Morning Sickness Berkepanjangan Saat Hamil? Ini 5 Cara Mengatasinya

Selama trimester pertama kehamilan, banyak Ibu yang mengalami mual dan muntah atau yang dikenal dengan morning sickness, meskipun tidak hanya terjadi pada pagi hari. Biasanya, morning sickness terjadi pada minggu ke-6 kehamilan, semakin parah saat memasuki minggu ke-9 kehamilan, dan mulai berhenti pada minggu ke-16 sampai minggu ke-20 kehamilan. 

Apa itu Morning Sickness Berkepanjangan?

Mual dan muntah selama kehamilan adalah hal yang normal, bahkan menunjukkan tanda yang bagus karena beberapa penelitian menyebutkan bahwa Ibu yang mual dan muntah selama trimester pertama kehamilan memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran dibandingkan Ibu yang tidak memiliki gejala tersebut.

Namun, terdapat beberapa ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sangat parah hingga menyebabkan mereka sakit, tidak bisa menelan makanan dan minuman, serta berdampak pada kegiatan sehari-hari. Istilah medis dari tanda tersebut adalah hyperemesis gravidarum. Ibu perlu mengetahui gejala, penyebab, akibat, hingga pengobatan dari tanda ini agar lebih siap menghadapinya.

Baca juga: 3 Informasi Penting Kesehatan Ibu Hamil

Apa saja Gejala Hyperemesis Gravidarum?

Gejala Hyperemesis Gravidarum

Hyperemesis gravidarum (HG) biasanya muncul pada trimester pertama kehamilan (minggu ke-4 sampai ke-9 kehamilan) dengan gejala sebagai berikut:

  • Mual dan muntah yang berkepanjangan dan parah, lebih dari 3-4 kali per hari
  • Dehidrasi, gejala dehidrasi termasuk merasa haus, kelelahan, pusing, buang air kecil sedikit, serta kencing berwarna kuning gelap dan memiliki bau yang kuat
  • Sakit kepala, kebingungan, pingsan, dan penyakit kuning
  • Ketosis, kondisi serius yang disebabkan peningkatan keton dalam darah dan urin. Keton adalah bahan kimia asam beracun yang diproduksi tubuh saat memecah lemak untuk menjadi energi
  • Berat badan turun lebih dari 4,5 kg
  • Tekanan darah rendah (hipotensi) saat berdiri
  • Indra penciuman lebih sensitif
  • Produksi air liur berlebihan.

Faktor Risiko Morning Sickness yang Berkepanjangan

Faktor risiko adalah sesuatu yang meningkatkan kemungkinan Ibu mengalami suatu kondisi atau penyakit, tetapi bukan berarti Ibu sudah pasti mengalami penyakit tersebut. Berikut beberapa faktor risiko dari hyperemesis gravidarum:

  • Mengalami gejala mual dan muntah yang parah di awal kehamilan
  • Berat badan berlebih
  • Mengandung lebih dari satu janin
  • Kehamilan yang pertama
  • Mengalami penyakit trophoblastic, yaitu pertumbuhan sel yang abnormal di dalam rahim
  • Riwayat mabuk perjalanan
  • Sakit kepala migrain dengan mual atau muntah.

Penyebab Hyperemesis Gravidarum

Saat ini, masih belum diketahui penyebab pasti dari morning sickness berkepanjangan dan parah ini, tetapi beberapa peneliti mengaitkan kondisi tersebut dengan perubahan hormon yang muncul selama kehamilan, yaitu peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dan estrogen secara drastis. Terdapat juga penelitian yang menunjukkan bahwa hyperemesis gravidarum (HG) disebabkan oleh genetik, sehingga jika Ibu memiliki ibu atau kakak yang mengalami tanda ini saat hamil, Ibu kemungkinan juga akan mengalaminya.

Untuk Ibu yang mengalami HG pada kehamilan sebelumnya, Ibu akan berisiko mengalaminya lagi pada kehamilan selanjutnya dibandingkan dengan Ibu yang belum pernah mengalaminya. Oleh karena itu, penting bagi Ibu mempersiapkan kehamilan dengan matang.

Baca juga: Pertama Kali Periksa Kehamilan? 4 Hal yang Perlu Diketahui

Dampak Morning Sickness yang Berkepanjangan

Dampak Morning Sickness yang Berkepanjangan

Mual dan muntah yang terjadi pada kondisi ini sangat parah dan dapat membahayakan Ibu dan calon bayi karena tidak dapat menelan makanan maupun minuman, sehingga kebutuhan nutrisi Ibu dan calon bayi tidak tercukupi. Hal tersebut akan mengakibatkan penurunan berat badan pada Ibu hamil. Selain itu, kehilangan cairan dan asam lambung akibat muntah dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, yaitu kondisi di mana tubuh Ibu kekurangan air.

Jika kondisi ini tidak segera diobati, akan menimbulkan masalah yang lebih serius, termasuk gagal organ dan kelahiran prematur, yaitu bayi lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan.

Pengobatan Morning Sickness yang Berkepanjangan

Tipe pengobatan hyperemesis gravidarum  bergantung pada seberapa parah gejala yang dialami. Hal yang mungkin dilakukan adalah:

  1. Tindakan pencegahan: menekan pergelangan tangan atau minum vitamin B6 dan jahe.
  2. Makan dalam porsi kecil dan sering: mual dan muntah dapat diobati dengan makanan kering seperti biskuit.
  3. Cairan intravena (IV): Ibu hamil perlu untuk menjaga asupan cairan. Oleh karena itu, IV akan diperlukan jika Ibu terus muntah selama kehamilan.
  4. Nutrisi parenteral total: Kasus hyperemesis gravidarum yang paling parah akan diatasi dengan pemberian nutrisi seimbang melalui IV selama kehamilan. 
  5. Obat: Obat digunakan jika muntah yang dialami cukup sering dan dapat membahayakan Ibu ataupun calon bayi. Obat yang biasanya digunakan untuk mencegah mual adalah Promethazine, Meclizine, dan Droperidol.

Untuk melakukan hal nomor 3, 4, dan 5, Ibu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Perasaan yang Dialami Akibat Morning Sickness yang Berkepanjangan

Ibu tentunya berharap dapat menikmati proses mengandung calon buah hati dan tidak sabar menunggu waktu kelahirannya. Namun, mual dan muntah yang cukup parah saat hamil dapat berdampak pada proses mengandung hingga menimbulkan rasa trauma untuk hamil lagi.

Tidak hanya berdampak secara fisik, morning sickness yang berkepanjangan juga dapat berdampak secara emosional dan gejalanya sulit diatasi. Penyakit ini akan membuat Ibu kelelahan dan berhenti melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti bekerja atau bahkan hanya bangun dari tempat tidur. Selain itu, Ibu juga akan merasakan:

  1. Gelisah untuk keluar rumah karena takut akan muntah di sembarang tempat
  2. Mengurung diri karena tidak memiliki support system yang paham terkait penyakit ini
  3. Bingung kenapa hal ini bisa terjadi
  4. Tidak tahu bagaimana cara mengatasinya

Jika Ibu merasakan hal di atas, jangan ragu untuk bicarakan kepada keluarga atau penyedia layanan kesehatan terkait dampak dan perasaan yang Ibu alami akibat penyakit ini. Ibu juga bisa bergabung dengan komunitas BukuBumil untuk bercerita dan berbagi pengalaman dengan ibu hamil lainnya. Selain itu, Ibu juga dapat melihat pengalaman orang lain saat menghadapi hyperemesis gravidarum di media sosial, seperti pada link berikut

Yuk, bagikan artikel ini dengan ibu hamil lainnya!

Baca juga: 6 Pantangan Selama Hamil Muda

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories