Tahukah Bunda, di era yang serba digital ini media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Semakin intensnya penggunaan media sosial di kehidupan sehari-hari tidak hanya membawa dampak pada relasi sosial, tetapi juga menciptakan perubahan signifikan dalam persepsi dan body image atau citra tubuh, termasuk pada ibu hamil.
Wanita yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan yang cukup signifikan khususnya pada kondisi fisik yang diakibatkan oleh kehamilan. Perubahan fisik ini yang akan berpengaruh terhadap persepsi mengenai body image ibu hamil. Dalam artikel ini Bukubumil, akan membahas secara mendalam mengenai pengaruh media sosial terhadap body image ibu hamil. Berikut rangkumannya!
Table of Contents
5 Body Image Ibu Hamil
Persepsi tentang Kecantikan Ideal
Body image ibu hamil yang pertama ialah kecantikan yang ideal. Bunda pasti tak jarang melihat citra kecantikan yang ideal di media sosial seperti apa. Standar kecantikan yang beredar di media sosial pasti membawa dampak dan tekanan tersendiri bagi ibu hamil. Maraknya influencer yang sering membagikan perjalanan kehamilan mereka yang “sempurna” dan lancar mulai dari masa kehamilan hingga pasca kehamilan, pastilah memengaruhi persepsi diri Bunda terhadap tubuhnya.
Diketahui 75% wanita pasca melahirkan gelisah akan berat badannya dan 75% wanita khawatir dengan kemungkinan tubuh mereka akan kembali normal seperti sebelum masa kehamilan. Dimana wanita yang merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya cenderung menunjukan adanya gejala depresi lebih berat dan harga diri negatif.
Body Image dan Postpartum Blues
Tahukah Bunda, secara psikologis seorang wanita yang baru saja melahirkan akan mengalami tekanan psikis. Banyak wanita yang sepintas merasa bahagia dengan kelahiran bayinya, namun sejalan dengan itu akan muncul gangguan suasana hati, perasaan sedih, dan tertekan pasca melahirkan yang berlangsung pada minggu pertama dan ini lah yang disebut postpartum blues.
Postpartum blues dapat semakin diperparah dengan adanya body image yang dilekatkan pada tubuh ibu hamil. Dimana, selama masa kehamilan akan terjadi perubahan signifikan pada bentuk dan berat badan wanita. Sebagian wanita dapat menerima dan merasa senang dengan perubahan tersebut. Namun, sebagian lainnya tidak merasa demikian.
Body Shaming dan Komentar Publik
Adanya body image ibu hamil dan standar kecantikan pada wanita berdampak pada adanya kasus body shaming dan komentar publik pada ibu hamil. Dengan perubahan pada tubuh Bunda, ibu hamil sering kali menjadi sasaran publik di media sosial. Body shaming tidak hanya dapat berdampak pada kepercayaan diri Bunda, tetapi juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan stres tambahan selama masa kehamilan.
Oleh sebab itu, penting bagi kita selaku khalayak umum untuk menghargai setiap perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Karena perlu diketahui, perubahan selama masa kehamilan adalah normal ya, Bun!
Tren Pakaian dan Gaya Hidup Selama Masa Kehamilan
Maraknya influencer kehamilan dalam mempopulerkan tren pakaian dan gaya hidup tertentu bagi ibu hamil menjadi salah satu body image pada ibu hamil.
Dengan maraknya tren gaya hidup pada ibu hamil dapat menciptakan ekspektasi baru terhadap ibu hamil terkait penampilan selama masa kehamilan. Bagi sebagian Bunda yang dapat mengikuti tren-tren masa kehamilan mungkin hal tersebut menjadi hal yang seru juga menyenangkan, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada sebagian Bunda yang tidak nyaman dengan tren tertentu namun lingkungan sekitarnya melakukan tren tersebut.
Contohnya adalah foto maternity, bagi sebagian wanita, foto maternity merupakan momen yang langka dan harus diabadikan, tapi bagi sebagiannya ada yang merasa tidak nyaman dengan melakukan trend tersebut.
Self-esteem dan Body Image Ibu Hamil
Self-esteem memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi fisik pada seseorang, khususnya pada ibu hamil. Seorang ibu hamil yang memiliki self-esteem tinggi cenderung mampu dalam mengevaluasi dirinya secara positif, dapat menerima dan menghargai dirinya secara fisik serta akan membentuk body image kearah positif.
Sebaliknya, jika ibu hamil memiliki kepercayaan diri yang rendah, ia akan sulit menerima kondisi dirinya dan merasa kurang puas terhadap citra tubuhnya. Sejalan dengan itu, menemukan bahwa seseorang yang memiliki self-esteem rendah cenderung memiliki body image negatif.
Baca Juga:
Menakjubkan! Ini 8 Manfaat Dongeng bagi Perkembangan Anak
7 Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, Pasti Lengket!
Mengenal Istilah Rainbow Baby, Sunshine Baby dan 4 Istilah Sang Harapan Orang Tua
Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu
Setelah mengetahui 5 body image ibu hamil, penting untuk kita turut menjaga kesehatan mental ibu hamil. Dimana kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang harus dijaga selama masa kehamilan. Berikut tips menjaga kesehatan mental pada ibu hamil guna meningkatkan self-esteem dan body image positif pada ibu hamil!
Istirahat yang Cukup
Mencukupi waktu istirahat merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan mental pada ibu hamil. Pasalnya, kurang tidur berisiko menyebabkan tubuh mudah lelah yang dapat meningkatkan risiko stres.
Rutin Olahraga Ringan
Rutin berolahraga ringan dapat meningkatkan hormon endorfin dan serotonin yang dapat mengatur suasana hati. Hasilnya, peningkatan hormon tersebut dapat menimbulkan perasaan bahagia dan mencegah terjadinya stres selama masa kehamilan.
Konsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Guna menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan, penting bagi Bunda memastikan kecukupan asupan nutrisi harian. Seperti ikan laut, buah-buahan, sayuran, dan produk olahan susu, sebaiknya menjadi bagian dari pola makan ibu hamil.
Tidak hanya itu, Bunda juga perlu memerhatikan kebutuhan cairan tubuh dengan rutin minum air putih setidaknya dua liter per hari selama masa kehamilan. Hal ini akan membantu mencegah risiko dehidrasi yang dapat berdampak negatif pada suasana hati.
Beri Apresiasi untuk Diri Sendiri
Dalam upaya meningkatkan self-esteem ibu hamil, Bunda dapat melakukannya dengan memberikan apresiasi bagi Bunda sendiri. Memberikan penghargaan terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan, seperti menonton film favorit, membaca buku, atau merencanakan perjalanan liburan lho, Bun!
Bangun Kedekatan dengan Janin
Membangun kedekatan dengan janin juga perlu untuk dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan mental ibu hamil. Cobalah untuk berinteraksi dengan janin terutama ketika kehamilan memasuki trimester kedua.
Selain baik untuk perkembangan janin, hal ini juga dapat membangun energi dan pikiran positif bagi ibu hamil serta mencegah terjadinya baby blues syndrome pasca melahirkan.
Itulah rangkuman pengaruh media sosial terhadap body image ibu hamil dan tips menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan. Jangan lewatkan informasi dan tips menarik lainnya seputar masa kehamilan di website dan aplikasi Bukubumil!
Baca Juga:
Melahirkan Gratis? Berikut 6 Kebijakan Pemerintah Guna Dukung Kehamilan Sehat
8 Mitos Gerhana Bulan bagi Ibu Hamil, yang ke-5 Ngeri Banget
Bunda Nyaman: 6 Tips Mendukung Ibu Menyusui di Tempat Umum
Referensi:
Hasni, N. I., Karini, S. M., & Andayani, T. R. (2013). Hubungan antara Citra Tubuh Saat Hamil dan Kestabilan Emosi dengan Postpartum Blues di Puskesmas Grogol Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 2(1).
Kumalasari, A. Y., & Rahayu, M. N. M (2022). Self Esteem dan Citra Tubuh pada Wanita Dewasa Pasca Melahirkan. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10 (4), 653-661
Nurvita, V., & Handayani, M. M. (2015). Hubungan antara Self Esteem dengan Body Image pada Remaja Awal yang Mengalami Obesitas. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 4 (1).
