7 Fakta Menarik tentang Interaksi Bayi dengan Orang Tua

Awal interaksi bayi dengan orang tua merupakan momen membahagiakan. Tidak hanya dirasakan oleh ibu, rasa bahagia juga menyelimuti ayah dan keluarga besar yang telah menantikan momen kelahiran sejak sembilan bulan lamanya.

Begitu buah hati keluar dari rahim ibu, dokter akan membawanya ke dalam dekapan sang ibu. Bahkan, ayah juga ikut menggendong dan berinteraksi dengan si kecil. Momen interaksi anak dengan orang tua biasanya akan terus dikenang sebagai kenangan manis sekaligus mengharukan bagi ibu dan ayah.

Semua interaksi bayi dengan orang tua ternyata membawa dampak yang cukup mendalam bagi perkembangan anak. Dalam artikel ini, Bunda akan mengetahui 7 fakta menarik mengenai hubungan awal antara bayi dan orang tua yang membuktikan bahwa interaksi awal menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan otak, fisik, emosional, dan batinnya.

Fakta-Fakta Menarik Tentang Interaksi Bayi dengan Orang Tua

Terdapat beberapa fakta menarik yang akan BukuBumil jelaskan sebagai berikut.

1. Mengajak Bayi Bicara Dapat Mendukung Perkembangan Bahasanya

Interaksi bayi dengan orang tua dengan mengajaknya berbicara (sumber:alodokter.com)

Bunda perlu mengetahui bahwa perkembangan bahasa bayi dapat distimulasi sejak masih di dalam kandungan. Caranya dengan rutin berbicara kepada janin agar mereka dapat mengenali bahasa dan mengingat suara orang di dekatnya.

Setelah lahir, bayi sedikit demi sedikit akan merespon terhadap sesuatu di sekitarnya, misalnya respon terhadap cahaya ataupun suara. Mereka mampu mengenali suara ibu yang selama ini sering berinteraksi dengannya semasa dalam kandungan yang dapat membuatnya lebih tenang.

Berdasarkan penelitian dalam Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, bayi yang telah lahir akan dapat merespon suara yang sering didengarkannya saat di dalam kandungan sehingga perkembangan bahasanya menjadi lebih berkembang. Selain itu, bayi akan berdebar kencang dan menghisap puting ibu dengan lebih sering. Dengan demikian, ibu dapat mendukung perkembangan bahasa sang anak dengan memulai interaksi ibu dan bayi sedari janin masih di dalam kandungan.

2. Kontak Fisik Dengan Anak Dapat Membentuk Ikatan Emosional

Kontak Fisik Dengan Anak Dapat Membentuk Ikatan Emosional (orami.com)

Sama halnya dengan perkembangan bahasa, cara menguatkan ikatan emosional antara ibu dan anak bisa dimulai dari janin masih di dalam kandungan yakni dengan kehadiran dan mengajak janin untuk berbicara. Biasanya Bunda dan suami pasti senang melakukan ini ketika di rumah.

Adapun interaksi bayi dengan orang tua perempuannya yang dilakukan pertama kali setelah bayi lahir ke dunia, yakni berupa kontak fisik dari kulit ke kulit. Kegiatan ini memberikan dampak yang luar biasa loh karena dapat menguatkan bonding antara ibu dengan anak.

Dokter tahu akan hal ini sehingga mereka membaringkan bayi ke dada ibu. Bukan hanya untuk membentuk bonding, tetapi juga bisa menstabilkan laju pernapasan bayi, merangsang produksi ASI, dan tekanan psikologis dari ibu maupun bayi menjadi berkurang.

Akan tetapi, peran ayah juga sama pentingnya untuk mendukung perkembangan si kecil. Maka dari itu, baik ibu maupun ayah harus bisa menyediakan waktu dan pikiran agar menjadi orang tua yang kompeten dalam memenuhi kebutuhan anak secara fisik, psikologis, dan emosional sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi lebih peka dan lebih nyaman.

Baca Juga : 4 Meditasi Untuk Bumil Yang Wajib Ibu Ketahui, Efektif Hindari Stres!

3. Kolostrum Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi

Kolostrum meningkatkan daya tahan tubuh bayi (sumber:stock.adobe.com)

Bayi yang berada di dalam dekapan ibu akan membantu stimulasi ASI. Bunda pasti pernah dengar kalau ada kandungan kolostrum di dalam ASI pertama kali yang sangat bermanfaat baik untuk kehidupan anak.

Meskipun air susu yang keluar pertama kali memiliki jumlah yang sedikit, tetapi mampu memenuhi kebutuhan bayi baru lahir karena mengandung banyak protein, sedikit karbohidrat, emak, garam, mineral, dan vitamin larut lemak. ASI juga mengandung asupan makronutrien, mikronutrien, dan komponen bioaktif yang berperan sebagai sumber energi dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

4. Hormon ‘Cinta’ akan Menstimulasikan ASI sekaligus Memperkuat Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak

Interaksi bayi dan orang tua melalui menyusui (sumber:parade.com)

Selain kolostrum, sentuhan kecil di payudara ibu akan merangsang otak untuk segera mensekresikan hormon oksitosin atau biasanya kita sebut sebagai hormon cinta. Hormon tersebut akan menyebabkan sel-sel otot payudara ibu berkontraksi dan puting mengeluarkan ASI yang berguna untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayi, meningkatkan kecerdasan anak, menambah nutrisi, dan memperkaya antibodi pada tubuh bayi.

Produksi hormon cinta bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara, tetapi juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Meskipun ibu mendengar suara bayi yang bukan bayinya, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar. Interaksi bayi dengan orang tuanya ini dinamakan sebagai pelepasan refleks.

Apabila pelepasan refleks tidak tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan sulit memperoleh ASI karena hanya mengandalkan kekuatan menyusunya saja. Padahal masih ada ASI, hanya saja tidak mengalir keluar.

Hal ini diakibatkan oleh perasaan stress yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan. Maka dari itu, ibu melahirkan diminta untuk menjauhi sumber stress dan suami pun mendukung proses menyusui ibu agar pasangan tetap bahagia dan ASI yang menjadi sumber makanan bayi dapat keluar dengan lancar.

5. Bayi Lebih Sering Memandang Wajah Bahagia

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Valentina Rattaz dan kawan-kawannya dalam Jurnal Science Direct telah membuktikan bahwa bayi menatap lebih lama ekspresi wajah yang bahagia daripada ekspresi wajah takut karena ini mencerminkan pengalaman yang diperolehnya semenjak bayi.

Sejak dalam kandungan sampai lahir, orang-orang di sekitarnya menyambut baik kehadirannya sehingga lebih sering menampilkan ekspresi wajah ceria kepada sang anak. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi bayi dengan orang tuanya menyebabkan si kecil memiliki kemampuan dalam merespon perbedaan emosi yang terpancar pada ekspresi wajah.

6. Hormon Kortisol Mengelola Stress

Hormon kortisol dikenal sebagai hormon stress. Baik ibu maupun bayi sama-sama telah melewati masa sulit semenjak awal kehamilan. Begitu lahir, Bunda perlu merilekskan diri dengan terus berada di sisi anak.

Menariknya, banyak sekali interaksi anak dengan orang tua yang dapat mengurangi stress bayi, seperti kegiatan menyusui, adanya kontak fisik, dan berbicara lembut kepada si kecil. Kegiatan tersebut mampu menurunkan tingkat hormon kortisol sehingga anak merasa aman dan nyaman dengan ibunya sendiri.

Tidak hanya itu, interaksi ibu dan anak juga dapat membantu mengoptimalkan perkembangan sistem saraf pusat bayi yang berupa otak dan sumsum tulang belakang. Jadi dalam jangka panjang, kedekatan interaksi ibu dan anak akan berdampak baik terhadap kesejahteraan emosional dan fisik anak.

7. Responsivitas Ibu Berpengaruh Terhadap Rasa Aman Anak

Responsitivitas Ibu Berpengaruh Terhadap Rasa Aman Anak (sumber:iStock)

Tentu Bunda ingin anak berkembang dengan optimal dari sisi emosional dan psikologisnya. Terdapat kegiatan yang dapat Bunda lakukan yakni dengan cara memahami ritme dan pola kebiasaan bayi, serta memperhatikan kebutuhan sekaligus memenuhinya.

Contohnya, ketika anak kelaparan dan kelelahan, ibu selalu ada untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan begitu, Bunda akan menjadi orang tua responsif dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman. Di dalam kehidupan anak, hal tersebut tentu penting untuk menciptakan dasar perkembangan emosional dan sosial mereka. Ikatan antara ibu dan anak pun akan menjadi lebih kuat seiring dengan konsistensi ibu untuk terus hadir dalam setiap proses tumbuh kembangnya.

Baca Juga : Alasan Pentingnya Minum Tablet Tambah Darah Untuk Ibu Hamil Beserta Efek Sampingnya!

Demikian penjelasan menarik seputar interaksi bayi dengan orang tuanya. Singkatnya, keterlibatan interaksi bayi dengan orang tua dalam setiap proses tumbuh kembang si kecil sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik, bahasa, emosional, dan batin supaya anak berkembang secara optimal. Kini BukuBumil hadir dalam aplikasi yang akan menemani perjalanan Bunda, hanya dengan satu aplikasi sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan ibu selama kehamilan sampai kelahiran.

Referensi :

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories