Detak Jantung Janin Tidak Terdengar? Ini 4 Fakta yang Perlu Diketahui

Salah satu hal yang ditunggu-tunggu selama kehamilan adalah saat Ibu mendengarkan detak jantung janin untuk pertama kalinya. Dokter atau bidan akan selalu memantaunya dengan menggunakan peralatan khusus. Pemantauan tersebut penting dilakukan karena dapat membantu mendeteksi perubahan pola denyut jantung normal selama persalinan. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk mengetahui beberapa fakta tentang detak jantung janin.

Berapa Detak Jantung Janin yang Normal?

detak jantung janin
Detak Jantung Janin

Detak jantung janin yang normal biasanya berkisar antara 120 hingga 160 denyut per menit (bpm). Pada 6 minggu pertama kehamilan, detak jantung normal akan terlihat bervariasi, meningkat sekitar 170 bpm pada 10 minggu selanjutnya, dan menurun sekitar 130 bpm di tiap trimester.

Bagaimana Menggunakan Alat Pendengar Detak Jantung Calon Bayi?

Alat Pendengar Detak Jantung Janin
Alat Pendengar Detak Jantung Janin

Alat yang digunakan untuk memantau detak jantung calon bayi secara elektronik dikenal sebagai Doppler janin. Doppler mengukur detak jantung bayi Ibu dan bagaimana perubahannya saat bayi bergerak. Biasanya, jantung janin berdetak cepat pada 12 minggu pertama kehamilan. Namun, detak jantungnya masih sulit dideteksi alat karena ukurannya kecil.

Dokter akan menggunakan Doppler janin selama kunjungan klinik untuk memeriksa kondisi janin Ibu. Jika Ibu memantau di rumah, tim penyedia layanan kesehatan mungkin meminta Ibu untuk memeriksa detak jantung bayi dengan cara:

  1. Mulai meraba perut Ibu untuk menemukan posisi bayi
  2. Beri sedikit gel pada probe di ujung monitor
  3. Letakkan probe di perut bagian bawah, dekat tulang kemaluan
  4. Miringkan probe
  5. Perhatikan kontak antara kulit dan probe hingga Ibu mendengar suara denyut jantung janin.

Mengapa Detak Jantung Janin Tidak Terdengar?

Terkadang, suara detak jantung janin tidak dapat terdengar atau tidak terdeteksi oleh alat. Ibu tentunya khawatir jika hal tersebut benar terjadi karena kemungkinan ada masalah pada janin. Namun, ternyata ada beberapa penyebab detak jantung tidak dapat dideteksi, terutama pada awal kehamilan.

  1. Masih di awal kehamilan

Jika siklus menstruasi Ibu tidak teratur atau tidak yakin kapan terakhir kali mengalaminya, maka ada kemungkinan saat mendengarkan denyut jantung janin, Ibu masih berada pada periode awal kehamilan.

Dokter mungkin akan melakukan USG untuk mengetahui usia kehamilan Ibu dengan tepat dan melihat detak jantung janin sebelum didengarkan menggunakan alat. Selain itu, dokter juga dapat meminta Ibu untuk melakukan kunjungan prenatal lebih cepat dari yang seharusnya.

  1. Posisi janin sulit ditemukan

Di awal kehamilan, ukuran janin sangatlah kecil, yaitu memiliki panjang sekitar 0,6 cm atau lebih kecil dari butiran nasi sehingga Doppler belum tentu dapat menangkap suara detak jantung.

  1. Kelebihan berat badan

Lapisan lemak yang berlebih dapat mengganggu kemampuan Doppler untuk menangkap suara sehingga USG digunakan sebagai alternatif. Dengan USG, dokter dapat melihat detak jantung janin dengan menempatkan transduser di perut bagian bawah Ibu. Jika detak jantung juga tidak dapat dilihat, maka USG transvaginal, yaitu memasukkan tongkat USG ke dalam vagina mungkin akan direkomendasikan.

  1. Posisi rahim miring

Posisi rahim terhadap panggul dapat memengaruhi seberapa mudah Doppler menangkap suara detak jantung calon bayi. 2 dari 100 wanita memiliki rahim miring atau terbalik, yang berarti posisi rahim lebih jauh dari dinding perut sehingga Doppler sulit untuk berfungsi dengan baik. Jika hal tersebut terjadi, Ibu sebaiknya menunggu hingga trimester kedua untuk mendengarkan denyut jantung bayi karena saat trimester kedua kemungkinan rahim sudah membesar dan posisinya mendekati dinding perut.

  1. Terhalang karena plasenta

Alasan lain mengapa Doppler tidak dapat mendengar denyut jantung janin pada kunjungan prenatal pertama adalah karena terhalang plasenta. Jika plasenta tumbuh di dinding depan rahim, Doppler mungkin hanya dapat mendengar detak jantung Ibu sehingga sulit untuk menangkap suara samar denyut jantung janin yang berusia 10 minggu.

  1. Memantau detak jantung janin di rumah

Hal ini dapat dipengaruhi karena perangkat yang digunakan mungkin tidak memiliki kualitas yang sama dengan Doppler janin yang digunakan oleh dokter. Pemantauan yang dilakukan di rumah tidak akan lebih sensitif seperti yang dilakukan di tempat layanan kesehatan. Selain itu, Ibu mungkin tidak bisa mengetahui jenis suara apa yang didengarkan.

Kapan Waktu yang Tepat Mendengarkan Denyut Jantung Janin?

Waktu yang Tepat Mendengarkan Detak Jantung Janin
Waktu yang Tepat Mendengarkan Detak Jantung Janin

Pada minggu ke-5, jantung bayi mulai berdetak secara spontan, tetapi Ibu belum dapat mendengarnya. Jika Ibu melakukan USG pada trimester pertama (antara minggu ke-6 dan 9 kehamilan), dokter akan memeriksa apakah jantungnya berdetak atau tidak. Namun, Ibu baru dapat mendengar denyut jantungnya sekitar minggu ke-10 kehamilan.

Apakah Bisa Menentukan Jenis Kelamin Bayi dari Denyut Jantung?

Denyut jantung janin rata-rata berkisar antara 110-160 bpm dan berubah saat bayi aktif. Beberapa bayi memiliki detak jantung yang lebih lambat atau cepat dari rata-rata, tetapi hal tersebut tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin bayi. Penelitian menunjukkan selisih denyut jantung perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda sehingga tidak dapat digunakan untuk membandingkan apakah bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Nah, setelah mengetahui berbagai fakta tentang detak jantung janin, diharapkan Ibu tidak perlu khawatir atau bingung mengapa denyut jantung janin belum terdengar dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mendengarnya. Yuk, bagikan artikel ini dengan ibu hamil lainnya!

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories