Kadar Hb Rendah Sebelum Persalinan: Resiko dan 7 Suplemen Peningkat Hemoglobin Terbaik untuk Ibu Hamil

Umumnya, kadar hemoglobin (Hb) rendah pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi merupakan unsur pembentuk hemoglobin yang berguna menghasilkan sel darah merah sehat yang membawa oksigen dan seringkali disebut anemia defisiensi zat besi

Kadar Hb Rendah
Kadar Hemoglobin (Hb)

Saat hamil, Ibu membutuhkan sel darah merah dalam jumlah yang banyak, yang artinya meningkat pula jumlah zat besi dan vitamin yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah. Hal ini dianggap wajar pada Ibu jika mengalami penurunan kadar Hb. Akan tetapi, menurunnya kadar Hb dianggap tidak normal jika dibawah batas, yaitu kurang dari 11 g/dL. Apabila kadar Hb kurang dari 7 g/dL, Ibu tergolong mengalami anemia berat dan harus segera mendapat penanganan. 

Kondisi ini menjadi sangat serius saat memasuki trimester ketiga hingga menjelang hari persalinan. Biasanya akan diketahui saat melakukan tes darah rutin atau dari keluhan yang dirasakan, seperti pusing, cepat lelah, dan sesak napas. Tentu Ibu tidak ingin terjadi komplikasi saat melahirkan. Nah, mari kita simak penjelasan dibawah ini supaya  membantu Ibu untuk memahami situasi yang sedang dihadapi. 

Mungkinkah melahirkan dengan kadar Hb rendah?

Hemoglobin rendah dapat memengaruhi proses persalinan Ibu. Penelitian menyarankan Ibu melakukan tes darah saat usia kehamilan minggu ke-24 sampai ke-30. Bila hasil Hb <11 g/dL selama periode ini, besar kemungkinan Ibu akan mengalami anemia saat melahirkan. Jika demikian, dokter akan menyarankan Ibu untuk menaikkan Hb dan memantaunya sampai sebelum hari perkiraan lahir (HPL). 

Melahirkan Bayi dengan Hb Rendah

Melahirkan dapat dilakukan secara normal atau sesar, tergantung pada angka kadar Hb. Dokter akan menilai cara yang lebih sesuai untuk persalinan Ibu agar persalinan dapat dilakukan dengan baik.

Apa yang terjadi bila Ibu melahirkan dengan kadar Hb rendah?

Beberapa Ibu, ada kemungkinan Hb tidak menunjukan perubahan yang signifikan atau bahkan tak kunjung naik menjelang persalinan. Hal Ini mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan:

  • Postpartum hemorrhage (PPH) / postpartum anemia / pendarahan postpartum

Merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil yang melahirkan dengan Hb rendah, yaitu pendarahan berat setelah melahirkan sehingga Ibu kekurangan sel darah merah dan zat besi, yang dapat berujung pada kematian. PPH dapat terjadi tepat setelah melahirkan atau 8 minggu kemudian. Gejala yang dialami adalah pusing, pingsan, dan penglihatan kabur/hilang. 

  • Hemoglobinopati
Hemoglobinopati
Hemoglobinopati

Kadar Hb rendah akan meningkatkan risiko hemoglobinopati atau kehilangan banyak darah saat melahirkan (normal atau sesar). Apabila Ibu kehilangan darah hingga 500 cc dalam 24 jam, maka Ibu harus melakukan transfusi darah.

  • Kelahiran prematur 

Diketahui bahwa bayi yang lahir prematur cenderung belum sempurna organ tubuhnya. Penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara persalinan prematur dengan anemia pada Ibu. Bayi  yang lahir sebelum waktunya dapat mengalami komplikasi, seperti gangguan jantung, gangguan metabolisme, gangguan pencernaan, gangguan sistem pernapasan, dll. Selain itu, persalinan prematur juga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR). 

  • Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 

BBLR merupakan kondisi bayi yang baru lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram atau 2,5 kg. Kondisi ini akan meningkatkan risiko stunting, yaitu anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi selama seribu hari pertama kehidupan (HPK) —270 hari saat kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Hingga kini, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan anak di Indonesia. 

  • Intrauterine growth restriction (IUGR)

Kondisi ketika janin tidak berkembang sebagaimana mestinya, yaitu ukuran dan berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini disebabkan janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi yang disalurkan melalui plasenta. 

  • Bayi mengidap anemia

Bayi yang lahir dari Ibu dengan kadar Hb rendah berpotensi tinggi mengalami anemia karena disebabkan kelahiran prematur. 

Bisakah menaikkan kadar Hb dalam waktu singkat?

Penelitian Kristin (2016) menunjukkan bahwa perlakuan yang konsisten memberi suplemen zat besi selama waktu 12 minggu meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil sebanyak 1,38 g/dL – 3,84 g/dL. Ini dapat terjadi jika Ibu tidak memiliki resisten terhadap suplemen zat besi dan tidak mengonsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. 

Peneliti juga menemukan bahwa kadar Hb ibu hamil cenderung menurun selama trimester pertama dan menurun drastis pada trimester kedua, tapi akan meningkat lagi selama trimester ketiga. Maka dari itu, alangkah baiknya bagi Ibu untuk berhati-hati pada penurunan kadar Hb di trimester kedua dengan mengonsumsi makanan atau suplemen penambah Hb untuk mencegah kadar Hb rendah. Untuk lebih lanjutnya, Ibu tetap konsultasikan ke dokter jika mulai mengalami gejala Hb rendah dan penanganan yang harus dilakukan. 

Apa yang dilakukan untuk menaikkan kadar Hb?

Hal utama yang dapat dilakukan Ibu adalah mengatur menu makanan dan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak zat besi. Makanan tersebut didapat dari ayam, sayuran hijau, brokoli, sereal atau roti dengan ekstra zat besi, buah kering (misalnya kismis, kurma, anggur), serta kacang-kacangan. Selain itu, dapat juga dengan mengonsumsi suplemen penambah darah sesuai dengan resep dokter. 

Cara Menaikkan Kadar Hb
Cara Menaikkan Kadar Hb

Buah jeruk, tomat, dan kiwi merupakan makanan yang mengandung vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi. Di sisi lain, Ibu sebaiknya menghindari konsumsi teh, kopi, susu tinggi kalsium, dan gandum utuh karena bahan tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh. Istirahat yang cukup, meditasi, tetap tenang, dan berpikiran positif bahwa Ibu dapat mencapai kadar Hb yang normal.

7 Suplemen Peningkat Hemoglobin Terbaik untuk Ibu Hamil: Review & Rekomendasi

Suplemen Peningkat Hemoglobin #1: Sangobion

Sangobion adalah suplemen yang telah lama dikenal dan dipercaya di Indonesia. Dikemas dalam kapsul yang mudah ditelan, Sangobion mengandung kombinasi zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C. Ini direkomendasikan untuk mereka yang membutuhkan peningkatan zat besi, terutama bagi ibu hamil. Sangobion juga dikenal baik dalam membantu mengurangi gejala kelelahan yang sering dialami saat hamil. Beli Sangobion disini.

Selain itu, ada 6 suplemen lainnya:

  1. Hemarexin: Hemarexin adalah suplemen yang dirancang khusus untuk membantu peningkatan kadar hemoglobin. Dengan kombinasi zat besi dan vitamin C, Hemarexin membantu penyerapan zat besi yang lebih efektif. Suplemen ini juga dapat membantu mengurangi resiko anemia pada ibu hamil.
  2. Prenagen: Selain menjadi susu formula untuk ibu hamil, Prenagen juga mengandung zat besi, asam folat, dan kalsium. Mengonsumsi Prenagen secara rutin dapat membantu menjaga kadar hemoglobin yang sehat serta kesehatan tulang dan gigi.
  3. Folamil Genio: Suplemen ini mengandung zat besi dan asam folat, yang sangat penting selama kehamilan. Folamil Genio juga mengandung DHA dan multivitamin lainnya yang penting untuk perkembangan otak dan syaraf janin.
  4. Natur-E: Meskipun bukan suplemen peningkat hemoglobin secara langsung, Natur-E adalah suplemen vitamin E alami yang membantu menjaga fungsi sel darah merah. Vitamin E juga penting untuk kesehatan kulit dan rambut, yang bisa menjadi bonus tambahan selama kehamilan.
  5. Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold: Meski bukan produk lokal, suplemen ini cukup populer di Indonesia. Blackmores mengandung 20 nutrisi penting termasuk zat besi, asam folat, dan iodium. Suplemen ini juga mengandung omega-3 yang baik untuk perkembangan otak bayi.
  6. Nutrimama: Nutrimama adalah susu bubuk yang dirancang khusus untuk ibu hamil dan menyusui. Dengan mengandung zat besi, asam folat, dan kalsium, Nutrimama bisa menjadi solusi lengkap untuk nutrisi ibu hamil.

Tabel Perbandingan 7 Suplemen Peningkat Hemoglobin

ProdukZat BesiVitamin B12Asam FolatVitamin CDHALainnya
SangobionYaYaYaYaTidakMembantu mengurangi kelelahan
HemarexinYaTidakTidakYaTidakMeningkatkan penyerapan zat besi
PrenagenYaTidakYaTidakTidakKalsium untuk kesehatan tulang dan gigi
Folamil GenioYaTidakYaTidakYaMultivitamin untuk perkembangan otak
Natur-ETidakTidakTidakTidakTidakVitamin E untuk kesehatan kulit dan rambut
Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding GoldYaYaYaTidakYa20 nutrisi penting, termasuk iodium
NutrimamaYaTidakYaTidakTidakKalsium untuk kesehatan tulang dan gigi

Harap diingat bahwa tabel ini hanya berisi beberapa fitur penting dari masing-masing produk. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai atau mengubah regimen suplemen.

Referensi 

  1. Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips. (2022, February 9). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455?reDate=28072022#:%7E:text=Severe%20iron%20deficiency%20anemia%20during,weight%20baby%20and%20postpartum%20depression.
  2. Kristin, E., Hakimi, M., Soejono, S. K., & Hakim, L. (2016). Hemoglobin level after ingestion of repeated dose of iron shortly after and 2 hours after meal for 12 weeks in second & third trimester pregnant women with iron deficiency anemia (Vol. 1755, Issue 1). AIP Conference Proceedings. https://doi.org/10.1063/1.4958597
  3. Postpartum Hemorrhage: Causes, Risks, Diagnosis & Treatment. (2022, March 1). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22228-postpartum-hemorrhage#:%7E:text=Postpartum%20hemorrhage%20(PPH)%20is%20severe,up%20to%2012%20weeks%20postpartum.
  4. Yefet, E., Yossef, A., & Nachum, Z. (2021). Prediction of anemia at delivery. Scientific Reports, 11(1). https://doi.org/10.1038/s41598-021-85622-7
  5. Zohdi, V., Sutherland, M. R., Lim, K., Gubhaju, L., Zimanyi, M. A., & Black, M. J. (2012). Low Birth Weight due to Intrauterine Growth Restriction and/or Preterm Birth: Effects on Nephron Number and Long-Term Renal Health. International Journal of Nephrology, 2012, 1–13.

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories