Saat kehamilan, banyak dari Ibu yang berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan menerima rekomendasi tes kehamilan tertentu, termasuk yang paling umum dijalankan yaitu USG. Apakah Ibu pernah bertanya-tanya, apakah tes ini jitu memprediksi kondisi bayi? Apa saja faktor yang mempengaruhi akurasinya? Mari kita telusuri lebih lanjut pada artikel ini!
Table of Contents
Penjelasan Singkat
USG atau ultrasonografi adalah teknik pengobatan non-invasif (tidak memerlukan sayatan ke dalam tubuh atau penghapusan jaringan) yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dan struktur dalam tubuh. Tes ini dapat membantu dokter mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi medis misalnya untuk keperluan kehamilan seperti melihat rahim dan ovarium selama kehamilan dan memantau kesehatan bayi yang sedang berkembang maupun keperluan diagnosis lain seperti mendiagnosis penyakit kantung empedu, mencari masalah pada organ genital dan prostat, menilai peradangan sendi (sinovitis), dan masih banyak lagi.
Tes ini biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik oleh ahli radiologi atau teknisi yang terlatih. Prosedur ini relatif tidak menyakitkan dan tidak memerlukan waktu pemulihan yang lama. Selama prosedur, seorang teknisi akan menggunakan alat yang disebut transduser untuk mengirimkan gelombang suara ke dalam tubuh. Gelombang suara tersebut kemudian dipantulkan kembali ke transduser dan diubah menjadi gambar yang dapat dilihat pada layar komputer. Gambar-gambar tersebut dapat memberikan informasi tentang ukuran, bentuk, dan konsistensi organ atau jaringan yang diperiksa.
Baca juga: Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dan 10 Istilah Pentingnya
Fungsi USG Saat Hamil
Pemeriksaan USG selama kehamilan dapat diperuntukkan untuk skrining gangguan kehamilan pada bayi atau ibu atau untuk diagnosis jika hasil skrining memprediksi adanya peluang gangguan kesehatan.
Tes skrining yang dilakukan pada usia kehamilan yang berbeda dapat menunjukkan informasi yang berbeda, dimana pemeriksaan pada trimester pertama (kehamilan 11-13 minggu) dapat menunjukkan gangguan pada jantung janin dan gangguan kromosom-misalnya down syndrome sedangkan pemeriksaan pada trimester kedua (bulan ke -4, -5, atau -6 kehamilan) dapat menunjukkan kadar protein dalam darah ibu dan evaluasi perkembangan tubuh bayi untuk mendeteksi anomali struktural tubuh.
Sedangkan tes diagnostik dapat memberikan informasi spesifik untuk mendeteksi abnormalitas pada janin atau sebagai rekomendasi tes tambahan bagi ibu dengan kehamilan berisiko seperti ibu di atas usia 35 tahun, memiliki riwayat gangguan kehamilan pada kehamilan sebelumnya, memiliki riwayat penyakit lupus, tekanan darah tinggi, diabetes, epilepsi, dan gangguan kesehatan lainnya.
Baca juga: Hindari Keguguran, Ini 5 Posisi Tubuh yang Baik Saat Hamil!
Faktor Akurasi Hasil Selama Kehamilan
USG adalah salah satu penemuan alat deteksi di bidang kedokteran yang berhasil melacak perkembangan kehamilan, dan memberikan dokter banyak informasi yang berguna untuk memberikan perawatan prenatal yang optimal. Dengan keunggulannya, tenaga medis umumnya menyarankan ibu hamil setidaknya melakukan tes minimal 1-2 kali selama kehamilan. Namun, tidak selamanya tes ini 100% jitu menangkap kondisi kehamilan Ibu. Akurasi hasil tes dapat bervariasi tergantung beberapa faktor, diantaranya:
- Usia kehamilan: Pada awal kehamilan, akurasi dalam memperkirakan usia kehamilan dapat lebih rendah dibandingkan pada tahap akhir kehamilan.
- Kualitas mesin USG: Mesin yang lebih modern dan berkualitas tinggi memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambaran yang lebih jelas dan detail, sehingga meningkatkan akurasi diagnosis.
- Kemampuan dan keahlian teknisi USG: Teknisi yang berpengalaman dan terlatih dapat mengenali tanda-tanda dan mencari fitur yang penting, sehingga meningkatkan akurasi diagnosis.
- Posisi bayi dalam rahim: Bayi yang berada dalam posisi yang sulit untuk diamati dapat menyebabkan gambaran yang tidak jelas atau bahkan tidak dapat diamati.
- Obesitas Ibu: Kegemukan dapat membuat sulit bahkan dalam beberapa kasus tidak mungkin bagi teknisi untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Untuk mengatasinya, banyak ahli radiologi yang melakukan USG dengan metode transvaginal (alat dimasukkan ke dalam vagina) pada 12 hingga 15 minggu kehamilan.
Baca juga: 7 Bahaya Obesitas saat Hamil
Akurasi Pemantauan USG
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak selamanya hasil USG sepenuhnya akurat. Sehingga Ibu bisa mulai memaklumi kekurangan khususnya hasil pantauan pada beberapa aspek, diantaranya:
- Prediksi hari lahir
Umumnya prediksi lahir bayi tidak akan terlalu berubah signifikan dari hasil pemeriksaan pada trimester pertama sampai minggu ke-20 kehamilan. Namun, prediksi hari lahir berdasarkan tes rata-rata menyimpang lebih awal atau lebih lambat sekitar 1,2 minggu. Faktanya, sebagian besar wanita tidak melahirkan bayi mereka pada hari yang ditentukan dan hanya sekitar 4% wanita yang melahirkan secara alami sesuai hari perkiraan lahir.
- Deteksi detak jantung
USG hanya dapat mendeteksi detak jantung janin pada usia kehamilan di atas 7-8 minggu. Jika kurang dari usia kehamilan tersebut umumnya disarankan melakukan tes berulang dengan jangka waktu tertentu. Cara lainnya untuk deteksi yaitu dilakukan USG transvaginal pada kehamilan di usia 6-8 minggu.
- Diagnosis keguguran
Dikarenakan sulitnya tes ini mendeteksi keguguran secara dini maka Ibu disarankan untuk melakukan pengulangan tes dengan metode serupa, dengan metode lain (Tes II Ultrasound, USG 3D, atau 4D) atau jenis tes lainnya seperti tes darah hCG untuk memperkuat penegakan diagnosis oleh tenaga kesehatan.
- Diagnosis kecacatan janin
Diperkirakan bahwa pemeriksaan ultrasonografi pada trimester kedua (usia kehamilan 16 hingga 20 minggu) dapat mendeteksi 3 dari 4 cacat bawaan utama. Walau begitu, pemeriksaan di trimester pertama juga cukup baik untuk menemukan anomali janin pada sekitar 30% wanita dengan risiko rendah dan 60% wanita dengan risiko tinggi untuk memiliki bayi dengan cacat bawaan. Namun, tidak jarang hasilnya mendeteksi masalah yang sebenarnya tidak ada. Pada beberapa kasus khusus, seperti Down Syndrome, ultrasonografi tidak dapat memberikan diagnosis yang pasti.
- Menentukan jenis kelamin bayi
Pertengahan usia kehamilan adalah waktu yang cukup baik untuk untuk memprediksi jenis kelamin bayi Ibu. Jika Ibu memutuskan untuk mengetahui jenis kelamin bayi, perlu diingat bahwa hasil ultrasonografi tidak selalu tepat. Bahkan, bayi yang secara pantauan memiliki penis sangat mungkin dapat lahir tanpa penis, lho Bu!
- Memprediksi ukuran bayi
Penelitian menunjukkan bahwa ultrasonografi kurang mampu memprediksi ukuran bayi dengan baik. Bahkan, prediksi dapat meleset beberapa gram saja. Kesulitan dalam menilai ukuran janin dengan ultrasonografi yaitu dalam mendeteksi bayi dengan berat lahir rendah dan besar bayi untuk usia kehamilan tertentu akibat diabetes gestasional.
Baca juga: Usia Kehamilan di USG dan Perhitungan HPHT Berbeda? Jangan Khawatir, Ini Penjelasannya!
Bahaya Rendahnya Akurasi Hasil Tes
Di bawah ini beberapa dampak yang dapat ditimbulkan akibat rendahnya akurasi hasil tes bagi ibu hamil:
- Perasaan stres yang tidak perlu
Pada trimester pertama kehamilan, seringkali adanya ekspektasi tertentu dari ibu sebelum melakukan tes. Contohnya adanya anggapan usia kehamilannya lebih lama daripada yang sebenarnya sehingga beberapa tanda vital bayi seperti detak jantung yang normalnya tidak terdeteksi pada usia tersebut menimbulkan stres. Pada kasus seperti ini, pasien dan pasangan seringkali langsung berfokus pada kemungkinan terburuk, yaitu keguguran.
Tak jarang saat melakukan pemeriksaan ulang di kemudian hari nyatanya gangguan yang terdeteksi sebelumnya nyatanya tidak ada. Studi dari Perancis pada tahun 2014 menunjukkan bahwa dari 526 kehamilan, ditemukan 8,8% hasil ultrasonografi yang positif palsu dalam mendeteksi kelainan janin dan 9,2% lainnya salah untuk mengklasifikasikan potensi kelainan. Oleh karean itu, wajar ditemukan beberapa Ibu yang memilih untuk tidak melakukan tes karena adanya ketidakpastian yang berpeluang menimbulkan stres.
- Berpotensi Mengganggu Kesehatan Bayi.
Para ilmuwan tidak yakin apakah paparan ultrasound jangka panjang yang tidak medis berpotensi berbahaya. Kekhawatiran utama adalah bahwa energi dari gelombang ultrasound memanaskan jaringan pada janin yang sedang berkembang, dan hal ini mungkin mempengaruhi mereka di masa depan. Sedangkan jika hasil tidak tepat, terdapat potensi pengulangan baik tes yang berjenis sama dengan rentang waktu tertentu atau tes lanjutan.
- Salah tindakan medis
Hasil ultrasound yang tidak akurat dapat menyebabkan bahaya yang serius bagi pasien. Ketidaktepatan hasil dapat menunda diagnosis yang tepat dan mengganggu perawatan pasien yang sedang sakit. Terlebih lagi, hasil yang salah dapat mengarah pada perawatan yang tidak diperlukan, menghasilkan pembedahan yang tidak diperlukan dan terkadang berbahaya bagi pasien, dan bahkan terkadang menghasilkan kecacatan.
Baca juga: Stres Saat Kehamilan: Ini 10 Cara Mengatasinya
Tips Mendapatkan Hasil Tes yang Akurat
Ibu jangan khawatir ya! Walau ketidakaruratan hasil tes banyak disebabkan oleh faktor eksternal, tetapi Ibu masih bisa melakukan beberapa cara ini untuk mengupayakan hasil tes yang akurat, diantaranya:
- Pilih waktu yang tepat
Biasanya, pada trimester kedua kehamilan adalah waktu yang terbaik untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terperinci. Pilih juga waktu ketika bayi sedang dalam keadaan tenang, seperti setelah makan atau istirahat.
- Persiapkan diri
Sebelum melakukan tes, pastikan Ibu telah makan dan minum yang cukup. Hal ini akan membantu dalam mendapatkan gambar yang lebih jelas. Selain itu, pastikan area yang akan diperiksa bersih dan bebas dari minyak atau lotion
- Proaktif berkonsultasi dengan dokter maupun teknisi
Meminta penjelasan tentang gambar atau meminta untuk melihat bayi dari sudut pandang yang berbeda dapat membantu teknisi untuk mendapatkan gambar yang lebih baik. Sebaiknya Ibu bisa mencatat gejala-gejala aneh dalam sebuah jurnal khusus agar memudahkan untuk mengingat saat proses recall oleh dokter.
- Gunakan teknologi terbaru jika memungkinkan
Pilih fasilitas kesehatan yang menyediakan jenis tes dengan teknologi terbaru. Teknologi terbaru memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendapatkan gambar yang lebih jelas dan tajam. Pilih juga fasilitas yang memiliki teknisi yang berpengalaman dan terlatih untuk mendapatkan hasil yang akurat dan berkualitas.
Baca juga: 5 Langkah Mudah Membuat Janin Aktif Bergerak Dalam Kandungan
Dalam kesimpulannya, seringkali hasil USG tidak selalu akurat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya, seperti teknisi yang kurang berpengalaman, kondisi fisik ibu yang tidak ideal, dan faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu berdiskusi dengan tenaga kesehatan tentang setiap tindakan medis yang diambil, jangan terlalu panik dengan hasil yang muncul dan mencoba second opinion dari dokter lain, jika memungkinkan.
Selain itu, jangan lupa bahwa kesehatan bayi juga bisa ditentukan dari mindset berpikir Ibu. Jadi, jaga kesehatan Ibu dengan baik dan selalu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memastikan keamanan selama kehamilan. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini dengan teman-teman ya, Bu dan unduh aplikasi Buku Bumil di Playstore. Terima kasih!
Referensi:
- WebMD. (n.d.). What Is an Ultrasound?, from https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-an-ultrasound
- Sohail, S., & Rajani, A. (2020). Accuracy of ultrasound in pregnancy: An evidence-based review. Cureus, 12(8), e9907. https://doi.org/10.7759/cureus.9907
- Moore, M. (2022, January 27). Questions About Ultrasound Accuracy in Pregnancy. Verywell Family, from https://www.verywellfamily.com/questions-ultrasound-accuracy-pregnancy-2371414
- University of Texas Southwestern Medical Center. (2022, January 19). Pregnancy Without Ultrasound: Pros and Cons, from https://utswmed.org/medblog/pregnancy-without-ultrasound-pros-and-cons/
- Goldberg, M. (n.d.). Radiology Malpractice: Failure to Diagnose or Misdiagnosis. Goldberg Law Firm, from https://goldberglaw.com/radiology-malpractice/
- Ultrascan. (2019, June 12). 4 Tips for Amazing Ultrasound Pictures. Ultrascan. https://ultrascan.ie/4-tips-for-amazing-ultrasound-pictures/