Apakah Penting Memvaksinasi Bayi? Simak 5 Fakta Ilmiahnya!

Vaksinasi merupakan upaya memasukkan virus atau bakteri yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh supaya memicu terbentuknya antibodi terhadap suatu penyakit. Ini tidak hanya menjadi kebutuhan orang dewasa, tetapi juga bayi yang baru lahir. Memvaksinasi bayi yang baru lahir dilakukan guna terciptanya suatu sistem pertahanan tubuh yang dapat melindunginya dari penyakit tertentu.

Bayi mesti mendapatkan injeksi vaksin saat ia berumur 0 – 6 bulan dan 6 – 12 bulan. Lantas, bagaimana urutan dan beragam fakta tentang vaksinasi bayi baru lahir yang penting untuk Bunda ketahui? Mari simak pembahasan lengkapnya disini!

Urutan Memvaksinasi Bayi

Urutan Memvaksinasi Bayi (sumber: pexels.com)
Urutan Memvaksinasi Bayi (sumber: pexels.com)

Vaksinasi bayi baru lahir diberikan dalam dua tahapan. Tahap pertama diberikan ketika bayi berumur 0 – 6 bulan dan yang kedua saat bayi umur 6 – 12 bulan. Berikut ini jenis vaksin tahap pertama yang harus diberikan kepada bayi :

1.     Vaksin Hepatitis B

Hepatitis B menjadi penyakit serius yang menyerang organ hepar atau hati. Upaya yang bisa Bunda lakukan supaya anak terhindar dari penyakit ini adalah dengan melakukan vaksin. Vaksin hepatitis B diberikan empat kali saat bayi baru lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

2.     Vaksin Polio

Vaksin ini diberikan melalui mulut (OPV) dan suntikan (IPV). Saat bayi baru lahir, vaksin diteteskan ke mulut, sedangkan menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan, vaksin polio diinjeksikan ke otot atau bawah kulit bayi. 

3.     Vaksin BCG

Kegunaan vaksin BCG untuk mencegah buah hati dari penyakit tuberkulosis (TBC) yang menyerang paru-paru. Untuk itu saat anak baru lahir sampai usia 1 bulan, Bunda perlu membawanya ke dokter supaya memperoleh satu kali dosis vaksin BCG. Tiga kali dosis lainnya berhak diberikan ke anak jika sudah berusia 2, 3, dan 4 bulan. 

4.     Vaksin DPT

DPT merupakan singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini bisa diberikan ketika anak usia 2, 3, dan 4 bulan.

Adapun tahapan vaksin kedua yang mesti Bunda berikan kepada anak antara lain :

1.     Vaksin PCV

Vaksin ini diberikan agar anak dari penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus Streptococcus pneumoniae. Untuk mencegahnya, buah hati Bunda perlu divaksin saat ia berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan. Hal ini dilakukan agar efektivitas vaksin meningkat.

2.     Vaksin Rotavirus

Pemberian vaksin rotavirus guna mencegah bayi mengalami diare berat. Khawatirnya, bayi menjadi dehidrasi atau bahkan meninggal dunia. Bunda bisa mencegahnya dengan cara vaksinasi saat anak berusia 6 bulan dan 8 bulan.

3.     Vaksin Campak

Vaksin campak gunanya untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan. Ketika anak menginjak usia 9 bulan dan 18 bulan, mereka sudah berhak mendapatkan vaksin yang satu ini. 

Baca Juga : Hindari! Ini 10 Buah yang Berbahaya untuk Ibu Hamil

5 Fakta Tentang Pentingnya Memvaksinasi Bayi

Setelah vaksinasi, anak akan memperoleh efek samping tertentu. Namun, bila dibandingkan dengan efeknya, masih banyak keuntungan yang bisa anak rasakan di kemudian hari. Berikut ini BukuBumil rangkum 5 fakta terkait pemberian vaksinasi bayi baru lahir.

1.     Dapat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem Kebkebalan Tubuh Meningkat menjadi Salah Satu Fakta Ilmiah dari Kegiatan memvaksinasi Bayi Baru Lahir (sumber: pexels.com)
Sistem Kekebalan Tubuh Meningkat menjadi Salah Satu Fakta Ilmiah dari Kegiatan memvaksinasi Bayi Baru Lahir (sumber: pexels.com)

Bayi baru lahir belum pernah terpapar suatu penyakit, tetapi rentan terhadapnya. Kehadiran vaksinasi sangatlah baik untuk kesehatan bayi karena akan merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap suatu antigen atau penyebab penyakit. 

Dengan memasukkan vaksin yang berupa bakteri ataupun virus yang telah dilemahkan, tubuh akan membasminya dengan mengeluarkan suatu sistem pertahanan yang dinamakan dengan antibodi. Lantas, tubuh akan terus mengingat kejadian tersebut.

Apabila suatu hari bayi terpapar oleh bakteri atau virus yang sama dengan vaksin tersebut, maka ia tidak akan sakit karena tubuh sudah mengenali antigennya dan langsung membunuhnya dengan antibodi yang spesifik. Dengan begitu, memvaksin bayi dengan vaksin tertentu di tahap pertama dan kedua dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya terhadap suatu penyakit tertentu sehingga ia akan terhindar dari suatu penyakit. 

2.     Dapat Mencegah Penyakit Menular

Fakta Memvaksinasi Bayi dapat Mencegah Penularan Penyakit ke Orang di Sekitar (pexels.com)
Fakta Memvaksinasi Bayi dapat Mencegah Penularan Penyakit ke Orang di Sekitar (pexels.com)

Cacar dan campak termasuk penyakit menular yang bisa dicegah dengan vaksinasi. Pada abad ke-19, penyakit cacar pernah mewabah di Pulau Jawa dan menyebabkan kematian pada anak-anak usia 14 tahun ke bawah.

WHO menyebutkan bahwa 4% dari 6 juta anak balita di dunia mengalami kematian akibat campak setiap tahunnya. Bahkan kasus ini masih sering terjadi di Indonesia. Maka dari itu, Bunda harus rajin mencari informasi terkait vaksin dan rutin membawanya ke dokter untuk memperoleh vaksinasi. 

3.     Mengurangi Risiko Cacat dan Kematian

Memvaksinasi Bayi Menyebabkan Tercegahnya Penyakit Menular (sumber: pexels.com)
Memvaksinasi Bayi Menyebabkan Berkurangnya Risiko Cacat dan Kematian (sumber: pexels.com)

Tahun 2019 terdapat kasus polio sebanyak 541 kasus, sedangkan tahun 2020 menurun menjadi 169 kasus. Dalam jangka waktu yang sama, belum ada tambahan kasus polio di Indonesia. Namun, kasus serupa pernah terjadi di tahun 2002 – 2003 menyebabkan sekitar 305 anak lumpuh permanen. Setelah digencarkan vaksin polio, kasus tersebut menurun drastis bahkan tidak ada.

4.     Dapat Membentuk Kekebalan Kelompok

Fakta Memvaksinasi Bayi akan Mengurangi Risiko Cacat dan Kematian (pexels.com)
Fakta Memvaksinasi Bayi akan Membentuk Kekebalan Kelompok dengan Cepat (pexels.com)

Istilah kekebalan kelompok baru bisa tercapai kalau sekitar 50 – 70% populasi sudah terjangkiti suatu penyakit sehingga punya kekebalan dengan sendirinya, contohnya ketika datangnya COVID-19. Semakin banyaknya orang terjangkiti dan sembuh, maka akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit tersebut dan penyakit akan menjadi semakin sulit menyebar karena semakin banyak orang yang tidak dapat diinfeksi dan hanya sedikit yang bisa. Alhasil yang belum kebal pun jadi terlindungi. 

Padahal, cara vaksinasi lebih efektif dan tidak beresiko besar daripada sebagian besar orang harus terjangkiti penyakit terlebih dahulu. Dalam kasus ini, vaksinasi bayi baru lahir bisa mencegah tingginya risiko penyakit pada anak-anak di masa depan. Dengan demikian, sangat penting bagi Bunda untuk rutin membawa sang buah hati ke bidan atau dokter guna memperoleh vaksinasi. 

5.     Menjadi Investasi Kesehatan Jangka Panjang

 Timbul sedikit keluhan setelah vaksin adalah hal biasa yang tidak sebanding dengan rasa sakit akibat serangan penyakit. Seseorang yang sakit akan lebih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang tidak sebentar untuk menjalani pengobatan hingga sembuh. Kini kehadiran vaksinasi bayi baru lahir termasuk investasi kesehatan jangka panjang karena bisa mencegah penyakit tanpa harus terjangkiti terlebih dahulu dan meminimalkan pengeluaran biaya dan juga waktu.  

Baca Juga : Nyaman! Ini 10 Rekomendasi Posisi Tidur Ibu Hamil Trimester 2

Vaksinasi bayi dilakukan dua tahap ketika ia berusia 0 – 6 bulan dan usia 6 – 12 bulan. Adapun urutan vaksinasi dan fakta menarik yang sudah BukuBumil rangkum dengan cermat supaya Bunda berhasil menemukan informasi baru dan bisa menerapkannya pada sang anak. Untuk informasi lebih lanjut seputar kehamilan dapat Bunda temukan lebih banyak di blog BukuBumil, ya!

Referensi

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories