8 Cara Mengurangi Rasa Nyeri Payudara Saat Hamil

Mayoritas perempuan merasakan nyeri pada payudara dari waktu ke waktu. Rasa sakit tersebut umumnya mudah diatasi, tetapi jika gejala muncul berkepanjangan akan dapat disinyalir sebagai suatu kondisi serius seperti kanker payudara. Tidak terkecuali nyeri payudara saat hamil. Bahkan kondisi payudara yang berubah menjadi salah satu tanda awal kehamilan Ibu, lho!

Penyebab Nyeri Payudara Saat Hamil

Rasa sakit pada payudara saat kehamilan disebabkan oleh sirkulasi hormon, yaitu estrogen, progesteron, maupun prolaktin. Umumnya kondisi ini cukup mirip dengan rasa tidak nyaman saat hendak menstruasi (PMS), tapi saat hamil umumnya rasa sakit muncul dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

Perubahan hormon mengakibatkan aliran darah ke bagian dada meningkat, sehingga pertumbuhan jaringan meningkat dan berdampak pada kenaikan volume air susu. Umumnya ukuran bra saat hamil akan cenderung lebih besar. Perubahan pada ukuran serta warna puting dan areola (area di sekitar puting) juga merupakan mekanisme alami tubuh agar nantinya bayi lebih mudah melihat dan mengaitkan mulutnya saat menghisap ASI. 

Nyeri Berdasarkan Usia Kandungan

Setiap trimester, Ibu hamil memiliki pola perubahan metabolik yang khas sehingga rasa sakit pada tiap periode ini akan berbeda-beda.

Trimester pertama: Minggu 1-12

Saat seminggu setelah konsepsi (pembuahan) atau sering disebut saat hamil muda, umumnya gejala yang dirasakan, adalah payudara dan puting menjadi lebih lembut dan lebih sensitif terhadap rasa geli.

Trimester kedua: Minggu 13-28

Pada periode ini, ukuran payudara akan semakin membesar. Walau masih tergolong hamil muda, payudara biasanya lebih sensitif karena pembuluh darah di bawah kulit, puting, serta areola akan semakin terlihat jelas. Kondisi ini beriringan dengan kemunculan tanda kerutan (stretch mark) di payudara, perut, dan paha. Pada periode ini, payudara mulai memproduksi kolostrum atau susu kental dan berwarna kekuningan.

Trimester ketiga: Minggu 29-40

Pada periode ini, payudara akan semakin empuk, puting terasa sakit seiring pertumbuhan bayi dalam kandungan. Peluang kebocoran kolostrum sudah semakin besar dibandingkan periode sebelumnya. 

Perlu menjadi catatan bahwa kadang-kadang rasa sakit seperti yang dijelaskan di tiap periode ini tidak muncul. Hal ini sangat wajar karena kondisi tubuh seseorang, termasuk sensitivitasnya pada rasa sakit, dapat berbeda-beda. Pada prinsipnya, rasa sakit yang dirasakan tidak ada kaitannya dengan kemampuan menyusui ya, Bu!

Cara Mengatasi Nyeri Payudara

Berikut beberapa cara jitu mengurangi rasa nyeri yang Ibu bisa coba:

1. Menggunakan bra yang nyaman

Menggunakan bra berbahan katun lembut lebih dianjurkan dibandingkan bra berkawat biasa. Pilihlah bra yang juga memiliki tali bahu yang lebar, sanggahan lebar di bawah payudara, dan pengait di bagian belakang yang mudah dipasang. Beberapa jenis bra yang, disarankan diantaranya, yaitu bra bersalin (maternity bra), bra menyusui (nursing bra), bra tidur (sleep bra), dan bra olahraga (sports bra). Jangan sungkan untuk bertanya kepada penjual bra mana yang tepat sesuai kebutuhan.

Baca juga: Mitos Kehamilan dari 6 Suku di Indonesia

2. Tidur dengan memakai bra

Jika nyeri muncul akibat gerakan atau tekanan saat tidur, maka Ibu dianjurkan memakai bra yang paling nyaman, contohnya bra tidur atau bra olahraga.

Baca juga: 3 Posisi Tidur Nyaman untuk Ibu Hamil 

3. Berkomunikasi dengan pasangan

Demi kenyamanan terbaik Ibu, sebaiknya beri tahu kepada pasangan dari hati ke hati mengenai batasan. Batasan yang dimaksud adalah area yang Ibu rasa lebih rentan menimbulkan rasa sakit pada payudara jika disentuh sehingga perlu perlakuan khusus atau bahkan tidak diperkenankan untuk disentuh sama sekali (no touch zone). Buatlah kesepakatan sehingga hubungan suami dan istri tetap terjaga baik.

Baca juga: 3 Rahasia Persiapan Melahirkan Normal Agar Siap Dan Aman

4. Lakukan upaya pendinginan

Kompres payudara dengan gel beku atau es untuk meredakan rasa sakit sementara. Pastikan untuk menaruh handuk tipis sebagai penghalang agar kulit tidak bersentuhan langsung dengan benda dingin agar tidak terjadi kerusakan pada kulit payudara.

Baca juga: 7 Tanda Ibu Hamil Alami Ruam Gatal (PUPPP)

5. Mandi air hangat

Terkadang memberikan sesuatu yang hangat dapat mengurangi tekanan dan merilekskan otot yang sakit. Basuh badan dengan air secara lembut dan gunakan sabun yang tidak membuat kulit kering untuk menghindari potensi kemunculan iritasi kulit payudara dan puting.

Baca juga: 10 Cara Hadapi Stretch Mark saat Hamil

6. Tambahkan bantalan payudara

Gunakan bantalan dari kertas atau kain yang dapat dicuci sebagai penghalang antara payudara dan bra. Upaya ini baik untuk mengurangi tekanan yang menyebabkan nyeri, khususnya saat payudara sudah mulai menghasilkan ASI.

Baca juga: 9 Tips Atasi Perubahan Kulit Saat Hamil

7. Menggunakan pereda nyeri

Jika beberapa cara di atas tidak kunjung efektif mengurangi rasa nyeri, maka konsultasikan dengan tenaga kesehatan terkait penggunaan obat pereda rasa nyeri, seperti asetaminofen.

Baca juga: Susah Tidur Saat Hamil? Coba 5 Pengobatan Alami Ini

8. Melepas aksesoris di payudara

Beberapa wanita mungkin memiliki aksesoris di payudara, contohnya tindik. Namun, jika tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti, melepas aksesoris bisa menjadi opsional. Konsultasikanlah lebih lanjut dengan tenaga kesehatan ya, Bu!

Baca juga: 3 Rekomendasi Baju Ibu Hamil dan Menyusui yang Ramah Dompet

Nyeri Payudara Pascamelahirkan

Nyatanya rasa nyeri pada payudara tetap akan terasa. Umumnya saat mulai menyusui (tiga sampai empat hari pertama kehamilan), payudara akan semakin mengeras dan berujung pada pembengkakan. Namun, kondisi ini cenderung normal dan rasa sakit tersebut akan semakin berkurang. Semakin besar intensitas menyusui dilakukan, maka akan semakin besar peluang rasa sakit akibat pembengkakan terjadi. Jika rasa sakit tersebut bertahan lama, Ibu dianjurkan untuk menghubungi tenaga kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Jadi Bu, nyeri payudara saat hamil adalah gejala yang wajar sama seperti rasa lelah, kemunculan stretch marks, ataupun sembelit. Payudara yang mengeras dan puting yang lebih sensitif adalah rasa tidak nyaman yang sulit untuk dicegah. Akan tetapi rasa tidak nyaman itu dapat diatasi dengan beberapa tips yang ada di atas ya, Ibu. 

Jangan lupa untuk tetap menikmati perjalanan kehamilan yang pasti akan sangat berkesan. Terus perbarui informasi dan pengetahuan ibu seputar kehamilan melalui aplikasi Buku Bumil yang sudah tersedia di Play Store dan jangan lupa bagikan informasi bermanfaat ini kepada Ibu hamil lainnya. Semangat menjalani kehamilan ya, Bu!

Referensi:

• Breast Pain: 10 Reasons Your Breasts May Hurt. (n.d.). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breast-pain-10-reasons-your-breasts-may-hurt
• Dresden, D. (2020, February 26). Breast pain and pregnancy: Diagnosis and treatments. https://www.medicalnewstoday.com/articles/breast-pain-and-pregnancy
• Normal Breast Development and Changes. (n.d.). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/normal-breast-development-and-changes 
• Why Are Breasts Sore During Pregnancy? (2022, October 18). Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/sore-breasts-during-pregnancy-5184452 
• Ding, K. (2022, November 18). Breast changes during pregnancy. BabyCenter. https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/breast-tenderness-sore-nipples-during-pregnancy_262 
• Breast Pain During Pregnancy: Symptoms and Solutions. (2023, January 3). Parents. https://www.parents.com