3 Informasi Penting Kesehatan Ibu Hamil

Kehamilan adalah proses normal dalam siklus kehidupan seorang wanita. Perubahan kompleks yang dialami ibu hamil tidak hanya sebatas perubahan fisik, tetapi juga perubahan fisiologis, psikologi dan sosial. Secara asosiatif, kondisi lingkungan dan interaksi sosial akan memengaruhi perubahan psikologi yang dialami oleh ibu hamil.  Tentu saja dampak perubahan-perubahan ini akan terlihat secara perlahan lewat kualitas hidup Ibu. Sebenarnya, apa itu kualitas hidup? 

 Menurut WHO, kualitas hidup adalah persepsi setiap individu terkait dengan kehidupan yang mereka jalani dalam konteks budaya dan sistem nilai di tempat mereka tinggal dan kaitannya dengan tujuan, harapan, standar dan perhatian mereka. Sementara menurut CDC, kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental serta hubungannya dengan risiko dan kondisi kesehatan, status fungsional, dukungan sosial dan status sosial ekonomi.  

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 52 ibu hamil dengan risiko tinggi menunjukkan bahwa persentase Ibu dengan kualitas hidup rendah lebih banyak daripada ibu dengan kualitas hidup tinggi (kualitas hidup rendah 21,8 % dan kualitas hidup tinggi 14,5%). Kualitas hidup yang rendah selama masa kehamilan akan berdampak pada tingginya risiko komplikasi kehamilan maupun persalinan. Untuk mengukur kualitas hidup ibu hamil saat ini, ada beberapa hal yang perlu dilihat, yaitu kesehatan fisik secara umum, kesehatan psikologis serta kesehatan lingkungan dan sosial. 

Agar masa kehamilan Ibu lebih berkualitas, maka kesehatan Ibu secara umum menjadi perhatian utama. Simak penjelasannya dibawah ini: 

Kesehatan Fisik

Informasi Kesehatan Ibu hamil

 
Ada 6 kategori yang perlu diperhatikan untuk menilai kesehatan fisik selama masa kehamilan, yaitu kesakitan, ketidaknyamanan, mual, muntah, kelelahan, kekurangan energi, serta kapasitas untuk bekerja. Sakit punggung adalah hal yang paling menyakitkan dan tidak nyaman yang dialami oleh banyak ibu hamil, berkaitan juga dengan penambahan berat badan secara drastis selama kehamilan. Selain sakit punggung, sakit pinggang juga keluhan yang paling banyak dirasakan dan ini memengaruhi kualitas hidup ibu hamil. Studi mengatakan, rata-rata durasi sakit pinggang atau punggung ini bisa berlangsung kurang lebih 60 menit dan berlangsung secara intens, baik siang, malam maupun sore hari. 

 Aspek selanjutnya adalah gejala mual dan muntah yang biasanya dialami di trimester pertama akibat perubahan hormon yang cukup signifikan. Tentu saja gejala ini tidak hanya memengaruhi fisik Ibu, tetapi juga kondisi psikologis yang bisa meningkatkan level stress. 

Kemampuan untuk bekerja merupakan aspek yang dinilai dalam bidang fisik. Apabila Ibu bekerja di sebuah perusahaan yang sangat toleran dengan kondisi Ibu hamil, seperti bos yang ramah dan mengurangi jumlah pekerjaan, maka ini akan mengurangi tingkat stress Ibu selama bekerja. Namun, apabila tempat bekerja Ibu tidak memiliki toleransi yang baik terhadap kondisi kehamilan, besar kemungkinan akan membawa dampak negatif pada kualitas hidup serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan baik bagi Ibu maupun janin. 

Untuk itu, apa yang dapat dilakukan agar dapat mengurangi kesakitan fisik dan meningkatkan kualitas hidup? Berikut beberapa olahraga yang dapat dilakukan, yaitu: 

Jogging

Jalan santai bersama pasangan akan mengurangi rasa sakit pinggang/punggung yang dialami oleh Ibu. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kedekatan Ibu dan pasangan serta memberikan efek relaksasi sehingga dapat mengurangi level stress Ibu. Carilah lokasi yang nyaman dan aman serta gunakan sepatu yang nyaman saat melakukan jogging.

Jika belum terbiasa, Ibu dapat memulainya dengan berjalan-jalan di area rumah selama 10 menit. Apabila sudah terbiasa, Ibu dapat meningkatkan intensitasnya menjadi 30 menit dan diulangi sebanyak 3 hingga 5 kali dalam satu minggu. 

Yoga

Melakukan olahraga yoga secara berkala dapat memperkuat tubuh serta sebagai salah satu cara untuk latihan pernafasan sebelum melahirkan. Ibu dapat mengakses berbagai macam senam yoga bagi ibu hamil melalui Youtube.
Namun, hindari gaya yoga yang dapat membahayakan janin maupun Ibu. Beberapa gaya yang harus dihindari adalah
– Gaya yang mengharuskan Ibu untuk memutar perut
– Posisi telentang dengan posisi kaki terangkat
– Posisi yang menguji keseimbangan Ibu.

Berenang

Berenang dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen. Selain itu, olahraga ini juga membantu perkembangan serta kelenturan otot. Apabila belum terbiasa,Ibu bisa mencoba berenang selama 30 menit sebanyak 2 atau 3 kali seminggu. Apabila sudah terbiasa, Ibu dapat meningkatkan intensitasnya menjadi lebih sering.

Senam Hamil 

Senam hamil dapat dilakukan dimana saja. Ada banyak pelayanan publik untuk senam hamil dan apabila Ibu lebih senang untuk senam sendiri, Ibu dapat mengakses video senam hamil melalui Youtube. Namun perlu diperhatikan, untuk mengurangi kemungkinan cedera, sebaiknya Ibu harus ditemani oleh instruktur senam hamil.

Zumba 

Zumba bisa menjadi salah satu pilihan olahraga buat Ibu. Selain gerakan yang dapat meningkatkan kelenturan dan kebugaran fisik Ibu, olahraga ini juga menyenangkan karena diiringi dengan musik. Dengan musik, ini dapat meningkatkan kadar endorfin sehingga mampu menaikkan mood Ibu untuk selalu bersemangat menjalani hari hingga persalinan nantinya. 

Walaupun kegiatan olahraga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mood, Ibu perlu untuk konsultasi dengan dokter terkait olahraga apa yang hendak Ibu lakukan untuk mencegah cedera saat kehamilan.

Kesehatan Psikologi

Informasi Kesehatan Ibu hamil

Ada 3 aspek terkait kesehatan psikologi, yaitu stress, gejala depresi dan penerimaan konsep diri (self-image) setelah mengalami kondisi melasma, dimana kulit Ibu mengalami hiperpigmentasi yang mengakibatkan timbulnya bercak-bercak hitam di beberapa area di tubuh. Kondisi stress dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, pendidikan, status pernikahan, dukungan sosial selama kehamilan serta kondisi pekerjaan. 

Latar belakang pendidikan dan seberapa banyak informasi akurat yang Ibu dapatkan, akan memengaruhi cara pandang terkait bagaimana hidup sehat dan mengatasi stress yang timbul saat kehamilan. 

Status pernikahan menjadi salah satu variabel yang berpengaruh terhadap stress ibu hamil. Ketiadaan dukungan pasangan akan memberikan stigma negatif dari masyarakat serta kemungkinan besar membuat ibu ingin mengisolasi diri. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan Ibu dan janin. Untuk itu, penting bagi Ibu untuk berada disekeliling orang-orang yang mampu memberikan dukungan positif. 

Kondisi pekerjaan diasumsikan dapat memberi rasa tidak nyaman bagi ibu hamil, hal ini berkaitan dengan waktu istirahat yang lebih pendek, adanya risiko kesulitan menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan peran Ibu.  Namun, hal ini dapat diatasi apabila Ibu memiliki keluarga yang mendukung keputusan untuk tetap bekerja saat sedang hamil. Bagi Ibu yang tidak memiliki keluarga yang mendukung keputusan tersebut, carilah teman untuk berbagi cerita agar Ibu bisa merasa lebih kuat. 

Ibu hamil dengan tingkat stress yang cukup tinggi akan mengakibatkan kelelahan, sering bersedih, kehilangan energi, depresi, panic attack dan keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.  Perlu diperhatikan bahwa gejala-gejala stress yang diabaikan akan berdampak pada kesehatan Ibu, janin dan anak, serta melemahkan kesehatan fisik ibu hamil. 

Perubahan warna kulit akibat hiperpigmentasi membuat kebanyakan ibu hamil menjadi tidak percaya diri dengan tubuhnya. Melasma bisa berdampak negatif bagi ibu hamil berkaitan dengan body-image, kepercayaan diri terhadap kehidupan pribadi dan juga kehidupan profesional. 

Gejala stress paling banyak ditemui di awal kehamilan. Sementara Ibu yang mengalami stress di trimester akhir akan memengaruhi  kesehatan fisik, kesehatan secara umum, fungsi emosi dan sosial. Penting bagi Ibu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan terkait perkembangan fisik maupun perasaan agar mendapat pertolongan yang tepat. 

Lalu apa yang bisa Ibu lakukan agar tidak mengalami depresi akut selama kehamilan? Berikut tips yang dapat Ibu lakukan, yaitu: 

  • Bercerita
    Perubahan hormon di tubuh Ibu akan memengaruhi emosional yang tak jarang membuat Ibu kadang sangat bersemangat dan kadang kehilangan semangat tersebut. Apabila Ibu mengalami gejolak emosional, jangan ragu untuk bercerita kepada pasangan, teman atau orang tua. Dengan bercerita, ini akan meringankan beban stress yang Ibu alami dan akan mengurangi kemungkinan untuk stress. 
  • Konseling
    Ada yang mengatakan bahwa dengan bercerita kepada orang asing akan lebih mudah dan menyenangkan. Apabila Ibu merasakan hal tersebut, jangan ragu untuk mencoba sesi konseling ke psikolog. Ibu tidak perlu khawatir mengenai privasi, karena setiap psikolog tidak akan membeberkan keluhan Ibu. Apabila Ibu bingung mencari psikolog, Ibu dapat mengunjungi berbagicerita.id lewat Instagram.
  • Menjaga pola hidup yang sehat
    Tips yang satu ini akan membantu mood Ibu tetap terjaga dengan baik. Cara menjaga pola hidup yang sehat contohnya adalah olahraga ringan secara rutin, konsumsi makanan yang bergizi, selalu minum air putih, dan waktu istirahat yang berkualitas. 

Tanda depresi yang harus diwaspadai selama kehamilan 

  • Apabila Ibu merasa takut secara tiba-tiba, bisa jadi Ibu mengalami gejala panic-disorder
  • Apabila Ibu merasa sedih secara terus menerus, bisa jadi Ibu mengalami gejala depresi. 
  • Apabila Ibu merasa memiliki pikiran dan dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan secara berulang-ulang, bisa jadi Ibu mengalami gejala OCD (Obsessive-Compulsive Disorder)
    Contoh perilaku ini adalah saat Ibu baru saja menyentuh sesuatu, Ibu cenderung untuk mencuci tangan sebanyak 7-8 kali tanpa mengetahui kalau sudah mencuci tangan sebanyak itu. 
  • Apabila Ibu merasa khawatir tidak akan menjadi Ibu yang baik untuk calon anak kelak, bisa jadi Ibu mengalami gejala kecemasan. 

Kalau Ibu merasa mengalami gejala seperti diatas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Ibu bisa mendapatkan pertolongan yang tepat.

Kesehatan Lingkungan dan Sosial

Informasi Kesehatan Ibu hamil

Aspek yang dilihat dari segi sosial adalah dukungan positif terutama dari pasangan dan anggota keluarga lainnya. Bagi para calon ayah, sangat penting untuk selalu memerhatikan kondisi Ibu setiap saat karena tekanan bisa datang kapan saja, contohnya tekanan sosial. Tekanan sosial, seperti gunjingan orang terhadap kehamilan Ibu, komentar fisik karena semakin gemuk dll, dapat meningkatkan stress saat kehamilan. 

  Dukungan yang diharapkan dari pasangan, seperti membantu mengerjakan pekerjaan rumah, selalu menanyakan kabar Ibu, memenuhi segala kebutuhan Ibu, sering mengajak janin dalam kandungan berkomunikasi, mengajak Ibu untuk berolahraga bersama dan cek kesehatan setiap trimester dan masih banyak cara yang dapat dilakukan agar merasa diperhatikan selama kehamilannya. Perhatian dan dukungan keluarga serta teman dekat juga sangat diperlukan karena ini akan membuat Ibu merasa tidak sendiri di tengah kehamilannya. 

Sedangkan dari aspek lingkungan yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan yang tercukupi termasuk biaya untuk periksa kehamilan dan biaya untuk persalinan, lingkungan yang aman dan nyaman serta bebas dari ancaman bahaya apapun, dan dapat melakukan kegiatan yang diinginkan dengan nyaman.  Selain itu, perasaan nyaman saat melakukan pelayanan kesehatan juga memengaruhi aspek kesehatan Ibu. Pelayanan kesehatan dengan fasilitas serta tenaga pelayanan yang bersifat suportif dan perhatian akan meningkatkan mood dan perilaku antenatal Ibu. 

Setiap faktor yang telah disebutkan apabila dilakukan dengan baik, maka akan meningkatkan kualitas hidup Ibu selama kehamilan. Dengan kualitas hidup yang baik, ini akan mendukung produktivitas Ibu, meningkatkan derajat kesehatan Ibu sehingga melahirkan anak yang sehat dan kuat.

Baca lebih lanjut: Amankah Berhubungan Seksual Selama Kehamilan

Related Posts

Comments

Stay Connected

spot_img

Recent Stories