Mengetahui jenis kelamin bayi merupakan kebahagiaan semua ibu hamil. Rasa penasaran membuat Ibu jadi tidak sabar dan mulai mengira-ngira dari berbagai tanda atau kemungkinan. Tapi, ada cara yang lebih pasti untuk memastikannya daripada hanya perkiraan. Yuk, simak artikel di bawah ini untuk mengetahui cara prediksi jenis kelamin bayi!
Cara Prediksi Jenis Kelamin Bayi Secara Medis
Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin banyak dikembangkan cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan lebih akurat dan valid.
1. Ultrasound (USG)
Ultrasound atau yang dikenal dengan USG adalah teknologi memindai bagian tubuh tertentu dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau citra organ bagian dalam. Alat ini sangat membantu ketika pemeriksaan kehamilan karena sangat berguna untuk memastikan usia kehamilan dan memeriksa kondisi janin Ibu, seperti detak jantung, posisi janin, mendeteksi kehamilan ektopik (di luar rahim), kelainan lahir pada janin, dan juga jenis kelamin. Penggunaan USG dapat dilakukan oleh Ibu dari berbagai umur, karena memang ini merupakan prosedur dasar setiap kehamilan.
Penelitian Mehr (2020) menunjukkan, prediksi USG terkait jenis kelamin bayi memiliki tingkat akurasi mencapai 91 – 99 persen. Dengan alat ini, Ibu bisa mengetahui jenis kelamin bayi saat usia kehamilan 11 – 14 minggu, meskipun beberapa ahli meyakini sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan di usia kehamilan 18 – 20 minggu karena keakuratannya lebih tinggi
Namun, ada beberapa Ibu yang mungkin mengalami ketidaksesuaian prediksi oleh USG dengan kenyataan setelah melahirkan. Peneliti menyebutkan bahwa, akurasi prediksi jenis kelamin bayi akan berkurang apabila ditemukan masalah biologis pada bayi, seperti ukuran bayi terlalu kecil, organ alat kelamin eksternal yang belum sempurna, janin hiperaktif, atau tali pusat berada di tengah paha.
Beberapa alasan lainnya yang menyebabkan USG kurang akurat, ialah:
- Kondisi peralatan USG yang sudah usang dan tua sehingga tidak mumpuni memperlihatkan gambar terbaik mengenai kondisi bayi,
- Posisi bayi yang menyembunyikan area kemaluannya tanpa sengaja, seperti telungkup, kaki bersilang, sungsang, dll,
- Berat badan Ibu berlebihan (overweight) atau mengalami obesitas. Timbunan lemak dapat menghalangi bentuk anatomi tubuh janin sehingga bisa timbul salah perkiraan.
2. Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT)
Menurut NHS, Non-invasive Prenatal Testing merupakan tes skrining selama kehamilan yang digunakan dokter untuk mengenali masalah genetik seperti down syndrome dan edward syndrome (sindrom anak yang lahir memiliki 3 pasang kromosom bukan 2). Selain untuk mendeteksi kelainan, tes ini ternyata dapat digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi dan sebaiknya dilakukan setelah usia kehamilan 7 minggu.
Pada tahun 1997, peneliti mendeteksi adanya cell-free fetal materi genetik DNA (cffDNA) janin pada plasma di pembuluh darah seorang Ibu. Fragmen DNA janin ini yang dilepaskan dari plasenta Ibu ke saluran pembuluh darah mengandung informasi genetik fetus/janin. Dari sinilah, muncul ide untuk mengembangkan tes darah sebagai cara untuk mendeteksi jenis kelamin dan kelainan gen.
Materi genetik DNA (cffDNA) akan dianalisis menggunakan polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi jumlah salinan kromosom yang ada atau yang hilang pada DNA janin. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kriteria Ibu yang memerlukan NIPT, ialah:
- Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun,
- Hasil USG menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit aneuploidi, yaitu ketidaknormalan dalam jumlah satu set kromosom atau lebih,
- Ada riwayat keluarga atau riwayat persalinan dengan aneuploidi atau trisomi.
Cara Prediksi Jenis Kelamin Bayi yang Belum Teruji Kebenarannya
Sebelum teknologi ditemukan, ada banyak cara yang dilakukan untuk menebak jenis kelamin bayi. Akan tetapi, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa tanda – tanda ini dapat membuat Ibu mengetahui jenis kelamin janin. Ibu bisa memercayainya atau tidak, tergantung keputusan Ibu. Namun alangkah baiknya, ‘kepercayaan’ ini tidak dijadikan sebagai acuan mutlak karena saat ini sudah ada cara pasti untuk mengetahui jenis kelamin bayi Ibu.
Bagaimana cara masyarakat zaman dahulu melakukan prediksi jenis kelamin bayi? Coba cek di bawah ini, apakah Ibu pernah mendengar salah satunya?
a. Perubahan bentuk atau kondisi tubuh
Bayi Perempuan | Bayi Laki – laki |
Perubahan bentuk atau kondisi tubuh: Kulit cenderung berminyak, Muncul jerawat yang lebih banyak dari sebelumnya, Rambut kusam dan lemas, Bentuk payudara kiri lebih besar dari kanan, Posisi perut tinggi, Tidak mengalami sakit kepala. | Perubahan bentuk atau kondisi tubuh: Kulit kering, Jerawat tidak bertambah terlalu banyak, Rambut tebal dan berminyak, Bentuk payudara kanan lebih besar dari kiri, Posisi perut rendah, Mengalami sakit kepala hebat. |
– | Ibu yang memancarkan aura wajah terlihat lebih bersinar sehingga membuatnya terlihat makin cantik |
Posisi garis linea nigra (garis hitam di perut) berada di bawah pusar | Posisi garis linea nigra memanjang ke atas hingga melewati pusar |
Ibu sering ngidam makanan manis | Ibu sering ngidam makanan asin atau asam |
Ibu lebih nyaman tidur dengan posisi menghadap ke kanan | Ibu lebih nyaman tidur dengan posisi menghadap ke kiri |
b. Detak jantung
Pada awal kehamilan, detak jantung tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Namun, memasuki trimester ketiga, detak jantung anak perempuan cenderung sedikit lebih cepat dibanding anak laki-laki. Namun, alasan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
c. Morning sickness
Ada yang mengatakan jika Ibu mengalami morning sickness yang berat, berarti sedang mengandung bayi perempuan. Ternyata, pemikiran ini ada sebuah teori yang mendukung, Bu. Ibu yang mengandung anak perempuan cenderung memiliki hormon hCG (human chorionic gonadotropin) lebih tinggi, dan tingginya hormon ini berhubungan dengan meningkatnya risiko Ibu mengalami morning sickness berat. Namun, kembali lagi, hal ini tidak bisa dijadikan acuan pasti Ibu untuk menentukan jenis kelamin bayi
Yuk, share artikel ini agar semakin banyak Ibu jadi lebih memahami tentang prediksi jenis kelamin bayinya!
Referensi
- Behzad Mehr, R., Rezaie Keikhaie, K., & Behzad Mehr, R. (2020, December 14). Accuracy of Ultrasonography in Fetal Gender Determination in 11 to 14 Week of Gestational Age. Gene, Cell and Tissue, 8(1). https://doi.org/10.5812/gct.95381
- Can You Predict Your Baby’s Sex? (2010, May 21). WebMD. Retrieved October 4, 2022, from https://www.webmd.com/baby/features/predicting-your-babys-sex
- Dutfield, S., Nierenberg, C., & Ali, Y. S., MD. (2022, September 29). Sex prediction: Am I having a boy or girl?livescience.com. Retrieved October 4, 2022, from https://www.livescience.com/45582-boy-or-girl.html#section-be-wary-of-keepsake-ultrasounds
- Megawati, A. A. D., Nainggolan, I. M., Nova Mahendra, A., & Marzuki, N. S. (2017, February 18). Potensi Penggunaan Materi Genetik Fetus pada Sirkulasi Maternal untuk Diagnosis Prenatal Noninvasif Penyakit Genetik. WMJ (Warmadewa Medical Journal), 1(1), 1. https://doi.org/10.22225/wmj.1.1.4.1-9
- Thomas, L., MD. (2021, September 20). How is the Sex of a Fetus Determined? News-Medical.net. Retrieved October 4, 2022, from https://www.news-medical.net/health/How-is-the-Sex-of-a-Fetus-Determined.aspx
- What is genetic testing?: MedlinePlus Genetics. (n.d.). Retrieved October 4, 2022, from https://medlineplus.gov/genetics/understanding/testing/genetictesting/