Setelah menikah, biasanya pasangan akan merenungkan hal apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan kehamilan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi peluang pasangan untuk hamil, seperti umur, kesehatan reproduksi, dan seberapa sering berhubungan seksual.
Beberapa wanita dapat hamil dalam waktu 1 minggu, sedangkan yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Hal tersebut wajar karena setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa hal yang dapat Ibu dan pasangan lakukan untuk meningkatkan peluang hamil. Yuk, simak penjelasan berikut!
Memprediksi Ovulasi
Untuk meningkatkan peluang hamil, Ibu harus memahami kapan waktu ovulasi. Hal tersebut dikarenakan melakukan hubungan seks di sekitar waktu ovulasi dapat meningkatkan peluang hamil. Lalu, kapan biasanya ovulasi terjadi?
Baca juga: 7 Dukungan Suami Ini Dapat Mengatasi Kecemasan dan Risiko Keguguran
Dalam siklus menstruasi rata-rata 28 hari, ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi berikutnya. Jika Ibu tidak memiliki siklus menstruasi 28 hari, maka waktu ovulasi dapat ditentukan melalui kalender menstruasi dan mengenali tanda ovulasi, yang terdiri dari:
- Sebelum ovulasi: peningkatan cairan vagina yang jernih, basah, dan melar seperti ingus.
- Saat ovulasi: suhu tubuh basal atau suhu terendah saat tubuh istirahat akan meningkat.
- Setelah ovulasi: cairan vagina berkurang dan lebih kental, keruh, serta kurang terlihat.
Fertilitas (Kesuburan)
Faktor utama yang memengaruhi kesuburan adalah umur Ibu dan pasangan. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas telur serta sperma akan menurun. Penelitian menunjukkan bahwa Ibu yang berusia 19-26 tahun memiliki peluang hamil lebih tinggi dibandingkan usia 35-39 tahun. Usia pria juga memengaruhi kemungkinan pasangan untuk hamil, yaitu pria yang berusia lebih dari 40 tahun membutuhkan waktu lebih lama bagi pasangannya untuk hamil. Bahkan, risiko keguguran lebih tinggi pada wanita yang pasangannya berusia lebih dari 45 tahun dibandingkan 25 tahun.
Baca Juga: Bahaya Pakai Kosmetik Saat Hamil, Berikut 8 Tips Mudah Membeli Produk Kecantikan
Masalah Kesuburan
Seperti yang telah Ibu ketahui, bahwa kesuburan adalah hal yang harus diperhatikan saat merencanakan program kehamilan, lalu apa saja penyebab masalah kesuburan wanita?
Berikut beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan masalah kesuburan, seperti:
- Gangguan ovulasi
- Kelainan rahim atau serviks
- Kerusakan atau penyumbatan tuba fallopi
- Endometriosis
- Kondisi medis yang menyebabkan tidak adanya menstruasi
- Menopause dini
Jika Ibu mengalami kondisi di atas segera konsultasikan kepada dokter tentang langkah apa yang tepat dilakukan untuk merencanakan kehamilan.
Hal yang Harus Dilakukan untuk Memaksimalkan Kesuburan
Selain memprediksi waktu ovulasi dan memahami faktor utama kesuburan, terdapat beberapa hal yang dapat Ibu lakukan untuk meningkatkan peluang hamil, antara lain:
- Berhubungan seks setiap 2-3 hari tanpa menggunakan kontrasepsi.
- Berhubungan seks sekitar waktu ovulasi, yaitu 12-16 hari sebelum menstruasi dimulai.
- Pertahankan berat badan yang sehat. karena Ibu yang kelebihan atau kekurangan berat badan berisiko tinggi mengalami gangguan ovulasi.
- Konsumsi asam folat setiap hari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
- Makan gizi seimbang dan tidak minum alkohol
Ibu juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait perencanaan prakonsepsi yang akan mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan untuk meningkatkan peluang ibu hamil.
Baca juga: Mau Cepat Hamil? Perhatikan 5 Hal Ini!
Hal yang Harus Dihindari untuk Memaksimalkan Kesuburan
Untuk memaksimalkan kesuburan, Ibu tidak hanya memperhatikan hal yang harus dilakukan, tetapi juga hal-hal yang harus dihindari. Berikut hal yang harus dihindari:
- Merokok
Tembakau memiliki banyak efek negatif pada kesuburan dan juga kesehatan janin. Jika Ibu merokok, mintalah bantuan penyedia layanan kesehatan terdekat untuk mengikuti program berhenti merokok atau hubungi layanan bebas biaya Quit Line Berhenti Merokok yang disediakan Kementerian Kesehatan RI melalui nomor telepon 0-800-177-6565.
- Alkohol
Minum alkohol berat dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan ovulasi, yaitu gangguan dalam produksi sel telur yang ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur. Konsumsi alkohol berat juga mencegah implementasi yang tepat di dalam rahim yang meningkatkan peluang kehilangan awal kehamilan atau resorpsi. Oleh karena itu, hindarilah mengonsumsi alkohol jika Ibu merencanakan kehamilan.
- Kafein
Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan dipengaruhi oleh konsumsi kafein lebih dari 200 mg sehari. Oleh karena itu, hindarilah mengonsumsi 1-2 cangkir kopi (170-226 gram) sehari.
- Olahraga berlebihan
Olahraga berat dan intens lebih dari lima jam seminggu dapat mengakibatkan penurunan kesuburan. Hal tersebut dikarenakan olahraga yang berlebihan dapat menghambat ovulasi dan mengurangi produksi hormon progesteron. Penurunan kadar hormon tersebut mengakibatkan pembuahan tidak terjadi.
Baca juga: Amankah Pasang Behel Saat Hamil? Ini dia 3 Faktanya!
- Narkoba
Narkoba dapat mengakibatkan kecanduan, meningkatkan risiko keguguran, dan berat badan lahir rendah. Bahkan, obat resep legal juga dapat membahayakan calon bayi Ibu. Oleh karena itu, beritahu dokter tentang obat apa saja yang Ibu minum, agar mendapat arahan untuk beralih ke obat lain atau harus berhenti untuk menjaga kehamilan Ibu.
- Bahan kimia dan zat beracun
Zat beracun di lingkungan kerja maupun rumah dapat merusak sistem reproduksi dan membuat Ibu sulit hamil. Contoh zat beracun, seperti timbal, merkuri, pestisida, pelarut, radiasi, dan kotoran kucing atau hewan pengerat (hamster, kelinci, tikus).
Penting bagi Ibu dan pasangan untuk segera bertemu dokter kandungan, jika mengalami beberapa kondisi berikut:
- Telah mencoba untuk hamil selama lebih dari 1 tahun
- Ibu atau pasangan memiliki penyakit jangka panjang, seperti diabetes
- Menginginkan pendapat ahli terkait kehamilan
- Memiliki risiko menularkan penyakit kepada bayi seperti anemia sel sabit
- Ibu minum obat teratur yang dapat berdampak pada kehamilan.
Jadi dapat disimpulkan hal yang harus Ibu lakukan agar cepat hamil adalah melakukan hubungan seksual secara teratur, melakukan hal yang dapat meningkatkan kesuburan, dan menghindari hal yang dapat mengurangi kesuburan. Yuk, share artikel ini dengan Ibu lainnya yang merencanakan kehamilan!
Baca juga: 10 Cara Hadapi Stretch Mark saat Hamil
Referensi
- Fertility factors. 2018. Your Fertility. https://www.yourfertility.org.au/everyone/age
- Female fertility: Why lifestyle choices count. 2022. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/female-fertility/art-20045887
- How long does it usually take to get pregnant?. 2018. NHS. https://www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/how-long-it-takes-to-get-pregnant/
- How to get pregnant. 2021. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/how-to-get-pregnant/art-20047611
- Ovulation Disorders. (n.d). Temple Health.https://www.templehealth.org/services/conditions/ovulation-disorders
- Trying to get pregnant. 2020. NHS. https://www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/trying-to-get-pregnant/