Melahirkan Gratis? Berikut 6 Kebijakan Pemerintah Guna Dukung Kehamilan Sehat

Tahukah Bunda, bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung kehamilan sehat melalui berbagai kebijakan yang berlaku. Melalui serangkaian kebijakan, pemerintah menjadi garda terdepan dalam memastikan kesejahteraan ibu hamil dan perkembangan bayi dalam kandungan. Dalam upaya mendukung kehamilan sehat, pemerintah merancang langkah-langkah konkret guna memastikan akses kesehatan selama masa kehamilan tersebar merata.

Berikut Bukubumil sajikan beberapa kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat untuk Bunda!

Kebijakan Pemerintah

Program Jampersal

Program Jampersal
Source: unsplash.com Bich Ngoc Le

Kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat yang pertama adanya program Jampersal. Jampersal merupakan kepanjangan dari program jaminan persalinan. Dimana program ini merupakan salah satu program atau upaya yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan RI dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir!

Program Jampersal berlaku sejak 1 Januari 2011 melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan sebagai bentuk intervensi dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Guna mendukung kehamilan sehat Jampersal bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Untuk fasilitas yang didapatkan Bunda dari program Jampersal, diantaranya pelayanan Jampersal di FKTP meliputi pelayanan antenatal, persalinan spontan (pervaginam), persalinan normal dengan tindakan emergency dasar, pelayanan ibu dan bayi baru lahir pra rujukan, pelayanan ibu nifas dan bayi baru lahir, pelayanan KB pasca persalinan, pelayanan rawat inap di FKTP, pelayanan di FKTP mengikuti manfaat pelayanan JKN. Sedangkan pelayanan Jampersal di FKRTL mengacu pada prosedur penjaminan pelayanan Program JKN, yaitu dilakukan sesuai indikasi medis

Imunisasi Gratis

Imunisasi Gratis
Source: unsplash.com Charles Deluvio

Kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat yang kedua adalah diadakannya imunisasi gratis. Imunisasi diberikan guna perlindungan perlindungan terhadap beberapa penyakit menular. Imunisasi mempersiapkan tubuh untuk melawan infeksi serius yang mungkin terjadi kembali di masa depan. Oleh karena itu pemerintah mengadakan imunisasi untuk buah hati yang dapat Bunda dapatkan di secara gratis di Puskesmas!

Program imunisasi gratis diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Daftar imunisasi gratis untuk anak:

Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi yang disuntikan pada paha bayi dan diberikan secara berturut-turut saat bayi berusia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Imunisasi ini guna mencegah sang buah hati terhindar dari infeksi hepatitis B, yang dapat menimbulkan beberapa masalah komplikasi serius seperti kanker hati dan sirosis lho, Bunda.

Imunisasi BCG

Sama seperti imunisasi hepatitis B, imunisasi BCG diberikan setelah bayi lahir guna melindungi bayi dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis (TBC). Dimana TBC merupakan penyakit menular yang dapat menyerang paru-paru, otak, tulang, sendi, dan ginjal.

Baca Juga:
8 Mitos Gerhana Bulan bagi Ibu Hamil, yang ke-5 Ngeri Banget
Bunda Nyaman: 6 Tips Mendukung Ibu Menyusui di Tempat Umum
Kenalan Sama 5 Warna ASI yang Normal Biar Gak Panik!

Imunisasi polio tetes dan polio suntik

Imunisasi polio tetes dan polio suntik
Source: unsplash.com CDC

Imunisasi polio diberikan guna mencegah salah satu penyakit menular lainnya, yaitu polio. Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang, yang dapat menyebabkan sesak nafas, kelumpuhan, hingga kematian. Imunisasi polio tersedia dalam dua bentuk yakni tetes dan suntik.

Imunisasi DPT-HB-Hib

Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah Si Kecil dari beberapa penyakit, seperti difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis ya Bunda!

Imunisasi campak-rubella (MR)

Imunisasi ini bertujuan guna mencegah si kecil terkena penyakit campak dan rubella yang cepat menular, terutama pada bayi. Imunisasi ini diberikan 3 kali kepada anak yang berusia 9 bulan, 18 bulan, dan 5 tahun.

Imunisasi PVC

PCV atau Pneumococcal Conjugate Vaccine adalah imunisasi untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri pneumokokus. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit serius, yaitu pneumonia pada anak lho, Bun.

Vaksin ini diberikan untuk bayi yang berusia 2 sampai 3 bulan atau anak di bawah usia 12 bulan, ya!

Imunisasi JE

Imunisasi JE atau Japanese Encephalitis adalah vaksin yang melindungi dari virus Japanese Encephalitis yang dapat menyebabkan penyakit radang otak. Imunisasi ini diberikan pada bayi berusia 9 bulan.

Imunisasi HPV

Imunisasi HPV atau Human Papillomavirus adalah imunisasi yang bertujuan untuk mencegah atau melindungi anak dari infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak-anak baik perempuan atau laki-laki pada usia 10 sampai 13 tahun.

Baca Juga:
6 Dampak Sosial Hamil di Usia Muda, yang Harus Diketahui!
Waspada! 5 Vitamin yang Berbahaya dikonsumsi oleh Bumil
7 Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, Pasti Lengket!

Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana
Source: unsplash.com Jessica Rockowitz

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat yang sudah ada sejak akhir tahun 1970an. KB bertujuan menekan angka kelahiran, mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk, dan secara khusus ditujukan untuk peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Dalam pelaksanaannya, agar tercapai tujuan dari program KB, masyarakat disarankan untuk memakai alat kontrasepsi saat berhubungan badan. Berikut alat kontrasepsi diantaranya kondom, pil KB, IUD, implan, suntik, dan vasektomi serta tubektomi.

Program Kelas Ibu Hamil

Program Kelas Ibu Hamil
Source: unsplash.com Wonderlane

Selanjutnya, kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat adalah melalui program Kelas Ibu Hamil. Dimana program ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 97 Tahun 2014 Tentang “Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan

Seksual. Pelaksanaan “Kelas Ibu Hamil” diatur pada BAB VII Pemberdayaan Masyarakat, pasal 46 ayat 2.

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik selama kehamilan dan pasca persalinan melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA.

Gerakan Ibu Hamil Sehat

Kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat selanjutnya adalah Gerakan Ibu Hamil Sehat. Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat bertujuan menurunkan angka stunting melalui gerakan ibu hamil sehat. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan ada 23% bayi yang lahir di Indonesia dalam keadaan stunting.

Hal ini dipengaruhi oleh kondisi gizi ibu hamil sejak masa remaja, termasuk tingginya anemia pada ibu hamil dan remaja putri. Setelah lahir angka stunting meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan sebesar 1,8 kali dikarenakan kurangnya asupan protein hewani serta pola pengasuhan makanan (parenting) yang tidak tepat. Program ini dilakukan dalam bentuk intervensi atau kampanye spesifik stunting sebelum kelahiran.

Peraturan Cuti Melahirkan

Kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat yang terakhir adalah peraturan cuti melahirkan. Menurut UU Ketenagakerjaan, pekerja wanita berhak atas cuti bersalin 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Sedangkan, pekerja wanita berhak mendapat istirahat selama 1,5 bulan setelah keguguran kandungan.

Nah, itulah beberapa kebijakan pemerintah dalam mendukung kehamilan sehat bagi ibu hamil dan buah hati. Mendukung kehamilan yang sehat pun bukan hanya merupakan tugas pemerintah tapi juga tugas masyarakat, oleh karena itu Bukubumil hadir menemani masa kehamilan bunda dengan berbagai info seputar kehamilan. Yuk, cek website Bukubumil untuk mendapatkan informasi lainnya!

Referensi:

Diskominfo. (2019). Mengenal Program Keluarga Berencana (KB) untuk Menekan Angka Kelahiran.

DPPPKBPPA Pontianak. (2023). Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta membentuk keluarga yang berkualitas.

HaiBunda. (2022). 8 Daftar Imunisasi Gratis di Puskesmas atau Posyandu, Terbaru PCV dan HPV.

Hukum Online. (2023). Aturan Cuti Melahirkan bagi Pekerja dengan Persalinan Prematur.

Kemenkes RI. (2022). Gerakan Bumil Sehat untuk Ibu Hamil Lebih Sehat dan Bahagia.

Kemkes. (2022). Gerakan Ibu Hamil Sehat untuk Turunkan Stunting dan Angka Kematian Ibu.

Marlina, E., Dawud, J., & Budiarti, A. (2021). Implementasi Kebijakan Kelas Ibu Hamil sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu di Kota Cimahi. Jurnal Media Administrasi Terapan, 2(1), 1-9.

Sehat Negriku. (2022). Kemenkes Jamin Kesehatan Ibu Melahirkan dengan Program Jampersal.

Suratman, Eddy. (2019). Kajian Costing dan Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Jaminan Persalinan (Jampersal).Jakarta:KOMPAK

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories