Ketahui Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil dan 4 Bahan yang Harus Dihindari

Ketahui Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil dan 4 Bahan yang Harus Dihindari : Sunscreen aman untuk ibu hamil

Apakah Ibu termasuk seseorang yang gemar menggunakan skincare? Jika iya, Ibu pasti mengenal sunscreen atau bahkan menggunakannya sehari-hari. Tapi tahukah Ibu bahwa tidak semua sunscreen aman untuk ibu hamil? Waduh, bahan-bahan apa ya yang tidak boleh ada pada sunscreen yang digunakan ibu hamil? Tenang, Bukubumil akan memberikan informasi sunscreen aman untuk ibu hamil. Tidak hanya itu, bagi Ibu yang belum kenal sunscreen atau ingin mencoba menggunakannya tapi masih ragu juga akan menemukan jawabannya pada artikel berikut ini.

Apa Itu Sunscreen atau Tabir Surya?

Ketahui Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil dan 4 Bahan yang Harus Dihindari : Sunscreen

Tubuh manusia memiliki perlindungan alami terhadap radiasi sinar UV, namun perlindungan dari tubuh tidaklah cukup untuk menangkal bahaya radiasi sinar UV. Sinar UV sendiri adalah sinar dengan panjang gelombang 100-400 nm.

Ibu mungkin pernah melihat iklan sunscreen atau tabir surya dengan kalimat “melindungi kulit dari sinar UV A dan UV B”, sedangkan sinar UV C tidak disebutkan. Sinar UV C tidak berbahaya karena memiliki Panjang gelombang yang pendek dibandingkan dengan UV A dan UV B sehingga mampu diserap oleh ozon, uap air, karbon dioksida, dan oksigen. Sedangkan sinar UV B hanya sebagian yang mampu diserap oleh ozon sehingga sebagian lagi dapat masuk ke bumi. Radiasi yang masuk ke bumi ini nantinya dapat masuk ke dalam kulit dan menimbulkan dampak berbahaya. Lalu sinar UV A yang tidak diserap oleh lapisan ozon akan lebih membahayakan lagi karena radiasi yang masuk ke bumi akan lebih banyak dan semakin membahayakan kulit.

Sinar UV dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

  • UV A dengan panjang gelombang 315-400 nm,
  • UV B dengan panjang gelombang 280—315 nm, dan
  • UV C dengan panjang gelombang 100-280 nm.

Bahaya yang ditimbulkan dari sinar UV tersebut antara lain:

  • Kanker kulit,
  • Melasma atau bercak kecoklatan pada kulit,
  • Photo aging atau perubahan yang terjadi pada kulit akibat paparan sinar matahari pada jangka panjang, dan
  • Sunburn atau peradangan kulit akibat terlalu banyak terpapar sinar UV.

Terdapat dua cara untuk melindungi diri dari bahaya sinar UV, yakni dengan bantuan alat seperti menggunakan payung khusus dengan bahan anti sinar UV, topi, baju lengan panjang, atau dengan cara kimiawi seperti mengoleskan sunscreen atau tabir surya. Sunscreen adalah kosmetik skincare yang bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Sunscreen melindungi kulit kita dengan filter UV. Filter UV memiliki dua jenis, yakni:

  1.  Filter UV organik.

Melindungi kulit dengan cara menyerap radiasi UV lalu mengonversinya menjadi panas. Contohnya adalah octyl methoxycinnamate dan avobenzone.

  1. Filter UV anorganik

Melindungi kulit dengan cara memantulkan lalu menyebarkan sinar UV. Contohnya adalah zinc oxide dan titanium dioxide.

Saat melihat produk sunscreen, Ibu mungkin akan menemukan istilah “SPF”. SPF memiliki kepanjangan Sun Protection Factor atau dalam Bahasa Indonesia disebut FPM (Faktor Perlindungan Matahari). Nilai SPF ini berguna untuk mengukur tingkat perlindungan yang seharusnya diberikan tabir surya terhadap sinar UV. Nilai SPF yang semakin tinggi maka tingkat perlindungan sunscreen tersebut terhadap kulit kita semakin besar. Contohnya jika menemukan sunscreen dengan tulisan SPF 30 dan sunscreen dengan SPF 50, maka sunscreen dengan tulisan SPF 50 berarti akan memberikan perlindungan lebih besar dibanding SPF 30.

Baca juga: 4 Skincare Aman untuk Ibu Hamil, Retinol Tidak Termasuk!

Sunscreen memiliki dua jenis, yakni:

  1. Physical sunscreen atau tabir surya fisik

Sunscreen ini menggunakan filter UV anorganik oleh karenanya disebut juga tabir surya anorganik. Tabir surya jenis ini mampu melindungi dari sinar UV A, UV B, bersifat stabil, dan lebih tidak menyebabkan iritasi karena tidak diserap oleh kulit sehingga bisa digunakan juga oleh anak-anak.  

  1.  Chemical sunscreen atau tabir surya kimiawi.

Sunscreen ini menggunakan filter UV organik. Sesuai dengan filter UV yang digunakannya, sunscreen ini disebut juga tabir surya organik. Berbeda dengan jenis anorganik, sunscreen jenis ini lebih berpotensi menyebabkan iritasi karena dapat diserap oleh kulit sehingga tidak cocok digunakan oleh anak-anak dan bayi berusia 6 bulan.

Ibu mungkin pernah menemukan sunscreen dalam berbagai bentuk. Tidak perlu khawatir, sunscreen memang memiliki berbagai bentuk, diantaranya:

  • Lotion

Sunscreen jenis ini dapat digunakan pada kulit normal cenderung berminyak atau kulit berminyak. Jenis lotion memiliki kekentalan yang rendah, tidak lengket, dan mudah diratakan pada kulit.

  • Cream

Cream merupakan bentuk sunscreen yang cocok digunakan pada kulit kering karena lebih kental.

  •  Gel

Sunscreen jenis ini juga cocok digunakan oleh kulit berminyak.

  • Spray atau semprotan

Sunscreen jenis spray banyak digunakan pada sunscreen untuk anak-anak ataupun sunscreen dewasa. Sunscreen jenis ini disukai karena dapat digunakan pada area lebih luas dan memudahkan reapply atau menggunakan kembali sunscreen saat sedang menggunakan makeup

  • Stick atau batang

Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil

Ketahui Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil dan 4 Bahan yang Harus Dihindari : Bahan sunscreen yang harus dihindari

Melindungi kulit dari paparan sinar matahari tentunya sangat penting bagi segala usia, tak terkecuali ibu hamil. Ibu hamil boleh menggunakan sunscreen atau tabir surya seperti saat sebelum hamil. Namun, ibu hamil perlu lebih berhati-hati dalam memilih sunscreen karena terdapat beberapa bahan berbahaya yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan calon bayi. Bahan-bahan yang sebaiknya dihindari adalah:

  1. Homosalate

Homosalate merupakan filter UV organik. Bahan ini mampu menyerap UVB dan cukup banyak ditemukan pada sunscreen. Tapi bahan ini sebaiknya dihindari karena bukan bahan sunscreen aman yang bagi ibu hamil. Homosalate merupakan turunan salicylic acid yang sebaiknya dihindari ibu hamil karena bahan ini dapat mengganggu kadar hormon endokrin dalam tubuh ibu hamil. Selain itu, homosalate juga dapat meningkatkan kemampuan kulit untuk menyerap bahan kimia lain yang nantinya dapat membuat Ibu lebih rentan menyerap bahan beracun.  

  1. Oxybenzone

Oxybenzone atau benzophenone-3 adalah bahan yang sering digunakan sebagai filter UV pada produk sunscreen. Selain pada sunscreen, bahan ini juga dapat ditemukan pada produk lain yang mampu melindungi kulit dari UV seperti lotion dan lipstick. Tapi bahan ini merupakan bahan sunscreen yang tidak aman untuk ibu hamil karena penelitian menyebutkan bahwa oxybenzone dapat mengubah bentuk dan fungsi kelenjar susu yang dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kanker payudara. Selain itu, bahan ini dapat meningkatkan terjadinya BBLR (berat badan lahir rendah), melanoma atau kanker kulit, dan gangguan hormon.

  1. Octocrylene

Octocrylene adalah bahan yang dapat ditemukan pada chemical sunscreen atau tabir surya kimiawi. Bahan ini mampu diserap cepat oleh kulit dan dapat memasuki peredaran darah. Walaupun bahan ini memiliki tingkat toksisitas yang rendah serta mampu menangkal sinar UVA dan UVB, namun bahan ini sebaiknya dihindari karena dapat memasuki peredaran darah yang dikhawatirkan akan membahayakan calon bayi dan mempengaruhi hormon estrogen.  

  1. Avobenzone

Avobenzone termasuk bahan sunscreen yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena menurut penelitian yang telah dilakukan FDA (Food and Drug Administration), avobenzone dapat berada dalam peredaran darah dan kulit selama seminggu setelah dioleskan. Ditambah lagi, bahan ini juga pernah ditemukan berada di sampel urin dan air susu ibu hamil. Selain itu, avobenzone juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan gangguan hormon.   

Baca juga: Kenali 5 Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil dan Calon Buah Hati, Suami juga Perlu Tahu!

Lalu seperti apakah sunscreen yang aman untuk ibu hamil? Ibu dapat memilih sunscreen yang tidak mengandung 4 bahan berbahaya bagi ibu hamil tersebut. Kemudian Ibu juga bisa memilih sunscreen dengan kriteria seperti berikut ini:

  • Pilih physical sunscreen daripada chemical sunscreen karena chemical sunscreen akan diserap oleh kulit sehingga physical sunscreen dapat menjadi pilihan sunscreen aman untuk ibu hamil. Selain itu, oxybenzone dan avobenzone sering kali ditemukan pada chemical sunscreen. Ibu juga direkomendasikan untuk menggunakan mineral sunscreen saat berada pada fase menyusui.
  • Pilih sunscreen dengan label paraben-free (bebas paraben) dan fragrance-free (tidak mengandung wewangian) untuk menghindari iritasi pada kulit Ibu. Wewangian adalah bahan yang tidak dibutuhkan oleh kulit sehingga sunscreen dengan kedua label tersebut tentunya dapat menjadi pilihan sunscreen aman untuk ibu hamil.
  • Sunscreen dengan bahan utama zinc oxide atau titanium dioxide dapat menjadi pilihan sunscreen aman untuk ibu hamil. Zinc oxide merupakan bahan alternatif yang lebih aman pada sunscreen dan mampu menangkal sinar UV.
  • Pilih sunscreen yang mampu menangkal UVA dan UVB.

Jika Ibu bingung ingin memilih mana sunscreen aman untuk ibu hamil, Ibu dapat mengikuti 4 kriteria tersebut. Membahas bahan-bahan pada sunscreen untuk ibu hamil mungkin dapat membuat Ibu pusing, namun perlu diingat bahwa risiko dari tidak menggunakan sunscreen jauh lebih besar karena paparan sinar matahari dapat membahayakan Ibu.

Baca juga: Ini 13 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil!

Tips Rahasia Menggunakan Sunscreen

Ketahui Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil dan 4 Bahan yang Harus Dihindari : Cara tepat menggunakan sunscreen

Selain memilih sunscreen aman untuk ibu hamil, Ibu juga perlu memaksimalkan perlindungan paparan sinar matahari oleh sunscreen dengan mengetahui cara yang tepat dalam menggunakannya. Banyak orang yang sering mengabaikan cara menggunakan sunscreen yang tepat dan malah menggunakannya sama seperti skincare lainnya, padahal penggunaan sunscreen berbeda dengan jenis skincare lainnya.

Cara yang tepat untuk menggunakan sunscreen adalah:

  1. Aplikasikan sunscreen dengan jumlah yang cukup dan merata pada seluruh muka atau anggota tubuh lain yang ingin dilindungi dari sinar matahari, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
  2. Gunakan setiap hari.
  3. Gunakan sunscreen 15-30 menit sebelum keluar rumah.
  4. Tunggu sunscreen kering atau menyerap terlebih dahulu pada kulit sebelum menggunakan make up. Hindari menggunakan make up saat sunscreen masih basah atau baru diaplikasikan pada kulit.
  5.  Sunscreen akan berkurang efektifitasnya jika terus menerus terpapar oleh sinar matahari atau terkena air. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan kembali sunscreen (reapply) setelah kurang lebih 2-4 jam (durasi ini tergantung waktu lamanya terpapar sinar matahari, dan ada tidaknya kulit terkena keringat atau air). Jika akan melakukan aktifitas yang terus menerus terpapar air, seperti berenang atau bermain di pantai, Ibu dapat membeli sunscreen khusus yang bersifat water resistant atau tahan terhadap air.
  6. Saat akan mengganti sunscreen dengan merk atau kandungan yang berbeda dari yang sebelumnya digunakan, sebaiknya Ibu mencoba terlebih dahulu sunscreen tersebut dalam jumlah yang kecil untuk menghindari efek alergi atau iritasi berlebihan. Sebagai contoh, Ibu dapat mencoba pada area tangan.

Lakukan 6 cara pemakaian tersebut agar sunscreen yang Ibu gunakan dapat melindungi kulit secara maksimal. Bagikan artikel ini pada teman-teman dan keluarga Ibu agar dapat sama-sama melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara tepat. Jangan lupa juga untuk men-download aplikasi Bukubumil di play store untuk memantau perkembangan si kecil dan bertemu dengan lebih banyak teman-teman lainnya!

Referensi

10 of the Best Pregnancy-Safe Sunscreens. Diakses pada Maret 17, 2023, dari  https://www.healthline.com/health/pregnancy/sunscreen-pregnancy#what-to-look-for

4 Sunscreen Ingredients to Avoid During Pregnancy. Diakses pada Maret 17, 2023, dari  https://www.colorescience.com/blogs/blog/sunscreen-ingredients-avoid-while-pregnant

Avianka, Vinka., Y. D. Mardhiani., R. Santoso. (2022). Studi Pustaka Peningkatan Nilai SPF (Sun Protection Factor) pada Tabir Surya dengan Penambahan Bahan Alam. Jurnal Sains Kesehatan, 4 (1). 79-88. https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/664

LaPlante, Charlotte., R. Bansal., K. A. Dunphy., D. Joseph. Jerry., L. N. Vandenberg. (2018). Oxybenzone Alters Mammary Gland Morphology in Mice Exposed During Pregnancy and Lactation. Journal of the Endocrine Society, 2 (8). 903-921. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6057512/

Minerva, Prima. Penggunaan Tabir Surya Bagi Kesehatan Kulit. Jurnal Pendidikan dan Keluarga, 1 (1). 95-101. http://repository.unp.ac.id/23731/1/jurnal%20tabir%20surya%20prima.pdf

Mumtazah, Edlia Fadilah., S. Salsabila., E. S. Lestari., A. K. Rohmatin., A. N. Ismi., H. A. Rahmah., D. Mugiarto., I. Daryanto., M. Billah., O. D. Salim., A. R. Damaris., A. D. Astra., L. B. Zainudin., G. N. V. Ahmad. (2020). Pengetahuan Mengenai Sunscreen dan Bahaya Paparan Sinar Matahari Serta Perilaku Mahasiswa Teknik Sipil Terhadap Penggunaan Sunscreen jurnal Farmasi Komunitas, 7 (2). 63-68. https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/download/21807/11958

Sunscreen in Pregnancy. Diakses pada Maret 17, 2023,  dari https://skindepth.com.au/blog/2020/6/29/sunscreens-in-pregnancy-1#:~:text=Chemicals%20that%20can%20potentially%20disrupt,need%20for%20a%20healthy%20pregnancy.

Which Sunscreen Ingredients to Avoid? Diakses pada Maret 17, 2023, dari https://www.weldricks.co.uk/news/which-sunscreen-ingredients-to-avoid#:~:text=This%20specific%20chemical%20has%20been,should%20they%20enter%20the%20bloodstream.

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories