6 Jenis Imunisasi Yang Aman Bagi Ibu Hamil. Bumil Wajib Tahu!

Kehamilan adalah peristiwa yang paling dinantikan bagi setiap wanita, terkhususnya bagi mereka yang sangat menantikan sang buah hati. Dalam proses nya harus memerlukan perencanaan yang matang, salah satunya adalah dengan melakukan serangkaian imunisasi sebelum kehamilan. Hal ini bisa memberikan manfaat yang baik untuk calon ibu seperti proses kehamilan yang sehat dan aman sampai akhirnya melahirkan sang buah hati. 

Table Of Content

Pentingnya Imunisasi Bagi Ibu Hamil

Imunisasi Sebelum Kehamilan

Jenis Imunisasi pada Ibu Hamil

Persiapan fisik sebelum menjalani kehamilan tak kalah pentingnya dengan persiapan mental. Persiapan fisik biasanya diawali dengan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan laboratorium sebelum kehamilan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa calon ibu tidak menderita suatu penyakit yang nantinya dapat membahayakan kesehatan dirinya maupun janin yang dikandungnya kelak.

Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan darah untuk thalassemia, hepatitis, Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex (TORCH), serta beberapa penyakit kelainan genetik lain yang dapat diturunkan atau membawa akibat yang membahayakan janin.

Imunisasi Pada Ibu Hamil

Pentingnya Imunisasi Bagi Ibu Hamil

Persiapan fisik lainnya yang tidak kalah penting adalah dengan melakukan imunisasi sebelum hamil. Tujuan dari imunisasi pra-kehamilan adalah untuk menjamin calon ibu agar tetap sehat selama kehamilan dan mencegah penularan penyaakit dari ibu janin yang dikandungnya.  

Imunisasi dapat diberiakan sebelum, selama atau sesudah kehamilan tergantung dari bahan pembuat vaksin tersebut, apakah cukup aman diberikan saat hamil atau tidak. Salah satu contohnya adalah Vaksin Mumps, Measles dan Rubella (MMR) yang sebaiknya diberikan sebelum kehamilan dan vaksin flu yang aman diberikan selama kehamilan. Data kelengkapan imunisasi dapat membantu dokter untuk menentukan jenis vaksin apa saja yang diperlukan oleh calon ibu.

Imunisasi Sebelum Kehamilan

Imunisasi yang diberikan sebelum kehamilan adalah MMR. Vaksin ini mengandung virus yang hidup, yang membuat calon ibu baru diperbolehkan hamil satu bulan setelah imunisasi ini dilakukan. Vaksin ini melindungi calon ibu dan janin dari infeksi rubella yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran, keguguran hingga kematian saat bayi lahir.

Ada juga vaksin dari virus mati atau toksoid, seperti influenza atau suntikan tetanus/difteri/pertusis (Tdap), terbukti aman bagi ibu hamil.

Baca Juga Apakah Penting Memvaksinasi Bayi? Simak 5 Fakta Ilmiahnya!

Jenis Imunisasi pada Ibu Hamil

Imunisasi ibu hamil sangat penting untuk melindungi dan mencegah janin serta bayi dari infeksi. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa imunisasi yang dibuat dari virus biasanya aman untuk diberikan kepada ibu hamil. Namun, dokterlah yang akan membantu menentukan jenis imunisasi yang paling sesuai untuk ibu hamil.

Imunisasi Pada Ibu Hamil

Berikut adalah jenis imunisasi yang aman bagi ibu hamil:

  • Vaksin Influenza 

Ibu hamil disarankan untuk divaksinasi flu selama musim flu, antara bulan November hingga Maret. Suntikan flu ini terbuat dari virus yang sudah mati, jadi aman untuk ibu hamil dan bayi. Ibu hamil yang terserang flu, terutama selama paruh kedua kehamilan, lebih mungkin menderita gejala atau komplikasi parah seperti pneumonia dibandingkan perempuan lain. Flu sedang yang dialami juga dapat mengakibatkan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan batuk. Gejalanya ini biasanya akan berlangsung sekitar 4 hari, meskipun batuk dan kelelahan dapat berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Bagi ibu hamil hindari juga vaksinasi flu menggunakan semprotan hidung “FluMist” karena terbuat dari virus hidup.

  • Imunisasi Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, mual, kelelahan, dan penyakit kuning seperti kulit dan mata menguning. Ibu hamil yang memiliki hepatitis B akan menularkan infeksi kepada bayinya selama persalinan. Imunisasi ibu hamil jenis ini dapat dilakukan setelah melakukan tes hepatitis B. Jika setelah menjalani tes dan terbukti tidak positif maka Ibu bisa menjalani imunisasi. Untuk pemberian imunisasi, ibu bisa berkonsultasi dengan dokter setelah selesai melakukan serangkaian tes tersebut.

  • Imunisasi Hepatitis A

Ini adalah jenis imunisasi yang melindungi ibu hamil dari penyakit hati yang menyebar melalui makanan atau air yang tercemar. Gejalanya termasuk demam, mual, dan kelelahan. Hepatitis A biasanya tidak seserius hepatitis B, dan infeksi dan persalinan prematur tidak mempengaruhi bayi baru lahir. Untuk ibu hamil, vaksin hepatitis A diberikan kepada individu yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti penyakit hati yang terus-menerus atau tinggal di dekat orang lain yang menderita hepatitis A. Namun, vaksinasi hepatitis A sebelum kehamilan adalah pilihan terbaik. Hingga 18 bulan, vaksin hepatitis A diberikan dalam dua dosis, dengan rentang jakar yang baik. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk mendiagnosis dan memutuskan apakah melakukan vaksinasi hepatitis A saat hamil bermanfaat atau tidak.

  • Tetanus/ Difteri/ Pertusis (Tdap)

Batuk rejan atau pertusis termasuk salah satu jenis batuk yang mudah sekali menular apalagi bila imun tubuh ibu hamil sedang menurun. Jika diperlukan, imunisasi ibu hamil jenis tetanus/difteri booster (Td) bisa diberikan, termasuk pertusis. Tdap dapat diberikan kapan saja selama kehamilan, meskipun akan lebih baik dilakukan antara usia 27 dan 36 minggu kehamilan.

  • Vaksin Meningitis

Meningitis adalah kondisi yang disebabkan oleh peradangan pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang. Penyebabnya adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit. Gejalanya mulai dari demam, pusing, hingga kaku kuduk(keterbatasan dalam menggerakkan leher ke depan). Penting bagi ibu hamil untuk tahu bahwa vaksin meningitis saat hamil bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.

  • Vaksin Pneumokokus 

Jika ibu memiliki kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal. Dokter mungkin akan memberi rekomendasi imunisasi pneumokokus, yang melindungi dari beberapa bentuk pneumonia.

Baca Juga Melahirkan Gratis? Berikut 6 Kebijakan Pemerintah Guna Dukung Kehamilan Sehat

Imunisasi pada ibu hamil penting untuk dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:

  • Untuk melindungi ibu hamil dari penyakit berbahaya. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain rubella, influenza, hepatitis B, hepatitis A, tetanus, difteri, pertusis, meningitis, dan pneumonia.
  • Untuk melindungi janin dari penyakit berbahaya. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan dari ibu ke janin antara lain rubella, hepatitis B, dan cytomegalovirus.
  • Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin secara keseluruhan. Imunisasi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ibu dan janin, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan.

Oleh karena itu, ibu hamil yang berencana untuk hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis imunisasi yang diperlukan. Imunisasi sebaiknya diberikan sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter.

Referensi
https://www.orami.co.id/magazine/imunisasi-ibu-hamil?page=all#jenis-imunisasi-ibu-hamil

https://journals.lww.com/pidj/FullText/2018/02000/Vaccination_in_Pregnancy_Recent_Developments.19.aspx

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyakit-meningitis

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories