Mengidap PCOS Bisa Hamil? Ketahui 6 Hal Penting Ini Dulu

Sindrom Polikistik Ovarium atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah masalah gangguan hormonal yang umumnya dialami wanita di usia produktif. Menurut Center for Disease and Prevention (CDC), kondisi ini dapat muncul di awal menstruasi usia 11 atau 12 tanpa disadari, dan jadi berkembang di usia 20 dan 30an. Penyakit ini sering menjadi alasan dibalik wanita yang sulit hamil. Tanda umum seseorang mengidap penyakit ini adalah gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan. Lalu, apakah wanita tetap bisa hamil meskipun mengidap penyakit ini? Simak penjelasannya di bawah ini!

PCOS
PCOS

1. Penyebab Polycystic Ovary Syndrome

Sampai saat ini, peneliti masih meninjau asal mula terjadinya sindrom polikistik ovarium. Akan tetapi, peneliti melihat ada beberapa faktor tidak langsung yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit ini, yaitu:

  1. Resisten insulin. Insulin mengontrol proses perubahan glukosa menjadi energi. Ketika insulin tidak dapat melakukan fungsinya, maka kadar glukosa dalam darah akan tinggi dan akibatnya tubuh akan terus menghasilkan insulin sebagai bentuk pertahanan. Sebagai respon kelebihan insulin, ovarium akan mengeluarkan hormon androgen (hormon ‘laki-laki’). Meskipun kondisi ini tidak normal dan mekanismenya rumit, tapi hasil penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin banyak ditemukan pada penderita PCOS. 

Pada wanita, hormon androgen diproduksi oleh ovarium dan kelenjar adrenal. Kadar hormon androgen yang lebih tinggi dibanding estrogen akan membuat ovarium sulit menghasilkan sel telur untuk  ovulasi

  1. Genetik. Wanita yang mengidap PCOS diketahui memiliki riwayat penyakit PCOS dalam anggota keluarganya. Sekitar 70% anak perempuan yang punya PCOS memiliki Ibu yang berisiko atau mengidap penyakit PCOS 
  2. Ketidakseimbangan hormon. Banyak wanita yang mengidap PCOS mengalami ketidakseimbangan hormon. Hormon tersebut adalah: 
  • Peningkatan hormon testosteron 
  • Peningkatan hormon luteinizing (LH). LH mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Bila hormon ini terlalu berlebihan, dapat timbul efek abnormal pada ovarium 
  • Kadar rendah sex hormone-binding globulin (SHBG), yaitu protein dalam darah yang mengikat testosterone agar menekan efeknya pada tubuh perempuan
  • Meningkatnya kadar prolaktin yang hanya terdapat pada beberapa wanita dengan penyakit ini

2. Gejala Polycystic Ovary Syndrome

Gejala penyakit ini bervariasi di setiap wanita. Umumnya, wanita mengalami PCOS akan mengalami perubahan kondisi ini di tubuhnya:

  • Siklus menstruasi tidak teratur setiap bulan, jangka waktu menstruasi sebentar (2-3 hari), atau bahkan sudah lama tidak menstruasi 
  • Ovarium yang besar atau memiliki banyak kista
  • Hirsutisme atau tumbuh rambut berlebih di wajah, dagu, dada, perut, dan punggung seperti laki-laki
  • Kulit terlalu berjerawat atau berminyak 
  • Rambut semakin menipis atau hampir botak
  • Infertilitas atau disebut juga gangguan kesuburan sehingga sulit untuk hamil 
  • Adanya benjolan daging lunak disebut skin tag di area ketiak atau leher

3. Komplikasi 

Kondisi ini tidak sampai membahayakan nyawa. Namun, penyakit ini dapat menimbulkan risiko komplikasi. Masalah kesehatan tersebut, ialah:

  1. Diabetes, lebih dari setengah wanita jadi mengidap diabetes ketika mencapai umur 40 tahun 
  2. Diabetes gestasional
  3. Gangguan jantung 
  4. Tekanan darah tinggi 
  5. Tingginya kadar kolesterol ‘jahat’ (low density lipoprotein/LDL) akan meningkatkan risiko gangguan jantung koroner 
  6. Sleep apnea, suatu gangguan pernapasan selama tidur sehingga Sering mengalami sesak napas 
  7. Stroke 

Baca juga: 3 Tipe Umum Anemia pada Ibu Hamil

4. Diagnosa Polycystic Ovary Syndrome

Untuk memastikan penyakit PCOS perlu dilaksanakan pemeriksaan yang valid, yaitu tes hormon atau ultrasound (USG). Tes USG dilakukan untuk mengetahui keberadaan kista dan melihat ukuran ovarium. Menurut National Health System, pemeriksaan darah mungkin saja diperlukan untuk mengetahui kadar hormon, dan kemungkinan diabetes atau kolesterol. 

Ciri-Ciri Wanita Yang Mengidap Polycystic Ovary Syndrome
Ciri-Ciri Wanita Yang Mengidap Polycystic Ovary Syndrome

Ciri-ciri wanita yang mengidap PCOS biasanya akan memiliki tanda berikut ini:

  • Haid tidak teratur setiap bulan disebabkan jarangnya terjadi ovulasi. Siklus normal haid adalah 21 – 35 hari setiap bulan dengan durasi pendarahan 3 – 8 hari
  • Hormon androgen yang berlebihan. Hormon androgen identik dengan sebutan hormon “laki-laki”. Hormon ini merupakan sebutan untuk kumpulan hormon, dan jenis yang paling aktif adalah hormon testosteron yang diproduksi di testis. Wanita juga memiliki hormon androgen di ovarium, akan tetapi jumlahnya sangat sedikit. Maka dari itu, wanita yang kelebihan hormon androgen biasanya tumbuh rambut yang berlebihan di badan dan wajah, muncul jerawat, atau rambut tipis
  • Terdapat kista kecil di ovarium.
  • Gangguan perdarahan 

5. Pengobatan Polycystic Ovary Syndrome

Mengatasi penyakit ini memerlukan bantuan dokter yang akan meninjau gejala, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Jika berencana untuk hamil, biasanya diperlukan perubahan gaya hidup, memakai obat-obatan, atau kombinasi keduanya.

Bila tidak berencana untuk hamil, pengobatannya berupa:

  1. Obat pengontrol hormon, berupa pil, suntikan, ring vaginal, atau intrauterine device (IUD). Dengan ini, dapat mengontrol siklus menstruasi, memperbaiki kondisi jerawatan, dan mengurangi kelebihan rambut di area yang tidak lazim bagi wanita
  2. Obat insulin. Menurut cleveland clinic, penggunaan metformin sebagai obat diabetes akan membantu tubuh memperbaiki kinerja insulin. Ketika insulin sudah dapat dikontrol, beberapa menunjukkan adanya perbaikan siklus menstruasi 
  3. Pengobatan untuk menekan hormon androgen 
  4. Merubah gaya hidup (lifestyle)

Bila ingin berencana hamil saat ini maupun di masa depan, pengobatannya berupa:

  1. Obat induksi ovulasi
  2. Operasi. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil jaringan di ovarium yang menghasilkan hormon androgen. Namun, cara ini sudah jarang dilakukan lagi karena berkembang metode lain yang sudah mumpuni.
  3. In vitro fertilization (IVF). Sel telur akan dibuahi sel sperma di laboratorium, kemudian diinjeksi ke uterus. Opsi ini bisa dilakukan apabila obat-obatan tidak membantu ovulasi 

Di sisi lain, belum ada cara mencegah terjadinya penyakit ini atau efeknya. Langkah kecil yang dapat dilakukan agar mengurangi efeknya adalah konsumsi makanan yang bernutrisi, rutin olahraga, dan menjaga berat badan.

6. Apakah Wanita dengan Polycystic Ovary Syndrome Sulit Hamil?

Ibu Hamil Dengan PCOS Berkonsultasi Dengan Dokter
Ibu Hamil Dengan PCOS Berkonsultasi Dengan Dokter

Bagi setiap wanita, hamil adalah salah satu momen yang diharapkan dalam hidup, terlepas dari sedang sakit atau tidak. Pertanyaan terkait hamil sering muncul pada wanita yang mengidap PCOS, mengingat masalah hormonal berhubungan dengan sistem reproduksi. Penelitian menunjukkan bahwa, wanita dengan PCOS masih dapat mengusahakan kehamilan. Meskipun demikian, risiko komplikasi kehamilan juga lebih tinggi dibanding wanita yang tidak mengidap penyakit ini 

Berkonsultasilah dengan dokter apabila ingin hamil dan sebaiknya mengikuti saran rencana pengobatannya. Usaha ekstra dan disiplin mengikuti saran bisa memberi Ibu pada harapan yang diinginkan.

Jadi, harapan untuk bisa hamil meskipun mengidap PCOS itu masih ada! Mari sedari dini ubah gaya hidup jadi lebih sehat dengan makan yang bergizi dan olahraga. Jangan lupa sebarkan pada Ibu lainnya biar tambah semangat! 

Referensi 

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories