Sebelum Promil, Lakukan 7 Persiapan Fisik Ini

Bagi sebagian besar pasangan suami istri, kehadiran buah hati menjadi momen yang paling dinanti. Bahkan, ada juga yang menganggap kehadiran buah hati sebagai pelengkap anggota kartu keluarga. Dalam usaha mendapatkannya, ada yang berlangsung dengan cepat dan mulus seperti jalan tol. Namun, tidak jarang juga yang mesti melewati persimpangan dan jalan berliku sehingga butuh perjuangan yang lebih keras. 

Terlepas dari bagaimana cara mendapatkannya, kehamilan merupakan suatu anugerah dan memerlukan kesiapan Ibu baik secara fisik maupun psikis, karena dalam tubuh Ibu akan hadir satu nyawa baru. Melalui artikel ini, BukuBumil akan membagikan informasi yang Ibu perlukan dalam mempersiapkan fisik untuk program hamil (promil). Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam persiapan fisik promil

1. Konsumsi Asam Folat Setiap Hari

Asam folat adalah jenis folat spesifik yang umumnya tidak terjadi secara alami. Asam folat adalah bentuk folat yang ideal digunakan untuk fortifikasi makanan, karena lebih stabil daripada jenis folat makanan alami yang mudah terurai oleh panas dan cahaya. Asam folat lebih cocok dibuat dalam fortifikasi makanan karena banyak produk fortifikasi, seperti roti dan pasta yang dimasak. Fortifikasi makanan adalah cara untuk menambahkan vitamin atau mineral, atau keduanya, ke dalam makanan. Makanan ini diberi label “fortified/enriched” atau “diperkaya”.

Asam folat bisa didapat dari sayuran berdaun hijau dan secara buatan dalam produk tepung dan beras terfortifikasi. Asam folat telah terbukti mencegah cacat lahir tertentu, terutama pada otak (anencephaly) dan tulang belakang (spina bifida) bayi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga merekomendasikan agar Ibu mengonsumsi setidaknya 0,0004 gram atau 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari selama 3 bulan sebelum kehamilan, dan terus berlanjut sepanjang kehamilan. Selain mengonsumsi makanan kaya folat, Ibu bisa mendapatkan 400 mcg asam folat setiap hari dengan mengonsumsi vitamin, mengonsumsi makanan yang diperkaya atau terfortifikasi, atau kombinasi keduanya.

Jika sebelumnya Ibu pernah mengandung janin yang memiliki cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang, dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan dosis yang lebih tinggi yaitu 4 miligram asam folat setiap hari. 

Baca juga: 3 Posisi Tidur Nyaman untuk Ibu Hamil 

Promil: Persiapan Fisik

2. Selektif konsumsi makanan dan obat

Merencanakan program hamil adalah waktu terbaik untuk menghentikan konsumsi junk food dan beralih ke pola diet sehat. Pastikan Ibu mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak setiap hari. Selain menjaga diri Ibu dari penyakit, Ibu bisa memberikan gizi terbaik untuk calon buah hati, karena buah hati mengambil nutrisi penting dari apa yang Ibu konsumsi. Jika pola diet sehat ini diterapkan sejak sebelum hamil, kemungkinan Ibu terkena diabetes gestasional lebih kecil.

Ibu mungkin juga pernah dengar manfaat konsumsi ikan untuk ibu hamil. Namun, sebaiknya hindari jenis ikan yang mengandung banyak merkuri seperti ikan todak (swordfish), tilefish, king mackerel, dan hiu. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi dapat merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi otak pada bayi. 

Ikan todak (swordfish)
Ikan tilefish
Ikan king mackerel
Daging ikan hiu

Selanjutnya, penting untuk memberi tahu obat apa saja yang Ibu konsumsi kepada dokter kandungan Ibu, baik resep, obat bebas, bahkan vitamin dan herbal. Beberapa dari obat-obatan tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan bayi.

3. Menurunkan berat badan

Kelebihan berat badan (memiliki BMI lebih dari 25) atau obesitas (memiliki BMI lebih dari 30) bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti diabetes gestasional (diabetes yang terjadi pada Ibu hamil) dan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kombinasi kedua masalah kesehatan ini dalam istilah medis disebut sebagai preeklampsia. 

Sebelum mempersiapkan kehamilan, ada baiknya untuk menurunkan berat badan dari sekarang. Kelak nanti saat Ibu sudah hamil, itu bukan saat yang tepat untuk menurunkan berat badan karena ada bayi dalam perut Ibu yang butuh asupan nutrisi. 

Menurunkan berat badan bisa dengan melakukan perbaikan gaya hidup dengan perbaikan diet dan melakukan aktivitas fisik ringan. Namun, Ibu perlu menjaga berat badan dalam kondisi ideal agar tidak terlalu rendah, karena dikhawatirkan kurang gizi. Konsultasikan kepada dokter kandungan Ibu mengenai bagaimana mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat sebelum hamil.

4. Pergi ke gym

Olahraga tidak hanya akan membantu Ibu mendapatkan berat badan yang sehat, tetapi juga akan membuat Ibu lebih berstamina saat persalinan. Setelah program hamil Ibu berhasil, carilah kelas khusus ibu hamil yang aman untuk Ibu berolahraga.

Persiapan fisik promil dengan pergi ke gym
Persiapan fisik promil dengan pergi ke gym

5. Kurangi kafein

Jika Ibu pecinta kafein, ada baiknya untuk mengurangi konsumsi selama mempersiapkan kehamilan. Konsumsi lebih dari dua cangkir kopi atau lima kaleng soda sehari (sekitar 250 miligram kafein) bisa mempersulit Ibu untuk hamil, bahkan meningkatkan kemungkinan keguguran. Untuk mengatasi hasrat kecenderungan konsumsi kopi, Ibu mungkin bisa beralih ke kopi tanpa kafein selama beberapa waktu. Namun, Ibu bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan terkait batasan konsumsi kopi tanpa kafein ini.

Promil persiapan fisik kurangi kafein
Ilustrasi minum kopi saat hamil

6. Konseling kehamilan untuk mempersiapkan mental Ibu

Kesehatan mental adalah cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak saat menghadapi kehidupan. Untuk menjadi yang terbaik, Ibu perlu merasa nyaman dengan hidup Ibu dan menghargai diri sendiri. 

Cobalah sejenak merenung tentang perubahan yang akan terjadi dalam hidup Ibu dengan memiliki seorang anak. Memiliki anak tidak dipungkiri akan memengaruhi segalanya dalam hidup Ibu, baik itu karier, keuangan, dan hubungan Ibu dengan pasangan. Yang jelas, hidup Ibu tidak akan sama lagi seperti saat gadis dulu.  

Sembilan bulan adalah waktu yang sangat singkat untuk mengatasi perubahan tersebut, bahkan tidak lantas selesai ketika Ibu melahirkan. Jadi dokter kandungan Ibu mungkin akan memberikan beberapa saran yang membantu Ibu agar lebih siap. Dokter kandungan mungkin juga akan menyarankan kelas prakonsepsi di rumah sakit setempat jika tersedia, yang di dalamnya biasanya juga menyediakan konseling kesehatan mental.

Wajar untuk merasa khawatir, cemas, sedih, atau stres. Namun, jika perasaan ini tidak kunjung hilang dan mengganggu kehidupan sehari-hari, Ibu perlu mencari bantuan. Bicarakan dengan dokter Ibu atau ahli kesehatan lainnya tentang perasaan Ibu dan pilihan pengobatan.

Baca juga: 5 Penyebab Terjadinya Prolaps Tali Pusat

7. Kumpulkan Riwayat Kesehatan Keluarga

Kesehatan bayi Ibu nantinya akan dipengaruhi oleh faktor genetik yang berakar pada silsilah keluarga. Sebelum Ibu hamil, tanyakanlah kepada orang tua atau kerabat lainnya apakah ada kondisi genetik yang diturunkan dalam garis keturunan keluarga? Hal yang sama berlaku untuk pasangan Ibu. Jika Ibu menemukan sesuatu, buatlah janji temu dengan konselor genetik untuk mendiskusikan kekhawatiran Ibu dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Hal-hal yang harus dihindari saat promil

1. Merokok

Merokok selama kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

  •  lahir prematur,
  •  berat lahir rendah,
  •  sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), juga dikenal sebagai kematian bayi keguguran, dan
  •  masalah pernapasan atau mengi dalam 6 bulan pertama kehidupan

Asap dari rokok orang lain dapat berdampak serius pada bayi, jadi mintalah pasangan, teman, dan keluarga untuk tidak merokok di dekat Ibu.

2. Minum alkohol

Semakin banyak Ibu minum alkohol, semakin besar risikonya. Sebaiknya hindari minum alkohol jika Ibu sedang hamil atau mencoba untuk hamil. Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada tumbuh kembang bayi. 

3. Zat Beracun dan Pencemar Lingkungan

Hindari bahan kimia berbahaya, kontaminan lingkungan, dan zat beracun lainnya seperti bahan kimia sintetik, logam, pupuk, semprotan serangga, dan kotoran kucing atau hewan pengerat di sekitar rumah dan di tempat Ibu bekerja. Zat-zat tersebut dapat merusak sistem reproduksi pria dan wanita sehingga lebih sulit untuk hamil. Paparan dalam jumlah kecil selama kehamilan, bayi, masa kanak-kanak, atau pubertas bisa rentan terhadap penyakit. Pelajari cara melindungi diri Ibu dan orang yang Ibu cintai dari zat beracun di lingkungan tempat Ibu tinggal.

Peran pasangan dalam mempersiapkan kehamilan

Pasangan Ibu dapat melakukan banyak hal untuk mendukung dan menyemangati Ibu dalam mempersiapkan kehamilan. Berikut beberapa caranya:

  •  Buat keputusan tentang kehamilan bersama. Ketika Ibu dan Ayah berniat merencanakan kehamilan, Ibu sebaiknya mendapatkan pemeriksaan pra kehamilan dini dan menghindari perilaku berisiko seperti merokok dan minum alkohol.
  • Skrining dan pengobatan infeksi menular seksual (IMS) dapat membantu memastikan infeksi tidak diteruskan ke Ibu.
  • Ayah dapat meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan dengan membatasi alkohol, berhenti merokok atau penggunaan obat-obatan terlarang, mengonsumsi makanan yang sehat, dan mengurangi stres. Studi menunjukkan bahwa pria yang banyak minum, merokok, atau menggunakan narkoba, memiliki masalah dengan spermanya. Hal ini dapat menyebabkan Ibu memiliki masalah kehamilan. Jika Ayah tidak mau berhenti merokok, mintalah agar dia tidak merokok di sekitar Ibu, untuk menghindari efek berbahaya dari perokok pasif.
  • Ayah juga harus berbicara dengan dokter tentang kesehatannya sendiri, riwayat kesehatan keluarganya, dan obat apa pun yang digunakan.
  •  Jika lingkungan pekerjaan Ayah sehari-hari dikelilingi bahan kimia atau racun lain, ada baiknya untuk melakukan tindakan pencegahan memaparkannya kepada anggota keluarga. Misalnya, Ayah yang bekerja dengan menggunakan pupuk atau pestisida harus mengganti pakaian kotornya sebelum mendekati Ibu. Ayah harus mencuci pakaian kotor secara terpisah.

Baca juga: Plasenta Previa: 6 Hal Penting Untuk Menghindari Pendarahan

Tips agar cepat hamil

Jika Ibu dan Ayah sudah menerapkan segala cara untuk persiapan kehamilan, tapi belum kunjung hamil, jangan putus asa. Masih ada beberapa hal yang dapat Ibu dan Ayah lakukan untuk meningkatkan peluang hamil, diantaranya:

·       Berhubungan seks setiap 2 sampai 3 hari tanpa menggunakan kontrasepsi. Pastikan sperma masuk ke dalam vagina

·       Berhubungan seks sekitar waktu Ibu berovulasi. Periode ovulasi ini biasanya 12 hingga 16 hari sebelum menstruasi Ibu dimulai

·       Komitmen untuk menerapkan pola hidup sehat bersama pasangan, dengan cara masing-masing mempertahankan berat badan yang ideal, berhenti minum alkohol dan jangan merokok. 

Nah, sekarang Ibu sudah tahu bagaimana caranya mempersiapkan fisik sebelum program kehamilan. Jangan ragu untuk membagikan informasi ini kepada Ibu-ibu lainnya yang membutuhkan yaa!

Referensi

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories