Table of Contents
Kehamilan adalah periode yang istimewa dalam kehidupan seorang perempuan yang disertai dengan berbagai perubahan fisik dan hormonal. Salah satu aspek yang sering menjadi perhatian adalah perubahan pada wajah dan kulit ibu hamil. Meskipun setiap perempuan mengalami pengalaman kehamilan dengan cara yang unik, ada beberapa ciri-ciri umum yang sering terjadi pada wajah dan kulit selama kehamilan. Yuk bahas lebih lanjut, Apa saja ciri-ciri yang timbul saat hamil?
7 Masalah Kulit yang Terjadi pada Ibu Hamil
Hiperpigmentasi atau kulit lebih gelap
Warna kulit mungkin jadi lebih kemerahan atau gelap selama momen kehamilan, lho. Biasanya, perubahan warna ini nampak di area-area seperti puting susu dan lipatan kulit seperti leher, paha, bokong, dan ketiak. Jadi, kulit di sekitar sana bisa jadi sedikit lebih berwarna gelap karena ada perubahan pigmen. Mungkin juga nanti kamu akan melihat tahi lalat dan bintik-bintik cokelat di tubuhmu yang kelihatan lebih besar daripada biasanya ketika belum hamil. Jadi, Bumil tidak perlu panik lagi, ini semua bagian dari perjalanan kehamilan.
Stretch Mark atau Striae Distensae
Selama masa kehamilan, perubahan kulit yang sering kita temui adalah kemunculan stretch mark, atau yang dalam bahasa medis lebih dikenal sebagai “striae distensae.” Ini terjadi karena kulit mengalami peregangan yang berlebihan, dan biasanya, stretch mark lebih intens terlihat pada trimester ketiga kehamilan. Cara mencegahnya adalah dengan berolahraga yang cukup dan lotion yang mengandung Vitamin E dan asam alfa-hidroksi dapat membantu mencegah strech mark. Bekas strech mark juga akan menghilang setelah melahirkan menjadi garis-garis samar yang akan memudar.
Linea Nigra
adalah garis vertikal yang gelap di tengah-tengah perut hamil. Garis ini merupakan bagian alami dari kehamilan sehingga tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah garus tersebut. Namun, bumil tidak perlu khawatir karena garis itu akan memudar tak lama setelah melahirkan.
Pruritus Gravidarum
Ketika hamil, sekitar 1 dari 5 wanita akan merasakan pruritus gravidarum, alias rasa gatal. Hal ini biasanya muncul pada trimester 1 dan 2, memberikan sensasi gatal yang terkadang sulit dihindari. Meskipun bisa mengganggu, tapi jangan khawatir, ini adalah bagian dari perjalanan kehamilan yang wajar.
Timbul Jerawat Membandel
Masalah kulit yang paling umum terjadi di masa kehamilan adalah munculnya jerawat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya produksi minyak penyebab jerawat. Maka dari itu bumil harus rajin untuk menjaga kulit agar tetap bersih dan terbebas dari jerawat. Namun, beberapa produk jerawat dan perawatan kulit tertentu harus dihindari selama masa kehamilan untuk menghindari hal yang tidak ingin terjadi di kemudian hari. Bumil lebih baik mendatangi dokter untuk berkonsultasi tentang masalah kulit jika ingin menggunakan produk kecantikan. Kabar baiknya, masalah jerawat ini akan hilang setelah masa melahirkan.
Munculnya Spider Veins atau Urat di Wajah
Spider Veins ini disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan volume darah selama kehamilan. Pembuluh darah tipis ini biasa muncul di wajah, leher, dan lengan. Tanda ini akan memudar setelah melahirkan.
Munculnya Varises
Varises terjadi karena berat dan tekanan rahim yang menekan pembuluh darah. Hal ini mengurangi aliran darah dari rubuh bagian bawah. Pembuluh darah di kaki akan menjadi bengkak, sakit, dan membiru. Varises juga dapat ditemukan pada vulva, vagina, dan rektum. Sama seperti keluhan lainnya, varises akan menghilang setelah melahirkan.
Baca juga: 9 Tips Atasi Perubahan Kulit Saat Hamil
Cara Merawat Kulit dan Wajah Ibu Hamil
Perubahan kondisi kulit yang terjadi ini bisa bermacam-macam. Dari kulit yang menjadi lebih sehat atau Pregnancy glow hingga mengalami berbagai masalah kulit seperti jerawat, flek hitam, strechmark, dan lainnya. Bagi sebagaian bumil yang mengalami masalah kulit, perlu lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare yang dipakai karena dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan janin. Berikut bahan-bahan yang dapat digunakan bumil untuk merawat kulit agar tetap sehat dan aman untuk janin.
Berikut kandungan perawatan kulit untuk Bumil yang dapat membantu mengatasi jerawat yang dianggap aman, antara lain:
- Antibiotik topikal
- Antibiotik oral, termasuk Azitromisin dan Klaritromisin
- Asam azelat
- Benzoil Peroksida, dalam jumlah terbatas (perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter)
Untuk membantu pencegahan jerawat selama kehamilan, bumil juga dapat melakukan rutinitas perawatan kulit yang cukup sederhana ini:
- Cuci wajah di pagi dan malam hari sebelum tidur, dengan pembersih wajah yang aman untuk bumil.
- Gunakan cleanser yang ringan.
- Jauhkan rambut dari area wajah karena produk perawatan rambut dapat menyumbat pori-pori wajah.
- Hindari memencet jerawat karena dapat menimbulkan infeksi dan menimbulkan bekas jerawat.
- Pilih produk perawatan kecantikan untuk bumil yang bebas minyak dan non-komedogenik.
Baca juga: 6 Rekomendasi Vitamin E Untuk Program Hamil dan Manfaatnya, Pasutri Wajib Tahu!
Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Ibu Hamil Gunakan
Beberapa kandungan dalam skincare yang harus dihindari oleh bumil, yaitu:
Retinoid (Retin-A, Renova, Retinol dan Retinyl Palmitate)
Ditemukan dalam resep obat jerawat dan produk kecantikan anti penuaan, retinoid beserta turunannya seperti retinaldehyde, differin, adapalene, tretinoin, tazarotene, dan isotretinoin termasuk dalam kategori C, yang pada dasarnya aman namun tetap membawa risiko.
Hydroquinones
Hydroquinones, seperti hydroquinone, quinol, 1-4-dihydroxybenzene, dan 1-4-hydroxybenzene, seringkali ada dalam krim pemutih wajah dan termasuk dalam kategori C. Saat hamil, wajar jika kulit mengalami perubahan warna atau muncul bintik-bintik coklat karena hormon. Tapi, sebaiknya hindari produk kecantikan yang mengandung hydroquinone.
Formaldehida
Formaldehida tidak lagi digunakan dalam kosmetik karena diketahui meningkatkan risiko kanker dan keguguran. Meskipun begitu, beberapa kosmetik mengandung “pelepas formaldehida”, bahan kimia yang seiring waktu dapat berubah menjadi formaldehida.Beberapa contohnya termasuk 5-bromo-5-nitro-1,3-dioxane, Bronopol, Diazolidinyl urea, dan lainnya. Jadi, bumil pastikan selalu mengecek bahan skincare sebelum menggunakannya ya.
Phthalates
Dalam produk perawatan kulit bisa mengacaukan hormon tubuh, berpotensi membahayakan janin. Studi 2020 menunjukkan paparan phthalates sebelum melahirkan dapat berdampak pada hormon tiroid, seks, dan 25-hidroksivitamin D. Ini bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kelahiran prematur, preeklamsia, hingga kelainan pada bayi. Untuk amannya, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk perawatan kulit apa pun.
Penting bagi ibu hamil untuk memahami bahwa perubahan wajah dan kulit adalah bagian alami dari perjalanan kehamilan. Sementara ciri-ciri ini bisa menjadi tantangan, tetapi selalu bijaksana untuk memilih produk perawatan kulit yang aman dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik. Yang terpenting, setiap perubahan ini menggambarkan keajaiban dari proses kehidupan yang sedang berkembang, sehingga selalu penting untuk merawat diri dengan penuh kasih sayang dan perhatian.
Baca juga: 4 Skincare Aman untuk Ibu Hamil, Retinol Tidak Termasuk!
Referensi:
Bahan Kosmetik yang Tidak Boleh Dipakai Saat Hamil. Diakses pada 22 Desember 2023. https://rsiabinamedika.com/bahan-kosmetik-yang-tidak-boleh-dipakai-saat-hamil/
Tips Perawatan Kulit Ibu Hamil, Ketahui Apa Saja Bahan yang Aman Digunakan. Diakses pada 22 Desember 2023. https://rumahsakitislam.com/blog/tips-perawatan-kulit-ibu-hamil-ketahui-apa-saja-bahan-yang-aman-digunakan/
Skin Changes During Pregnancy. Diakses pada 22 Desember 2023. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/skin-changes/