Tahukah Ibu hamil apa itu PUPPP? PUPPP adalah singkatan dari pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy, yang dalam bahasa Indonesia berarti papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan. PUPPP berupa ruam yang tidak berbahaya bagi Ibu maupun janin, tetapi terasa gatal disertai dengan bintik merah dan bengkak.
Stretch mark bukanlah hal yang harus Anda terima begitu saja. Berikan kulit Anda perawatan terbaik dengan krim anti stretch mark dari Mama’s Choice. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut!
Kemungkinan terjadinya ruam PUPPP sekitar 1 dari setiap 150 kehamilan. Kondisi kulit seperti ini tergolong umum saat kehamilan. Ruam PUPPP muncul sebagai bintik-bintik kecil seperti jerawat merah muda yang biasanya muncul di sekitar stretch mark perut pada sekitar minggu ke-35 kehamilan atau trimester ketiga. Ruam ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti punggung, payudara, lengan, dan bokong. Biasanya hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan bekas luka atau perubahan warna yang bertahan lama pada kulit Ibu.
Apabila Ibu ke dokter kandungan, dokter akan mendiagnosis ruam PUPPP dengan memeriksa kulit Ibu dan mencatat riwayat gejala. Tidak ada tes untuk ruam PUPPP, dan tidak diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, jika ruam terlihat tidak biasa, dokter bisa melakukan tes darah untuk penegakan diagnosis dengan mengesampingkan kondisi lain seperti infeksi. Tes darah yang dimaksud bisa berupa hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC) yakni tes yang menghitung sel-sel yang membentuk darah: sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Selain hitung darah lengkap, ada tes fungsi liver/hati, serum kortisol, dan serum human choriogonadotropin (HCG). Namun, dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mengetahui Ibu memiliki ruam PUPPP hanya dengan melihatnya.
Tanda dan gejala ruam PUPPP
Apa saja sih tanda-tanda dan gejala Ibu hamil bisa mengalami ruam PUPPP? Yuk Bun, kita bahas di bawah:
- Ruamnya terlihat seperti campuran dari gatal-gatal, benjolan yang menonjol, lepuh kecil, dan area besar, merah, meradang di perut, tetapi biasanya bukan di daerah pusar.
- Ruam PUPPP cenderung terasa sangat gatal hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama pada malam hari. Seiring dengan perkembangan ukuran perut Ibu, hal itu dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur Ibu. Jika Ibu dapat menahan gatalnya, Ibu dapat tetap tertidur lelap. Namun, jika tidak, ruam gatal ini bisa mengganggu tidur Ibu.
- Lepuh terkadang bisa terbentuk di sekitar ruam. Lepuhan ini kemudian dapat menyebar dari perut ke:
- pantat,
- paha,
- lengan, dan
- kaki
- Ruam RUPPP cenderung tidak akan menyebar lebih tinggi dari payudara Ibu.
- Kotoran kuning akan keluar dari lepuh saat Ibu menggaruk ruam.
- Muncul kerak di atas kulit.
- Ruam PUPPP jarang muncul pada wajah, kaki, atau tangan Ibu.
Baca Juga: Prediksi Jenis Kelamin Bayi dari Hasil Tes Darah, Apa Bisa?
Penyebab terjadinya ruam PUPPP
Para ahli tidak mengetahui penyebab pasti ruam PUPPP, tetapi kemungkinan munculnya dipicu karena peregangan kulit (stretch mark). Salah satu teorinya adalah jika kulit Ibu meregang terlalu cepat di sekitar perut, sel-sel kulit Ibu tidak bisa mengimbangi sehingga jaringan di bawahnya menjadi rusak, dan menghasilkan ruam di dekat stretch mark.
Ruam PUPPP lebih sering terjadi pada kehamilan kembar karena Ibu cenderung mengalami kenaikan berat badan yang cepat, sehingga kulit Ibu mengembang dengan cepat. Pada kehamilan pertama, ruam PUPPP juga umum terjadi karena kulit semakin meregang seiring dengan perkembangan perut Ibu.
Teori lain mengatakan bahwa ruam merupakan reaksi terhadap DNA janin. Dokter menemukan bahwa munculnya ruam pada kulit memperlihatkan adanya respon imun. Biasanya, tubuh Ibu menekan sistem kekebalan selama kehamilan untuk melindungi janin. Namun, dengan sistem kekebalan yang lebih rendah, sel-sel janin dapat berpindah ke dalam darah Ibu dan jaringan seperti kulit, sehingga untuk sementara di tubuh Ibu ada dua set DNA yang berbeda. Tubuh Ibu terkadang bereaksi terhadap hal ini dan dapat menyebabkan ruam PUPPP.
Jika mengalami ruam PUPPP pada kehamilan pertama, Ibu tidak akan mengalaminya lagi di kehamilan berikutnya karena sudah terbentuk kekebalan dalam tubuh Ibu. Tetapi bukan tidak mungkin Ibu bisa kembali mengalami ruam PUPPP yang lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Ada kemungkinan juga, ini terkait dengan tingginya kadar hormon progesteron selama kehamilan, tetapi pada dasarnya tidak ada penyebab pasti.
Faktor risiko terjadinya ruam PUPPP
Beberapa Ibu lebih berpotensi mengalami ruam PUPPP daripada Ibu lainnya. Hal itu dipengaruhi oleh faktor risiko yang meliputi:
- Ras Kaukasia,
- Sedang mengandung anak laki-laki,
- Kehamilan pertama,
- Hipertensi pada Ibu (tekanan darah tinggi),
- Mengandung bayi kembar, dan
- Kenaikan berat badan yang cepat (atau lebih tinggi dari biasanya) selama kehamilan
Pencegahan kemunculan ruam
PUPPP tidak dapat dicegah karena kemunculannya sendiri merupakan kondisi natural yang terjadi selama kehamilan. Biasanya gejala yang timbul berupa ruam kemerahan yang gatal dan ada benjolan. Namun, setiap Ibu bisa mengatasi gejala tersebut dengan perawatan sendiri atau dengan obat-obatan. Ruam PUPPP tidak berbahaya bagi Ibu maupun janin dan tidak menimbulkan komplikasi.
Baca juga: 9 Tanda Perilaku Nesting
Tips mengatasi kemunculan ruam
Jika ruam PUPPP muncul pada kulit Ibu, tidak perlu khawatir yaa, Bun! Paling lama tiga sampai empat minggu setelah melahirkan, ruam ini dapat hilang dengan sendirinya. Jadi, Ibu tidak butuh perawatan medis di rumah sakit untuk ruam ini. Namun, jika Ibu masih merasakan gatal sampai mengganggu tidur atau aktivitas, Ibu bisa melakukan perawatan dengan dokter atau perawatan sendiri.
Yuk, Bun, simak perawatan yang bisa dilakukan sendiri untuk mengobati gatal dari ruam PUPPP:
Perawatan sendiri
Pastikan Ibu mencoba perawatan sendiri terlebih dulu sebelum mencoba obat-obatan. Bila sudah mencoba tips di bawah ini tapi gatal belum hilang, Ibu bisa mempertimbangkan opsi obat-obatan. Beberapa hal yang bisa Ibu lakukan, ialah:
- Mandi air dingin atau shower untuk menenangkan kulit dan gunakan sabun mandi bebas pewangi. Pembersih oatmeal yang menenangkan bisa jadi salah satu opsi yang baik. Ibu juga bisa menambahkan oatmeal koloid ke dalam bak mandi dan berendam selama 10 hingga 15 menit, yang membantu mengatasi rasa gatal. Contoh produk oatmeal koloid bisa ditemukan di pasaran dengan merk dagang Aveeno oatmeal koloid.
- Lembapkan kulit dengan lotion bebas pewangi atau salep untuk kulit gatal, setelah Ibu mandi. Petroleum jelly juga dapat membantu meredakan kulit yang sangat gatal dan mungkin bekerja lebih baik daripada krim.
- Kenakan pakaian katun yang longgar.
- Kompres dingin untuk meredakan bengkak dan gatal. Rendam kain bersih dalam air dingin dan aplikasikan ke area tersebut. Setelah hangat, rendam lagi dan aplikasikan kembali sesuai kebutuhan. Ibu juga bisa mengoleskan pelembap (moisturizer) yang bisa memberikan efek menenangkan kulit.
- Hindari pelembab yang memiliki bahan yang tidak ramah untuk bayi. Contohnya termasuk asam salisilat, retinol, vitamin A, retinil-palmitat, dan asam tropik.
Obat-obatan
Jika perawatan pribadi tidak membantu, Ibu bisa mempertimbangkan opsi untuk menggunakan obat dari apotek.
Anda pantas merasa percaya diri dan nyaman dalam kulit Anda sendiri. Dapatkan krim anti stretch mark dari Mama’s Choice dengan mengklik di sini dan mulailah perjalanan Anda menuju kulit yang lebih halus dan elastis!
Terlebih dahulu, Ibu harus membaca label dan bertanya pada dokter atau apoteker langganan Ibu untuk memastikannya aman untuk kehamilan. Di bawah ini contoh obat yang bisa digunakan untuk mengatasi ruam:
1. Antihistamin
Mengonsumsi obat alergi antihistamin generasi lebih baru, seperti Cetirizine atau Siproheptadin, bisa meredakan gatal. Namun, tidak semua obat antihistamin aman untuk kehamilan, jadi pastikan Ibu memilih jenis yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter atau apoteker.
2. Krim steroid (bukan obat bebas, harus menggunakan resep)
Ada kalanya ruam PUPPP menyebabkan rasa gatal hebat hingga mengganggu keseharian Ibu. Jika Ibu mengalami sulit tidur atau ruam menyebabkan ketidaknyamanan hebat hingga berakibat kelelahan atau masalah lain, dokter dapat meresepkan obat. Obat yang dimaksud bisa termasuk krim steroid untuk meredakan peradangan dan gatal-gatal. Seperti contohnya krim hidrokortison. Jika ruam hanya berupa area kecil, Ibu dapat mengoleskan krim anti gatal hidrokortison ke area tersebut. Jika ruam menyebar lebih luas, dokter mungkin akan menyarankan pil steroid jangka pendek.
Nah, itu dia Bun, penjelasan mengenai ruam PUPPP. Kesimpulannya, PUPPP adalah ruam yang muncul saat trimester ketiga kehamilan, biasanya tidak berbahaya, tetapi gatal dan mengganggu. Ruam ini juga akan sembuh dengan sendirinya setelah bayi lahir, namun terkadang menyisakan gejala gatal. Jika ini terjadi pada Ibu, Ibu dapat mengobatinya di rumah dengan perawatan pribadi dan obat-obatan tertentu.
Yuk Bun, bagi informasi ini ke orang-orang terdekat atau sesama Ibu supaya semakin banyak yang tahu tentang ruam PUPPP dan bagaimana mengatasinya. Semakin banyak yang tahu, akan semakin banyak yang terbantu.
Baca juga: Linea Nigra di Perut : Bisa Hilang Gak, Ya?
Referensi:
- Nall, R. M. (2016, March 16). How to Identify and Treat PUPPP Rash. Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/puppps-rash
- What Is a PUPPP Rash? (2022, May 13). WebMD. https://www.webmd.com/baby/what-is-puppp-rash
- aocd.org. (n.d.). https://www.aocd.org/page/PUPPP