Apa Itu Oligohidramnios? Yuk Kenali 9 Penyebabnya!

Ilustrasi janin dalam kandungan Ibu

Oligohidramnios adalah kondisi ketika kehamilan Ibu memiliki cairan ketuban yang sedikit. Cairan ketuban adalah bagian penting perkembangan janin yang dapat melindungi janin di dalam rahim. Oligohidramnios dapat menyebabkan komplikasi kehamilan atau sebagai tanda munculnya masalah kesehatan, seperti keguguran, bayi lahir prematur, bayi mengalami cacat lahir, dan sebagainya. 

4 dari 100 Ibu mengalami oligohidramnios. Oligohidramnios dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Namun, umumnya terjadi pada trimester terakhir (3 bulan terakhir). Kondisi tersebut terjadi pada 12 dari 100 Ibu yang kehamilannya sudah 12 minggu melewati hari perkiraan lahir (HPL), sehingga cairan ketuban berkurang pada saat itu.

Nah, penasaran bukan, Bu? Untuk lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan dari Buku Bumil berikut!

Baca juga: Cara Menghitung Usia Kehamilan

Definisi oligohidramnios

Ilustrasi Ibu sedang melakukan USG kehamilan

Cairan ketuban yang sedikit dapat membahayakan janin. Janin dapat mengalami cacat lahir, keguguran, lahir mati, dan sebagainya. Hal ini karena cairan ketuban berfungsi melindungi dan memberi organ-organ tubuh janin ruang untuk dapat berkembang dengan baik, seperti paru-paru, saluran pencernaan, dan ginjal. 

Ibu mulai memproduksi cairan ketuban setelah 12 hari usia kandungan. Jumlahnya terus bertambah hingga puncaknya pada 36 minggu kehamilan. Setelah itu, jumlahnya akan mulai menurun. Rata-rata jumlah normal cairan ketuban adalah setengah hingga satu liter penuh.

Penyebab oligohidramnios

Ilustrasi Ibu yang sedang dalam kondisi tidak sehat

Terkadang, penyebab sedikitnya cairan ketuban tidak diketahui. Namun, beberapa penyebab yang diketahui, adalah:

  1. Masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang sudah ada sebelumnya (memiliki terlalu banyak gula dalam darah sebelum kehamilan),
  2. Obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, jika Ibu memiliki tekanan darah tinggi, lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum kehamilan untuk memastikan tekanan darah Ibu terkendali,
  3. Kehamilan pascasemester yaitu kehamilan telah melewati 2 minggu atau lebih dari tanggal jatuh tempo untuk melahirkan. Kehamilan jangka penuh atau kehamilan pada umumnya adalah kehamilan yang berlangsung 39 hingga 41 minggu,
  4. Cacat lahir, terutama yang memengaruhi ginjal dan saluran kemih bayi,
  5. Pecahnya membran prematur (PROM) — ketika kantung ketuban pecah setelah 37 minggu kehamilan sebelum persalinan dimulai, 
  6. Kondisi kesehatan tertentu pada bayi, seperti pertumbuhan terbatas atau kelainan genetik,
  7. Solusio plasenta yakni lepasnya plasenta dari dinding bagian dalam rahim sebelum bayi lahir, 
  8. Ibu mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), dan
  9. Sindrom Transfusi Kembar-Kembar, merupakan kondisi ketika nutrisi untuk bayi kembar dari plasenta bersama tidak merata. Ada satu bayi yang mendapatkan sedikit nutrisi dan menyebabkan cairan ketuban menjadi sedikit. 

Gejala oligohidramnios

Ilustrasi Ibu hamil

Ibu mungkin tidak menyadari jika memiliki cairan ketuban yang sedikit. Namun, tenaga kesehatan dapat memahami gejalanya, yaitu:

  1. Ibu mengeluarkan cairan bening dari vagina,
  2. Rahim Ibu berukuran kecil,
  3. Berat badan Ibu tidak bertambah,
  4. Ibu merasa bayinya tidak banyak bergerak, dan
  5. Pergerakannya bayi Ibu menurun dari pada sebelumnya.

Komplikasi oligohidramnios

Ilustrasi Ibu mengalami keguguran

Tingkat keparahan oligohidramnios bergantung pada kapan Ibu mulai mengalaminya. Semakin dini usia kehamilan saat terdeteksi oligohidramnios, semakin parah komplikasinya. Saat oligohidramnios terdeteksi pada trimester kedua, hanya ada kemungkinan 10.2% bayi akan bertahan hidup. Namun, ketika kondisi ini terjadi pada trimester ketiga, janin Ibu memiliki peluang 85.3% untuk bertahan hidup.

Jika oligohidramnios terjadi pada 2 trimester pertama (6 bulan pertama) kehamilan, kemungkinan besar akan menyebabkan masalah serius. Masalah-masalah ini dapat berupa:

  • Cacat lahir, yakni timbulnya masalah kesehatan dengan tubuh bayi pada saat lahir nanti, 
  • Keguguran, merupakan kondisi saat janin meninggal di dalam rahim sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu,
  • Lahir mati (stillbirth), adalah kondisi ketika bayi meninggal di dalam rahim setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, 
  • Kelahiran prematur, adalah kondisi ketika Ibu melahirkan bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, dan
  • Infeksi, jika kantong ketuban telah robek lebih awal. 

Apabila oligohidramnios terjadi pada trimester ketiga kehamilan (minggu 28 hingga 40 kehamilan), maka dapat menyebabkan:

  • Kompresi tali pusat yang dapat menyebabkan bayi Ibu kehilangan nutrisi
  • Pertumbuhan janin berjalan lambat,
  • Timbul masalah selama persalinan dan kelahiran, 
  • Meningkatkan risiko terjadinya persalinan secara caesar,
  • Berisiko terjadi persalinan dini, dan
  • Masalah pernapasan atau paru-paru bayi yang kurang berkembang.

Baca juga: 5 Penyebab Terjadinya Prolaps Tali Pusat

Cara mencegah oligohidramnios

Ilustrasi Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan

Tidak ada cara yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah sepenuhnya dari oligohidramnios. Namun, Ibu dapat melakukan cara berikut untuk meminimalisir kemungkinan mengalami oligohidramnios, di antaranya:

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan,
  • Jujur kepada tenaga kesehatan yang menangani Ibu, baik mengenai gejala yang dialami, dan riwayat kesehatan sebelumnya,
  • Mengunjungi segera fasilitas kesehatan apabila terjadi keluhan yang mengarah pada oligohidramnios, dan
  • Konsumsi banyak air untuk mengupayakan terjadinya peningkatan cairan ketuban

Baca juga: Waspada! 5 Bahaya Dehidrasi Saat Hamil

Setelah Ibu terdeteksi mengalami oligohidramnios, maka disarankan agar Ibu dapat mengurangi tingkat aktivitas fisik dan menyisihkan waktu lebih banyak untuk beristirahat. 

Oligohidramnios dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan mempengaruhi pertumbuhan bayi Ibu. Namun, Ibu harus tetap tenang, karena kebanyakan Ibu yang didiagnosis dengan sedikitnya cairan ketuban dapat melahirkan bayi yang sehat. Maka dari itu, Ibu harus senantiasa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar dapat memantau kondisi kesehatan Ibu dan memberikan pilihan yang aman untuk perawatan Ibu.

Bagaimana, Bu? Apakah penasarannya sudah hilang? Nah, agar orang-orang terdekat Ibu juga tidak bingung dan penasaran sama seperti Ibu tadi, yuk bagikan artikel ini untuk mereka. Pastinya, jangan lupa kunjungi website BukuBumil dan download aplikasinya di Play Store atau App Store ya Bu, agar Ibu tetap update dengan segudang informasi kesehatan. Semangat, Bu!

Referensi: 

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories