Skoliosis pada Ibu Hamil: Dampak pada Janin dan Ibu

skoliosis, apakah skoliosis berbahaya,
skoliosis ringan,
bahaya skoliosis bagi wanita,
postur tubuh selama kehamilan, ibu hamil skoliosis, dampak skoliosis ibu hamil, dampak skoliosis terhadap janin
Skoliosis pada Ibu Hamil: Dampak pada Janin dan Ibu : Skoliosis pada ibu hamil

Apakah Ibu pernah mendengar perintah untuk membetulkan postur duduk saat masih kecil? Ibu mungkin juga pernah melihat seseorang dengan tulang punggung yang melengkung seperti huruf “S” atau huruf “C”. Kelainan yang terjadi pada tulang belakang tersebut adalah skoliosis. Penyakit tersebut dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa, tak terkecuali ibu hamil. Walaupun letaknya di tubuh bagian belakang, apakah kelainan tulang tersebut dapat berdampak pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya? Dapatkah skoliosis berdampak pada proses melahirkan? Mari kita lihat jawabannya pada artikel yang telah dirangkum Bukubumil berikut ini!

Skoliosis

skoliosis, apakah skoliosis berbahaya, skoliosis ringan, bahaya skoliosis bagi wanita, postur tubuh selama kehamilan, ibu hamil skoliosis, dampak skoliosis ibu hamil, dampak skoliosis terhadap janin
Skoliosis pada Ibu Hamil: Dampak pada Janin dan Ibu : Skoliosis

Pengertian Skoliosis

Skoliosis adalah penyakit kelainan tulang belakang. Kelainan yang terjadi berupa lengkungan ke samping atau lateral. Ketika dilihat dari belakang, tulang pada penderita skoliosis akan berbentuk seperti huruf “C” atau “S”.

Penyebab Skoliosis

Penyebab dari skoliosis tidak dapat ditentukan secara pasti. Namun terdapat beberapa faktor penyebab penyakit ini, yakni:

  1.  Faktor genetik

Faktor genetik adalah kemungkinan kemungkinan pertama penyebab skoliosis. 1 dari 3 anak-anak yang orangtuanya mengidap skoliosis, diketahui bahwa kemungkinan besar penyakit ini terjadi lebih tinggi pada anak perempuan daripada laki-laki. Namun perlu diingat bahwa walaupun skoliosis dapat diakibatkan oleh faktor genetik, tapi tidak semua ibu hamil penderita skoliosis akan melahirkan bayi yang juga mengalami skoliosis.

  1. Postur

Faktor ini diduga mempengaruhi terjadinya skoliosis postural kongenital.

  1. Abnormalitas anatomi vertebra
  2. Ketidakseimbangan dari kekuatan massa kelompok otot di punggung

Pada hal ini ditemukan abnormalitas berupa peningkatan serat otot tipe I pada sisi cembung dan penurunan jumlah serat otot tipe II pada sisi cekung kurvatura.

Jenis Skoliosis

Skoliosis memiliki dua jenis, yakni:

  1.  Skoliosis fungsional

Skoliosis jenis fungsional disebabkan oleh posisi yang salah atau tarikan otot paraspinal unilateral yang dapat disebabkan nyeri punggung dan spasme otot (kontraksi pada satu otot atau lebih secara tiba-tiba yang tidak disengaja atau kekakuan otot). Selain itu, skoliosis fungsional juga dapat diakibatkan oleh:

  • Adanya perbedaan panjang tungkai,
  • Herniasi diskus,
  • Spondilolistesis, atau
  • Penyakit pada sendi panggul.

Yang membedakan skoliosis fungsional dan struktural adalah pada skoliosis fungsional tidak terjadi rotasi vertebra yang bermakna dan biasanya reversible. Terapi terhadap penyebab skoliosis jenis ini dapat memperbaiki kurvatura yang terjadi.

  1. Skoliosis struktural

Jika pada skoliosis fungsional biasanya tidak terjadi rotasi vertebra yang bermakna dan biasanya reversibel, sedangkan pada skoliosis struktural biasanya tidak reversibel dan bisa berupa scoliosis idiopatik, scoliosis kongenital, atau scoliosis yang didapat (skoliosis neuromuskular).

Baca juga: 13 Tanda-Tanda Trimester Kedua yang Perlu Diketahui

Gejala dan Dampak

Gejala klinis yang paling umum dari skoliosis adalah adanya lekukan yang tidak normal dari tulang belakang. Penyakit ini dapat menyebabkan kepala terlihat seperti bergeser dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada pundak di sisi lainnya.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan oleh dokter dan tenaga medis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaannya, pasien akan diperiksa dengan posisi duduk, membungkuk, tidur tengkurap, tidur miring, atau berdiri. Namun posisi terbaik untuk memeriksa adalah pada posisi berdiri. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan serta dapat mengukur sudut kurvatura tanpa foto radiografi dengan skoliometer.

Pemeriksaan radiografi untuk mengukur sudut kurvatura skoliosis adalah sudut Cobb. Kurva skoliosis dikatakan ringan bila sudut yang terbentuk <25o, sedang jika sudut yang terbentuk 25-45o, dan berat jika sudut yang terbentuk >45o.

Skoliosis memiliki dampak berupa:

  • Penurunan kualitas hidup dan disabilitas,
  • Deformitas yang mengganggu secara kosmetik,
  • Nyeri,
  • Hambatan fungsional,
  • Masalah paru,
  •  Adanya kemungkinan terjadi progresifitas saat dewasa, dan
  • Gangguan psikologis.

Dampak Skoliosis Terhadap Ibu Hamil dan Janin

skoliosis, apakah skoliosis berbahaya, skoliosis ringan, bahaya skoliosis bagi wanita, postur tubuh selama kehamilan, ibu hamil skoliosis, dampak skoliosis ibu hamil, dampak skoliosis terhadap janin
Skoliosis pada Ibu Hamil: Dampak pada Janin dan Ibu : Dampak skoliosis terhadap ibu hamil dan janin

Hal yang pasti dipertanyakan oleh Ibu adalah, apakah skoliosis berbahaya untuk ibu hamil? Kabar baik untuk Ibu, skoliosis hanya akan berefek minimal pada janin. Ibu hamil dengan penyakit ini juga tetap dapat melahirkan. Tapi saat sebelum melahirkan, Ibu perlu memberitahu dokter kandungan dan dokter anestesi karena dikhawatirkan epidural (anestesi regional atau untuk daerah tertentu) akan sulit diberikan atau tidak dapat diberikan. Selain itu, dokter juga dapat memberi saran yang sesuai untuk metode persalinan yang akan dijalani oleh Ibu, baik itu untuk persalinan induksi atau operasi caesar.

Lalu apakah skoliosis dapat mempersulit persalinan?

Persalinan pada ibu hamil penderita skoliosis sudah pernah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya dengan operasi caesar, operasi normal pun dapat dilakukan pada ibu hamil penderita penderita penyakit ini. Jadi metode persalinan pada ibu hamil penderita skoliosis dan yang tidak menderita penyakit ini sama saja, tapi terdapat sedikit perbedaan seperti:

  • Ibu hamil yang panggulnya mengalami malformasi dapat mengalami kesulitan persalinan karena terdapat kemungkinan janin salah posisi.
  • Terdapat kemungkinan ibu hamil dengan skoliosis akan mengalami kesulitan mendorong janin saat proses melahirkan karena tulang punggungnya yang lemah.
  • Proses epidural pada ibu hamil dengan skoliosis akan sulit, tapi lebih sulit lagi jika ibu hamil tersebut telah menjalani operasi spinal fusion atau penyambungan dua atau lebih tulang belakang.

Pada kebanyakan kasus skoliosis, kehamilan tidak akan memperburuk kondisi skoliosis pada ibu hamil yang mengidapnya. Namun, skoliosis dapat berdampak pada ibu hamil penderitanya berupa:

  • Adanya nyeri punggung yang lebih berat daripada ibu hamil yang tidak menderita skoliosis

Jika ibu hamil menderita skoliosis sejak sebelum kehamilan, risiko nyeri punggung akan meningkat selama kehamilan. Nyeri punggung yang dirasakan dapat berada di skala sedang hingga parah, biasanya mempengaruhi punggung bawah. Saat nyeri punggung terjadi, Ibu akan kesulitan mengetahui apakah nyeri punggung tersebut berasal dari skoliosis atau kehamilan.

  • Kesulitan bernafas

Kesulitan bernafas dapat mungkin terjadi pada ibu hamil karena adanya peningkatan kadar hormon progesteron yang mengakibatkan peningkatan laju pernapasan. Tapi ibu hamil dengan skoliosis dapat mengalami sesak napas yang lebih buruk.

  •  Kesulitan bergerak

Bergerak, terutama berjalan, akan lebih sulit pada ibu hamil dengan skoliosis jika memiliki panjang kaki yang tidak rata. Hal ini dapat semakin memburuk seiring perkembangan kehamilan.

Baca juga: Aman dan Nyaman Selama Perjalanan: 3 Tips Mudik Ibu Hamil Sesuai Jenis Kendaraan

Skoliosis pada ibu hamil terlihat cukup membebani ibu hamil. Ibu mungkin jadi bertanya-tanya apakah terdapat cara untuk menyembuhkan penyakit tersebut selama kehamilan?

Sebenarnya penyembuhan skoliosis selama masa kehamilan sulit dilakukan karena alasan utama adanya beberapa prosedur yang tidak bisa dilakukan pada ibu hamil, seperti X-ray, CT, dan MRI. Prosedur-prosedur tersebut memerlukan radiasi yang nantinya bisa membahayakan janin yang dikandung. Jadi, sulit untuk mengobati penyakit ini selama masa kehamilan. Namun, prosedur operasi darurat tetap dapat dilakukan jika terdapat beberapa keluhan seperti rasa nyeri yang tidak bisa dibantu dengan obat dan saat adanya kelainan tulang belakang dan panggul yang menghambat proses persalinan.

Walaupun skoliosis tidak dapat disembuhkan selama masa kehamilan, Ibu dapat melakukan 3 hal ini untuk mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh penyakit ini:

  1.  Menggunakan kawat ortopedi

Kawat ortopedi atau orthopedic braces akan membantu mengurangi beban tulang belakang.

  1. Terapi dengan berolahraga

Olahraga dapat membantu mencegah peningkatan kelengkungan tulang belakang karena selama berolahraga, berbagai kelompok otot bekerja untuk meningkatkan tonus otot sebagai persiapan persalinan.

  1. Mengonsumsi makanan sehat selama kehamilan

Konsumsi makanan sehat selama masa kehamilan seperti kalsium, vitamin, dan kolagen.

Cara Mengobati dan Mencegah Skoliosis Pada Ibu Hamil

skoliosis, apakah skoliosis berbahaya, skoliosis ringan, bahaya skoliosis bagi wanita, postur tubuh selama kehamilan, ibu hamil skoliosis, dampak skoliosis ibu hamil, dampak skoliosis terhadap janin
Skoliosis pada Ibu Hamil: Dampak pada Janin dan Ibu : Cara mencegah dan mengobati skoliosis pada ibu hamil

Penanganan Skoliosis

Penanganan skoliosis dapat dilakukan dengan terapi berupa:

  1. Observasi

Indikasi observasi adalah:

  • Skoliosis dengan sudut kurvatura <25o pada pasien yang masih dalam pertumbuhan.
  • Skoliosis dengan sudut kurva <50o pada pasien yang masa pertumbuhannya telah berhenti.
  • Pemeriksaan akan dilakukan setiap 6-9 bulan untuk kurvatura <20o.
  • Pemeriksaan akan dilakukan setiap 4-6 bulan untuk kurvatura >20o.
  1. Terapi rehabilitasi

Terapi yang dilakukan berupa pemberian modalitas, ortosis atau brace, dan latihan atau terapi invasif seperti operasi.

  • Penggunaan brace direkomendasikan pada skoliosis dengan kurvatura >20o pada pasien yang masih dalam masa pertumbuhan dan <50o pada pasien dewasa yang pertumbuhannya telah terhenti dengan progresivitas sebesar 5-10o dalam periode 6 bulan. Pemilihan Milwaukee brace atau Cervico Torakal Lumbo Sacral Orthosis (CTLSO) atau Boston brace oleh dokter berdasarkan indikasi.
  • Modalitas

Modalitas dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung yang diakibatkan oleh skoliosis.

Latihan dapat dilakukan untuk mencegah morbiditas sekunder dan mengurangi proses ekstraspinal. Pasien yang menggunakan brace, akan memerlukan latihan penguatan otot perut dan bokong untuk mencegah terjadinya atrofi atau pengecilan otot. Selain itu, latihan lingkup gerak sendi fleksor panggul juga diperlukan untuk mencegah kontraktur. Latihan yang akan dilakukan berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki postur, dan memperbaiki tonus ligamen dan otot. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas fungsi paru, latihan pernapasan dan pengembangan rongga dada juga perlu dilakukan.

Menjaga Kesehatan Tulang Belakang dan Postur Tubuh Selama Kehamilan

Untuk mencegah terjadinya skoliosis dan penyakit tulang lainnya, Ibu harus menjaga kesehatan tulang dan menjaga postur tubuh, baik itu saat sebelum hamil, saat hamil, maupun setelah melahirkan. Untuk menjaga kesehatan tulang, Ibu dapat melakukan tips-tips berikut:

  • Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalsium.

Orang dewasa usia 19 hingga 50 tahun direkomendasikan untuk mengonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Ibu dapat mengonsumsi produk susu, kacang-kacangan, produk kedelai, dan vitamin.

  • Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin D.

Tubuh membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Orang dewasa usia 19-70 membutuhkan vitamin D sebanyak 600 IU per hari. Sumber vitamin D yang baik ada pada ikan seperti salmon dan tuna, jamur, telur, dan produk fortifikasi seperti sereal. Ibu juga dapat berjemur pada pagi hari untuk mendapatkan vitamin D.

  •  Berolahraga

Berolahraga rutin akan membantu penguatan tulang.

  • Hindari rokok dan alkohol

Selain menjaga kesehatan tulang selama masa kehamilan, Ibu juga disarankan untuk menjaga postur selama kehamilan. Selain dapat mencegah skoliosis, menjaga postur juga dapat membantu mencegah dan meringankan sakit punggung.

Dalam menjaga postur yang baik selama kehamilan, Ibu dapat membayangkan ada sebuah garis lurus dari telinga menuju pundak, dan garis lurus lain dari pinggang menuju lutut. Jagalah posisi badan tetap tegak dengan kepala tidak terlalu menunduk dan bahu tidak terlalu ke depan. Gunakan sepatu dengan heels yang rendah dan nyaman untuk kaki. Ibu mungkin akan membutuhkan sepatu dengan ukuran lebih besar dari biasanya karena beberapa ibu hamil mendapati kaki mereka berukuran lebih besar atau bengkak selama kehamilan.

Baca juga: 6 Risiko Hamil Di Usia Tua

Terdapat beberapa cara untuk menjaga postur pada beberapa posisi berikut:

  1. Posisi berbaring
  •  Ibu disarankan untuk menghindari posisi berbaring telentang, terutama pada usia mendekati kelahiran bayi. Berbaring disarankan untuk dihindari karena pada usia akhir kehamilan, rahim bertambah berat lalu dapat menekan pembuluh darah besar di perut Ibu.
  • Saat berbaring miring, jaga agar tubuh tetap sejajar dengan lutut sedikit ditekuk. Hindari posisi memutar tubuh atau twisting.
  • Jika kasur Ibu keras, Ibu dapat menggunakan bantal untuk menopang punggung, sela diantara dua kaki, dan di bawah perut untuk membuat posisi berbaring lebih nyaman.
  • Saat akan bangun dari tempat tidur, angkat tubuh bagian atas dengan lengan dan tangan untuk menuju posisi duduk. Setelah itu, gerakan kaki ke sisi tempat tidur lalu berdiri perlahan.
  1. Duduk

Perhatikan posisi duduk yang benar selama kehamilan, terutama jika Ibu banyak menggunakan meja untuk bekerja.

  • Saat duduk, hindari posisi duduk yang tidak benar seperti agak merosot atau bungkuk. Miringkan panggul ke depan untuk menghindari posisi bergoyang. Posisikan lutut sedikit lebih dari pinggul. Kaki harus menyentuh lantai.
  • Cobalah untuk tidak menyilangkan kaki saat duduk karena dapat mengganggu peredaran darah.
  • Gunakan kursi yang kokoh dan nyaman dengan sandaran untuk punggung. Pilihlah kursi dengan arm rests atau penopang tangan agar pundak dapat beristirahat dan posisi siku dapat tetap berdekatan dengan badan.
  • Berhati-hatilah dengan kursi yang memiliki roda karena dapat bergeser saat Ibu akan duduk maupun berdiri.
  • Berdirilah tiap beberapa jam sekali. Jika Ibu dapat berjalan-jalan sebentar akan lebih baik lagi.
  1.  Berdiri
  • Hindari berdiri terlalu lama. Sedikit gerakan badan atau pindah posisi saat berdiri.
  • Postur yang baik saat berdiri adalah dengan menjauhkan kaki kanan dan kiri, hindari mengunci lutut. Jagalah panggul tetap masuk.

Begitulah beberapa hal yang dapat Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan menjaga postur pada beberapa posisi selama kehamilan. Perlu diingat bahwa ibu hamil dengan skoliosis tetap dapat melahirkan seperti ibu hamil lain yang tidak mengalaminya. Jangan lupa untuk konsultasi pada dokter jika Ibu mengidap skoliosis. Bagikan artikel ini pada teman dan kerabat Ibu ya! Download juga aplikasi Bukubumil untuk terus memantau kesehatan si kecil dan update berita seputar kehamilan hanya di blog Bukubumil.  

Referensi

Bone health: Tips to keep your bones healthy. Diakses pada April 21, 2023. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/bone-health/art-20045060

Pelealu, Jane., L. S. Angliadi., E. Angliadi. (2014). Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Jurnal Biomedik (JBM), 6 (1). 8-13. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/biomedik/article/view/4157

Pregnancy and Posture. Diakses pada April 21, 2023. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=pregnancy-and-posture-134-8

Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Diakses pada April 13, 2023. https://www.rskariadi.co.id/news/355/REHABILITASI-MEDIK-PADA-SKOLIOSIS/Artikel

Schroeder, J. E., J. R. Dettori., E. Ecker., L. Kaplan. (2011). Does pregnancy increase curve progression in women with scoliosis treated without surgery? Evidence-Based Spine-Care Journal, 2 (3). 43-50. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3604750/pdf/ebsj02043.pdf

What are the Effects of Being Pregnant with Scoliosis? Diakses pada April 20, 2023. https://www.scoliosisreductioncenter.com/blog/what-are-the-effects-of-being-pregnant-with-scoliosis#:~:text=When%20it%20comes%20to%20getting,reproductive%20system%20in%20any%20way

What Happens in Cases of Scoliosis and Pregnancy? Diakses pada April 20, 2023. https://www.tsmp.com.au/blog/what-happens-in-cases-of-scoliosis-and-pregnancy.html

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories