Kenali 4 Cara Deteksi Detak Jantung Janin!

Ilustrasi deteksi detak jantung janin

Salah satu hal yang menjadi penantian Ibu saat masa kehamilan adalah mendengar detak jantung janin yang dapat didengar melalui ultrasonography (USG) sekitar minggu ke-5 hingga minggu ke-6 masa kehamilan. Kemudian, jantung akan terbentuk dalam beberapa minggu ke depan. Saat Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan, detak jantung janin akan terdengar sama. Namun, sebenarnya seiring bertambahnya usia kehamilan, terjadi perubahan signifikan pada jantung dan sistem peredaran darah janin. 

Untuk mengetahui lebih lanjut seluk-beluk detak jantung janin dan perkembangannya, yuk simak pemaparan dari BukuBumil di bawah ini!

Perkiraan Waktu Janin Memiliki Detak Jantung

Ilustrasi perkiraan waktu janin memiliki detak jantung

Sebelum usia janin memasuki minggu ke-8 kehamilan, janin disebut sebagai embrio. Pada minggu ke-5 kehamilan, sel-sel yang akan menjadi jantung bayi sudah mulai berkembang dan berdenyut. Sel-sel tersebut berkembang membentuk tabung jantung. Pada tahap ini, jantung belum memiliki empat bilik seperti bentuk sempurnanya. Maka, tabung jantung akan mulai berkembang untuk membentuk jantung, termasuk biliknya. Jantung belum berbentuk sempurna, oleh karena itu para dokter kandungan menyebut gerakan ini sebagai “aktivitas jantung” daripada detak jantung. 

Jika Ibu melakukan USG pada trimester pertama (sekitar minggu ke-6 hingga minggu ke-7 kehamilan), dokter akan memeriksa aktivitas jantung embrionik (detak dari sel-sel jantung) ini. Pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, bilik jantung janin sudah berkembang dan terlihat jelas pada USG. 

Baca juga: 8 Tanda-tanda Hamil Trimester Ketiga

Perubahan Detak Jantung Janin

Ilustrasi perubahan detak jantung janin

Sepanjang kehamilan, jantung janin akan terus berkembang dan detak jantungnya akan berubah selama tahap kehamilan. Pada minggu ke-6 hingga ke-7 kehamilan, detak jantung janin berkisar antara 90-110 denyut per menit (dalam satuan bpm—beats per minute) kemudian memuncak pada sekitar minggu ke-9 hingga ke-10 kehamilan dan dapat mencapai 140-170 bpm, lalu akan kembali pada kondisi normal, yakni 110-160 bpm. 

Ibu perlu mengingat bahwa detak jantung janin dapat bervariasi sepanjang waktu kehamilan, seperti halnya detak jantung Ibu. Hal ini dipengaruhi oleh gerakan, tidur, dan aktivitas lainnya. Dokter akan selalu memeriksa detak jantung janin Ibu selama kehamilan untuk memantau pergerakannya dan bertindak dengan sigap jika suatu waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Apabila terjadi masalah pada jantung janin, dokter akan menjadwalkan untuk melakukan USG, untuk memeriksa lebih lanjut kondisi jantung janin.  

Baca juga: Pertama Kali Periksa Kehamilan? 4 Hal yang Perlu Diketahui

Cara Mendeteksi Detak Jantung Janin

Ilustrasi cara mendeteksi detak jantung janin

Untuk mendeteksi detak jantung janin pada beberapa tahap kehamilan, Ibu dapat melakukan USG. Dokter dapat merekomendasikan Ibu melakukan USG lebih awal pada minggu ke-6 kehamilan, jika Ibu mengalami bercak darah, pendarahan, atau masalah kehamilan lainnya. Dokter dapat melakukan USG pada trimester pertama untuk:

  • Mengonfirmasi kehamilan dan memeriksa usia janin,
  • Memeriksa dugaan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim),
  • Memeriksa pendarahan atau rasa sakit yang Ibu rasakan,
  • Memeriksa jumlah janin,
  • Mengecek kelainan janin atau rahim, dan
  • Mengangkat Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) / Intrauterine Device (IUD)

Baca juga: 9 Komplikasi Kehamilan yang Wajib Ibu Tahu!

Dokter atau bidan dapat mendeteksi detak jantung janin dengan beberapa cara, yaitu:

USG Transvaginal
Ilustrasi Ibu melakukan pemeriksaan USG Transvaginal

Pada tahap awal, sebelum 11 minggu usia kehamilan, USG transvaginal dapat membantu memeriksa detak jantung embrio. USG transvaginal bersifat internal, dengan cara memasukkan alat ke dalam vagina untuk memantau perkembangan embrio. Namun, hingga sekitar minggu ke-7 kehamilan, detak jantung embrio masih sulit untuk dideteksi. 

USG Transabdominal
Ilustrasi deteksi detak jantung janin dengan USG Transabdominal

Selama trimester kedua dan ketiga, USG transabdominal (pemeriksaan yang dilakukan di luar tubuh) dapat membantu dalam memantau kehamilan. Dokter akan mengoleskan gel pelumas pada perut bagian bawah Ibu. Selanjutnya, alat USG akan digerakkan melintasi perut Ibu untuk menemukan rahim dan janin. Pada trimester kedua, jantung janin sudah terbentuk sepenuhnya, dan dokter dapat mendeteksi detak jantung janin.

Jika Ibu terdaftar pada layanan asuransi kesehatan, maka Ibu dapat menggunakannya untuk meng-cover biaya USG. Biasanya, beberapa asuransi kesehatan dapat menanggung biaya USG, jika terdapat masalah kesehatan yang serius pada kehamilan Ibu. 

Auskultasi
Ilustrasi Ibu hamil melakukan pemeriksaan Auskultasi

Auskultasi adalah metode pemeriksaan medis yang dilakukan dengan mendengarkan bunyi dari organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah, atau perut. Pada auskultasi untuk mendeteksi detak jantung janin, dokter akan menggunakan stetoskop khusus atau alat USG Doppler dan meletakkannya di atas perut Ibu, kemudian dokter akan dapat mendengar detak jantung janin.

Pemantauan Dengan Elektronik
Ilustrasi Ibu hamil melakukan pemeriksaan CTG

Melibatkan penggunaan peralatan internal atau eksternal khusus oleh dokter untuk mengukur detak jantung janin sebagai respons terhadap kontraksi yang diberikan. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat kardiotokografi (CTG), untuk mengetahui pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan aktivitas janin dalam kandungan.

Baca juga: 4 Posisi Janin dalam Kandungan yang Wajib Ibu Perhatikan!

Dapatkah Ibu Mendengar Detak Jantung Janin dengan Telinga?

Ilustrasi mendengar detak jantung janin dengan telinga

Ibu akan sulit mendengar detak jantung janin secara langsung. Meskipun beberapa Ibu lain mengklaim bahwa mereka dapat mendengarnya. Sebab, hal ini dapat terjadi saat kondisi ruangan tenang dan ketika janin memasuki trimester kedua atau ketiga, karena jantung janin sudah terbentuk sempurna. 

Namun, Ibu tidak perlu risau jika tidak dapat mendengar detak jantung janin secara langsung. Untuk dapat memastikan kondisi janin dalam keadaan sehat, maka Ibu dapat melakukan konsultasi dengan dokter dan menjadwalkan USG.

Baca juga: Usia Kehamilan di USG dan Perhitungan HPHT Berbeda? Jangan Khawatir, Ini Penjelasannya!

Detak Jantung Janin Tidak Dapat Terdeteksi

Ilustrasi detak jantung janin tidak dapat terdeteksi

Tidak masalah apabila Ibu belum mendengar detak jantung saat USG pertama, karena usia kehamilan masih terlalu dini, dan otot jantung belum berkembang. Kondisi ini tidak menandakan adanya masalah kesehatan pada janin Ibu, dan tenaga kesehatakan akan menjadwalkan USG kembali pada 1 hingga 2 minggu kemudian.

Namun, terdapat beberapa alasan lain yang menyebabkan detak jantung janin tidak dapat terdeteksi, meliputi:

  • Ibu memiliki perut yang besar atau mengalami overweight (kelebihan berat badan),
  • Ibu memiliki rahim terbalik (kondisi rahim melengkung ke belakang mengarah ke pungguh bawah), 
  • Keguguran, dan
  • Kehamilan ektopik, kehamilan yang terjadi di luar rahim.

Jika tidak ada detak jantung yang terdeteksi, dokter akan memeriksa ukuran janin—menggunakan alat pengukur yang diukur mulai dari tulang kemaluan hingga bagian atas perut—dan mendeteksi detak jantung janin kembali ketika janin berukuran 7 milimeter atau lebih. Apabila masih tidak dapat terdeteksi, dokter akan melakukan tes darah untuk mengonfirmasi kehamilan atau menyarankan Ibu agar kembali untuk melakukan USG setelah satu minggu atau lebih.

Baca juga: Detak Jantung Janin Tidak Terdengar? Ini 4 Fakta yang Perlu Diketahui

Ibu mungkin merasa penasaran, kapan akan mendengar detak jantung janin dan sekaligus merasa cemas karena tidak dapat mendengarnya secara langsung dengan telinga Ibu. Jangan khawatir karena hal tersebut adalah normal. Oleh sebab itu, agar kondisi janin terus terpantau, Ibu diharapkan rutin menghadiri kunjungan kehamilan agar tetap berada pada kondisi kesehatan yang prima.

Bagaimana, Bu? Apakah kekhawatiran tentang kondisi janin Ibu sudah hilang? Jika ya, yuk bagikan artikel ini ke orang-orang tersayang Ibu agar kekhawatiran mereka juga dapat mereda sama seperti Ibu. Ibu juga dapat memantau proses kehamilan melalui aplikasi BukuBumil, yang dapat di-download di Play Store. Semangat menjalani masa-masa menyenangkan ini ya, Bu!

Baca juga: Yuk Intip 7 Contoh Makanan Sehat untuk Ibu Hamil!

Referensi: 

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories