Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyampaikan bahwasannya pada tanggal 29 Oktober 2023 akan terjadi gerhana bulan sebagian yang dapat terlihat dari Indonesia. Peristiwa ini tentulah menjadi peristiwa yang langka karena jarang terjadi dan jarang dapat kita nikmati secara langsung. Tapi tahukah Bunda, bahwa di Indonesia tersebar beberapa mitos gerhana bulan bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan?
Table of Contents
Gerhana Bulan
Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semua cahaya matahari dapat sampai ke bulan. Peristiwa gerhana bulan hanya dapat terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan bulan berada dalam fase bulan purnama. Jenis dan durasi gerhana bulan ditentukan oleh jarak bulan terhadap simpulnya di orbit.
Sedangkan, gerhana bulan sebagian terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar, hal ini membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat gerhana bulan terjadi, bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra bumi.
Mitos Gerhana Bulan bagi Ibu Hamil dan Janin
Dibalik kecantikan peristiwa gerhana bulan yang jarang sekali terjadi, gerhana bulan dapat menjadi momok bagi ibu hamil dikarenakan banyaknya mitos gerhana bulan bagi ibu hamil dan janin saat terjadi gerhana bulan.
Mitos gerhana bulan bagi ibu hamil pun bahkan ada yang dijadikan tradisi oleh masyarakat. Gerhana bulan kerap dianggap sebagai hal negatif yang kerap menjadi pantangan bagi ibu ibu hamil. Dikutip dari The Independent dan melansir Pakistan Today, menyebutkan bahwa gerhana bulan dianggap sebagai pertanda buruk sejak masa peradaban kuno.
Nah, berikut beberapa mitos gerhana bulan bagi ibu hamil dan janin yang telah Bukubumil rangkum untuk Bunda!
Ibu Hamil dilarang Menggunakan Pisau Selama Gerhana Bulan
Mitos gerhana bulan bagi ibu hamil yang pertama ialah larangan menggunakan pisau selama terjadi gerhana bulan. Dalam astrologi India, masyarakat mempercayai bahwa ibu hamil yang menggunakan pisau untuk memotong buah atau sayur selama terjadinya peristiwa gerhana bulan dapat menimbulkan risiko kelahiran bayi dengan bibir sumbing.
Kepercayaan terhadap larangan penggunaan pisau bagi ibu hamil selama terjadinya gerhana bulan telah menjadi tradisi di masyarakat, yang mengisyaratkan adanya hubungan antara peristiwa gerhana bulan dengan kelahiran anak yang mengalami kelainan. Meski tak ada bukti ilmiah yang mendukung dua hal tersebut, tradisi ini banyak dipegang teguh oleh sebagian masyarakat sebagai bentuk kehati-hatian bagi ibu hamil. Apakah Bunda pernah mengalami hal tersebut?
Ibu Hamil dilarang Keluar Rumah
Larangan keluar rumah bagi ibu hamil selama terjadinya gerhana bulan merupakan mitos gerhana bulan bagi ibu hamil yang cukup populer di masyarakat. Beberapa masyarakat meyakini bahwa ibu hamil sebaiknya tidak keluar rumah selama terjadi peristiwa gerhana bulan.
Ibu hamil yang keluar rumah selama terjadi peristiwa gerhana bulan diyakini akan melahirkan bayi yang memiliki kelainan di wajah atau tanda lahir.
Mitos Menggunakan Peniti bagi Ibu Hamil saat Gerhana Bulan
Mitos gerhana bulan bagi ibu hamil selanjutnya adalah anjuran menggunakan peniti bagi ibu hamil karena dianggap sebagai salah satu cara melindungi ibu hamil dari dampak negatif peristiwa gerhana bulan.
Anjuran menggunakan peniti bagi ibu hamil saat terjadi peristiwa gerhana bulan diyakini dapat mencegah calon bayi terlahir dengan bibir sumbing. Mitos ini menjadi salah satu praktik dalam meminimalisir risiko janin dan keselamatan ibu hamil selama terjadinya peristiwa gerhana bulan. Gimana, Bunda percaya? Apa bunda juga pernah menggunakan peniti saat terjadi gerhana bulan?
Baca Juga:
6 Dampak Sosial Hamil di Usia Muda, yang Harus Diketahui!
Waspada! 5 Vitamin yang Berbahaya dikonsumsi oleh Bumil
7 Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, Pasti Lengket!
Mandi, Keramas, dan Menyisir di Depan Rumah
Mandi, keramas, dan menyisir di depan rumah merupakan salah satu mitos gerhana bulan bagi ibu hamil. Mitos ini telah berkembang menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat, dimana tindakan ini diyakini dapat mengusir makhluk gaib yang berhubungan dengan peristiwa gerhana bulan. Selain itu, menyisir rambut di depan rumah juga dinilai dapat menjadi penangkal dari pengaruh buruk peristiwa gerhana bulan.
Mitos mandi, keramas, dan menyisir di depan rumah menjadi simbol perlindungan dan pembersihan dari energi negatif selama peristiwa gerhana bulan.
Tradisi Liwetan
Dalam masyarakat Jawa percaya bahwa pada saat terjadi peristiwa gerhana bulan makhluk gaib atau buto ijo akan datang untuk memangsa janin yang ada dalam kandungan ibu hamil.
Dimana melalui tradisi liwetan, ibu hamil diharuskan menanak nasi atau meliwet karena dipercaya dapat mengusir buto ijo agar tak memangsa janin yang ada di kandungan ibu hamil. Waduh, serem banget ya Bun? Kira-kira bunda percaya gak?
Larangan Menggunakan Perhiasan dari Logam saat Gerhana Bulan
Mitos gerhana bulan bagi ibu hamil selanjutnya adalah larangan menggunakan perhiasan dari logam saat terjadi gerhana bulan. Terdapat kepercayaan astrologi, dimana ibu hamil dilarang menggunakan perhiasan dari bahan logam selama terjadinya peristiwa gerhana seperti jepit rambut, jepit pakaian, gelang, kalung, dan sebagainya. Dimana hal tersebut diyakini dapat membuat calon bayi cacat lahir pada wajahnya.
Namun, disisi lain, terdapat kepercayaan Meksiko kuno yang berpendapat sebaliknya. Dimana mereka menganjurkan ibu hamil menggunakan perhiasan berbahan logam, karena diyakini dapat mencegah bayi lahir dengan bibir sumbing.
Lalu diantara kedua mitos diatas manakah yang benar? Faktanya, tidak ada bukti dan teori ilmiah yang berkaitan dengan benda logam saat terjadi peristiwa gerhana bulan dengan kejadian bibir sumbing.
Ibu Hamil diharuskan Mengenakan Pakaian Berwarna Merah
Mitos gerhana bulan bagi ibu hamil dan janin yang selanjutnya adalah diharuskannya ibu hamil menggunakan pakaian berwarna merah. Mitos ini berasal dari Meksiko, dimana mempercayai mengenakan pakaian berwarna merah dapat melindungi janin dari bibir sumbing. Kira-kira Bunda tahu ga, kenapa harus warna merah?
Berlindung di Kolong Tempat Tidur
Ketika gerhana bulan terjadi, beberapa budaya meyakini bahwa ibu hamil perlu berhati-hati ekstra. Beberapa anggota masyarakat percaya bahwa tidak mematuhi serangkaian ritual atau tindakan pencegahan selama gerhana bulan dapat menyebabkan bayi yang dikandung mengalami cacat atau sakit.
Beberapa keyakinan mengarahkan ibu hamil untuk berlindung di bawah kolong tempat tidur sebagai langkah untuk melindungi janin dari dampak negatif gerhana bulan. Meskipun tidak memiliki dukungan dari pengetahuan medis modern, keyakinan ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai bagian integral dari tradisi dan kepercayaan yang dihormati.
Nah, itulah beberapa mitos gerhana bulan bagi ibu hamil dan janin. Kira-kira ada tidak yang pernah Bunda lakukan? Agar tidak ketinggalan informasi terbaru seputar kehamilan, Yuk dowenload Bukubumil di app store dan mampir ke websitenya!
Referensi
BMKG.(2023).Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023.Press Release. https://bmkg.go.id/press-release/?p=gerhana-bulan-sebagian-29-oktober-2023&tag=press-release&lang=ID
Hello Sehat.(2021).Menguak Fakta di Balik 7 Mitos Ibu Hamil saat Gerhana. https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/mitos-ibu-hamil-saat-gerhana-bulan/
Liputan 6.(2023). 6 Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil, Ini Penjelasan LAPAN. https://www.liputan6.com/hot/read/5435828/6-mitos-gerhana-bulan-untuk-ibu-hamil-ini-penjelasan-lapan?page=2 Usman, M. I. (2018). Shalat Gerhana: Upaya Islam Melawan Mitologi. Serambi Indonesia. https://core.ac.uk/download/pdf/293470555.pdf