6 Faktor Lingkungan pada Ibu Hamil yang Berdampak Negatif

Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang mesti Bunda perhatikan selama kehamilan. Tidak semua lingkungan pada ibu hamil selalu memberikan pengaruh positif, terkadang ada beberapa aspek dari lingkungan yang malah berdampak negatif terhadap ibu maupun bayi. Disini, BukuBumil merangkum beberapa faktor lingkungan yang dapat menimbulkan bahaya untuk ibu hamil.  

Faktor Lingkungan pada Ibu Hamil

Faktor Lingkungan pada Ibu Hamil (sumber : pexels.com)
Faktor Lingkungan pada Ibu Hamil (sumber : pexels.com)

Perkembangan janin di dalam rahim ibu dipengaruhi oleh banyak hal. Tidak hanya dari sumber makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan pengaruh sosial yang turut mendukung proses perubahannya secara fisik dan emosional, tetapi juga dari pengaruh lingkungan pada ibu hamil yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan dirinya maupun janin yang sedang dikandungnya.

Pengaruh lingkungan pada ibu hamil yang akan dibahas kali ini berupa kegiatan-kegiatan yang biasanya Bunda lakukan di dalam keseharian, maupun berasal dari alat-alat yang biasanya Bunda pakai. Ketika masa kehamilan, Bunda menjadi lebih sensitif daripada sebelum hamil, diantaranya menjadi lebih mudah emosi dan lebih mudah merasakan sakit dan kelelahan secara fisik.

Maka dari itu, Bunda mesti memerhatikan diri sendiri atas apa yang Bunda lakukan supaya apa yang Bunda lakukan itu tidak berdampak buruk, tetapi sebaliknya, bisa mambawa pengaruh positif terhadap ibu dan janin. Berikut ini 6 faktor lingkungan pada ibu hamil yang akan turut memengaruhi perkembangan dari janin yang sedang dikandungnya.

Baca Juga : Wajib Tahu! Ini Kebutuhan Asam Folat Harian Hingga 4 Sumber Makanan Untuk Ibu Hamil

Polusi Udara Akibat Kendaraan

Polusi udara akibat kendaraan sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil  (sumber : pexels.com)
Polusi udara akibat kendaraan sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Masalah mengenai polusi sedang menjadi topik panas baru-baru ini. Pasalnya, udara di kota-kota besar, seperti Jakarta dan sekitarnya sudah tidak bagus lagi dan tidak baik untuk kesehatan. Polusi diperoleh dari akumulasi hasil pembakaran kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, adanya kebakaran hutan, kegiatan membakar sampah maupun zat buangan kendaraan.

Saat ini, ada beberapa kota di Indonesia yang kualitas udaranya sudah di bawah ambang batas atau kurang dari 2,5 mikrometer yang artinya partikel udara tersebut sulit untuk disaring, sangat mudah terhirup dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah kita. Hal ini umumnya membawa dampak negatif bagi kesehatan yakni mengakibatkan gangguan pernapasan.

Dengan demikian, itu bisa mengganggu fungsi paru-paru. Apabila terus-menerus menghirup partikel udara yang kurang dari 2,5 mikrometer tersebut, maka akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan memengaruhi kadar oksigen yang cukup untuk janin sehingga menimbulkan penyakit asma dan bronkitis. Masalah tersebut juga menjadi penting bagi ibu hamil sebab risiko komplikasi pada kehamilan dan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah bisa menjadi semakin meningkat.

Polusi Udara Akibat Asap Rokok

Polusi asap rokok sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil  (sumber : pexels.com)
Polusi udara akibat asap rokok sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Asap rokok juga berkontribusi terhadap kualitas udara yang semakin memburuk. Belum lagi kalau di sekitar ibu hamil terdapat anggota keluarga yang menjadi perokok aktif, otomatis Bunda akan punya peran sebagai perokok pasif.

Perokok aktif maupun pasif sama-sama menyumbangkan penyakit kepada diri sendiri dan orang di sekitar. Bahkan, perokok pasif mendapatkan dampak yang lebih buruk daripada perokok aktif sebab mereka menghirup asap rokok yang tanpa filter sekaligus menghirup asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif.

Umumnya, asap rokok dapat berdampak pada kesehatan jantung dan paru-paru. Perokok aktif dan pasif menjadi rentan terhadap penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Kondisi ini jangan disepelekan sebab penyakit tersebut sangat rentan mengakibatkan kematian, umumnya pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia. Kalau pada ibu hamil, asap rokok ini dapat menyebabkan bayi memiliki kemungkinan besar akan lahir dalam kondisi prematur, cacat, lahir dengan berat badan di bawah normal, atau bahkan malah mengalami keguguran.

Untuk menghindari bahaya tersebut, Bunda perlu berkomunikasi dengan suami maupun keluarga terdekat supaya lebih memerhatikan kondisi Bunda agar tidak merokok di rumah ataupun saat berada di dekat Bunda.  

Radiasi

Faktor lingkungan pada ibu hamil dari radiasi (sumber : pexels.com)
Radiasi sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Radiasi yang diperoleh dari kegiatan sehari-hari, misalnya ketika menggunakan ponsel, komputer, televisi, radio, bahkan oven microwave itu tidak berbahaya karena mengeluarkan jumlah radiasi yang cukup rendah. Namun, akan lebih bijak apabila penggunaannya tetap dibatasi untuk mencegah kekhawatiran akan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh ibu dan bayi di kemudian hari.

Sinar-X

Faktor lingkungan pada ibu hamil dari sinar-x (sumber : pexels.com)
Sinar-X sebagai Faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Ibu hamil tidak boleh melakukan rontgen karena jumlah paparan sinarnya yang lebih dari 10 rad sehingga dapat berpengaruh negatif terhadap kondisi ibu yaitu pengelihatan dan ketidakmampuan belajarnya menjadi terganggu. Berbeda dengan sinar-x ketika rontgen, sinar x-ray yang digunakan di bandara masih tergolong aman sehingga boleh dilewati oleh ibu hamil.

Kebersihan

Kebersihan sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil  (sumber : pexels.com)
Kebersihan sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Bagi Bunda yang di rumahnya memiliki hewan peliharaan, mungkin merasa sulit untuk terus menerus menjaga kebersihan rumahnya. Entah hewan peliharaan yang seringkali membuang kotorannya tidak sesuai tempatnya atau mungkin bulu-bulu rontoknya lah yang berada di berbagai sudut ruangan. Hal inilah yang menjadi masalah sebab akan ada kemungkinan kotoran tersebut dapat membawa parasit yang bernama toksoplasma.

Toksoplasma yang menyerang wanita hamil dapat berakibat fatal karena dapat merusak janin, otak dan bisa mengakibatkan keguguran. Maka dari itu, Bunda perlu menghindari adanya kontak langsung dengan hewan, seperti kucing, anjing, ataupun binatang peliharaan lainnya sebab akan ada kemungkinan mereka membawa parasit tersebut.

Kalaupun Bunda sangat perlu untuk membuang kotoran yang ada di lingkungan tempat tinggal, usahakan pakai sarung tangan dan cuci tangan setelahnya. Selain itu, cuci wadah kotoran hewan peliharaan Bunda dengan menggunakan air yang mendidih selama lima menit setiap harinya.

Kalau Bunda senang melalukan kegiatan perkebunan, seperti menanam tanaman di tanah maupun di pot, pastikan untuk terus menggunakan sarung tangan. Hal ini dilakukan karena toksoplasma juga bisa hidup di tanah sehingga langkah tersebut harus dilakukan agar tercegah dari bahaya parasit tersebut. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah selesai dari kegiatan perkebunan yang Bunda lakukan ya.

Jangan salah, selain di tanah dan di kotoran, toksoplasma juga bisa saja hinggap di daging dan sayuran mentah loh. Maka dari itu, upaya yang bisa Bunda lakukan untuk meminimalisir kemungkinan parasit tersebut hidup adalah dengan mencuci sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi langsung maupun diolah. Sementara itu, daging harus dimasak sampai matang agar virus maupun parasit tidak dapat hidup lagi di dalamnya.

Zat/Bahan Kimia

Bahan kimia sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil  (sumber : pexels.com)
Bahan kimia sebagai faktor lingkungan pada ibu hamil (sumber : pexels.com)

Bahan kimia yang biasanya jumpai di keseharian antara lain zat pembersih lantai, pembersih kamar mandi, pengharum ruangan, sabun cuci baju, dan masih banyak lagi. Biasanya Bunda sering berinteraksi dengan sumber bahan kimia tersebut.

Nah, ketika hamil, ada baiknya untuk lebih memerhatikan komposisi yang terkandung dari apapun yang biasanya Bunda pakai. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya dampak negatif untuk ibu maupun bayi.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Drama Korea Tentang Kehamilan Ini Penuh Makna dan Pembelajaran!

Demikian pembahasan mengenai 6 faktor lingkungan pada ibu hamil yang berdampak negatif terhadap kehamilan. Harapannya, Bunda bisa terus memerhatikan apapun yang ada di sekitar supaya Bunda dan janin yang dikandung dapat terus hidup dengan sehat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai serba-berbi seputar masa menjelang, saat, dan sesudah kehamilan, dapat Bunda kunjungi blog BukuBumil disini!

Baca Juga : Gampang Sedih, 5 Hubungan Antara Hormon dan Emosi Saat Hamil, Bunda Sudah Tahu?

Referensi

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories