Ketahui 7 Tanda Bahaya Persalinan. Bumil Wajib Tahu.

Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda Bahaya Persalinan. Sumber Pixabay freestocks-photos

Table of Content:

Persalinan adalah proses membukan dan menipisnya serviks dan janin yang turun kedalam jalan lahir. Proses persalinan yang terjadi tiap individu berbeda-beda. Namun, ada beberapa tanda yang dapat membantu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan akan tiba. Selama kehamilan, ibu akan merasakan kontraksi seperti mulas dan kram perut yang tidak teratur, yang mana disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi tersebut tidak menyebabkan lahirnya bayi. Menjelang persalinan akan terjadi kontraksi otot rahim yang menyebabkan bayi lahir, hal ini disebut dengan His. His pada bulan terakhir kehamilan akan terjadi beberapa kali. Sebelum membahas tanda-tanda bahaya pada persalinan, kita akan membahas 4 hal yang harus dilakukan oleh bumil sebelum persalinan. Kemudian, kita akan membahas ciri-ciri tanda persalinan yang akan berlangsung.

Hal-hal yang Harus Dilakukan Oleh Bumil Sebelum Persalinan

  1. Proses persalinan berlangsung 12 jam sejak terasa mulas. Jadi bumil masih bisa makan, minum, BAK, dan jalan-jalan.
  2. Jika mulas bertambah, tarik nafas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut.
  3. Jika ibu merasa ingin BAB berarti bayi akan lahir segera dan beri tahu nakes segera.
  4. Ikuti anjuran nakes kapan ibu harus mengejan waktu bayi akan lahir.

Baca Juga 13 Komplikasi Persalinan Ini Bisa Menyulitkan Proses Melahirkan, Simak Cara Pencegahannya!

Tanda-tanda persalinan

  1. Lendir bercampur darah keluar dari jalan lahir

Pengeluaran lendir yang bercampur darah, terjadi karena sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan karena bercampur darah. Yang harus dilakukan adalah tunggu sampai bumil mendapat kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum bumil pergi ke rumah sakit. Orang terdekat harus segera menghubungi nakes bila terjadi pendaharan hebat. 

  1. Air ketuban pecah

Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar (air ketuban normal adalah cairan bersih, jernih dan tidak berbau). Yang harus dilakukan oleh orang terdekat jika hal itu terjadi adalah menghubungi nakes dan segera ke rumah sakit, walaupun bumil belum mengalami kontraksi, karena hal ini beresiko terjadi infeksi. Sementara untuk menyerap cairan ketuban yang keluar, bumil disarankan menggunakan pembalut wanita.

  1. Kontraksi yang teratur

Tidak sama dengan kontraksi braxton hick, kontraksi ini timbul secara teratur, pertama kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri yang tidak hilang/berkurang dengan istirahal, hal ini disebut juga dengan elusan. Apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi? Ketika kontraksi tersebut terjadi orang terdekat mulai untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi berikut, dan lamanya kontraksi berlangsung. Persalinan hanya terjadi bila kontraksi menjadi semakin dekat 40 detik antara kontraksi lainnya. Persalinan pertama kali akan berlangsung 12-14 jam sehingga lebih baik bumil menunggu di rumah atau beristirahat mengumpulkan energi untuk persalinan.

7 Tanda Bahaya Saat Persalinan

Tanda Bahaya Persalinan
Tanda Bahaya Persalinan. Sumber Pixabay Pexels
  1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi terjadi ketika arteri yang membawa darah dari jantung ke organ-organ tubuh dan plasenta menyempit. Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari banyak komplikasi lain, seperti preeklampsia. Hal ini membuat bumil berisiko tinggi untuk melahirkanbayi jauh dari tanggal yang sudah ditetapkan, yang mana disebut juga dengan prematur. Hal ini juga meningkatkan risiko bumil melahirkan bayi yang berukuran kecil. Sangat penting untuk mengontrol tekanan darah dengan obat-obatan selama kehamilan. Namun, tetap ingat untuk selalu mengontrol dan menanyakannya terlebih dahulu ke dokter.

  1. Diabetes Gestasional

Diabetes Gestasional terjadi ketika tubuh bumil tidak dapat memproses gula secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula yang lebih tinggi dari normal dalam aliran darah. Beberapa bumil perlu memodifikasi rencana makan mereka untuk membantu mengendalikan kadar gula darah. Sebagian lainnya mungkin perlu mengonsumsi insulin untuk menjaga kadar gula darah mereka tetap terkendali. Diabetes Gestasional biasanya sembuh setelah kehamilan.

  1. Preeklampsia

Preeklampsia juga disebut toksemia. Kondisi ini terjadi setelah 20 minggu pertama kehamilan dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan masalah pada ginjal Anda. Perawatan yang direkomendasikan untuk preeklampsia adalah persalinan bayi dan plasenta untuk mencegah perkembangan penyakit. Jika terlalu dini untuk melahirkan dokter akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.

  1. Persalinan Prematur

Prematur terjadi ketika bumil melahirkan sebelum minggu ke-37 pada kehamilan. Ini terjadi sebelum organ-organ bayi seperti paru-paru dan otak, selesai berkembang. Obat-obatan tertentu dapat menghentikan persalinan. Dokter biasanya merekomendasikan istirahat di tempat tidur untuk menjaga agar bayi tidak lahir terlalu dini. 

  1. Keguguran

Keguguran adalah hilangnya kehamilan selama 20 minggu pertama. Menurut APA(American Pregnancy Association, hingga 20 persen kehamilan di antara wanita sehata akan berakhir dengan keguguran. Hal ini terjadi bahkan sebelum seoarang wanita menyadari kehamilannya. Dalam kebanyakan kasus, keguguran tidak dapat dicegah. Masalah yang ditemukan menyebabkan keguguran adalah:

  • Masalah dengan placenta
  • Masalah kesehatan kronis pada ibu
  • Infeksi

6. Pendaharan berlebihan

Perempuan akan kehilangan 500 ml darah saat persalinan bayi tunggal lewat vagina. Ketika persalinan dilakukan lewat operasi C-setion, volume darah yang hilang sekitar 1.000 ml. Pendarahan bisa terjadi setelah plasenta keluar dari tubuh mengingat kontraksi yang terlalu lemah dan tidak bisa menekan pembuluh darah yang menjadi tempat melekatnya plasenta. 

7. Posisi Bayi

Tanda bahaya persalinan lainnya adalah ketika bayi keluar dengan posisi kaki lebih dahulu daripada kepala. Posisi ini dikenal dengan kelahiran sungsang(fooling breech) yang mana salah satu atau kedua kaki bayi lahir terlebih dahulu sebelum seluruh tubuh janin. Sebagian besar bayi berada di posisi ini akan dilahirkan dengan operasi, terutama jika dokter mendeteksi janin terlalu besar untuk bisa dikeluarkan lewat jalan lahir. Bayi yang terlilit tali pusar juga bisa menjadi alasan dokter memutuskan persalinan lewat operasi C-section. Utamanya jika tali ousar melilit leher bayi, tertekan, menutup jalan lahir atau keluar lebih dulu sebelum bayi.

    Baca Juga Waspada! Ini 7 Kesalahan Saat Hamil Yang Sering Bumil Lakukan

    Masalah Dalam Persalinan

    Tanda Bahaya Persalinan.
    Sumber Pixabay Public Domain Pictures

    Demi keselamatan ibu dan bayi, waspadai beberapa masalah saat persalinan:

    1. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
    2. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
    3. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
    4. Tidak kuat mengejan
    5. Mengalami kejang-kejang
    6. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
    7. Air ketuban keruh dan berbau
    8. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
    9. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat 
    10. Keluar darah banyak ketika bayi lahir

    Masalah-masalah tersebut tentu saja tidak dapat diremehkan, perlu penanganan media yang sifatnya darurat demi keselamatan ibu dan bayi.

    Baca juga Ragam Metode Persalinan? Kupas Tuntas 6 Jenisnya Di Sini!

    Bagaimana Caranya mencegah Masalah Persalinan dan Kehamilan?

    Tidak Semua komplikasi dapat dicegah. Langkah-langkah berikut ini dapat membantu meningkatkan kehamilan yang sehat dan mencegah bumil mengalami kehamilan yang berisiko:

    • Jika Ibu berpikir untuk hamil, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter untuk membantu dalam mempersiapkan diri. Seperti jika Ibu sudah memiliki kondisi medis tertentu dan dokter mungkin akan menyarankan untuk menyesuaikan pengobatan Anda untuk mempersiapkan kehamilan.
    • Makanan makanan yang sehat dengan banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan serat.
    • Konsumsi vitamin prenatal setiap hari.
    • Rutin melakukan kunjungan prenatal, termasuk kunjungan ke dokter spesialis jika dianjurkan.
    • Hindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang.
    • Kurangi tingkat Stress Anda. Lakukan olahraga yang dapat mengurangi tingkat Stress seperti yoga.

    Itulah beberapa tanda-tanda persalinan yang harus bunda ketahui agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Jika bumil mengalami salah satu atau lebih tanda bahaya segera datang atau hubungi pelayanan kesehatan.

    Referensi:

    Perdarahan Hingga Plasenta Tertahan, Ini 7 Tanda Bahaya Persalinan. https://www.sehatq.com/artikel/perdarahan-hingga-plasenta-tertahan-ini-7-tanda-bahaya-persalinan. Diakses pada 01 Januari 2024.

    Complications During Pregnancy and Delivery. https://www.healthline.com/health/pregnancy/delivery-complications. Diakses pada 01 Januari 2024.

    Related Posts

    Comments

    Stay Connected

    spot_img

    Recent Stories