6 Pantangan Selama Hamil Muda

Masa kehamilan merupakan masa yang paling membahagiakan sekaligus paling mengkhawatirkan, terutama untuk Ibu yang baru pertama kali mengandung. Banyak informasi di internet yang justru membuat cemas, apalagi tentang bahaya pantangan selama kehamilan yang harus Ibu hindari. Penting bagi ibu hamil untuk menghindari pantangan yang membahayakan kondisi Ibu dan janin. Kali ini kita akan membahas tentang apa saja pantangan yang harus Ibu hindari selama hamil muda. Yuk kita simak informasinya di bawah ini

Baca juga: Informasi Kesehatan Ibu Hamil

1. Pantangan Merokok dan Menghirup Asap Rokok

Pantangan Hamil muda: Menghirup Asap Rokok

Menurut CDC (2020), kandungan pada rokok, seperti nikotin, karbon monoksida serta zat-zat lainnya dapat meningkatkan risiko bahaya bagi ibu hamil dan janin. Kandungan-kandungan tersebut merupakan pantangan yang harus Ibu hindari selama kehamilan menyebabkan gangguan bagi perkembangan paru-paru janin sehingga dapat menyebabkan berat bayi lahir rendah atau lahir prematur, cacat lahir, dan lahir mati. 

Zat nikotin dan karbon monoksida di dalam asap rokok akan mengurangi suplai oksigen sehingga mengakibatkan tumbuh kembang janin lebih lambat, meningkatkan bahaya cacat lahir seperti bibir sumbing serta gangguan kerja plasenta yang membahayakan perkembangan otak dan paru-paru bayi.

Dampak bagi ibu hamil jika merokok atau menghirup asap rokok apabila tidak Ibu hindari selama kehamilan yaitu bahaya gangguan pernapasan, bahaya ketuban pecah dini, dan persalinan prematur. Beritahu orang terdekat atau keluarga agar tidak merokok di sekitar Ibu, sehingga tidak terpapar asap rokok dan bahaya pada Ibu dan janin dapat Ibu hindari.

2. Pantangan Minum Alkohol

Pantangan Hamil Muda: Minum Alkohol

Mengonsumsi alkohol merupakan pantangan yang harus Ibu hindari selama kehamilan karena ketika alkohol dikonsumsi maka alkohol akan melewati plasenta, sehingga alkohol masuk ke dalam tubuh janin. Janin tidak akan dapat menyaring racun serta zat berbahaya lainnya karena hati janin belum berkembang sempurna. Alkohol akan dipecah di organ hati, namun hati janin masih dalam tahap perkembangan sehingga tidak bisa memecah alkohol.  

Akibat mengonsumsi alkohol menyebabkan bahaya jangka panjang pada bayi dan bila semakin banyak diminum maka semakin besar risikonya. Alkohol memengaruhi perkembangan otak dan organ bayi, menyebabkan kelahiran prematur, cedera otak, keguguran, lahir mati, dan cacat pada bayi. 

Hindari minum alkohol dalam jumlah berapapun selama kehamilan karena panas alkohol mengganggu  janin dan menyebabkan bahaya keguguran. Temukan minuman pengganti yang bisa membantu Ibu saat hamil untuk berhenti minum alkohol seperti jus buah dan infused water yang mengandung vitamin, mineral, serta serat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

3. Pantangan Mengonsumsi Kafein Secara Berlebihan

Pantangan Hamil Muda: Minum Kafein Terlalu Banyak

Kafein merupakan stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia, biasanya kita temukan dalam bentuk kopi atau teh. Kafein dapat merangsang jantung dan meningkatkan produksi urin. Kafein juga terbukti meningkatkan energi dan meningkatkan fokus saat mengerjakan sesuatu (MedlinePlus, 2021). Namun, jika kafein dikonsumsi terlalu banyak  akan menyebabkan masalah kesehatan, seperti insomnia, sakit kepala, detak jantung cepat, dehidrasi, kecemasan, serta ketergantungan 

Hasil dari penelitian National Institutes of Health mencatat bahwa kafein merupakan pantangan yang mengakibatkan bahaya pada masa kehamilan karena mempersempit pembuluh darah di rahim dan plasenta, mengurangi suplai darah ke janin, serta menghambat tumbuh kembang janin. Para peneliti percaya bahwa, kafein mengganggu hormon stres janin, berisiko kenaikan berat badan pasca kelahiran yang cepat, diikuti oleh obesitas, bahaya penyakit jantung, dan diabetes.

Hindari mengonsumsi kafein secara berlebihan. Ibu masih bisa mengonsumsi kafein dengan memperhatikan batas dosis aman untuk ibu hamil. Kadar kafein maksimal yang bisa dikonsumsi adalah 200 mg per hari atau sekitar dua cangkir kopi instan. Selain itu, Ibu juga bisa mengganti kafein dengan meminum susu dan meminum coklat.

4. Pantangan Beraktivitas dan Olahraga Berat

Pantangan Hamil Muda: Olahraga Berat

Beraktivitas atau olahraga berat adalah olahraga yang berfokus pada pembentukan otot dan menghilangkan lemak seperti melakukan olahraga lompat tali, mengangkat barbel, dan mendaki. Beraktivitas dan olahraga berat merupakan pantangan pada masa kehamilan karena meningkatkan risiko seperti menguras tenaga, bahaya cedera saat ibu hamil melakukannya, serta bahaya perubahan normal pada jantung dan peredaran darah. Saat melakukan olahraga berat, aliran darah diarahkan kembali ke otot dan mengambil oksigen serta nutrisi dari janin. 

Hindari melakukan olahraga berat selama kehamilan karena dapat mengubah sistem tubuh seperti penurunan nafsu makan hingga bahaya keguguran. Namun, olahraga ringan membutuhkan lebih sedikit tenaga. Dengan berolahraga ringan selama kehamilan, semakin mudah untuk ibu hamil beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh serta penambahan berat badan. Hal ini juga akan membantu saat persalinan dan mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan. Adapun olahraga yang aman untuk Ibu saat masa kehamilan adalah berjalan santai, jogging, dan bersepeda statis.

5. Pantangan Mengonsumsi Daging Mentah

Pantangan Hamil Muda: Mengonsumsi Daging Merah

Beberapa sajian daging mentah banyak kita temui di restoran-restoran seperti sushi, sashimi, steak. Namun, mengonsumsi daging mentah atau setengah matang menjadi pantangan dan bahaya yang harus Ibu hindari pada masa kehamilan. Ibu hamil bisa saja terinfeksi parasit listeria, toksoplasma dan salmonella. Apa saja bahaya pada Ibu dan janin jika terinfeksi?  

  • Listeriosis: Listeria monocytogenes merupakan bakteri berbahaya karena dapat menginfeksi ibu hamil. Gejala infeksi seperti demam, muntah, dan diare pada Ibu selama kehamilan. Infeksi dapat menyebabkan sepsis dan meningitis pada bayi yang belum lahir.
  • Toxoplasmosis: Toxoplasma gondii adalah parasit yang ditemukan pada daging mentah. Apabila dikonsumsi oleh ibu hamil bisa menyebabkan bahaya infeksi toksoplasmosis pada bayi yang belum lahir. Toksoplasmosis menyebabkan gangguan pendengaran bawaan, kebutaan, serta kerusakan otak pada bayi yang belum lahir.
  • Salmonellosis: Salmonellosis selama kehamilan dapat menyebabkan bahaya peradangan pada plasenta dan selaput yang mengelilingi janin dan meningkatkan bahaya bayi lahir mati.

Hindari mengonsumsi daging mentah saat masa kehamilan. Namun bila daging dimasak dengan baik akan menjadi sumber protein, zat besi, vitamin, serta mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Bila daging dimasak dengan benar maka akan membunuh kuman pada daging, sehingga daging aman untuk dikonsumsi. Ibu bisa menggunakan metode 5 30 7 saat memasak daging sapi atau kambing. Selama 5 menit didihkan daging di dalam air. Kemudian dia matikan api dan diamkan selama 30 menit. Selanjutnya masak kembali daging selama 7 menit dengan air yang sama. Nah, daging telah matang dengan sempurna.

  1. Pantangan Stress Pada Masa Kehamilan
Pantangan Hamil Muda: Stress Saat Hamil

Stres merupakan perubahan respons tubuh saat menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi  baru. Stres pada ibu hamil saat masa kehamilan dapat dipicu oleh perubahan hormon yang memengaruhi mood, khawatir memikirkan bagaimana proses melahirkan nantinya, serta bagaimana merawat bayi Ibu nantinya. Saat merasa stres, tubuh ibu hamil akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi ini akan meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, mempercepat pernapasan, dan menegangkan otot.

Hormon kortisol yang berhubungan dengan stres berperan dalam menyebabkan bahaya komplikasi kehamilan. Bahaya dari stres yang serius atau berlangsung lama dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh ibu hamil. Hal ini meningkatkan kemungkinan Ibu untuk terkena bahaya infeksi rahim, serta berat badan bayi lahir rendah. 

Hindari stress selama kehamilan, dengan istirahat yang cukup, melakukan relaksasi dan meditasi, serta melakukan hobi yang Ibu sukai. Utarakan perasaan saat masa kehamilan kepada orang terdekat, contohnya pasangan, teman terdekat, atau ibu mertua. Ibu bisa menceritakan masalah pribadi, masalah kehamilan, atau meminta bantuan dari pasangan untuk menyelesaikan masalah yang membuat khawatir. Ibu bisa meminta tips kepada teman dekat yang sudah pernah hamil atau ibu mertua terkait bagaimana pengalaman mereka menghadapi stres saat masa kehamilan dan apa saja pantangan dan bahaya yang harus Ibu hindari saat masa kehamilan.

Ibu juga bisa saling berinteraksi dengan ibu lainnya di komunitas aplikasi BukuBumil. Di komunitas BukuBumil Ibu bisa memberikan pertanyaan dan saling berdiskusi dengan ibu hamil lain tentang kehamilan, pantangan dan bahaya saat masa kehamilan, serta apa saya yang harus Ibu hindari.

Namun, bila tingkat stres semakin meningkat Ibu tidak mampu lagi untuk menanganinya sendiri, maka segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan lain agar Ibu mendapat penanganan dan saran untuk mengatasi stres.

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories