, merupakan langkah yang sangat penting dan efektif dalam mendeteksi penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi secara menyeluruh.

Bagi wanita yang berusia lebih muda, kamu dapat melakukan vaksinasi HPV guna menjadi langkah preventif. Melengkapi vaksinasi HPV membantu melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan pada anak-anak yang memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap. Melalui vaksinasi, risiko terjadinya infeksi HPV dapat diminimalkan, sehingga juga mengurangi potensi perkembangan kanker serviks di masa depan.

Tidak Menggunakan Pantyliner Bila Memungkinkan

Tidak Menggunakan Pantyliner Bila Memungkinkan
Source: freepik.com

Tips menjaga kesehatan area intim yang terakhir adalah tidak menggunakan pantyliner bila memungkinkan. Pantyliner adalah produk kewanitaan yang berbentuk mirip pembalut, tetapi ukurannya lebih kecil dan daya tampungnya lebih sedikit. Banyak wanita yang menggunakan pantyliner karena alasan tertentu seperti keputihan dan flek yang seringkali muncul di luar jadwal menstruasi.

Namun, tahukah Bunda bahwa penggunaan pantyliner setiap hari tidaklah disarankan, apalagi jika penggunaannya terlalu lama dan jarang diganti. Jarang mengganti pantyliner dapat mendatangkan berbagai risiko kesehatan seperti iritasi pada vagina, infeksi vagina, dan alergi karena mengandung pewangi dan pemutih. Melansir jurnal Environment International, berbagai produk pantyliner saat ini sudah dicampur dengan beberapa bahan pewangi yang mengandung volatile organic compounds (VOCs).

Baca Juga:
Sudah Coba? 5 Cara Cepat Hamil untuk Pasutri
Harus Waspada! 5 Ancaman Serius Polusi terhadap Kesuburan
5 Body Image Ibu Hamil dan Pengaruh Media Sosial

Itulah 7 cara merawat kesehatan area intim wanita verisi BukuBumil. Jika Bunda mengalami gejala-gejala khusus di area intim, seperti gatal, kemerahan, atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu mengidentifikasi penyebab masalah dan memberikan pengobatan yang sesuai. Penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda ketidaknormalan pada vagina dan segera mencari pertolongan profesional guna menjaga kesehatan secara menyeluruh. Untuk artikel seputar kesehata, kehamilan, dan hubungan suami dan istri Bunda bisa membacanya di website BukuBumil atau di aplikasi yang tersedia di appstore dan playstore!

Referensi:

Alodokter.com. (2023). Jangan Diabaikan, Ini Cara Tepat Merawat Organ Intim Wanita. Diakses dari: https://www.alodokter.com/memahami-kesehatan-dan-kebersihan-organ-intim-anda

Jenny L. Martino, Sten H. Vermund, Vaginal Douching: Evidence for Risks or Benefits to Women’s Health, Epidemiologic Reviews, Volume 24, Issue 2, December 2002, Pages 109–124, https://doi.org/10.1093/epirev/mxf004

Healthline.com. (2021). What’s the Purpose of Pubic Hair? And 8 Other FAQs. Diakses dari: https://www.healthline.com/health/purpose-of-pubic-hair

Lin, N., Ding, N., Meza-Wilson, E., Devasurendra, A. M., Godwin, C., Park, S. K., & Batterman, S. (2020). Volatile organic compounds in feminine hygiene products sold in the US market: A survey of products and health risks. Environment international, 144, 105740.

Singapore Medical Group Women’s Health. (2019). All About Vagina Care – 8 Simple Tips From A Gynaecologist. https://smgwomenshealth.sg/news-articles/all-about-vagina-care-8-simple-tips-from-a-gynaecologist/

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

spot_img

Recent Stories