Cara Membaca Hasil USG Kehamilan dan 10 Istilah Pentingnya

Ilustrasi Ibu membaca hasil USG kehamilan (sumber: id.depositphotos.com)

Salah satu pemeriksaan medis yang dilakukan Ibu selama masa kehamilan adalah ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kondisi janin, memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, mengetahui jumlah janin yang sedang dikandung, serta mendeteksi kemungkinan kelainan bawaan atau komplikasi kehamilan. Selain itu, USG kehamilan juga dapat digunakan untuk menentukan usia kandungan, jenis kelamin janin, dan posisi plasenta.

Namun, hasil USG seringkali diinterpretasikan sebagai sekumpulan gambar dan istilah medis yang sulit dipahami oleh orang awam. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk memahami bagaimana membaca hasil USG kehamilan dengan cepat dan tepat, serta memahami istilah-istilah medis yang digunakan dalam pemeriksaan USG. Nah, untuk memahami lebih lengkap seputar USG kehamilan dan istilah-istilah medisnya, yuk temukan penjelasannya di bawah ini! 

Sekilas tentang USG Kehamilan

USG kehamilan dapat dilakukan pada berbagai tahap kehamilan dan merupakan faktor pendukung terlaksananya kewajiban antenatal care (pemeriksaan kehamilan yang harus dilaksanakan Ibu minimal 6 kali selama 9 bulan kehamilan). USG pertama dilakukan pada saat trimester pertama kehamilan Ibu (usia kehamilan 12 minggu atau kurang). USG kedua dilakukan pada trimester kedua, idealnya dilakukan ketika usia kehamilan mencapai 18-20 minggu. USG ketiga dilakukan pada trimester ketiga yakni setelah kehamilan berusia 30-32 minggu. 

USG dilakukan karena pemeriksaan ini tidak seperti sinar-X—menggunakan radiasi—yang dapat menembus tulang. USG menggunakan gelombang suara atau gema untuk membuat gambar janin atau bayi. Ibu dapat melakukan USG di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan puskesmas. 

Jenis-jenis USG Kehamilan

Ada beberapa jenis USG kehamilan yang dibedakan berdasarkan kecanggihan tekniknya untuk menghasilkan gambar yang lebih rinci. Hal ini diperlukan oleh dokter untuk mendiagnosis masalah kehamilan Ibu, di antaranya:

  • USG 2D
Ilustrasi hasil USG kehamilan 2D (sumber: id.depositphotos.com)

Tes USG standar yang umum dilakukan oleh fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas, adalah teknik dua dimensi. USG 2D tradisional menghasilkan gambar datar dan bergaris yang dapat digunakan untuk melihat organ dalam janin dan membantu untuk mendeteksi masalah internal. 

  • USG 3D
Ilustrasi hasil USG kehamilan 3D (sumber: id.depositphotos.com)

Beberapa Ibu hamil memilih untuk melakukan USG 3D, sebab USG jenis ini lebih memperlihatkan gambaran janin secara nyata. Ibu dapat melakukan USG tiga dimensi antara usia kehamilan 26-30 minggu. USG 3D memungkinkan dokter untuk melihat lebar dan tinggi janin secara akurat. USG 3D menampilkan gambar diam dari luar tubuh janin Ibu, bukan dari bagian dalam tubuhnya, sehingga memungkin Ibu untuk melihat bentuk wajah janin dengan lebih jelas.

  • USG 4D
Ilustrasi hasil USG kehamilan 4D (sumber: id.depositphotos.com)

Pemeriksaan dengan USG 4D mirip dengan USG 3D, tetapi pemeriksaan dengan USG 4D menampilkan video bergerak bukan gambar diam janin Ibu. Dengan begitu, USG 4D dapat menangkap sorotan dan bayangan dengan lebih baik, sehingga menciptakan gambar yang lebih jelas dari wajah dan gerakan janin. 

Kegunaan USG dalam Setiap Tahapan Kehamilan

Ilustrasi tahapan kehamilan (sumber: id.depositphotos.com)

USG kehamilan pada umumnya dilakukan untuk memeriksa perkembangan janin selama kehamilan. Selain itu, hasil USG juga memiliki kegunaan yang spesifik dalam setiap tahap kehamilan. Berikut beberapa kegunaan USG pada trimester 1, trimester 2, dan trimester 3 kehamilan Ibu:

  • Trimester pertama

Pada 3 bulan pertama usia kandungan, USG digunakan untuk memeriksa apakah embrio berkembang di dalam rahim—bukan di dalam tuba falopi (saluran yang menjadi penghubung indung telur dan rahim), memastikan jumlah embrio, memeriksa cairan ketuban, serta menghitung usia kehamilan, dan hari perkiraan lahir (HPL).

  • Trimester kedua

USG yang dilakukan antara minggu ke-18 dan ke-20 digunakan untuk memeriksa perkembangan struktur janin, seperti tulang belakang, tungkai (anggota tubuh bagian bawah), otak, dan organ dalam. Selain itu, ukuran dan lokasi plasenta juga dapat diperiksa, serta bagi Ibu yang ingin mengetahui jenis kelamin janin, melalui USG ini juga dapat diketahui. 

  • Trimester ketiga

Setelah 30 minggu usia kehamilan, USG dilakukan untuk memeriksa apakah janin terus tumbuh dengan normal. Pada trimester ketiga, lokasi plasenta juga diperiksa untuk memastikan plasenta tidak menghalangi leher rahim, agar persalinan dapat berjalan dengan aman. 

Baca juga: Ragam Metode Persalinan? Kupas Tuntas 6 Jenisnya Di Sini!

Cara Membaca Hasil USG kehamilan

Ilustrasi hasil USG kehamilan (sumber: id.depositphotos.com)

Mesin USG bekerja menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Gelombang tersebut dipancarkan ke arah tubuh dan menembus kulit. Gelombang suara kemudian memantul ke jaringan dan organ dalam tubuh Ibu. Mesin USG merekam gelombang suara yang dipantulkan dan pola yang dihasilkan berupa gambar visual dari organ dan jaringan dalam tubuh Ibu. Nah, dari gambar tersebut, ada beberapa informasi yang dapat Ibu ketahui. Berikut poin-poin penting yang dapat Ibu jadikan acuan saat ingin membaca hasil USG kehamilan:

1. Arti angka di bagian atas gambar hasil USG

Pada bagian atas hasil USG, biasanya menunjukkan serangkaian angka dan informasi lainnya. Umumnya ini berisi informasi mengenai:

  • Nama pasien,
  • Nomor referensi rumah sakit, dan
  • Pengaturan mesin USG.

Nomor dan rincian ini juga dapat membantu Ibu mengetahui bagian atas dari gambar hasil USG. Bagian atas gambar hasil USG ditentukan berdasarkan letak probe (alat bantu USG). Ibu dapat mengetahuinya melalui bentuk seperti kerucut dalam gambar USG. Pada umumnya, ujung yang lebih kecil menunjukkan bagian atas gambar USG. 

2. Arti perbedaan warna pada hasil USG

Perbedaan warna yang ada pada gambar hasil USG tergantung pada bagaimana gelombang suara memantulkan suatu material. Sebagian besar gambar berwarna hitam dan putih, tetapi Ibu juga akan melihat warna yang berbeda dari pemindaian USG. Warna yang berbeda mewakili gelombang suara yang melewati atau memantulkan kepadatan material. 

Secara tradisional, gambar USG berwarna hitam, putih, dan keabu-abuan. Namun, terdapat terobosan baru dalam USG medis, yakni munculnya alat USG yang sudah dapat memberikan warna lain. Dengan menggunakan teknik baru ini, para profesional kesehatan dapat langsung mengamati aliran darah, khususnya di dalam jantung. Warna-warna tersebut mewakili arah dan kecepatan aliran darah dalam area tertentu. Beberapa warna pada gambar hasil USG, yaitu:

  • Warna hitam: gambar akan menjadi lebih gelap jika jaringan terisi cairan, seperti cairan ketuban di dalam rahim.
  • Warna putih: warna putih pada USG menunjukkan adanya tulang.
  • Warna keabu-abuan: warna keabu-abuan menunjukkan jaringan dan cairan. Semakin terang warna abu-abu, semakin padat jaringannya.
  • Warna oranye: warna oranye dapat muncul saat menggunakan mesin USG Power Doppler. Ini digunakan saat menganalisis aliran lambat. Jika Ibu melihat warna oranye, maka itu umumnya merupakan pembuluh darah.
  • Warna merah atau biru: warna merah dan biru mewakili pergerakan darah. Biru menunjukkan aliran darah yang menjauhi probe (alat bantu USG), sedangkan merah menunjukkan darah yang mengalir ke arah probe. Jika layar menunjukkan kombinasi warna biru dan merah, hal ini dapat mengindikasikan aliran melingkar, aliran yang koheren, atau turbulensi. Apabila warna biru dan merah yang berbeda menunjukkan kecepatan. Warna yang lebih terang menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi, dan warna yang lebih gelap menunjukkan kecepatan yang lebih rendah. 

3. Memahami sisi tubuh kanan dan kiri Ibu

Tidak semua peralatan USG menghasilkan gambar yang sama. Beberapa menghasilkan gambar seperti efek cermin (berposisi terbalik dari lokasi objek aslinya) dan yang lainnya tidak. Namun, relatif mudah untuk menentukan apakah Ibu sedang melihat gambar USG dengan efek cermin atau tidak.

Dengan memahami bahwa terdapat perbedaan pada saat USG, maka Ibu tidak akan bingung terkait sisi gambar mana yang merupakan sisi kiri atau kanan dari tubuh Ibu. Tentu saja, Ibu selalu dapat meminta penjelasan dari tenaga kesehatan profesional.  

Umumnya, sebagian besar gambar USG yang dihasilkan dalam pengaturannya memiliki efek seperti cermin. Dengan kata lain, apa yang Ibu lihat di sebelah kiri layar USG atau gambar USG, merupakan sisi kiri tubuh Ibu. Namun, ada juga alat USG yang menggunakan pengaturan bidikan lurus. Salah satu yang paling umum adalah USG transvaginal. Dalam situasi ini, sisi kiri tubuh Ibu berada di sisi kanan layar USG. 

4. Mengetahui lokasi rahim Ibu

Saat melakukan USG kehamilan, salah satu hal pertama yang harus Ibu ketahui adalah letak rahim Ibu. Nah, sangat mudah untuk menemukan letak rahim Ibu dengan melihat garis abu-abu muda atau putih di sekeliling bagian luar gambar USG. Di dalam garis-garis tersebut, akan ada area hitam yang besar. Ini menunjukkan cairan ketuban. Rahim Ibu mungkin tidak dapat memenuhi seluruh gambar USG, karena ini tergantung bagaimana dokter memposisikan transduser (alat USG). 

5. Mengetahui lokasi janin

Pada gambar hasil USG, janin akan terlihat berwarna abu-abu atau putih. Janin akan berada pada area yang lebih gelap pada gambar, yang mana itu merupakan cairan ketuban. Informasi detail yang dapat Ibu lihat pada saat USG akan tergantung pada kondisi kehamilan dan perkembangan janin. Beberapa hal di antaranya adalah:

  • Minggu ke-8 kehamilan: Ibu akan melihat gambar janin yang seukuran kacang panggang.
  • Minggu ke-12 kehamilan: gambar USG akan menunjukkan dengan jelas kepala bayi.
  • Minggu ke-20 kehamilan dan setelahnya: Ibu akan dapat mengenali kaki, jantung, mata, tulang belakang, dan anggota tubuh janin lainnya.

6. Mengetahui jenis kelamin janin

Jika Ibu ingin mengetahui jenis kelamin janin, Ibu dapat mengetahuinya dengan USG antara usia kehamilan 18 dan 20 minggu. Tenaga kesehatan profesional akan mencari tiga garis yang menandakan penis atau labia (bibir vagina). Beberapa tanda USG memiliki sifat yang spesifik untuk menandakan jenis kelamin.

  • Tanda-tanda USG pada janin perempuan, meliputi:
  1. Tanda hamburger: bibir vagina seorang anak perempuan akan terlihat mirip dengan roti hamburger, sedangkan klitorisnya menyerupai patty (daging) hamburger.
  2. Tanda sagittal: setiap jenis kelamin memiliki tanda sagittal yang berbeda. Ibu dapat menemukan tanda ini dengan melihat tampilan profil janin, atau dikenal dengan sebagai bidang sagital garis tengah. Di ujung tulang belakang, Ibu akan melihat sebuah tonjolan, lekukan ekor. Ini menandakan seorang anak perempuan jika mengarah ke bawah, pada sudut 10 derajat.
  • Tanda-tanda USG pada janin laki-laki, meliputi:
  1. Tanda sagittal: jika lekukan ekor mengarah ke atas dengan sudut lebih dari 30 derajat, ini menandakan janin berjenis kelamin laki-laki.
  2. Aliran urin: terkadang, Ibu dapat melihat aliran urin. Jika alirannya mengarah ke atas, kemungkinan besar janin adalah laki-laki. 
  3. Alat kelamin laki-laki: pada minggu ke-18 dan 20 kehamilan, alat kelamin laki-laki terkadang dapat terlihat. Misalnya, Ibu mungkin dapat melihat penis, skrotum, dan testis. 

Baca juga: Prediksi Jenis Kelamin Bayi dari Hasil Tes Darah, Apa Bisa?

Istilah-istilah pada Hasil USG Kehamilan

Ilustrasi istilah-istilah pada hasil USG kehamilan (sumber: id.depositphotos.com)

Pada USG kehamilan, biasanya hasil USG menggunakan istilah dan singkatan dengan berbahasa Inggris, seperti GS, EDD, CRL, GA, FL, AC, atau BPD. Oleh sebab itu, wajar bagi Ibu jika merasa kesulitan untuk memahaminya. Nah, agar Ibu terbiasa dengan istilah-istilah penting tersebut, berikut beberapa istilah yang sering muncul pada hasil USG kehamilan:

  1. GS (Gestational Sac

Pada saat USG awal, dokter memastikan apakah kehamilan yang Ibu alami terjadi tepat di dalam rahim (intra uterin) atau berada di tempat lain (ekstra uterin)—disebut juga kehamilan ektopik. Dokter melakukan evaluasi terhadap parameternya: GS (kantung kehamilan), yaitu dimensi kantung di dalam rongga rahim. Gelembung diukur dalam 3 dimensi yang kemudian dilaporkan rata-ratanya. Nah, data tersebut akan muncul pada laporan USG.

  1. CRL (Crown-rump Length)

Saat embrio sudah terlihat, dokter akan melakukan evaluasi panjang parietal embrio (dari bagian atas kepala hingga ujung sakrum—tulang berbentuk segitiga yang terletak di bagian belakang panggul—dan ini “dikodekan” dengan CRL atau jarak dari kepala ke bokong janin. 

  1. EDD (Estimated Due Date)

EDD diartikan sebagai perkiraan tanggal persalinan janin Ibu. EDD dapat dihitung dari tanggal menstruasi terakhir, atau informasi ini juga bisa diketahui saat USG. Apabila siklus menstruasi Ibu sebelumnya tidak teratur, maka pemeriksaan USG dianjurkan.

  1. GA (Gestational Age)

Ada juga singkatan yang terkait dengan tanggal perkiraan lahir, yakni GA (Gestational Age), yang diartikan sebagai usia kehamilan. Usia kehamilan ditentukan berdasarkan minggu kehamilan terakhir + jumlah hari kehamilan.

  1. FHR (Fetal Heart Rate)

Pada pemeriksaan USG kehamilan, FHR (detak jantung janin) tentu saja merupakan istilah paling penting. Detak jantung janin yang umumnya tergantung pada usia kehamilan. 

  1. EFW (Estimated Fetal Weight)

EFW diartikan sebagai perkiraan berat janin.

  1. AC (Abdominal Circumference)

AC diartikan sebagai lingkar perut, yang menunjukkan ukuran lingkar perut janin.

  1. FL (Femur Length)

Diartikan sebagai ukuran panjang tulang paha janin.

  1. BPD (Biparietal Diameter)

BPD diartikan sebagai ukuran tulang pelipis kiri dan kanan janin. 

  1. HC (Head Circumference)

HC diartikan sebagai lingkar kepala, yang dalam hal ini digunakan untuk menunjukkan ukuran lingkar kepala janin.

Baca juga: Pertama Kali Periksa Kehamilan? 4 Hal yang Perlu Diketahui

Dalam membaca hasil USG kehamilan, penting bagi Ibu untuk memahami istilah-istilah medis dan tanda-tanda kehamilan yang ada pada gambar hasil USG. Jika Ibu dapat memahami cara membaca hasil USG dengan tepat, maka Ibu dapat mengetahui kondisi janin dengan lebih akurat dan dapat merencanakan perawatan yang tepat untuk janin dan kehamilan Ibu. Selain itu, Ibu juga dapat lebih siap secara mental dan fisik untuk menghadapi proses persalinan. Nah, meskipun Ibu sudah memperoleh informasinya di sini, tapi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yaa Bu, jika membutuhkan bantuan dalam membaca hasil USG kehamilan.

Terima kasih telah membaca artikel ini ya, Bu! Semoga informasi membaca hasil USG kehamilan ini dapat memberikan manfaat bagi kehamilan Ibu. Nah, jangan lewatkan juga, informasi lengkap seputar kehamilan dan persalinan lainnya, yang dapat Ibu akses di website BukuBumil.com atau unduh aplikasinya di Play Store untuk mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya seputar kehamilan. Ingat Bu, selalu jaga kesehatan Ibu dan Janin dengan memperkaya informasi yang tepat dan akurat!

Referensi:

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories