Usia Kehamilan di USG dan Perhitungan HPHT Berbeda? Jangan Khawatir, Ini Penjelasannya!

Usia kehamilan dan Hari Pertama Lahir (HPL) sangat penting dalam perjalanan ibu hamil. Informasi ini memberitahukan banyak hal kepada dokter tentang perkembangan bayi. Ultrasonografi (USG) dan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) merupakan cara yang sering digunakan untuk mengetahui usia kehamilan. Namun kenyataannya, Ibu seringkali merasa kebingungan untuk mengetahuinya karena adanya perbedaan hasil. Alangkah baiknya bagi Ibu untuk terlebih dahulu memahami karakteristik dari penggunaan kedua metode untuk mengetahui usia kehamilan.

Usia Kehamilan dari HPHT dan USG
Usia Kehamilan dari HPHT dan USG

Metode Untuk Estimasi Usia Kehamilan

  1. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) merupakan salah satu indikator penting dan informasi dasar yang sering digunakan dokter untuk mengetahui usia kehamilan atau gestational age, yaitu dari masa pembuahan hingga persalinan, serta menentukan Hari Pertama Lahir (HPL) bayi.

HPHT adalah tanggal hari pertama haid pada bulan terakhir sebelum wanita tidak haid lagi dan dinyatakan hamil. Sebagian besar kehamilan berlangsung selama 40 minggu, maka perhitungan untuk menentukan perkiraan HPL dilakukan dengan menambahkan 280 hari terhitung dari HPHT.

Hari Pertama Haid Terakhir
Hari Pertama Haid Terakhir

Ada dua rumus menghitung usia kehamilan menggunakan HPHT, yaitu rumus Naegle dan Parikh. Rumus Naegle bisa digunakan pada Ibu dengan siklus menstruasi 28 hari, dengan perkiraan pembuahan (ovulasi) terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus haid. Rumus Parikh bisa digunakan untuk Ibu dengan siklus menstruasi tidak teratur. Biasanya, usia kehamilan ditunjukan dalam satuan minggu. Hal ini untuk memudahkan perawatan antenatal. 

Kelebihan: 

  • Pencatatan rutin siklus menstruasi mempermudah Ibu mengetahui usia kehamilan
  • Membantu mendeteksi kehamilan secara dini sehingga dapat diinisiasi perawatan kehamilan

Kelemahan: 

  • Akan sulit bagi Ibu dengan siklus menstruasi tidak teratur, yaitu kurang atau lebih dari 28 hari
  • Seringkali Ibu tidak terlalu ingat tanggal HPHT 
  1. Ultrasonografi (USG)  
Hasil USG
Hasil USG

Ibu pasti sudah tidak asing lagi dengan USG. Ya, ini adalah suatu teknik untuk memindai atau melakukan pencitraan menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan gambar janin di rahim. Metode ini dianggap lebih akurat dalam mengetahui usia kehamilan, terutama pada masa trimester pertama. Biasanya, prosedur yang digunakan adalah transabdominal dan vaginal ultrasound

USG sangat spesifik memperlihatkan kondisi dan ukuran janin, seperti informasi diameter kepala (BPD), panjang janin dari kepala sampai bokong (CRL), panjang tulang  paha janin (FL), lingkar kepala (HC), diameter kantung kehamilan (GS), diameter perut janin (AC), berat janin (FW), frekuensi detak jantung janin (FHR), perkiraan usia kehamilan (GA), dan perkiraan tanggal kelahiran yang dihitung selama 40 minggu sejak HPHT (EDD). 

Usia kehamilan yang tercantum di hasil USG ditentukan berdasarkan perkembangan usia janin. Istilah usia janin (fetal age) mengacu pada usia sebenarnya janin yang sedang berkembang di rahim dari saat terjadi pembuahan. Alat ini mendeteksi usia kehamilan meninjau dari panjang janin (CRL) dan diameter kantung kehamilan (GS) yang sudah dapat terlihat perkembangannya di minggu ke 8 – 12. 

Kelebihan:

  • Mengetahui banyak hal tentang si bayi, seperti kondisi fisik, perkembangan bayi, posisi bayi dan plasenta, serta kemungkinan kelainan bayi

Kelemahan:

  • Dapat berubah-ubah karena tergantung pada ukuran bayi 

Manfaat Menghitung Usia Kehamilan

Usia kehamilan merupakan salah satu indikator penting yang di nilai selama proses kehamilan. Berikut ini manfaatnya:

  • Perawatan prenatal, 
  • Menggambarkan waktu antara konsepsi dan kelahiran dimana bayi bertumbuh dan berkembang di rahim,
  • Memantau perkembangan janin,
  • Menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL) dengan menggunakan rumus Naegele atau Rumus Parikh,
  • Penjadwalan pemeriksaan trimester kehamilan, dan 
  • Memperkirakan berbagai faktor risiko saat bersalin dan setelah persalinan.

Akurasi Menggunakan HPHT dan USG

Metode HPHT dianggap sebagai suatu cara tradisional untuk mengetahui usia kehamilan. Metode ini sering dipakai karena terbatasnya sumber daya manusia dan alat USG untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, contohnya di Bangladesh. Akurasi tanggal bergantung pada ingatan, pengetahuan, dan pengalaman ibu. 

Penelitian menunjukkan 15-45% para Ibu di negara berkembang kesulitan dalam mengingat HPHT mereka. Sarker (2020) memperlihatkan bahwa Ibu yang mengerti karakteristik siklus menstruasinya dan cara pencatatannya lebih mampu mengingat dengan baik HPHT-nya dibandingkan Ibu yang tidak mengerti dan tidak mencatat. Selain itu, faktor siklus menstruasi yang tidak teratur dan variasi waktu pembuahan (tidak dapat diketahui dengan pasti)  juga memengaruhi keakuratan hasil perhitungan. . 

Hal ini menyebabkan HPHT dianggap kurang sensitif dan tidak dapat dijadikan acuan utama untuk identifikasi usia kehamilan karena dapat berpotensi kelahiran prematur atau postmatur (> 42 minggu) (Macaulay ,2018). 

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), USG lebih akurat dalam estimasi dan konfirmasi usia kehamilan dan mengetahui HPL di trimester pertama. Tingkat akurasi pengukuran USG mencapai 95%. Penelitian juga menunjukkan hasil dari alat ini dapat mengurangi potensi kelahiran postmatur. 

Pemeriksaan Kehamilan dengan USG
Pemeriksaan Kehamilan dengan USG

Penilaian usia kehamilan di trimester pertama ini awalnya ditinjau hanya dari ukuran panjang janin (CRL) dengan tingkat akurasi ± 5 – 7 hari. Namun, karena adanya perubahan ukuran dan bertambah variasi pengukurannya biometri (BPD, HC, FL, dan AC) pada janin di trimester selanjutnya, Ibu perlu tetap memantau bersama dokter. ACOG mengatakan bahwa tingkat akurasi usia kehamilan dan HPL akan menurun di trimester kedua (± 10 – 14 hari) dan menjadi tidak akurat di trimester ketiga (± 21 – 30 hari). Sebab itu, tidak disarankan untuk menggunakan hasil perkiraan usia kehamilan dan HPL pada trimester kedua dan ketiga.

Meskipun kedua metode ini memiliki tingkat akurasi yang berbeda, akan lebih baik jika Ibu dapat melakukan perhitungan HPHT dan USG karena keduanya saling dibutuhkan dan dapat melengkapi.

Mengapa hasilnya berbeda?

Mengetahui informasi di atas, dapat dipahami bahwa ada kemungkinan perbedaan usia kehamilan menggunakan pada metode HPHT dan USG. Perbedaan mendasar dari kedua metode tersebut ialah HPHT memakai ukuran siklus menstruasi sedangkan USG memakai acuan ukuran janin. Pembentukan janin dimulai dari masa pembuahan, yang mana tidak langsung terjadi begitu saja dalam masa subur siklus menstruasi sehingga dengan alasan tersebut, wajar jika terdapat perbedaan hitungan. 

Perhitungan usia kehamilan tidak seratus persen akurat. Penelitian di Vietnam menunjukkan 88% Ibu mendapatkan perbedaan hasil estimasi sekitar 2 minggu antara HPHT dan USG dengan hasil USG sedikit lebih cepat dibandingkan perkiraan hasil HPHT. 

Jadi, Ibu jangan khawatir jika terdapat perbedaan hitungan antara HPHT dan USG. Mintalah bantuan dokter untuk membantu memantau perkembangan bayi Ibu dan menginterpretasikan hasil USG. Usahakan juga untuk tidak terlalu sering berpindah tempat pelayanan kesehatan karena mungkin akan menimbulkan kebingungan. Jangan ragu bertanya jika ada yang tidak dimengerti, ya Bu. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat untuk Ibu! 

Yuk share artikel ini ke Ibu lainnya!

Baca juga : Ragu Dengan Hasil Test Pack? Berikut 6 Hal Yang Menyebabkan Hasil Tidak Akurat

Referensi :

  1. Deputy, N. P., Nguyen, P. H., Pham, H., Nguyen, S., Neufeld, L., Martorell, R., & Ramakrishnan, U. (2017). Validity of gestational age estimates by last menstrual period and neonatal examination compared to ultrasound in Vietnam. BMC Pregnancy and Childbirth, 17(1). https://doi.org/10.1186/s12884-016-1192-5
  2. Hoffman, C. S., Messer, L. C., Mendola, P., Savitz, D. A., Herring, A. H., & Hartmann, K. E. (2008). Comparison of gestational age at birth based on last menstrual period and ultrasound during the first trimester. Paediatric and Perinatal Epidemiology, 22(6), 587–596. https://doi.org/10.1111/j.1365-3016.2008.00965.x
  3. Hospital, P. (2020, August 5). Cara Menghitung Usia Kehamilan. Primaya Hospital. https://primayahospital.com/kebidanan-dan-kandungan/cara-menghitung-usia-kehamilan/#:%7E:text=Usia%20kehamilan%20dihitung%20dari%20periode,Tingkat%20kesalahannya%20sekitar%202%20minggu.
  4. Macaulay, S., Buchmann, E. J., Dunger, D. B., & Norris, S. A. (2018). Reliability and validity of last menstrual period for gestational age estimation in a low-to-middle-income setting. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, 45(1), 217–225. https://doi.org/10.1111/jog.13801
  5. Methods for Estimating the Due Date. (2014, October). ACOG. https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/05/methods-for-estimating-the-due-date
  6. Morgan JA, Cooper DB. Pregnancy Dating. [Updated 2021 Dec 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442018/
  7. NHS website. (2020, December 9). Ultrasound scans in pregnancy. Nhs.Uk. https://www.nhs.uk/pregnancy/your-pregnancy-care/ultrasound-scans/
  8. Sarker, B. K., Rahman, M., Rahman, T., Rahman, T., Rahman, F., Khalil, J. J., Hasan, M., Mahfuz, S. N., Ahmmed, F., Miah, M. S., Ahmed, A., Mitra, D., Mridha, M. K., & Rahman, A. (2020). Factors associated with calendar literacy and last menstrual period (LMP) recall: a prospective programmatic implication to maternal health in Bangladesh. BMJ Open, 10(12), e036994. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-036994
  9. Skinner C, Mount CA. Sonography Assessment Of Gestational Age. [Updated 2022 Apr 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK570610/

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories