Puasa bagi Ibu Hamil: 4 Tips Tetap Sehat Saat Beribadah

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Puasa bagi ibu hamil

Sebentar lagi umat muslim akan kedatangan bulan suci Ramadhan, sehingga banyak diantaranya yang bersiap menjalankan ibadah puasa. Mungkin, ada dari Ibu yang hendak merencanakan kehamilan atau sedang hamil memikirkan tata cara berpuasa yang sesuai. Lalu, bagaimana ya sebenarnya anjuran puasa bagi Ibu hamil? Mari kita kupas tuntas jawaban dari berbagai pertanyaan yang sering diajukan para Ibu pada artikel ini!

Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa?

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Bolehkah ibu hamil berpuasa

Puasa dapat dijalankan sebagai metode diet atau pun sebagai praktik keagamaan. Nyatanya, praktik ini sudah diterapkan bahkan ribuan tahun lalu karena dipercaya dapat memberikan manfaat kesehatan seperti menurunkan berat badan, detoksifikasi dan mengontrol kondisi beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung dan arthritis (radang sendi), bahkan memperpanjang usia. Sedangkan sebagai praktik keagamaan, faktanya puasa bukan hanya dilakukan oleh umat Islam saja, tetapi juga umat Yahudi saat Yom Kippur, umat Kristen saat Rabu Abu dan Jumat Agung, umat Buddha dan umat Hindu sebagai bagian dari meditasi.

Perlu dicatat bahwa tata cara berpuasa pada setiap keyakinan dapat berbeda-beda. Bahkan dalam satu kepercayaan yang sama, durasi puasa dapat berbeda seperti Puasa Ramadhan pada umat muslim di negara empat musim yang cenderung lebih lama saat musim panas karena acuan sahur dan berbuka berdasarkan waktu terbit dan terbenam matahari. Oleh karena itu, ajaran agama memberikan keleluasaan bagi Ibu hamil untuk menyesuaikan sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Khusus Ibu hamil yang akan berpuasa di Bulan Ramadhan secara penuh kurang lebih 30 hari maka para ahli menganjurkan untuk mempertimbangkan ulang rencana tersebut. Hal ini karena beberapa penelitian menyatakan bahwa puasa di Bulan Ramadhan berpotensi mengganggu kesehatan ibu hamil karena menimbulkan risiko kesehatan yang serius, baik bagi dirinya maupun bayi yang dikandung. Risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan jika Ibu hamil memaksakan diri untuk berpuasa, diantaranya:

Janin:

  1. Keguguran,
  2. Kelahiran prematur,
  3. Bayi dengan berat lahir rendah untuk umur kehamilan (small for gestational age/ SGA),
  4. Bayi lahir mati di dalam kandungan atau pasca melahirkan, dan
  5. Kelainan genetik.

Ibu:

  1. Kematian ibu,
  2. Hipertensi,
  3. Diabetes gestational,
  4. Plasenta terlalu kecil, dan
  5. Ketonemia (kadar keton berlebih pada urin dan darah).

Jika Ibu memutuskan untuk tetap berpuasa di Bulan Ramadhan nanti, maka Ibu wajib untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu demi memastikan kondisi kesehatan ibu hamil dan janin dalam keadaan baik. Pastikan Ibu mengetahui dengan baik mengenai cara-cara untuk menjaga kesehatan selama berpuasa seperti pola makan yang ideal dan kunjungan pemeriksaan kehamilan.  

Secara khusus hukum mengenai anjuran Puasa Ramadhan bagi ibu hamil sesuai Al-Qur’an dan Hadist adalah wajib kecuali jika Ibu dihadapkan pada risiko yang membahayakan kesehatan ibu hamil. Dalam kasus ini, maka Ibu diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Ibu yang dianjurkan berpuasa adalah Ibu yang kuat, aktif, dan puasanya tidak membahayakan Ibu dan janin. Jika merasa lemah di tengah puasa atau karena halangan (uzur) lainnya,  maka kewajiban puasanya gugur dan Ibu disarankan membatalkan puasa segera. 

Dalam ajaran Islam, puasa yang tidak dijalankan ibu hamil karena alasan kesehatan harus digantikan dengan dua opsi yang bisa  dipilih sesuai kondisi. Pertama, menjalankan puasa pengganti di luar Bulan Ramadhan (Qadha). Kedua, membayar tebusan yaitu memberikan makanan yang layak (makanan pokok dan lauknya) dan baik kepada fakir miskin (Fidyah) masing-masing sesuai jumlah hari puasa yang tidak dijalankan. Jika Ibu hanya memiliki hutang puasa yang tidak terlalu banyak, maka disarankan untuk menjalankan Puasa Qadha sedangkan jika terlalu banyak atau Ibu merasa puasa tersebut dapat mengganggu kesehatan, maka opsi Fidyah lebih dianjurkan. 

Baca juga: 9 Komplikasi Kehamilan yang Wajib Ibu Tahu!

Adakah Faktor yang Memberatkan Ibu Hamil Berpuasa?

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Hambatan ibu hamil berpuasa

Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang menjadi faktor pemberat seorang Ibu untuk tidak diizinkan melakukan puasa, diantaranya:

  1. Mengalami mual parah dan muntah berlebihan,
  2. Hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi saat kehamilan), 
  3. Diabetes gestasional (kadar gula darah tinggi saat kehamilan),
  4. Kekurangan zat besi (anemia), dan
  5. Penurunan berat badan dan gerakan janin.

Jika pada awalnya Ibu sudah melakukan puasa namun ada peluang puasa dianjurkan untuk dihentikan terlebih dahulu karena beberapa alasan berikut:

  1. Penurunan berat badan terus menerus,
  2. Rasa haus berlebihan, menurunnya frekuensi buang air kecil, dan warna urin gelap, dan
  3. Ibu merasa pusing, lemas, lemah, linglung dan lelah bahkan setelah beristirahat.

Segeralah membatalkan puasa dengan mengonsumsi minuman berkadar gula tinggi atau larutan rehidrasi, dan makanan ringan yang asin. Selain itu, hubungi dokter dan bidan yang dipercaya untuk tindak lanjutnya ya, Bu!

Baca juga: Komplikasi Diabetes Gestasional Pada Janin

Adakah Tips Khusus Puasa Bagi Ibu Hamil?

Waktu Ideal Melakukan Puasa Sesuai Usia Kandungan 

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Waktu ideal ibu hamil berpuasa

Para ahli gizi merekomendasikan agar ibu hamil tidak berpuasa selama kehamilan, terutama pada trimester kedua kehamilan. Pada masa ini, janin sedang dalam masa pertumbuhan dan memerlukan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya. Selain itu, puasa pada trimester kedua kehamilan juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.

Namun, pada trimester pertama kehamilan, beberapa ibu hamil dapat berpuasa tanpa mempengaruhi kesehatan ibu atau perkembangan janin, asalkan tidak mengalami mual, muntah, atau dehidrasi. Pada trimester ketiga kehamilan, ibu hamil juga dapat berpuasa jika tidak ada masalah kesehatan yang terkait dengan kehamilan. Namun, pada trimester ketiga kehamilan, ibu hamil perlu berhati-hati dan memastikan bahwa dirinya dan janin tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.

Walaupun studi telah merekomendasikan waktu ideal berpuasa bagi Ibu hamil, namun Ibu tetap harus mengkonsultasikan rencana berpuasa selama kehamilan kepada tenaga kesehatan agar praktik puasa yang dijalankan sesuai dengan kondisi Ibu yang pastinya khas dan spesifik. 

Baca juga: Usia Kehamilan di USG dan Perhitungan HPHT Berbeda? Jangan Khawatir, Ini Penjelasannya!

Persiapan Puasa yang Tepat Bagi Ibu Hamil: 

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Persiapan puasa bagi ibu hamil

Sebelum melaksanakan puasa, ada baiknya Ibu melakukan persiapan ini, diantaranya:

  1. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai kebutuhan diet yang harus dipenuhi saat berpuasa. Dengan keputusan berpuasa pun Ibu memiliki peluang harus lebih sering melakukan kunjungan kesehatan,
  2. Hindari mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh (termasuk matcha), kola dan coklat untuk mencegah sakit kepala. Jika Ibu tetap mau mengonsumsi minum berkafein maka batasi kadarnya maksimal 200 mg per hari atau setara dua gelas kopi instan,
  3. Jika Ibu bekerja maka ajukan penyesuaian jam kerja dengan tempat kerja. Ajukan pengurangan waktu kerja atau penambahan waktu istirahat,
  4. Catat makanan dan minuman yang dikonsumsi (food diary) untuk senantiasa mampu melacak (tracing) akan asupan harian Ibu, dan
  5. Berbelanja bahan dan menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas lainnya sebelum bulan puasa datang.

Baca juga: 9 Tanda Perilaku Nesting

Cara Agar Puasa bagi Ibu Hamil Lebih Mudah:

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Cara agar puasa lebih mudah bagi ibu hamil

Terdapat beberapa cara yang dapat Ibu lakukan untuk membuat pengalaman berpuasa saat hamil menjadi lebih mudah, diantaranya:

  1. Berusaha semaksimal mungkin untuk tetap terhidrasi. Jangan terlalu memaksakan untuk minum terlalu banyak saat sahur. Lengkapi kebutuhan cairan dari makanan misalnya sup dan rebus-rebusan,
  2. Perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi. Hal ini karena perubahan pola makan saat puasa dapat membuat Ibu mengalami konstipasi (sulit buang air besar). Konsumsilah gandum, buah, sayur, dan kacang-kacangan,
  3. Perbanyak frekuensi makan dalam porsi kecil. Cara ini dapat mencegah beberapa gangguan pencernaan. Ibu tidak disarankan mengonsumsi makanan berkadar lemak, garam, dan gula terlalu tinggi. Konsumsi makanan bergula tinggi dapat menyebabkan penurunan energi mendadak,
  4. Tambahkan 200 kalori dalam kadar asupan harian jika Ibu berpuasa pada trimester ketiga kehamilan,
  5. Mintalah bantuan dari orang terdekat untuk memudahkan pekerjaan dan aktivitas Ibu,
  6. Berdiskusi dengan teman atau keluarga yang pernah melakukan berpuasa saat hamil,
  7. Hindari untuk berjalan jauh dan mengangkat beban yang terlalu berat, dan
  8. Tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang terlalu berat.

Baca juga: 5 Peran Suami Saat Istri Hamil: Penting Tapi Sering Terlupakan

Aturan Asupan bagi Ibu Hamil yang Berpuasa

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Asupan ideal bagi ibu hamil yang berpuasa

Berikut beberapa aturan makan dan minum yang seharusnya dilakukan demi kesehatan ibu hamil yang tetap terjaga selama beribadah puasa, yaitu:

  1. Asupan Sahur yang Direkomendasikan
    • Minum lebih banyak air putih yaitu sebanyak 1,5-2 liter. Minum secara perlahan dan bertahap sampai waktu imsak datang,
    • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C baik yang alami dari buah seperti jeruk dan apel maupun dari suplemen
  2. Asupan Berbuka yang Direkomendasikan
    • Makanan dengan kandungan vitamin dan mineral tinggi, seperti zat besi dan kalsium yang dapat ditemui pada berbagai jenis sayuran dan produk olahan susu,
    • Makanan dengan karbohidrat kompleks, seperti pasta dan roti gandum, sereal berbahan dasar oat atau bekatul, kacang polong dan jenis kacang-kacangan lainnya, buah kering serta kentang, 
    • Makanan dengan kandungan protein yang tinggi, seperti ikan, daging, telur yang dimasak secara sempurna (well-cooked), serta kacang-kacangan, dan
    • Makanan dengan kandungan protein yang tinggi, seperti ikan, daging, telur yang dimasak secara sempurna (well-cooked), serta kacang-kacangan, dan
    • Konsumsi suplemen asam folat dan vitamin D.
  1. Asupan Sahur yang Seharusnya Dihindari
    • Makanan dan minum bergula tinggi,
    • Terlalu banyak mengonsumsi teh dan kopi,
  1. Asupan Berbuka yang Seharusnya Dihindari
    • Minuman berkafein,
    • Makanan yang berlemak tinggi dan asam karena dapat memicu maag,
    • Makanan dan minum bergula tinggi, dan
    • Berbagai makanan lainnya yang tidak aman selama kehamilan.

Pastikan Ibu memakan berbagai makanan yang tersedia secara perlahan dan dahulukan konsumsi makanan ringan seperti sup, ya!

Baca juga: Yuk Intip 7 Contoh Makanan Sehat untuk Ibu Hamil!

Apakah Ibu Bisa Kembali Berpuasa Setelah Melahirkan?

kehamilan, ibu hamil, komplikasi, faktor risiko, qadha, fidyah, puasa bagi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, bulan ramadhan, tips khusus, puasa pasca melahirkan, makanan dan minuman
Puasa bagi ibu hamil: 4 tips tetap sehat saat beribadah : Puasa bagi ibu pasca melahirkan

Jika Ibu masih menyusui maka direkomendasikan untuk tetap menunda untuk berpuasa. Hal ini karena energi yang dibutuhkan pasca melahirkan bisa jadi lebih ekstra karena harus juga mengurus bayi baru lahir. Selain itu rekomendasi untuk menunda puasa terlebih dahulu banyak disampaikan ahli karena tubuh Ibu membutuhkan waktu untuk pemulihan pasca persalinan, sehingga membutuhkan asupan makanan dengan kadar nutrisi tinggi. Jika Ibu tetap dalam pendirian untuk berpuasa pasca persalinan, termasuk untuk menjalankan Puasa Qadha, maka dianjurkan untuk kembali berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengeksplorasi potensi komplikasi dan opsi terbaik yang diambil dengan kondisi tersebut.

Baca juga: 7 Kebutuhan Saat Nifas: Awas, Sering Terabaikan!

Nah, berikut penjelasan lengkap mengenai pedoman puasa bagi Ibu Hamil. Hal terpenting yang harus diingat, bahwa ibu hamil dapat memilih untuk berpuasa atau tidak sesuai kondisi kesehatan masing-masing. Jadi, jangan sampai Ibu memaksakan diri karena hal terpenting yang harus diutamakan saat ini adalah kesehatan ibu hamil dan bayi. Berbagai anjuran puasa khususnya dari sudut pandang agama telah memberikan keleluasaan dan opsi tersebut dan sepatutnya Ibu dapat menjalaninya demi keselamatan bersama. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman atau keluarga yang sedang hamil ya, Bu! Unduh aplikasi BukuBumil di Play Store untuk memperoleh informasi dan saran kesehatan yang lebih lengkap. 

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories