Ini Dia 10 Fakta Hamil Anggur: Kejadian Langka, Tapi Jangan Anggap Remeh

Hamil anggur merupakan salah satu dari kumpulan komplikasi kehamilan yang dapat dialami ibu hamil, tapi ini jarang terjadi. Ibu pasti pernah dengar kan, ada ibu hamil yang menunjukkan tanda-tanda kehamilan tapi ternyata tidak ada janin? Mungkin, Ibu juga pernah dengar ibu hamil yang keguguran padahal belum lama? Yap, kejadian-kejadian hamil anggur ini ternyata ada tapi langka, hanya terjadi pada 1 dari 1.000 kehamilan.

Lantas, seperti apa sih kehamilan anggur? Gimana kita tahu kalau itu hamil anggur? Nah, pas banget kali ini Bukubumil bakal mengulik seputar hamil anggur. Penasaran nggak? Yuk Bu, langsung aja simak penjelasannya di bawah ya!

hamil anggur
Ilustrasi hamil anggur dalam rahim

1. Hamil Anggur Itu Apa?

Hamil anggur adalah kelainan pada plasenta yang disebabkan adanya kesalahan genetik selama proses pembuahan, sehingga bayi dan plasenta tidak berkembang sebagaimana mestinya. Kehamilan anggur juga sering disebut penyakit trofoblas gestasional (GTD), mola hidatidosa, atau “tahi lalat”.

Dokter mengetahui itu kehamilan anggur atau bukan saat melakukan tes ultrasound (USG). Ini adalah perangkat yang menggunakan gelombang suara untuk melihat ke dalam rahim Ibu. Selain ultrasound, dokter juga dapat mendeteksi masalah melalui tes darah. Saat hamil, kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) meningkat. Jika mengalami kehamilan anggur, kadar hCG seringkali jauh lebih tinggi dari yang seharusnya.

Baca juga: Senam Kegel Saat Hamil: Gerakan Sederhana Sejuta Manfaat!

2. Jenis Hamil Anggur

Ada dua jenis kehamilan anggur, yaitu kehamilan anggur lengkap (complete molar pregnancy) dan kehamilan anggur sebagian (partial molar pregnancy).

  • Pada kehamilan anggur lengkap, jaringan plasenta membengkak dan tampak membentuk kista berisi cairan, tapi tidak ada janin. 
  • Pada kehamilan anggur sebagian, plasenta memiliki jaringan teratur dan tidak teratur yang memungkinkan ada janin di dalamnya. Namun sayangnya, janin tidak bisa bertahan hidup dan biasanya akan terjadi keguguran di awal kehamilan.

3. Berapa lama hamil anggur dapat bertahan dan terdeteksi?

Pada kehamilan anggur sebagian, janin berkembang tapi tidak normal dan tidak dapat bertahan hidup. Paling lama janin dapat bertahan hidup yakni 3 bulan (sekitar 10 – 12 minggu). Sebagian besar kehamilan anggur ditemukan pada tiga bulan pertama kehamilan, seringkali berakhir dengan keguguran.

Baca juga: Kenali 4 Cara Deteksi Detak Jantung Janin!

4. Ciri-ciri fisik hamil anggur

Awalnya, kehamilan anggur tampak seperti kehamilan biasa, tapi makin jelas perbedaannya jika muncul ciri-ciri berikut:

·       Pendarahan dari vagina berwarna coklat tua sampai merah terang selama trimester pertama,

·       Mual dan muntah yang parah,

·       Terkadang muncul flek berupa kista mirip anggur keluar dari vagina,

·       Tekanan atau nyeri panggul,

·       Rahim tumbuh dengan cepat dan terlalu besar di awal kehamilan,

·       Preeklamsia –suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan ada protein dalam urin– sebelum 20 minggu kehamilan,

·       Kista ovarium, dan

·       Hipertiroidisme alias kelebihan hormon tiroid dalam tubuh

Baca juga: Donor sperma? Ini Dia 5 Hal Penting untuk Program Hamil

5. Penyebab hamil anggur

hamil anggur
Perbandingan rahim yang normal dengan kehamilan anggur

Pada pembuahan normal, sel manusia umumnya memiliki total 46 kromosom atau 23 set kromosom (XY) yang tersusun oleh satu kromosom dari Ayah (X) dan satu kromosom dari Ibu (Y). 

Kehamilan anggur disebabkan oleh ketidakseimbangan materi genetik (kromosom) selama kehamilan. Pada kehamilan anggur lengkap, sperma membuahi sel telur yang tidak mengandung kromosom. Pada kehamilan anggur sebagian, sel telur dibuahi oleh dua sperma yang berakibat menghasilkan embrio yang memiliki 69 kromosom. Kesalahan genetik ini menyebabkan kehamilan tidak berhasil.  Ibu lebih berisiko mengalami hamil anggur jika:

·       Merupakan seorang remaja < 15 tahun atau > 45 tahun saat hamil

·       Ada riwayat kehamilan anggur sebelumnya

Baca juga: Yuk Intip 7 Contoh Makanan Sehat untuk Ibu Hamil!

6. Bedanya hamil kosong dengan hamil anggur

Blighted ovum, juga dikenal sebagai kehamilan anembrionik atau hamil kosong, adalah kondisi saat sel telur yang telah dibuahi sperma menempel pada dinding rahim, tapi tidak ada perkembangan embrio. Hal ini terjadi karena kelainan kromosom atau pembelahan sel yang tidak normal. Hamil kosong dan kehamilan anggur sebagian dapat terlihat serupa saat di-USG. Namun, kehamilan anggur sebagian biasanya menunjukkan sisa-sisa jaringan embrionik. Sisa-sisa jaringan embrionik ini tidak pernah ada pada hamil kosong.

Perbedaan yang mendasari adalah terbentuknya kista mirip anggur hanya ditemukan pada kehamilan anggur. Jenis keguguran hamil anggur ini memerlukan tindak lanjut dengan dokter kandungan setelah perawatan untuk memastikan semua jaringan kehamilan dikeluarkan dari rahim, karena dikhawatirkan kista yang seharusnya tidak bersifat kanker dapat berubah menjadi kanker.

7. Bedanya hamil ektopik dengan hamil anggur

Faktanya, kehamilan ektopik dan kehamilan anggur tidak bisa disamakan. Pada kehamilan ektopik, calon janin berkembang di luar rahim, bisa saluran tuba, di indung telur, atau menempel pada rongga perut. Sedangkan kehamilan anggur sebagian, calon janin tidak berkembang, jika pun berkembang, tidak dapat bertahan hidup lama. Pada kehamilan anggur lengkap malah tidak ada janin sama sekali, hanya plasenta yang membengkak dan menghasilkan hCG berlebih.

Baca juga: 4 Posisi Janin dalam Kandungan yang Wajib Ibu Perhatikan!

8. Berbahayakah hamil anggur?

Hamil anggur berbahaya jika tidak segera ditangani. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan anggur lengkap dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit trofoblas gestasional persisten (GTD). Ini berarti jaringan abnormal tumbuh di luar rahim dan masuk ke lapisan otot di bawahnya.

Jika mengalaminya, Ibu mungkin perlu menjalani histerektomi yaitu prosedur operasi untuk mengangkat rahim, tapi risikonya tidak bisa hamil lagi. Atau solusi lainnya, perlu menjalani kemoterapi untuk mengobatinya.

9. Bisakah hamil lagi setelah mengalami hamil anggur?

Ilustrasi pasangan dan foto USG kehamilan

Kehamilan anggur tidak menyebabkan kemandulan. Namun, Ibu harus menunda hamil hingga tiga bulan sampai satu tahun. Hal ini bertujuan untuk menurunkan tingkat hormon hCG yang tadinya meningkat karena hamil anggur, agar kembali berangsur-angsur normal. Selain itu, juga untuk mengurangi terjadi kemungkinan komplikasi. Rentang waktu 1 tahun diperlukan untuk memastikan semua jaringan molar/anggur hilang. Kadar hCG yang tidak kembali normal dapat mengindikasikan komplikasi yang lebih serius. Konsultasi dengan dokter tentang kapan waktu yang aman untuk mulai mencoba hamil.

Baca juga: Sudah Dekat HPL? Simak 9 Persiapan Melahirkan Normal Berikut Ini!

10. Cara mencegah hamil anggur

Tidak ada cara untuk mencegah kehamilan anggur. Namun, Ibu dapat mempersiapkan pencegahan jauh sebelum Ibu hendak program hamil, contohnya dengan konsumsi asam folat dan karoten (provitamin A). Folat dapat memainkan peran perlindungan untuk mencegah kehamilan anggur. Ibu yang tidak mendapatkan cukup karoten dan asam folat memiliki risiko mengalami kehamilan anggur lengkap lebih tinggi dibanding Ibu yang mendapat cukup karoten dan asam folat. Nutrisi ini bisa didapat melalui konsumsi sayuran berdaun hijau (misal: brokoli, bayam) dan kacang-kacangan (misal: kacang polong).

Meskipun tergolong kejadian langka, tapi jangan disepelekan ya, Bu. Semoga setelah membaca artikel ini, wawasan Ibu semakin bertambah dan lebih memahami terkait hamil anggur. Yuk, bagikan artikel ini ke teman-teman Ibu biar wawasannya bertambah juga. Jangan mau ketinggalan informasi seputar kehamilan, download segera app Bukubumil di Play Store biar jadi Ibu kekinian! 

Baca juga: 5 Tips Lengkap Merawat Bayi, Orang Tua Baru Wajib Tahu!

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories